Ibu Sambung Anak CEO Yang Dingin
Seorang wanita muda mendapat perlakuan tidak menyenangkan di undangan Pesta mewah milik Keluarga kaya . Namun, siapa sangka justru hal ini akan mengubah alur kehidupannya ! .
Dia di permalukan dan di jebak di sebuah Bar dengan seorang pria bayaran, oleh teman nya sendiri . Hingga, pada malam itu seorang pria melihat pesta nya gaduh ,Lalu dia menyelamatkan wanita tersebut.
Apakah tujuan temannya menjebak wanita itu?
Penuh romansa dan ketegangan , ikuti romansa yang ada di cerita ini !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dk_Hiday, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengetahui Fakta Zhi shu
Liang menarik Zhi Shu ke dalam mobil yang dia sewa lalu menancap gas.
" Kau apa-apaan! Kau sudah punya tunangan kenapa begini denganku. Bagaimana jika mereka semua berpikir yang tidak-tidak tentang aku? " Ucap Zhi Shu dengan nada kesal.
" Aku tidak menyetujui perjodohan, jadi jangan sebut wanita itu lagi. " Balas Liang dengan nada datar .
Sebenarnya sedikit ada rasa lega ketika Liang mengatakan tidak menyetujui perjodohan nya.
" Tetap saja, wanita mu itu mengancamku terus menerus. " Zhi Shu mendengus kesal.
" Wanita ku kamu... " Liang berbisik di telinga Zhi Shu. Membuat Zhi Shu merasakan jantungnya berdetak cepat.
Zhi Shu diam terpaku melihat kearah depan, sampai pandangan nya tertuju pada sebuah restaurant Ramen.
" Liang aku ingin makan Ramen itu, " Sambil menunjuk ke arah restaurant.
" Ingin sekali? Tidak mau yang lain? " Tanya Liang memastikan.
" Ya Sudah kalo tidak mau tidak usah! " Zhi Shu cemberut.
Liang Mengusap lembut kepala Zhi Shu. Kali ini, dia benar-benar merasakan kehangatan yang sebenarnya.
Liang Memarkirkan mobilnya di area Restaurant Ramen yang Zhi Shu inginkan.
Tak lama mereka menunggu, akhirnya 2 mangkok Ramen tersaji di depan mereka. Segera Zhi Shu langsung melahap mangkok Ramen panas tersebut.
" Hati - hati panas, pelan makan nya. " Ucap Liang melihat Zhi Shu makan tanpa merasakan panas.
Liang terpikir ingin bertanya sesuatu karena melihat Zhi Shu selalu mual - mual. Dan nafsu makan nya seperti orang sedang hamil muda.
" Zhi Shu kau benar-benar tidak hamil kan? " Tanya Liang membuat Zhi Shu langsung menghentikan aktivitas makan nya.
" Kenapa? Jika aku hamil pun kau juga tidak menginginkannya. " Ceplos Zhi Shu yang sudah muak dengan pertanyaan ini.
" Zhi Shu, aku bertanya serius? " Liang menatap nya dengan serius.
Zhi Shu meletakkan alat makannya sejenak, dan menghela nafas pelan.
" Tidak, aku tidak hamil. Sudah puas kan? " Ucap Zhi Shu membohongi Liang lagi.
Liang pun hanya mengangguk pelan dan Zhi Shu kembali melanjutkan aktivitas makan nya.
Setelah mereka puas makan Liang mengajak Zhi Shu kembali ke hotel.
" Tidur jangan malam-malam besok pagi kita semua ke pantai liat Sunrise, " Ucap Liang dan Zhi Shu hanya mengangguk paham.
Zhi Shu masuk ke kamar nya terlihat Hien sedang cemas.
" Zhi Shu kau kemana saja, bikin aku takut tau tidak! " Ucap Hien yang bergegas menghampiri Zhi Shu.
" Diajak makan sama pak Liang, aku tidak cocok dengan makanan di hotel. " Ucap Zhi Shu sambil merebahkan diri ke kasur.
" Ah, Zhi Shu sepertinya pak Liang tertarik padamu. Lihat cara nya memperhatikan mu berbeda dengan yang lain , " Ucap Hien menggoda Zhi Shu.
Zhi Shu memukul pelan lengan Hien.
" Jangan sembarangan, aku dan pak Liang beda kasta. Mana mungkin tertarik dengan wanita kampungan sepertiku, " Zhi Shu mendengus kesal.
Mereka pun bercerita ria dan tertawa sambil menggosip .
...----------------...
" Ying , Coba kau tanya Shenshen kerumah sakit mana Zhi Shu dulu periksa. Cari tahu dokter yang memeriksa nya aku ingin tahu sesuatu! " Ucap Liang pada Asisten Ying melalui telepon nya .
" Baik Pak, besok akan saya cari tahu pada tuan muda. " Jawab Ying.
Lalu Liang menutup Telepon nya.
" Jika aku tidak melihat nya sendiri, aku tidak akan percaya padamu Zhi Shu. Kau sudah memperlihatkan gejala yang tidak biasa, tidak mungkin hanya sakit atau masuk angin. Kau mual -mual dari sejak aku dari luar kota dan aku tidak tau lagi berapa banyak kau mual sampai kita bertemu lagi kau masih mual - mual. Ini bukan kebetulan yang biasa bukan. " Gumam Liang sambil menatap ponselnya.
Keesokan Hari nya Liang membawa semua karyawan ke Pantai Yalong Bay.
" Qiqi , kemari duduk di sampingku! " RanRan mengajak Liang untuk duduk di kursi pantai.
" Tidak, kau saja! Aku ingin jalan-jalan, " Tolak Liang sambil berjalan di area pantai. Terlihat dia celingukan mencari seseorang.
Hingga pandangan nya berhenti pada gadis mengenakan baju putih pendek menampakan kaki jenjang dan putihnya .
" Zhi Shu... Cantik sekali , " Pandangan Liang benar-benar tidak bisa beralih dari nya.
Zhi Shu yang sedang keasikan bermain di tepi bersama Hien, saking bahagia nya tak sadar Liang dari tadi sedang menatapnya.
" Zhi Shu, pak Liang menatapmu terus .Lihat sepertinya benar-benar kesemsem padamu! " Bisik Hien sambil cekikikan.
" Enak saja, memangnya disini aku saja? Banyak tuh orang di sini. Sudah jangan perdulikan dia, " Zhi Shu benar-benar seperti anak TK yang sedang bermain. Sangat lucu dan ceria.
Anaknya juga sepertinya sedang bisa di ajak kerjasama.
Di atas kesenangan itu, sepasang mata sinis memperhatikan mereka.
" Liang, apa dia sangat cantik sampai kau begitu terpesona? Lihat saja Zhi Shu akan ku buat kau menderita karena telah menghalangi jalan ku bersama Liang! " RanRan membatin penuh kebencian.
Liang menghampiri Zhi Shu dan Nan Hien.
" Aku tidak tahu kau sangat suka pantai? " Ucap Liang yang menyela keseruan mereka berdua.
" Dia bilang waktu kecil pernah tenggelam pak, tapi katanya sekarang pantai adalah tempat paling tenang yang bisa dia kunjungi , " Jawab Nan Hien tanpa ragu.
Zhi Shu menyikut lengan nya, mengisyaratkan untuk diam.
" Benarkah? nanti jika ada liburan lagi ke pantai lagi saja kalo begitu. " Ucap Liang sambil tersenyum.
" Sesuai mood saja, " Singkat Zhi Shu.
" Ayo kalian berdua ku traktir es kelapa , " Ajak Liang pada mereka berdua.
Nan Hien yang tak mau menyiakan kesempatan langsung menarik tangan badan Zhi Shu yang masih mematung.
RanRan yang melihat itu pun semakin panas dan tak mau kalah.
Terselip niat jahat RanRan untuk Zhi Shu.
" Hei kau kemari! " Memanggil salah satu karyawan Liang.
" Eh, iya nona ada apa? " Tanya wanita itu.
" Mau uang? " RanRan tersenyum licik.
" Mau dong nona, apa yang bisa ku lakukan untukmu, " Wanita itu seperti mengerti dia harus menyelesaikan tugas.
RanRan membisikkan sesuatu kepada Wanita itu yang masih karyawan Liang.
" Baiklah, gampang itu. " Jawab Wanita itu sembari menampilkan senyum jahatnya.
Kemudian RanRan memberikan kartu berisi uang kepada wanita itu.
" Ingat, harus beres! " Memberikan uang pada wanita itu , kemudian RanRan tersenyum penuh kemenangan.
" Liat saja Lin Zhi Shu kau bisa bertahan sampai mana! " Gumam pelan RanRan.
...----------------...
Wanita bernama Lingling yang merupakan suruhan RanRan pun memulai aksi nya ketika Zhi Shu tengah bersantai di kursi pantai bersama Nan Hien.
Sedangkan Liang sedang kembali ke hotel karena Ying sudah menemukan fakta tentang Zhi Shu.
" Nona Lin, Pak Liang mencari mu bisa ikut aku sebentar? " Ucap Lingling dengan wajah ramah nya.
" Oh, baiklah. Kau tunggu sebentar ya Nan Hien aku akan segera kembali. " Ucap Zhi Shu sembari beranjak pergi mengikuti Lingling.
Lingling membawa nya ke tepi kolam renang.
" Tunggu disini Zhi Shu pak Liang akan segera datang. " Ucap Lingling lalu pergi meninggalkan Zhi Shu Sendiri di tepi kolam renang.
Lingling pergi menemui orang suruhannya untuk menjalankan rencana nya.
" Zhi Shu berani-berani nya kau menyembunyikan kehamilan mu dariku! " Geram Liang ketika mendengar kabar dari Asisten Ying.
Ying mengatakan bahwa Zhi Shu telah melakukan pemeriksaan di dokter kandungan dan menyuruh Dokter kandungan itu tutup mulut. Tapi Ying mengancam akan melaporkan ke polisi jika menyembunyikan keadaan pasien dari keluarga. Dokter sekaligus teman Zhi Shu itu pun mengatakan bahwa Zhi Shu sedang mengandung 1 minggu waktu datang kesini. Itu berarti sudah hampir 2 bukan kandungan Zhi Shu sekarang dan Dia pun membohongi Shenshen jika dia hanya sakit.
BERSAMBUNG
HAYOOOO PENASARAN KAN JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE YAA