Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Didalam mobil mewah yang melaju dengan kencang itu, Raka tengah sibuk dengan layar ponsel nya. yang memutar video CCTV di rumah nya.
Awalnya pria itu senyam senyum sendiri melihat kedua istrinya beradu. Ia tidak menyangka istri kecilnya itu berani melawan Gea.
Namun seketika senyuman itu pudar karena
melihat sesuatu yang membuat nya marah, wajah nya memerah dan tangannya mengepal erat.
"Apa yang gadis itu lakukan, kenapa berani sekali dia menyentuh barang barang ku tanpa seijin ku" gumam Raka merasa geram ketika melihat Rania yang tengah mengambil beberapa obat nya lalu membawa nya.
"Gadis ini semakin aku biarkan malah semakin kurang hajar, aku benar-benar harus memberikan dia pelajaran agar Gadis itu tidak berbuat seenaknya" gumam nya kemudian.
Hingga beberapa saat kemudian mobil yang ia tumpangi sudah sampai di lobby kantor.
"Tuan, kita sudah sampai"
"Heemm"
Keduanya langsung saja masuk menuju ruang meeting. semua orang sudah menunggu nya diruangan itu.
Kini pria itu tengah berada di ruang meeting membahas peluncuran produk yang akan menghasilkan pundi pundi uang.
Perlahan ia menghela nafas nya dan melihat ke arah jendela untuk sekedar menetralisir perasaannya saat ini.
"Sial, kenapa setiap kali mengingat gadis itu perasaan ku jadi tak karuan" gumam Raka.
"Fokus lah Raka, kau adalah CEO harus menjalankan perusahaan ini dengan benar. Jangan hanya karena gadis itu pekerjaannya mu jadi terbengkalai" gumam nya lagi.
Pria itu kembali berusaha fokus ke acara meeting itu. Tapi sekuat apa pun dia berusaha fokus nyatanya pikiran nya tidak pernah jauh dari sosok Rania.
"Aarrhh... Sial. keluar kau dari pikiran ku" pekik Raka.
Pria itu merasa kesal sendiri, di tambah lagi kekesalannya terhadap Rania yang sudah berani mengambil obatnya secara diam diam.
* * *
Sementara itu Rania yang sudah selesai kuliah nya, kini gadis itu tengah berjalan untuk keluar.
"Rania,,,, tunggu"! teriak Diana seraya berlari menghampiri Rania.
"Hari ini kamu masuk kerja kan, gimana kalau kita berangkat bareng saja aku lihat beberapa hari ini kamu sering naik taxi online" ucap Diana.
"Ok! kamu memang sahabat ku yang paling mengerti" ujar nya.
Mereka berdua menuju ke parkiran, dan langsung masuk ke mobil milik teman nya itu.
Diana melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju ke sebuah rumah sakit.
"Dimana mobil mu, kenapa beberapa hari ini kamu sering naik taxi online" tanya Diana memecah keheningan.
"Seperti biasa ada di rumah kosong itu" jawab nya santai.
"Aku kira nenek sihir itu sudah tau tentang rahasia mu lalu menyita mobil mu itu"
"Tenang saja mobil ku masih aman di sana dan belum ada yang tau"
Ya, selama ini Rania memang menyembunyikan mobil yang ia beli sendiri dengan jerih payah nya dari Tante Widi dan juga Alia anak nya.
Semua itu Rania lakukan agar apa yang dia miliki tidak diambil oleh mereka. sudah cukup selama ini mereka mengambil apa yang menjadi milik nya termasuk kebahagiaan nya.
Tak butuh waktu lama, keduanya kini sudah sampai dirumah sakit. Rania berpisah dengan Diana dan langsung berjalan menuju ke ruangan seorang dokter.
"Selamat siang Dokter Evand"? sapa Rania yang langsung masuk ke ruangan Dokter Evand karena sedari tadi pintu nya sudah terbuka.
"Rania"? ucap Evand yang melihat Rania masuk.
Rania dan Evand memang saling kenal dan kedua nya juga lumayan deket.
" Ada apa? tumben sekali kamu menghampiri ku sampai ke ruangan "?
Tanya Evand dengan lembut dan raut wajah yang begitu senangnya karena gadis yang isulit di taklukkan ini tiba tiba datang menghampiri nya.
"Mmmm... begini Dok"!
Rania menarik nafas panjang, mencoba menenangkan dirinya.
"Sa-saya sedikit ada masalah dan saya sangat membutuhkan bantuan dokter" ucap Rania dengan sangat hati hati.
"Masalah apa"? tanya dokter Evand dengan menatap gadis cantik yang berdiri di hadapan nya.
"Baiklah, mari kita duduk dulu baru kamu cerita kan apa masalah mu"
"Dokter, bisakah dokter Evand membantu saya untuk menyelidiki obat ini" ucap Tania sambil menunjukkan beberapa butir obat milik Raka yang ia ambil.
"Saudara saya mengalami kelumpuhan dokter, dan ini adalah obat yang saudara saya konsumsi. Tapi saya merasa ada yang janggal dengan bau obat ini.
Saya sengaja membawa obat ini pada dokter karena dokter Evand adalah dokter spesialis Orthopedi. pasti paham dengan sesuatu yang berhubungan dengan tulang.
Saya hanya takut obat ini justru akan semakin membahayakan saudara saya.
Jadi apakah dokter mau membantu saya"? ujar Rania mengungkapkan kan tujuan nya.
Dokter pun menerima obat itu, dan mengamatinya dengan seksama. mengamati setiap detail obat itu dan mencium aroma nya.
Setelah beberapa saat dokter Evand menghela nafas dan menatap ke arah Rania.
"Obat ini sepertinya mengandung bahan kimia, dan jika terlalu sering dikonsumsi yang ada akan semakin melemahkan sel dan jaringan otot pada kaki" ujar Dokter Evand dengan nada serius.
"Apa "? teriak Rania terkejut.
" Lalu bagaimana mana jika obat itu sudah terlanjur dikonsumsi dokter "?
" Apa itu bisa berakibat fatal"? tanya nya kemudian.
"Saya akan melakukan tes lab untuk obat ini dulu supaya hasilnya lebih akurat.
Dan saya sarankan sebaiknya kamu jangan biarkan saudara mu mengkonsumsi obat itu terlebih dulu" jawab dokter Evand.
"Dan,, akan lebih baik lagi jika kamu membawa saudara mu kesini biar saya bisa memeriksa kondisi saudara mu lebih lanjut" ujar nya lagi yang semakin membuat Rania khawatir.
"Mana mungkin aku berani melarang pria keras itu untuk tidak minum obat itu, dan membawanya kesini untuk periksa"? gumam Rania dalam hati.
Gadis itu merasa kebingungan untuk mencari cara agar bisa membujuk Raka untuk tidak lagi mengonsumsi obat itu dulu dan mau priksa ke rumah sakit itu.
Dokter Evand yang melihat Rania hanya diam saja merasa heran dengan respon gadis cantik itu.
"Rania, kenapa"? tanya nya khawatir.
Suara dokter Evand membuyarkan lamunan nya, Rania langsung sadar.
" Mmm.. tidak ada dok " jawab nya kaku.
"Mengenai tawaran Dokter itu, nanti akan saya bicarakan dulu dengan saudara saya" ujar Rania lagi.
"Baiklah Rania, aku juga akan tes dulu obat ini" ujar dokter Evand yang langsung di angguki oleh Rania.
"Kalau begitu saya permisi dulu dokter, terimakasih bantuannya" pamit Rania dan segera melangkah menuju pintu.
"Tunggu Rania"? panggil dokter Evand.
"Ada apa dokter" tanya Rania kembali membalikkan badan nya.
"Jam istrahat nanti aku ingin mengajak mu makan bareng"
"Mm.. maaf dokter, kebetulan tadi saya sudah ada janji makan bareng teman saya Diana" jawab Rania alasan.
"Oh.. begitu, ya sudah laik kali saja" ucap Dokter Evand sedikit kecewa.
Rania langsung berjalan menelusuri lorong rumah sakit itu.
"Susah sekali menaklukkan hati gadis itu" gumam dokter Evand yang masih terus memperhatikan langkah Rania hingga tak terlihat lagi.
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya