NovelToon NovelToon
MASUK KE TUBUH PEMERAN ANTAGONIS DI DALAM NOVEL

MASUK KE TUBUH PEMERAN ANTAGONIS DI DALAM NOVEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:49.5k
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Lin Yu Wan seorang Perwira muda Putri dari Dua jendral terhebat di Ketentaraan di Negara Cina. Harus mati terpaksa di tangan saudara sepupu yang juga saudara angkat yang ingin menguasai harta peninggalan kedua orang tua Lin Yu Wan . Juga penghianatan sang kekasih yang ternyata juga kekasih dari Sang sepupu . Dia nekat terjun kedalam jurang yang dalam demi mempertahankan benda peninggalan kedua orang tuanya yang tidak di ketahui oleh orang lain maupun sang sepupu itu sendiri . Namun keajaiban datang. Dia bukannya masuk ke alam kematian, tapi Roh nya masuk kedalam Novel yang pernah dia baca beberapa hari yang lalu tanpa dia sengaja . Roh Lin Yu Wan masuk Kedalam tubuh Wanita muda yang bersifat Arogan, Sombong dan bodoh. yang merupakan pemeran Antagonis di dalam Novel itu .Wanita yang di benci oleh Keluarga , Teman dan kerabat yang mengenal gadis itu. Yaitu gadis yang bernama Li Yu Wan. Nama yang hampir sama dengan namanya. Bagaimana kisah Lin Yu Wan selanjutnya, kita baca sama-sama yuk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENOLONG PRIA BERTOPENG

Dengan cekatan Yu Wan menggali rumput merah itu. Sebagian Dia lempar ke ruang Dimensi . Dan beberapa lagi dia bawa untuk di tunjukkan pada Dira . Tak berapa lama Terlihat Yu Wan sudah mulai naik. dengan cepat Dira membantu Yu Wan dengan menarik tali yang di gunakan Yu Wan untuk turun .

Sesampainya di atas , Dira memeriksa keadaan Yu Wan dengan wajah cemas.

"Anda tidak apa- apa Nona...?" tanya Dira . terlihat sekali kecemasan di wajahnya .

"Aku tidak Apa- apa Dir.. Ayo kita melihat tubuh Buaya itu..." ucap Yu Wan sambil menunjuk Buaya aneh yang sudah mati.

Mereka segera melangkah kearah Buaya setelah menyimpan kembali Tali yang di pakai Yu Wan tadi . Ketika sampai di dekat bangkai Buaya, Yu Wan mengajak Dira untuk menggali inti Roh di dalam kepala Buaya. Dan Karena Kulit Buaya memang sangat keras, akhirnya mereka Hanya bisa membela melalui luka yang di buat Yu Wan untuk membunuh Buaya tadi .

 "Dari mana anda tahu kalau Kelemahan Buaya aneh ini di sini , Nona..." tanya Dira sambil membongkar isi kepala Buaya.

 "Aku Melihat sepintas warna merah di sini..." ucap Yu Wan berbohong . Mana mungkin dia mau bilang kalau Dia mampu melihat isi dalam tubuh manusia maupun hewan . Bisa- bisa dia di katakan Monster . Dira terlihat sibuk membela kepala Buaya . Dan saat tempurung kepala terbuka separuhnya , mereka Menemukan dua Batu sebesar telur angsa. Satu warna merah darah dan Satu warna hitam. Dira segera memberikan kedua Batu itu pada Yu Wan.

 "Ini Nona..." ucapnya sambil mengulurkan dua Batu itu .

 "Berikan batu yang merah padaku, Kau bisa mengambil Batu yang warna hitam ..." ucap Yu Wan sambil mengambil Batu yang Berwarna merah Darah.

"Tidak Nona..ini milik anda semua..." ucap Dira menolak.

"Dira... ini perintah...kita sama- sama melawan Buaya ini .jadi Kau juga berhak memiliki benda itu.." ucap Yu Wan tegas.

Terlihat Dira tertegun sejenak. Ada perasaan hangat di dalam hatinya saat mendengar ucapan Yu Wan . ternyata Yu Wan tidak seperti yang lain, Dia benar - benar adil. Yu Wan tidak menganggap Dia sebagai bawahannya, yang harus selalu mengalah dan pasrah pada majikannya . tapi wanita itu menganggap dia sebagai saudara atau kawan. Andai orang lain, pasti mereka mengambil semua nya.

"Trimakasih Nona... " ucap Dira haru.

"Sama- Sama.. Ayo kita mengambil teratai Darah.." Ajak Yu Wan.

 "Baik Nona..." ucap Dira. Mereka segera berdiri dan berjalan kearah Danau .

Yu Wan dan Dira segera masuk kedalam Danau , Dan berenang mendekati Teratai Darah. Saat mereka Mendekat, Ternyata Di sekitar Teratai Darah, Ada Beberapa teratai lain yang juga tumbuh dan berbunga. Saat tadi mereka baru datang, Mereka tidak terlalu memperhatikan Karena fokus pada Teratai Darah. Apalagi tersamarkan dengan cahaya yang di pancarkan oleh Teratai Darah

  "Dir Kau memanen teratai lainnya, dan juga Cari biji nya. aku akan mengambil teratai Darahnya ..." ucap Yu Wan.

"Baik Nona.." Jawab Dira.

Yu Wan lalu mengambil Teratai merah dengan hati- hati. Sebab jika akar teratai salah cabut, akan putus dan teratai akan layu. Dan jika itu terjadi, Khasiat Teratai Darah akan hilang . Yu Wan mengambil semua Tumbuhan teratai yang belum berbunga maupun yangsudah berbunga. Dan Yu Wan melempar semua Teratai Darah keruang Dimensi . Setelah itu dia membantu Dira memanen teratai yang lain. Setelah selesai mereka segera ke tapi .

Sesampainya di pinggiran Danau kembali, Mereka mengering kan tubuh dan baju mereka dengan tenaga dalam. Saat selesai, ternyata hari sudah semakin Sore. Mereka memilih untuk mencari hewan untuk makan mereka sore ini. Karena acara makan tadi telah gagal total. malah mereka harus bertempur habis - habisin. Mereka membagi tugas, Karena Mereka yakin di dalam Danau tidak Ada ikannya, maka Dira memutuskan mencari hewan buruan , sedangkan Yu Wan menyiapkan api unggun untuk membakar hewan buruan .

 Setelah Dira pergi, Yu Wan mencari Kayu bakar . Sebelum itu Dia masuk kedalam Ruang Dimensi. Dia ingin melihat keadaan Ruba Merah. ternyata ruba itu terlihat Mulai sehat.

"Gimana keadaannya Ko...?" tanya Yu Wan pada Ciko. Mereka sedang berjalan kearah ruang Perawatan. Ciki dan Ciko Ada di Pundak Yu Wan. sedangkan Singa kecil berada di dalam gendongan Yu Wan.

"Dia sudah mulai sehat Tuan...Begitu juga dengan bayi kecil Ruba merah..." jawab Ciko.

Saat mereka sampai di ruang perawatan, mereka melihat Kalau Ruba merah memang sudah terlihat mulai sehat. Dia sudah bisa berdiri dan menyusui anak nya. Yu Wan Mendekat dan mengusap kepala ruba merah.

"Ternyata Kau sudah sehat kawan.. Syukur lah.." ucap Yu Wan.

"Tapi Kau harus keluar bersamaku, Biar Anakmu tinggal di dalam sini..Nanti di perjalanan Kau akan Ku kirim kembali kesini untuk menemani Anakmu. atau Kau Ingin tinggal di hutan ini lagi...?." tanya Yu Wan.

Terlihat gelengan kepala Si induk ruba.

 "Kau ingin bersaku...?" tanya Yu Wan lagi. terdengar lolongan lembut Induk ruba merah .

"Baik aku menganggap Kau setuju ikut bersamaku. kalau begitu ayo kita pergi... biar anakmu mereka yang menjaga. Dan Kau putih...Kau tetap di sini dulu ya..." ucap Yu Wan.. Namun Singa kecil itu tiba - tiba menggigit Jemari tangan Yu Wan hingga terluka.

"Aauuu....!" Seru Yu Wan kaget. Namun sebelum Yu Wan tersadar. tiba- tiba Singa kecil itu mengusapkan kepalanya ke tangan Yu Wan yang terluka .

"Hey...Ada apa...?" tanya Yu Wan.

Dam darah menetes dan mengalir di kepala Singa kecil. Namun tiba- tiba cahaya putih keluar Dari kepala si Singa kecil. Cahaya tersebut menyelimuti Yu Wan dan Singa putih. Tak berapa lama cahaya pun memudar.

"Maaf tuan... aku membuat kontrak dengan tuan tanpa persetujuan tuan..." tiba - tiba Yu Wan bisa mendengar Singa kecil itu Berbicara.

"Hey.. Kau bisa Berbicara...?" tanya Yu Wan heran.

"Kita bisa berkomonikasih saat kita sudah menjalin kontrak Tuan..." ucap Singa kecil .

 "Begitu ya.. Lalu apa keuntungan kita melakukan Kontrak.." Tanya Yu Wan .

"Kota memiliki ikatan batin. Dan hamba bisa melindungi tuan Jika hamba sudah besar dan Kuat. Kapanpun anda dalam bahaya, Hamba tahu itu...." ucap Singa kecil menjelaskan .

"Begitu Ya...Kalau begitu kau akan selalu bersamaku Putih....?" tanya Yu Wan .

"Benar tuanku...Karena aku ingin selalu bersama tuanku..." ucap Putih sambil mengusapkan kepalanya ke tangan Yu Wan dengan manja.

"Cih...kau Sok baik Putih...!" seru Ciko .

"Putih...kami juga kesayangan tuanku..jadi kau jangan memonopoli tuanku...!" seru Ciki kesal .

"Hey...kenapa kalian bertengkar...Sudah, sudah...tidak baik saling bertengkar. aku ingin kalian rukun...Ingat ini, aku tidak ingin Ada pertengkaran lagi . Kalian mengerti ...?" ucap Yu Wan tegas.

"Baik tuan..." jawab mereka serempak .

" Baiklah hal ini kita bicarakan lagi nanti, sekarang aku harus pergi, takutnya Dira sudah datang..."ucap Yu Wan.

" Biak Tuan..." jawab mereka kembali.

."Ayo..Ruba Mereka..eee...Kau Ku panggil Xio Huli saja ya...?" ucap Yu Wan pada Ruba Merah. terdengar lolongan pelan Ruba Merah .

"Kalau begitu Ayo Lili...kita pergi..." ucap Yu Wan. Dia lalu mengambil ke ranjang Tanaman dan Mengajak Huli pergi.

"Ciko , Ciki ..Kau sudah menaruh teratai merah di Danau...?" tanya Yu Wan sambil berjalan keluar ruangan.

 "Sudah Tuan..." jawab mereka serempak.

"Bagus kalau begitu kami pergi...jaga Putih dan si merah..." ucap Yu Wan.

"Baik Tuan..." ucap mereka berdua serempak . tak lama Yu Wan menghilang Dari Ruang Dimensi bersama Huli.

Untunglah saat mereka sampai di hutan kembali, Dira belum datangi . Yu Wan Segera mencari kayu bakar kering yang memang banyak di sekitar mereka. tak berapa lama akhirnya Pria itu datang juga. Dia datang dengan Membawa beberapa Ayam hutan dan Kelinci. terlihat hewan- hewan itu gemuk dan besar.

"Ternyata Kau sangat pandai berburu Dir.." goda Yu Wan.

"Itu sudah biasa Nona... jika seorang Pria tidak bisa terburu. itu baru terlihat aneh..." jawab Dira. Mendengar ucapan Dira, Yu Wan tersenyum

 "Iya, iya ... Pria memang harus kuat..ya sudah Ayo kita bersihkan dulu hewan- hewan itu..." ucap Yu Wan.

" Baik Nona..Hey...Ruba itu sudah sembuh ...!" seru Dira saat melihat Ruba Merah Ada di sebelah Yu Wan.

"Iya... dia sudah sehat. dan Dia tidak mau pergi..." jawab Yu Wan.

"Berati Dia berjodoh dengan anda Nona... Biasanya Ruba merah sangat sulit berteman dengan manusia..." ucap Dira.

 "Mungkin benar Katamu Dir...Dia berjodoh bersamaku..." ucap Yu Wan.

Mereka segera membersihkan Kelinci dan Ayam hutan tersebut. Setelah itu Yu Wan memberi bumbu yang dia ambil dari ruang Dimensi nya. Setelah itu barulah mereka membakarnya. Tak berapa lama , tercium Bau harum daging kelinci dan daging Ayam panggang.

"Waah...harum sekali daging panggang ini..." seru Dira.

"Kalau begitu Ayo kita makan..." Yu Wan membagi ayam hutan menjadi Dua bagian . Lalu sebagian dia berikan pada Dira. Sedangkan yang lain buat Dia sendiri. Dan merekapun menikmati Ayam panggang tersebut. Dira membagi makanan nya dengan Ruba merah. sedang kan Yu Wan tanpa setahu Dira , membagi makanannya dengan hewan yang Ada di ruang Dimensi nya .

Mereka malam ini bermalam di pinggir Danau . Dan mereka Memilih tidur di atas pohon saja. Sebenarnya jika Yu Wan sendiri di hutan , Dia bisa tinggal di ruang Dimensi . Namun karena ada Dira , Maka Dia tidur di atas pohon saja seperti biasa. Entah sudah berapa hari mereka tinggal di Hutan Darah itu, antara siang dan Malam hanya di bedakan dengan ,Jika di siang hari cuaca terlihat agak terang . tapi jika sore dan malam hari , Mereka hanya bisa melihat kegelapan malam saja. Hanya saat mereka berada di sekitar Danau ini saja , mereka bisa melihat cahaya matahari sampai sore hari. Dan kini kegelapan kembali mereka nikmati .

Di tengah hutan belantara seperti sekarang ini, Yu Wan memilih untuk bermeditasi. begitu juga Dira. Mereka duduk lotus bermeditasi di atas pohon .Mereka benar - benar tenggelam di dalam meditasi mereka. Sedangkan Huli sudah Yu Wan kembali kan keruang Dimensi untuk menemani anaknya. Saat Yu Wan sedang Kosentrasi, terdengar suara Singa Putih yang belum di beri nama .

"Tuan...boleh Aku keluar... aku ingin bersama tuan.... " ucap Singa kecil memohon . Mendengar permohonan itu, Yu Wan diam saja.

" Tuaaan..." ucapnya lagi dengan nada merengek . Mendengar suara itu, hati Yu Wan luluh .

"Baiklah...tapi kau tidak boleh turun dari pohon, Dan tidak boleh jauh dariku...." ucap Yu Wan tegas.

"Baik tuan. aku janji..." Terdengar suaranya menggemaskan.

"Bagus...kau akan aku keluarkan..." ucap Yu Wan.

"Kami juga ya Tuan..." Kata Ciko dan Ciki bersamaan.

"Kalian..." Gemas rasanya mendengar rayuan mereka.

"Baiklah tapi dengan syarat sama seperti White.." ucap Yu Wan.

"White..? siapa white tuan..?" tanya mereka hampir bersamaan.

"Si putih...Kau suka nama itu white ...?" Ucap Yu Wan. Mendengar Kalau nama itu untuknya Singa putih sangat Senang .

"Suka, suka sekali tuan... aku suka Nama itu..." seru Singa kecil gembira.

"Ya sudah kalian keluarlah..." ucap Yu Wan .

"Trimakasih Tuan..." ucap mereka bersamaan. White ada di pangkuan Yu Wan, Sedangkan Ciki dan Ciko berada di Bahu kanan dan kiri Yu Wan.

Kalau kalian tidak nakal, Kalian boleh di luar . tapi kalau kalian bandel, aku lempar kembali kalian kedalam ruang Dimensi..." ucap Yu Wan.

" Kami akan menuruti ucapan tuan..." ucap mereka serempak .

Dan mereka memang menjadi hewan penurut . Sepanjang malam saat Yu Wan bermeditasi, Mereka hanya tiduran di bahu dan pangkuan Yu Wan. Hingga hari mulai terang, Yu Wan dam Dira hampir bersamaan mengakhiri Meditasi mereka. wajah mereka terlihat segar kembali. Saat Dira melihat Si Putih dia terlihat kaget.

"Nona... si Putih sudah menjadi hewan kontrak anda..?" tanya Dira sambil menatap si putih kembali .

"Tanpa sengaja kami melakukannya.." ucap Yu Wan.

"Begitu ya...selamat Nona...sepertinya Putih hewan hebat..." puji Dira.

"Trimakasih Dira..." jawan Yu Wan.

Setelah hari semakin terang dan mereka selesai makan pagi ,sisa daging panggang kemarin , Mereka segera berangkat untuk keluat hutan .

" Lebih baik Kita melalui jalur lain saja Nona.. bukankah kita bisa memanen tanaman obat lagi. walaupun keranjangku sudah penuh ,tapi keranjang milik Nona masih Ada Setengah.." Ucap Dira .

" Betul juga katamu Dir...Baik ayo kota lakukan.." Yu Wan lalu memasukkan Huli ke dalam ke ranjangnya sebelum di tutup dengan tanaman obat .yang Ada di keranjangnya . Sedangkan Ciko dan Ciki sejak tadi berada di bahu Yu Wan. mereka berdua dengan tenang Menyembunyikan kepala mereka di balik bulu halus mereka. Hingga seperti hiasan baju Yu Wan .

Merekapun segera berangkat. Dan benar kata Dira, Mereka kembali memanen beberapa tanaman obat berharga di sepanjang jalan yang mereka lalui . dari mulai Gingseng berumur ribuan tahun, rumput jiwa, Gonofera, Jamur putih ginkgo, Jamur kayu, jamur Shitake, jamur song dan banyak lagi tanaman obat yang mereka panen . Membuat wajah Yu Wan semakin bahagia. Dan tanaman-taman tersebut banyak yang sudah dia lemparkan kedalam ruang Dimensi . Dan karena banyaknya tumbuhan yang mereka dapatkan, akhirnya semua hewan kembali keruang Dimensi . Karena mereka akan membantu Yu Wan menyimpannya di ruang pembibitan. Saat mereka asik memanen Tanaman obat, tiba- tiba terdengar siara beradunya benda tajam.

"Dira...apakah kau mendengar suara itu..?" ucap Yu Wan sambil mempertajam pendengarannya .

"Saya mendengar juga Nona...Mungkinkah ada seseorang yang sedang bertarung...?" ucap Dira.

"Bukankah hutan Darah tidak ada yang mendatangi...?" Tanya Yu Wan heran. Terlihat Dira menatap sekitarnya.

"Ternyata kita berada di daerah lain hutan darah Nona...Dan kita sudah berada di pinggiran hutan darah..lihat itu...kanopi hutan sudah tidak terlalu rapat..." ucap Dira .

" Benar katamu Dira...tak terasa kita hampir keluar dari hutan darah..Ayo kita lihat mereka , siapa tahu mereka membutuhkan pertolongan kita..." ucap Yu Wan.

"Mari Nona..." mereka segera berlari kearah suara pertarungan yang semakin lama semakin jelas . Dan saat mereka berada di dekat pertarungan, Mereka segera melompat keatas pohon tinggi dan besar. Dari atas pohon , Mereka bisa melihat Dua Pria sedang bertarung dengan puluhan orang berpakaian serba hitam .

"Waah ini lebih gila lagi dari pertarunganmu Dir.. Mereka lebih banyak lagi Hanya untuk menjatuhkan dua orang lawan . Dan lihatlah itu...Pria bertopeng dan Pria bermasker mampu melawan musuh yang lebih banyak dari jumlah mereka. Gila...benar- benar gila..." Ucap Yu Wan dengan nada kesal dan marah.

"Tapi saya lihat mereka memang sangat kuat. hanya saja, Kenapa saya melihat ada yang aneh di tubuh pria bertopeng emas itu..serta gerakan nya seperti menahan kesakitan. Apakah Dia terluka dalam... " ucap Dira sambil memperhatikan Pria bertopeng .

" Ada apa dengan Dia..?" tanya Yu Wan yang memang belum melihat Pria bertopeng. Dan saat Dia melihat wajah dan tubuh pria itu, Yu Wan kaget bukan main. Dari mata saktinya Dia bisa melihat kalau Pria itu terkena dua racun sekaligus.

"Pria itu terkena Racun Dir...Ayo kita bantu mereka Dira...sebentar lagi .dia akan tumbang jika kita hanya penonton .." Seru Yu Wan.

"Baik Nona..." ucap Dira. Mereka segera turun dari atas pohon tinggi dan segera masuk kedalam pertarungan.

"Dasar pria -pria pengecut...hanya melawan dua orang saja kalian bermain keroyokan. Apa kalian tidak malu sedikitpun ha..badan saja besar, Tapi nyali sekecil upil...!" seru. Yu Wan dengan nada marah .

"Hey...siapa kau...jangan ikut campur urusan kami..!" ucap salah satu Pria yang sepertinya pemimpin mereka.

"Memangnya kenapa kalau kami ikut campur.. aku paling tidak suka melihat perbuatan pengecut di depanku..." ucap Yu Wan kesal .

"Brengsek dasar wanita ja***g.. kalau begitu. kau juga akan kami kirim keneraka bersama mereka wanita Ja***g..." teriak pria tadi.

"Neraka tidak menginginkan diriku..Tapi Neraka lebih suka pada kalian..Neraka menginginkan kalian untuk datang kesana .." ucap Yu Wan dengan nada kocak

"Brengsek...Dasar Wanita sialan... bunuh mereka semua...!;" seru sang pemimpin.

Maka terjadilah pertarungan yang semakin ganas. Mereka mengira kedatangan Yu Wan dan Dira hanyalah pengganggu kecil yang ingin memamerkan diri sebagai sang penolong, Namun setelah bertarung selama beberapa waktu, barulah mereka tahu kalau pertolongan Yu Wan dan Dira membuat mereka kalah . Sebab Dalam sekejab saja hampir separuh lebih anak buahnya terluka atau mati. Melihat semua itu, Mereka memilih untuk pergi.

"Sial...Siapa mereka...Mereka sangat kuat. Brengsek...aku harus Membawa mereka pergi, atau aku harus lebih banyak kehilangan anak buah. Dasar wanita sialan..." ucap sang pemimpin marah.

"MUNDUUUUR....!" Seru sang Pemimpin membuat anak buahnya bahagia . Mereka segera berlari untuk melarikan diri. Dan saat Dira akan mengejar, Yu Wan menghalangi .

"Jangan di kejar Dir...!mereka berdua lebih membutuhkan kita...!" seru Yu Wan.

" Baik Nona..." jawab Dira. Sebab ada yang lebih penting mereka tolong. Terlihat Pria bertopeng itu Jatuh pingsan.

"Tuaaan....!" Seru Pria yang memakai masker saat melihat Pria bertopeng jatuh tak sadarkan diri. Pria bermasker mendekati Pria bertopeng yang jatuh Pingsan. Yu Wan juga mendekat .

"Tuan mu terkena racun panas dingin.. Lebih baik kita cari tempat untuk mengobati tuanmu, untuk sementara minumkan ini pada Dia. Dan ini kau minum juga untuk menghentikan pendarahanmu..." ucap Yu Wan sambil memberikan pil untuk Pria bertopeng dan anak buahnya juga air Dimensi .

Sedangkan pada Dira Yu Wan hanya memberikan air Dimensi. Karena Pria itu tidak terluka. Yu Wan sendiri mendapatkan satu goresan di lengannya untungnya tidak terlalu dalam. ada keterkejutan di mata Pria bermasker saat mendengar Yu Wan mengatakan Kalau Tuannya terkena racun.

"Apakah kau seorang tabib...?" tanya Pria itu sambil menatap Yu Wan yang juga memakai topeng di wajahnya .

"Bisa di bilang begitu.." ucap Yu Wan . Pria itu menatap pada pil yang di berikan Yu Wan padanya dengan sorot mata curiga . Melihat itu ada kejengkelan di mata Yu Wan. Namun dia bersabar diri. karena dia merasa lumrah jika orang akan curiga saat kita sebagai orang asing tiba- tiba membantu mereka .

"Jangan curiga pada kami... Kami bukan dari kelompok mereka tadi. Kami ingin membantu kalian . Kami baru kembali dari hutan Darah untuk mencari tanaman obat. Tapi kalau kau tetap curiga pada kami, buang saja obat itu.. aku tidak akan memaksa. dan racun di dalam tubuh tuan anda lebih penting dari pada kecurigaan anda pada kami.." ucap Yu Wan datar.

"Maaf...saya kaget karena anda mengetahui penyakit tuanku..." ucap Pria itu. Pria itu segera meminuman pil yang di berikan Yu Wan untuk tuannya dan dia sendiri . Dia merasakan Aliran hangat mengalir dalam tubuhnya saat air dan obat dia minum . Dan Dia merasakan tenaga nya kembali. Dia menatap Yu Wan dengan tatapan rumit .

"Kita harus cepat pergi dari sini...selain menolong Tuanmu . kita juga harus menghindar dari mereka. takutnya mereka akan kembali lagi. Sedang kan Tuanmu terluka . Kita tidak akan sanggup menghadapi menghadapi mereka jika sambil melindungi tuan anda...apalagi aku melihat Racun di tubuh tuanmu semakin meningkat..." ucap Yu Wan .

"Baik, baik.. mari kita pergi..." ucap Pria itu.

Akhirmya mereka pergi dari tempat itu . Dengan pria bertopeng dalam gendongan Pria bermasker . Mereka berlari keluar Dari hutan lebat yang masih termasul wilayah Hutan Darah. Dan untunglah ketika mereka sampai di luar hutan, Ternyata hari sudah menjelang malam.

"Tuan...apakah kalian tidak Membawa kuda.. Tanya Yu Wan .

"Maaf Nona...Kuda kami terbunuh saat melawan mereka tadi. .." ucap Pria bertopeng .

"Dir...apakah tempat kuda kita jauh dari sini.. Tanya Yu Wan.

" Agak jauh Nona...tapi Dira akan berusaha cepat kembali.." jawab Dira .

"Kalau begitu Pergilah. kami akan menunggumu di sini. .." ucap Yu Wan.

"Baik Nona..." jawab Dira. entah kenapa Sikap Dira lain dari Biasanya. Biasanya Pria ini akan bersikap acuh dan Dingin pada Orang yang baru dia temui, tapi entah kenapa. saat ini terlihat Dia tidak banyak bertingkah .

"Tuan...kita Cari tempat dulu untuk memberi Istirahat pada tuan anda , sambil menunggu Teman Saya datang . Tidak baik juga untuk kesehatan anda . Anda juga sedang terluka ..." ucap Yu Wan .

"Baiklah Nona kita cari tempat untuk istirahat..." ucap pria itu .

Namun sebelum mereka melangkah , Beberapa orang mendatangi Mereka . Tentu saja kedatangan mereka membuat Yu Wan kaget dan waspada . Tapi tiba- tiba mereka memberi hormat pada Pria itu .

"Maaf Tuan kami Terlambat .Kami di serang saat kami menuju kemari..." ucap salah satu Pria yang baru datang .

"Sudah kami duga.. Kalau Begitu bawakan kuda untuk kami..." ucap Pria bermasker .

" Apakah Tuanku terluka, apakah tidak sebaiknya memakai Kereta saja.." ucap Pria tadi.

"'Terlalu mencolok...bawakan kami kuda saja..." tiba- tiba terdengar suara bariton dan dingin menolak usulan Orang yang baru datang.

"Tuanku...!" seru mereka bersamaan sambil memberi hormat .

"Bangunlah kalian semua...Hans...turun kan aku..." ucap Pria bertopeng yang ternyata sudah sadarkan diri.

" Baik tuan..." ucap Pria bermasker. Dan tak lama dua pengawal nya datang Membawa kuda . Dan kebetulan juga Dira juga datang .

" Ayo kita pergi..." ucap Pria bertopeng . Karema Yu Wan berniat untuk mengobati Pria bertopeng itu, Diapun ikut juga . Mereka segera pergi Dari tempat itu .

Empat jam kemudian, Mereka sampai di sebuah Mension besar dan mega. Melihat tempat itu, Yu Wan yakin kalau Pria bertopeng itu seorang bangsawan yang sangat do hormati . Terlihat sekali pintu gerbang Mension itu di jaga ketat oleh Beberapa pengawal. Dan saat para pengawal melihat kedatangan mereka, terutama Pria bertopeng, mereka segera memberi hormat.

"Selamat datang Tuanku..." ucap mereka serempak. Tanpa menghiraukan mereka, Dengan cepat mereka berjalan masuk kedalam halaman Mension . Saat mereka memasuki Mension , Yu Wan disuguhkan pemandangan yang sangat mewah dan Indah dari bangunan di depannya . Setelah turun dari kuda, Mereka di bawa masuk kedalam rumah.

"Silahkan duduk Nona..." ucap Pria bermasker.

"Maaf boleh Saya bicara...?" ucap Yu Wan.

"Ada apa Nona...?" tanya Pria bermasker . Sedang kan Pria bertopeng terlihat Cuek. Dia tetap berjalan kedalam

" Maaf...Saya datang kemari bukan untuk bertamu, Saya datang untuk membantu tuan anda mengobati penyakitnya..." ucap Yu Wan. Sebab dia tidak bisa berlama- lama do tempat ini.

"Mengobatiku...? Siapa yang mengijinkan kamu mengobatiku...?" ucapnya dingin sambil berhenti melangkah dan berbalik menatap Yu Wan Dingin . Tentu saja sikap orang ini Membuat Yu Wan kaget.

"Oo..jadi Saya tidak di butuh kan.. ? Baiklah kalau memang Saya tidak di butuhkan, maaf.. Saya akan pergi.." ucap Yu Wan datar. terlihat Pria bertopeng semakin menatap Yu Wan yang berani menatap Dia juga . Sedangkan Pria Bermasker terdiam.

"Apakah Kau seorang tabib...?jangan sok tahu akan penyakit yang aku derita...jangan Karena Kau telah membantuku melawan orang - orang tadi , Kau merasa mampu dan berhak mengobatimu .."ucapnya semakin dingin dan Sinis . Dia lalu kembali melangkah pergi . Mendengar ucapan Pria bertopeng, terlihat Senyuman sinis di bibir Yu Wan.

"Kalau Begitu kami pergi. Maaf telah mengganggu anda..selamat malam... Dira... Ayo pergi..." ucap Yu Wan berbalik dan berjalan keluar rumah.

" Baik Nona..." ucap Dira . Mereka berdua segera pergi Dari tempat itu. Mereka segera memacu kuda mereka dengan cepat kembali pulang .

.

Udahan dulu ya...Aku lanjut pada episode selanjutnya .

Bersambung

1
Shai'er
berhasil
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waduh😱😱😱
Shai'er
seperti itu🤧🤧🤧
Shai'er
pasti mengiri kan lu😏😏😏
Shai'er
suujon mulu😤😤😤
Shai'er
yang sabar ya, Yu Wan 💪💪💪
Shai'er
mencurigakan
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
pangeran Bai Si pasti akan nyesel dah jahat sama Yu Wan 😏😏 tp saya harap Yu Wan tdk berjodoh pangeran Bai Si
Elin
lanjut lgi Thor jgn lama upnya🥰🥰💝💞🎉🌹🥀🌻💐🥀🌹🌺🌺
Lala Kusumah
orang yang kau hina justru yang menyelamatkan mu pangeran Bai Shi, huh ....
Yurniati
tetap semangat terus update nya thorr
Yurniati
menyesal lah kamu pangeran orang yang selama ini kau hina kau caci malah yang menyembuh kan kamu bukan perempuan yang kau bela,,,,,,,,😬😬🤪🤪
Nyai Suketi
Shing hong sekilas gw baca nya jd sing kong 🤭😁✌️
Nyai Suketi
klo gw mnding gw bawa mati aj tuh barang yg di ributin, dri pda di ksihin jg ujung² nya ttp bae gw metong
Sribundanya Gifran
lanjut up lagi thor
Titik Agustin
👍👍
Sophia Birhdam
next please 🌹🌹🌹
Hasliza mamat
I love every one of your novels, not to mention the ones related to time travel. Although sometimes there are typos but that's okay.. I like them. I always wait every time you will write a new novel.Tq..Me from malaysia..
Ajusani Dei Yanti
biar semangat up nya thorrrrr kuh udah dku kirim bunga🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!