Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Naya tidak bisa menunggu lagi dia menelpon nomer papanya dan memberitahukan semuanya kepada papanya,tentu saja papanya sangat senang malam itu juga papa dan mamanya langsung terbang ke jakarta.
Sedangkan yang dibicarakan kini sedang pusing karena istrinya sedang merajuk, Shanum meminta Rendra menangkap ikan padahal Rendra fobia ikan hidup.
"Sayang ayo dong jangan marah lagi aku geli kalau pegang ikan, gimana kalau aku belikan di pasar nanti pak Karyo yang bunuh ikannya"Usul Rendra.
"Nggak mau aku pengennya kamu sendiri yang ambil ikannya di kolam dan memasaknya untuk aku"Kata Shanum nggak bisa di nego.
"Tapi sayang".
"Kalau nggak mau,aku nggak akan makan biarin aja aku dan anakmu kelaparan"Ancam Shanum.
"Baiklah"Kata Rendra pasrah" Aku ganti baju dulu".
Beberapa menit kemudian Rendra sudah siap dengan pakaiannya bersamaan itu juga Elvan datang.
Elvan bertanya pada Mbk Siti apa yang akan dilakukan Rendra,mendengar jawaban Mbk Siti Elvan tidak mau melewatkan momen tersebut dia menyusul Rendra dan Shanum ke belakang rumah.
Sampai disana Elvan melihat Rendra tertawa ngakak badannya penuh dengan lumpur.
Dimenit terakhir saat mau menyerah Rendra punya ide dia menggunakan karung,dia masukkan ikannya ke karung dan berhasil.
Rendra sampai kecapekan tapi melihat kebahagiaan Shanum lelahnya terasa hilang dan mengubah ekspresi wajahnya menjadi senang.
"Emang ya cinta bisa merubah segalanya"Kata Elvan.
"Kamu benar Van melihat orang yang kita sayangi bahagia jauh lebih membahagiakan".
"Dasarnya aja kamu udah bucin dari dulu sama Shanum makanya apapun yang ia minta kamu penuhi".
"Sekarang kamu ngomong gitu kalau kamu sudah mendapatkan tambatan hati juga akan begitu".
"Udah sana mandi badanmu bau ikan"Suruh Elvan"Setelah itu aku mau ngomong sesuatu".
*******"
"Kamu mau ngomong apa Van?"Tanya Rendra.
"Ini tentang kamu ren".
"Maksudnya".
Saat Elvan mau menjawab Shanum datang mengajak mereka makan dengan terpaksa mereka berhenti bicara dan pergi makan.
Mereka bertiga makan bersama diiringi dengan canda tawa.
Setelah selesai mereka pindah keruang tengah tadinya Elvan mau membahas soal Naya tapi tiba-tiba perut Shanum tersadar kram.
Rendra kemudian pamit membawa Shanum ke kamar guna untuk istirahat dengan begitu Elvan gagal bicara dengan Rendra.
Elvan kemudian pamit pulang dia memutuskan membicarakan besok,didalam kamar Shanum direbahkan dengan hati-hati oleh Rendra.
Rendra mengelus perut Shanum setelah itu menciumnya.
"Anak-anak Daddy jangan nyusahin mommy ya kasihan mommy nya kesakitan"Kata Rendra sambil mengusap perut Shanum.
"kok Daddy sama mommy sih mas".
"Lalu apa?".
"Ayah sama bunda".
"Nggak lah yang kan udah ada aya
h sama bunda biar beda aku maunya dipanggil Daddy sama mommy".
"Terserah deh sama mas".
"Istirahat lah"Suruh Rendra"aku ke ruang kerja dulu".
Tiba diruang kerja Rendra langsung duduk di kursinya dia langsung mengerjakan kerjaannya dia hanya sebentar setelah itu kembali lagi ke kamarnya.
Pagi harinya Rendra dan Shanum pergi memeriksakan kandungan Shanum,tiba disan a mereka tidak usah mengantri karena mereka sudah janjian.
pulangnya mereka langsung pergi ke kantor Shanum juga ikut tapi tidak untuk bekerja dia hanya duduk diam di ruang Rendra.
Bosen hanya duduk-duduk saja Shanum pamit pergi ke kantin untuk menemui Niken.Dikantin sudah banyak orang karena sudah waktunya istirahat sekarang perlakuan karyawan disana ke shanum berbeda mereka pada ramah-ramah.