"Masa lalumu biarlah menjadi masalalumu, dan masa depanmu adalah masa depan kita."
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang gadis yang harus meninggalkan keluarganya dan oramg ia sayangi demi ketenangan hidupnya dan brusaha keras untuk mewujudkan semua impiannya.
Meski harus menikah di usianya yang terbilang masih muda dan menjadi gelar seorang Ibu baginya tak menjadi penghalang untuk mengejar apa yang telah ia impikan selama ini.
Apakah Alindia bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan? Yuk baca novelnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosdiana meida sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Ujian
Aldi dan Laura bertemu di Sekolah Penerbangan Bali International Flight Academy (BIFA) di Denpasar, Bali. Mereka berdua memiliki mimpi menjadi pramugara dan pramugari profesional. Aldi, yang memiliki pengalaman sebagai pramugara di maskapai penerbangan domestik, ingin meningkatkan karirnya. Laura, lulusan jurusan pariwisata, ingin mengejar mimpinya sejak kecil.
Aldi dan Laura mengikuti pelajaran teori:
Pelayanan penumpang (Customer Service), Keselamatan penerbangan (Aviation Safety), Prosedur darurat (Emergency Procedures) dan masih banyak lagi.
Setelah 16 bulan pelatihan, mereka akan menghadapi ujian akhir yang terdiri dari:
Ujian teori
Ujian praktik
Simulasi penerbangan
Presentasi tentang keselamatan penerbangan
Setelah selesai menghadapi Ujian teori tinggal ujian praktek yang akan Aldi hadapi besok pagi. tak terasa sebentar lagi akan selesai pendidikkannya di BIFA dan akan bekerja sebagai Pramugara.
"Lin aku gugup banget rasanya.".
"Tenang Al, banyak berdoa, aku yakin kok kalau kamu bisa menghadaoi ujian itu dan lulus."
"Makasih ya sayang, ooh iya kirimin foto kamu dong, aku kangen nih."
Alin membuka galerimya dan mengirimkan fotonya pada Aldi.
Saat melihat fotonya Alin, Aldi jadi senyum - senyum sendiri melihat kecantikan tunangannya itu.
"Hayooo kok diem aja sih, jelek kan pastinya foto aku?"
"Eh emggak dong, cantik banget malah, beruntung banget aku punya kekasih sepertimu."
"Hmm gombal deh, gantian kamu kirim foto, aku minta yang pakai seragam."
"Laah aku gak pernah foto pakai seragam sayang."
"Yaudah aku tarik lagi fotonya."
"Eh jangan, iya iya tunggu."
Lalu Aldi mengirim fotonya waktu selesai praktik di kabin pesawat.
Dan Alin juga terpesona melihat calon suaminya itu "Masya Allah gantengnya, pan5es aja Laura naksir sama kamu." batin Alin sambil memandamgi foto Aldi.
"Hallooo.. kok jadi gak ada suaranya, pasti terpesona melihat kegantengan calon suami kamu kan??"
"Hmmm GR kan, masih gantengan Jeon jungkook."
"Ooh yaudah aku pacaran sama Lisa blacpink aja."
"Yaudah sana, palingan kamu ditolak." ledek Alin
Mereka berdua malah saling meledek dan bercandaan, melepas rindu karena sudah 1 tahun lebih mereka tidak bertemu.
Hari ini, Aldi dan kawan-kawannya, menghadapi ujian praktik di Sekolah Penerbangan BIFA. Mereka harus menunjukkan kemampuan sebagai pramugara dan pramugari
"Aku deg - degan Al." Ucap Laura gugup
"Sama, semoga kita bisa ya." jawab Aldi meyakinkan Laura
Instruktur, Kapten Andreas berkata: "Baiklah, mulai ujian praktik. Kalian harus menunjukkan prosedur keselamatan, melayani penumpang, dan menghadapi situasi darurat."
Mereka semua segera mempersiapkan diri dan mengikuti semua ujian - ujiannya.
Setelah ujian praktik, mereka menghadapi simulasi penerbangan menggunakan pesawat Boeing 737.
Rendi: "Wah, ini simulasi nyata!"
Fikri: "Kita harus tetap tenang dan fokus."
Aldi: "Siap, kawan! Kita bisa melakukannya!"
Kapten Andreas: "Baiklah, mulai simulasi. Kalian harus menghadapi situasi darurat, seperti kebakaran dan tekanan kabin."
Mereka semua melaksanakannya dan s3mua tahapan dan ujian telah berhasil mereka lalui bersama.
Setelah menyelrsaikan ujian, mereka semua menunggu oengumuman kelulusan.
Kapten Andreas datang dan memberikan pengumuman "Selamat, Aldi, Laura, Rendi, dan Fikri! Kalian lulus ujian praktik dan simulasi penerbangan!"
"Alhamdulillah." ucap mereka semua bersyukur.
Upacara kelulusan diadakan beberapa hari kemudian. Aldi dan kawan-kawannya menerima sertifikat pramugara.
"Selamat, pramugara-pramugari muda! Kalian siap memulai karir di industri penerbangan." ucap Kapten Andreas memberi selamat.
Aldi tidak menyangka dia berhasil meraih impiannya begitupun juga dengan Laura, Mama dan Papanya datang untuk memberikan selamat kepada mereka berdua.
"Selamat ya Laura, Papa bangga sama kamu, Papa gak nyangka kalau kamu bakalan jadi Pramugari."
"Terimakasih Papa." sambil memeluk Papanya.
"Mama juga senang sayang kamu berhasil jadi pramugari, selamat ya anakku." Ucap Bu Sandra sambil memeluk dan mencium anaknya.
Begitupun juga dengan Pak Danuarta dan istrinya.
"Waah Aldi.... Papa tidak menyangka kamu bisa se sukses ini, selamat ya jagoan Papa." sambil memeluk Anaknya.
"Selamat ya Aldi, mama senang kamu berhasil." ucap Mama tirinya.
"Iya Maa, terimakasih." Baru kali ini Aldi mau memanggil ibu tirinya itu dengan sebutan Mama, biasanya dia manggilnya Tante.
"Alin.." panggil Aldi ketika melihat kekasihnya yang baru saja datang.
"Selamat ya sayang." Ucap Alin sambil memeluk kekasihnya itu.
"Terimakasih sayangku, aku kira kamu gak bakalan datang."
"Aku datang dong pastinya."
Pak Wirawan terkejut melihat kehadiran anak tirinya itu yang kini terlihat semakin cantik, Pak Wirawan langsung menghampiri Alin dan tiba - tiba bayangan buruk di masa lalunya muncul kembali, semua seperti terulang kembali dan membuat jantung Alin kembali berdebar kencang dan nafasnya kembali sesak.
"Sayang kamu kenapa?" tanya Aldi panik.
Tetapi Alin malah berteriak "Pergi kamu. pergi, jangan ganggu aku, pergi, pergi kamu." sambil memegangi kepalanya yang semakin sakit.
"Ini kenapa sebenarnya?" tanya Pak Danuarta heran.
"Aku gak tau Pa, kita bawa ke rumah sakit aja."
Alin terus berteriak ketakutan melihat Pak Wirawan dan Aldi memegamgi tubuh Alin agar tidak lari kemana mana dan membawanya masuk mobil.
"Kenapa Alin ketakutan gitu ya Mah lihat Papah?" tanya Laura.
"Iya, aneh banget."
"Apa papa pernah kasar ya sama dia?"
Sedangkan pak Wirawan merasa sangat bersalah dia kira kejadian itu sudah dilupakan oleh Alin ternyata malah bikin Alin jadi trauma berat saat melihatnya dan Pak Wirawan juga tidak mungkin menceritakan apa yamg sudah ia lakukan pada Alin kepada siapapun.
Di rumah sakit, Alin diberikan obat penenang oleh dokter dan Aldi setia mendampinginya.
"Kenapa aku harus ketemu lagi sama dia." ucap Alin sambil menangis.
"Sayang tenang ya, kamu bisa ceritakan sama aku, apa yang udah terjadi.?" ucap Aldi sambil menenangkan Alin.
"Dia itu Jahat Al, aku gak mau ketemu dia lagi, aku takut." sambil menutupi matanya.
"Iya iya tenang ya, aku ada disini untuk jagain kamu, kita kumpul lagi do Jogja sama - sama."
Alin hanya terdiam dan menyandarkan kepalanya pada Aldi..
"Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu Alin sampai bikin kamu kayak gini, aku memang gak pernah ngerti sedalam apapun itu masa lalumu. tapi apapun yang terjadi tak akan mengurangi rasa cintaku sama kamu." batin Aldi.