Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kevin
"Apa ha ! Kau pantas mendapatkannya ! Menyiksa anak sendiri seperti itu ! dimana hati nurani mu sialan !!" Kesal Melisa.
...****************...
Wanita dengan rambut berwarna emas dengan mata berwarna biru itu menatap nyalang padanya.
"KAU SEHARUNYA MEMBANTUKU MEMBALAS DENDAM BUKAN MENGURUSI ANAK ITU !" Teriak wanita itu tidak terima.
"Urus saja balas dendam mu sendiri ! aku tidak mau melakukan apapun, toh kau juga jahat pada mereka kan ? Sebenarnya ini lebih seperti karma untukmu." Ujar Melisa dengan nada mengejek.
"Sialan kau ! kembalikan tubuhku ! aku akan mencari orang lain saja !" Geram wanita itu.
"Ya lakukan saja, aku juga malas hidup dalam tubuh wanita jahat seperti mu." Jawab Melisa. Menurut Melisa lebih baik ia tidak terlahir kembali dari pada harus menjadi wanita jahat itu.
Mendengar jawaban Melisa wanita itu justru sangat frustasi. Bagaimana tidak ? Jika setelah sihir terlarang selesai maka efeknya akan permanen. Dengan kata lain dia sama sekali tidak memiliki hak apapun pada tubuh tersebut.
"AKH SIALAN !! AKU BENAR-BENAR MEMBENCIMU !" Teriak wanita itu penuh amarah.
"Sama aku juga membencimu sialan !" Ujar Melisa. Tapi sedetik kemudian rasanya seluruh sesuatu yang di lihatnya perlahan menghilang tapi sebelum semuanya benar-benar menghilang Melisa bisa mendengar suara tawa dari wanita jahat itu.
"Hahaha kau pikir hidupmu akan mudah hahaha," Tawanya. Namun kemudian terdiam dengan wajah serius.
"Dia akan datang dan membunuhmu." Lanjutnya. Melisa sam sekali tidak perduli dengan apa yang di katakan oleh wanita itu. Toh yang akan terjadi biar saja terjadi Melisa sama sekali tidak ingin memikirkan hal-hal yang merepotkan seperti itu.
"Hnggh.." Melisa kembali membuka matanya. Tempat ini adalah gubug yang tadi. Sepertinya ia benar-benar terjebak pada tubuh ini.
"Huh wanita gila itu benar-benar menyebalkan."Gumamnya.
"Krek." Pintu terbuka menampilkan sosok anak laki-laki dengan pakaian kumuh itu.
"Ibu sudah sadar ?" Tanyanya sedikit takut tapi juga khawatir. Walaupun ibunya itu sering jahat padanya tapi di dunia ini ia hanya punya ibunya saja.
"Hem ya..bisakah kamu mendekat..." Ujar Melisa. Gadis itu menerima ingatan dari pemilik tubuh ini hingga ia bisa mengetahui apa yang terjadi pada tubuh ini serta orang-orang di masa lalu.
"Tapi aku kotor Bu..." Ujar anak itu.
'Dasar wanita gila kau bahkan lebih buruk dari pada binatang Alexa.' Melisa benar-benar ingin mencekik wanita itu.
"Tidak apa, kamu kesini ya sayang." Pinta Melisa dengan nada lembut.
Anak laki-laki itu sedikit terkejut saat mendengar nada lembut sang ibu yang belum pernah ia dengar sebelumnya.
"Ba-baik Bu." Jawab anak itu laku mendekat ke arah Melisa yang tersenyum senang.
Sesampainya di samping tempat tidur Melisa anak laki-laki itu terdiam dengan menundukkan kepalanya.
"Mulai sekarang namamu Kevin sayang. Maaf jika ibu baru memberikanmu nama sekarang." Ujar Melisa.
Ia benar-benar sudah bingung harus dengan kalimat apa lagi untuk mengumpat wanita itu. Anaknya sendiri bahkan tidak ia kasih nama.
"Hiks hiks..." Anak kecil itu justru menangis membuat Melisa menjadi panik.
"Eh kenapa menangis apa tidak suka dengan namanya ?"Tanya Melisa dengan panik.
"Ti-tidak hiks hiks Bu...aku senang karena akhirnya punya nama. hiks hiks selama ini orang-orang memanggilku dengan panggilan anak haram, sialan, tidak berguna, kotor tapi sekarang mereka bisa memanggilku dengan panggilan Kevin hiks hiks." Jelas anak itu.
Mendengar perkataan itu membuat hati Melisa terasa teriris. Dia benar-benar sangat sedih dengan apa yang di alami oleh anak sekecil ini.
"Hmm sekarang Kevin jangan menangis lagi ya, karena ibu akan menjaga kevin dengan baik. Jadi maukah Kevin memaafkan perlakuan ibu di masa lalu ?" Ujar Melisa dengan memeluk tubuh kecil itu.
"Kevin selalu memaafkan ibu." Ujarnya dengan sisa air mata di pipinya.
"Hiks hiks Kevin benar-benar anak yang baik, ibu janji akan sangat baik kepada kevin dimasa depan." Ujar Melisa dengan mengeluarkan air matanya. Ia benar-benar terluka melihat anak sekecil ini sudah memiliki sifat yang baik walaupun tumbuh di lingkungan yang buruk.
"Kevin juga janji akan menjadi anak baik." Ujar Kevin.
"Kevin ibu benar-benar menyayangi mu dan maaf untuk segalanya."
"Kevin juga sayang ibu." Mereka akhirnya berpelukan.
'Rasanya benar-benar nyaman, ternyata pelukan sedang ibu benar-benar sangat hangat dan nyaman.' Pikir Kevin. Selama ini ia hanya sering melihat bagaimana warga desa yang terkadang menggandeng tangan dan memeluk anaknya. Ia pikir hal itu tidak mungkin bisa terjadi padanya tapi siapa sangka saat ini sang ibu benar-benar memeluknya. Ini seperti mimpi yang sangat indah.
please author update yg banyak 🙏🙏🙏
ayo dong author di up yg banyak episode nyaaa
sampe gereget aku nungguin update mu thor...
makin seru ini👍🏻