PERJALANAN HIDUP JIA LI

Tidak terasa sudah 1 bulan dari pernikahan putra mahkota dan paman Yun.

Semua berjalan baik baik saja, pagi ini Jia mendapatkan kabar dari sang guru jika ia harus ke perguruan karena ada hal penting yang harus mereka bicarakan.

"Ibu ayah Jia akan ke perguruan pagi ini, guru sudah pulang dan beliau meminta Jia untuk datang pagi ini juga karena ada masalah penting" ucap Jia meminta izin pada ibu dan ayahnya

"Baiklah nak jika begitu pergilah tapi hati hati" ucap ibu dan ayahnya

"Baiklah ayah ibu, Jia akan pergi bersama mei" ucap Jia lalu ia pergi keluar rumah saat baru akan menaiki kudanya ia melihat kedatangan paman dan bibinya

"Paman bibi dari mana?" tanya Jia

"Paman baru saja jalan keluar membeli ini," jawab paman Yun

"Jia'er kau mau kemana, kenapa menggunakan kudamu?" tanya Yuna

"Jia mau keperguruan, guru menyuruh Jia datang katanya ada hal penting yang harus di bicarakan, jika begitu Jia pergi dulu paman bibi sampai jumpa lagi" ucap Jia lalu naik kudanya

"Apa perlu kami antar Jia'er?" tanya. Yuna khawatir

"Tidak apa apa bibi, Jia sudah biasa pergi sendiri kesana hari ini mei yang menemani Jia, jika ada hal penting akan Jia beri tau saat pulang, sampai jumpa bibi cantik" jawab Jia sembari pamit pergi ia pun menjauh dari kediaman.

"Apa dia selalu pergi sendiri suamiku?" tanya Yuna

"Tentu sayang, dia akan pergi kemanapun sendiri dari dia kecil, dia sudah pintar dan bisa melakukan apapun dan menyelesaikan semua masalah, jadi Jangan khawatir di memiki banyak orang di sekitarnya tanpa kita tau" jawab Yun

"Baiklah jika begitu, semoga jika kita punya anak secantik dan sepintar Jia'er dan juga memiliki keberanian sepertinya, aku sangat mengagumi Jia'er cantik pintar baik dan juga luar biasa, gege Shan yuan beruntung mendapatkan nya" ucap Yuna. Dengan tulus

"Aku pun beruntung mendapatkan mu, karena Jia'er kita bisa bersama, aku mencintaimu istriku" ucap Yun dengan memeluk Yuna

Membuat Yuna terharu dan malu, ia juga bersyukur memiliki suami yang luar biasa baik seperti Yun.

Sedangkan kehidupan putra mahkota pun sama baiknya setelah menikah satu bulan ini ia sangat mencintai istrinya begitu juga Yuri.

Yuri merasa beruntung memiliki ibu mertua sayang sangat baik dan menyayangi nya. Ia selalu bersyukur karena Jia dia bisa memiliki nya.

Seperti saat ini Yuri sedang duduk bersama di taman istana dengan permaisuri Xiona

"Putri mahkota apa Jia'er menghubungi kalian, sudah satu minggu dia tidak ada kabar, kemana anak nakal itu?" tanya permaisuri pada putri mahkota Yuri

"Belum ibunda, kami juga heran kemana mei mei Jia, putra mahkota juga bertanya sama" jawab Yuri

"Apa dia sedang pergi jauh, kebiasaan anak itu begitu" ucap permaisuri

"Dia sedang ada di perguruan nya permaisuri , baru saja dia menghubungi ku" ucap kaisar tiba tiba datang.

"Salam ayah handa" ucap Yuri

"Sudah duduklah tidak perlu kita keluarga apa lagi ini di lingkungan kita" jawab kaisar

"Terima kasih ayah" ucap Yuri dengan senyumnya.

"Iya duduklah" jawab kaisar, apa guru agung sudah pulang dari dunia atas yang mulia?" tanya permaisuri

"Sudah, baru tadi tapi beliau langsung memanggil Jia, katanya ada hal penting" jawab kaisar

"Sepertinya ada hal yang mendesak jika begini" Ucap permaisuri

"Benar, itulah aku sangat khawatir dari tadi" ucap kaisar

"Apa akan ada masalah serius ayah... Ibu?" tanya Yuri

"Semoga tidak tapi jika Jia harus keperguruan pasti ada hal yang terjadi dan guru agung akan menugaskan atau memberi arahan untuk Jia " jelas kaisar.

"Semoga tidak terjadi apa apa" ucap Yuri dan permaisuri.

Sedangkan Jia sudah sampai di perguruan, saat ia masuk semua segan padanya.

Sesampainya Jia di sana langsung menuju kediaman guru agung.

"Jia'er masuklah" ucap guru agung saat Jia akan mengetuk pintu itu

Mendengar itu Jia pun langsung masuk kedalam.

"Salam guru murid menghadap, apa kabar guru" ucap Jia

"Duduklah nak, guru baik baik saja" jawab guru agung

"Guru apa ada masalah sehingga Jia harus datang cepat kemari" tanya Jia

"Iya benar, nak di kekaisaran asalmu terjadi kekacauan dan juga di penuhi asap hitam disana terjadi kegelapan karena sihir hitam" ucap guru agung yang memang sudah tau siapa Jia

"Kau pergilah kesana, ini sudah waktunya kau kembali tapi bukan untuk menetap, kau kembali untuk menyelamatkan orang orang yang tidak bersalah dan kau tau bukan jika kau adalah ratu penyelamat bagi kaum manusia takdir mu sudah di gariskan" jelas guru

"Kau juga bisa menunjukan pada mereka yang membuang mu jika kau bukanlah monster yng di tuduhkan tapi kau adalah penyelamat mereka. Buat mereka yang membuang mu menyesal bukan karena kau sombong tapi untuk pelajaran dan hukuman bagi mereka" ucap guru lagi

"Tidak perlu kau membalas dengan melukai mereka atau membunuh mereka cukup kau tunjukan siapa kau dan apa tujuan mu hidup maka mereka akan mendapatkan balasan sendiri yaitu penyesalan, jadi pergilah kau bisa membuat dunia ini aman bersikan namamu dari sebutan monster" ucap guru lagi.

Jia mendengar itu pun terdiam ia tau jika ia adalah ratu perdamaian di duani ini tapi bagaimana ibu dan ayahnya, jika ia pergi jauh.

"Nak jangan khawatir kan ayah dan ibu mu guru akan melindungi mereka dan menjaganya kau pergilah dengan tenang, mei kau bisa menemani Jia untuk pergi kesana, tenang Jia'er ayah dan ibu akan aman disini karena tidak banyak yang mengincar Kekaisaran ini bukanya paman dan bibiku seorang jendral hebat jadi dia pasti bisa menjaga juga" ucap guru agung

"Guru akan menempatkan Beberapa orang untuk menjaga ibu dan ayahmu secara dekat" ucap guru

"Baiklah guru aku Jia bukan tidak mau hanya khawatir dengan ibu dan ayah, tapi karena guru akan menjaga mereka Jia akan lebih tenang terima kasih guru" ucap Jia

"Sama sama nak, tapi sebelum pergi ke Kekaisaran Dazhong kau pergilah ke hutan cahaya, ada seseorang yang menunggumu disana, pergilah besok pagi pagi sekali" ucap guru agung

"Baik guru Jia mengerti, terima kasih guru jika begitu Jia mohon pamit untuk bersiap" ucap Jia

"Baik pergilah malam ini orang yang menjaga keluarga mu akan datang, dan ini adalah cincin ruang untuk kau menyimpan barang agar tidak ada yang curiga dengan dunia kecil milik mu" ucap guru.

"Baik guru terima kasih" ucap Jia senang

"Ya guru akan selalu memantau mu dari sini, jika ada yang tidak tau kau bisa bertanya pada guru" ucap guru besar

"Baik guru" ucap Jia lalu pamit bersama mei.

Bersambung