NovelToon NovelToon
Nada Yang Indah

Nada Yang Indah

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Slice of Life
Popularitas:995
Nilai: 5
Nama Author: Evhy Ayu

Nada memiliki Kakak angkat bernama Naomi, mereka bertemu saat Nada berumur tujuh tahun saat sedang bersama Ibunya di sebuah restauran mewah, dan Naomi sedang menjual sebuah tisu duduk tanpa alas.

Nada berbincang dengan Naomi, dan sepuluh menit mereka berbincang. Nada merasa iba karena Naomi tidak memiliki orang tua, Nada merengek kepada Ibunya untuk membawa Naomi ke rumah.

Singkat cerita, mereka sudah saling berdekatan dan mengenal satu sama lain. Dari mulai mereka satu sekolah dan menjalankan aktivitas setiap hari bersama. Kedekatannya membuat orang tua Nada sangat bangga, mereka bisa saling menyayangi satu sama lain.

Menginjak remaja Naomi memiliki rasa ingin mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tua Nada. Dia tidak segan-segan memberikan segudang prestasi untuk keluarga Nada, dan itu membuat Naomi semakin disayang. Apa yang Naomi inginkan selalu dituruti, sampai akhirnya terlintas pikiran jahat Naomi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evhy Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

**

Nada dan Kenzo sudah berada di kediaman Jhonson. Nada memutuskan untuk pulang ke rumahnya ketimbang harus ikut makan bersama dengan keluarga.

"Makasih Kenzo, ini udah kesekian kalinya Lo bantu gue."

Kenzo mengangguk. "Masuk."

"Iya Nada masuk, Lo balik gih. Pasti keluarga Lo udah pada nungguin di sana."

Kenzo berdeham, setelah itu dia pergi dari halaman rumah Jhonson menuju restauran.

Nada masuk ke dalam rumah sambil berjalan dengan pincang, karena kaki kirinya terasa sakit. Dia memasuki rumah dan berjalan menuju kamar, Nada pun memutuskan untuk tidur sejenak sambil merasakan pusing di kepalanya.

Ponselnya bergetar, saat dia buka Jeno mengirimnya sebuah pesan.

"Heh Nada, Lo kemana aja njir? Gue nyariin Lo di sekolahan kaga ketemu."

"Sorry Jen, gue udah balik duluan."

"Balik sama siapa Lo? Kenapa enggak ngajak gue barengan?"

"Emm gue balik sama keluarga gue, sorry juga enggak ngabarin ponsel gue mati."

"Keluarga Lo yang mana?"

"Ck elah, ya keluarga gue yang ada di rumah lah yang mana lagi coba."

"Oh keluarga Lo yang itu. Tapi balik dengan aman kan?"

"Aman-aman enggak perlu khawatir."

"Syukur deh kalau gitu."

Nada tak membalas lagi pesan Jeno, dia memutuskan untuk memejamkan matanya dan beristirahat selagi keluarganya tidak ada.

**

Kenzo kini sudah masuk ke dalam restauran, dia melihat orang tuanya sedang bercengkrama. Dia pun menghampiri Sintya dan William.

"Kenapa lama Sayang?" tanya Sintya.

"Baru selesai Mah," jawab Kenzo duduk berhadapan dengan Naomi.

"Oh ya Nada mana? " Sintya celingukkan mencari keberadaan Nada, dia kira Kenzo akan tiba dengan Nada.

"Nada pulang karena sakit."

Naomi pura-pura tak melihat saat Kenzo menatapnya dengan tajam. Naomi mengambil segelas air putih lalu dia pamit ke toilet.

"Sakit apa?"

"Cuma pusing aja Mah."

Sintya mengangguk. Dan orang tua Nada hanya acuh tanpa mau bertanya lebih pada Kenzo mengenai keadaan Nada.

"Kenzo mau ke toilet dulu."

Kenzo berdiri lalu dia berjalan cepat ke arah toilet di mana Naomi berada. Gadis itu berada di dalam dan Kenzo menunggunya di luar.

Naomi menatap cermin di depannya sambil memukul wastafle berulang kali.

"Sialan, sialan! Nada pulang sama Kenzo? Ternyata ucapan gue cuma dijadiian angin lalu doang sama Nada, enggak bisa dibiarin. Gue haru secepatnya bilang sama Mama sama Papa buat dekati gue dengan Kenzo."

Setelah bergelut dengan cermin, Naomi keluar dari toilet dan bertapa terkejutnya dia saat Kenzo menarik pergelangan tangan Naomi dengan kencang.

"Aduh, aduh Kenzo lepas sakit."

Kenzo menghentak tangan Naomi cukup kencang. "Lo apain Nada di toilet?"

Naomi menggeleng. "Gue enggak ngapa-ngapain Nada kok."

"Lo tadi ke toilet sama Nada kan?"

"Iya gue ke toilet sama Nada, habis itu gue disuruh duluan sama dia."

Kenzo menatap Naomi dengan tajam. "Jangan bohong!"

"Serius beneran deh, gue enggak bohong. Emang apa yang terjadi sama Nada?"

Kenzo menghela napas, dia belum memiliki bukti jika Naomi yang melakukan kejahatan pada Nada.

Kenzo tidak menjawab Naomi, dia melipir kembali ke meja makan di mana keluarganya berada. Sedangkan Naomi dia bernapas lega karena Kenzo tidak mencurigai dirinya lebih lanjut.

"Mah, Kenzo pulang duluan ya."

"Kamu belum makan Sayang."

"Kenzo enggak laper."

"Oh ya Kenzo mau pulang? Gimana kalau Kenzo temenin Naomi pulang, ya hitung-hitung buat pendekatan kalian, ya kan pah?" Nadia menyela percakapan Kenzo dan Sintya.

Sintya menatap Kenzo, dia merasa sang anak tidak merasa nyaman dengan Naomi.

"Kenapa enggak sama kalian aja?"tanya Sintya.

" Ah, emm ya tadi aku bilang jeng. Supaya mereka berdua saling pendekatan gitu lho," jawab Nadia sambil cengengesan.

Kenzo tidak menjawab ucapan Nadia, tapi jelasnya Kenzo akan mengantarkan Naomi pulang ke rumah. Naomi pun mengikuti Kenzo dari belakang.

Sesampainya di parkiran Naomi merasa kesulitan karena dirinya memakai gaun, dan Kenzo tidak inisiatif memberikan jaket untuk menutupi bahu Naomi.

"Lo enggak mau lepas jaket buat gue gitu?" tanya Naomi.

"Emang harus?" Kenzo balik bertanya pada Naomi.

Naomi terkekeh. "Ya jelas dong, gue kan cewek terus gue enggak bawa jaket juga."

Kenzo berdecak sambil melepaskan jaketnya. Lalu memberikannya pada Naomi. Naomi nampak kegirangan karena bisa menggenggam jaket milik Kenzo.

Di perjalanan Kenzo benar-benar membawa motor dengan kecepatan tinggi, dia ingin segera mengantarkan Naomi pulang.

Dan di belakangnya, Naomi merasakan ketakutan amat jelas tercetak di wajahnya, gadis itu pun memeluk Kenzo dengan sangat era.

**

Jam sudah menunjukkan pukul 20:00 malam, terlihat Nada masih memejamkan matanya, sampai dia lupa makan dan juga lupa membersihkan diri. Tubuhnya begitu lelah, membuat Nada malas bergerak dari tempat tidur.

Nada terbangun dengan suara motor yang dia kenali, dia membuka mata sambil menggeliatkan tubuhnya.

"Kaya suara motor Kenzo," ucap Nada sambil berdiri menghampiri balkon kamar, terlihat di bawah, Kenzo dan Naomi sudah sampai di depan rumah. Naomi tersenyum penuh, karena diantar oleh Kenzo.

"Makasih ya udah antar gue balik."

"Hmm. Balikin jaketnya." Kenzo menarik jaket yang masih dikenakan Naomi secara paksa.

"Eh, tapi belum gue cuci. Mending gue cuci dulu deh."

"Enggak perlu. Gue balik!"

Kenzo pamit kepada Naomi, dengan aura dinginnya membuat Naomi semakin suka dengan Kenzo. Daya tarik Kenzo begitu kuat membuat Naomi semakin ingin mendapatkan Kenzo.

Di atas balkon kamar, Nada tersenyum kecut karena Kenzo akhirnya mengantarkan Naomi pulang ke rumah.

"Kalian memang cocok," gumam Nada, sambil berbalik kembali masuk ke dalam kamar.

Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi, membersihkan diri dan kembali lagi ke tempat tidur, namun siapa sangka Naomi mendobrak pintu kamar Nada dan berjalan dengan cepat menghampiri Nada.

"Lo balik sama Kenzo? Lo enggak dengar omongan gue? Mau gue hajar berapa kali biar Lo sadar, hah?! "

"Gue udah nolak, tapi Kenzo keukeuh yang mau nganterin gue balik. Lagian dia juga yang nemuin gue di toilet tadi."

Naomi tertawa. "Pasti Lo ngemis-ngemis buat minta dikasihani kan? Jadi Kenzo mau nganterin Lo balik."

Nada geleng-geleng kepala. "Kalau Lo mau deket sama Kenzo, usaha sendiri. Dan kalau akhirnya Kenzo enggak mau sama Lo, mending Lo terima aja."

"Apa Lo bilang? Seorang Naomi berbakat dalam segala hal, enggak disukai sama Kenzo? Haha lawak emang Lo!"

"Lo kenapa sih, benci banget sama gue? Gue salah apa sama Lo, Naomi?"

Naomi mendekati Nada dengan perlahan. "Salah Lo itu, lahir ke dunia ini!" Naomi menoyor kening Nada berulang kali.

"Sekali lagi gue liat Lo dekat sama Kenzo, gue pasti bakal buat orang tua Lo semakin bemci sama Lo, Nada!"

Setelah mengatakan hal itu, Naomi keluar dari kamar Nada menuju kamarnya. Nada terpaku sambil mencerna kalimat yang keluar dari mulut Naomi.

"Sebenci itu Lo sama gue, Naomi?"

1
DISTYA ANGGRA MELANI
Dasar si naomi gk nyadar diri dah dipungut kok seolah " dy berkuasa kaya anak kandung... Smg cepet kebongkar tu sifat jhat nya.. Biar nyesel no bpk ma ibu kandung nada.. Smngt trus berkarya
Evhy Ayu: enggak akan selamanya yang jahat itu selalu menang☺
DISTYA ANGGRA MELANI: Tp gak selamanya dy menang kan pasti nada yg menang.. Naomi itu ibarat kacang lupa kulit nya..
total 3 replies
Sumintiari Widiastuti
Luar biasa
Evhy Ayu: Terima kasih Kak^^
total 1 replies
Sucyyy♥️
bagus ceritanya menarik 😍😍😍
Evhy Ayu: Makasih Kak❤❤
total 1 replies
zhouzhou_zz
Ceritanya bikin nggak bisa berhenti baca, lanjutkan thor!
Evhy Ayu: Masyallah, terima kasih. Oke siap ☺☺
total 1 replies
foxy_gamer156
Setiap kata-kata terasa seperti lukisan di pikiran.
Evhy Ayu: Terima kasih, komentarnya Kak. ^^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!