INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA SANG PENULIS. INI KARYA ASLI SANG PENULIS PLAGIAT DILARANG MASUK. HUKUM BISA MENGINCARMU!!!!
..........
Kisah ini diambil dari kisah nyata penulis. Kisah perjalanan cintanya dengan Raihan. Cinta itu berawal dari sepertiga malam. Kisah ini akan abadi sampai kapanpun. Kisah ini bisa menginspirasi para remaja yang sedang mulai jatuh cinta. Jatuh cinta itu tak salah. Namun terkadang kita salah tempat untuk menjatuhkan hati kita. Seperti kisah Raihan dan Ratna. Mereka dipertemukan dengan sangat manis. Kalian mau tahu dimana mereka Allah pertemukan pertama kalinya? Ya, di sepertiga malam. Mereka berdua tak saling mengenal satu sama lain. Selama 3 tahun Ratna maupun Raihan mencari tahu mengenai seseorang yang ada di mimpi mereka masing-masing. Indah bukan? Tentu saja. Sebab itu sang penulis menyebutkan kisah ini akan menjadi kisah abadi selamanya. Kalian akan belajar tentang perbedaan pendapat satu sama lain. Entah itu dengan keluarga, sahabat, teman, pasangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RratnaCHan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34.
...🕊️🐀🐁🕊️...
Tiba-tiba Reza berhenti dan menoleh kembali ke arah Ratna. “Atau mau ikut ke kamar Ann?” Tanya Reza saat sudah berada di anak tangga.
“Ngomong kamu sekali lagi Za” Ujar Ratna sambil mengepalkan tangannya di depan wajahnya.
“Ampun Boss. Padahal waktu kecil pernah tidur berdua satu kamar”
“Ya itu kan kita belum masuk masa baligh Za. Gimana sih!! Udah sana cepetan ganti baju” Ujar Ratna penuh kekesalan pada Reza. Di lain sisi, Reza justru tersenyum melihat sepupunya yang merasa kesal padanya.
...Reza bergegas melanjutkan langkahnya ke kamarnya. Ratna dan Mamanya Reza sibuk berbincang di ruang tamu. Setelah beberapa menit, akhirnya Reza selesai berganti pakaiannya. ...
...Reza mengenakan sweater warna biru navy yang ada huruf R besar di bagian tengah sweater miliknya dengan memakai celana jeans warna hitamnya. Sungguh, Reza sangat tampan memakai pakaian apapun. Tak lupa, Reza juga memegang satu sweater lain di tangannya yang berwarna hitam dengan huruf R besar di bagian tengahnya. ...
“Ma, Reza mau main ke rumah si Anna dulu. Sekalian mau ajak si Anna nobar film kesukaan dia” Ujar Reza ke Mamanya.
“Yaudah hati-hati di jalan ya. Jagain Anna nya. Awas kalo Anna sampai kenapa-kenapa. Mama jewer nanti kamu” Ancam Mamanya Reza.
“Mama tenang aja. Kapan sih Reza bikin Anna terluka” Balas Reza dengan santainya.
“Yaudah Anna pamit dulu ya Bibi” Pamit Ratna sambil mencium tangan Mamanya Reza yang disusul oleh Reza.
...Reza dan Ratna sudah ada di garasi mobil milik keluarganya Reza. Reza segera mengeluarkan motor ninja warna merah miliknya. ...
“Mau bawa motor Za? Aku kan pake baju gamis Za” Keluh Ratna.
“Ya, terus? Kan bisa miring duduknya Ann” Balas Reza santai.
“Hemm” Gumam Ratna pelan.
“Udah, ayo naik” Ujar Reza. “Eh tunggu dulu” Sambar Reza.
“Kenapa Za?” Tanya Ratna.
“Ini, pake dulu sweater nya. Angin malam itu gak baik buat kesehatan kamu. Lain kali kalo mau ke Masjid atau Mushola jangan lupa bawa sweater juga. Biar gak masuk angin” Ujar Reza.
Ratna tertawa kecil ke arah Reza. “MasyaAllah perhatian banget sih sepupu aku ini. Makasih Za” Ujar Ratna sambil tersenyum manis ke arah Reza.
...Ratna langsung mengambil sweater yang ada di tangan Reza. Saat memakainya, tiba-tiba saja kepala Ratna tak bisa masuk ke sweater itu. ...
“Aduhhhhh Za, tolongin dong. Tak bisa masuk nih kepala aku Za” Ujar Ratna sambil berusaha memakai sweater itu.
Reza langsung turun dari motornya dan membantu Ratna memakai sweater miliknya. “Makanya kalo punya kepala jangan besar-besar” Ledek Reza dan langsung naik lagi ke atas motornya.
...Ratna langsung mengerucutkan bibirnya ke arah Reza karena kesal dengan ucapan Reza padanya barusan. Sontak, Ratna hendak melepas kembali sweater itu. ...
Reza menatap dingin ke arah Ratna seketika. “Kalo kamu lepas sweater itu jangan harap aku mau ngomong sama kamu lagi Ann” Ancam Reza. Ratna pun semakin mengerucutkan bibirnya ke arah Reza.
...Reza tertawa kecil melihat perilaku Ratna yang memang hanya bersikap manja dan manis layaknya anak kecil kepada kedua Abangnya, Reza dan Malik saja. ...
Ratna langsung naik ke atas motor Reza bagian belakang. “Tak usah ketawa Za. Tak ada yang lucu” Ujar Ratna ketus. “Ayo cepetan jalan” Lanjut Ratna sambil menepuk pundak Reza.
Reza langsung tersenyum simpul mendapat tingkah layaknya anak kecil dari sepupunya itu. “Baiklah tuan Puteri” Balas Reza.
...Reza bergegas menancapkan gas motornya keluar dari area rumahnya. Pak Ridwan seorang security di rumah Reza pun bergegas membukakan pintu gerbang rumahnya. ...
...Reza mengendarai motornya dengan sangat lambat. Hal itu membuat Ratna sedikit merasa kesal. ...
“Ishhhhh pelan banget Za bawa motornya. Kayak lagi bonceng Nenek-Nenek aja” Dengus Ratna.
“Kalo kebut-kebutan, nanti kamu bisa masuk angin. Lagian tuh sweater bahannya gak terlalu tebel” Balas Reza.
“Ya ya ya, terserah” Dengus Ratna. “Aku aja kalo bawa motor sendirian sering kebut-kebutan wleeee” Lanjut Ratna sambil menjulurkan lidahnya.
...Reza melihat ekspresi wajah gadis itu lewat kaca spion motor miliknya. Sontak Reza menaikkan alisnya sebelah saat Ratna berkata seperti itu. ...
“Kalo gitu, kamu gak boleh bawa motor sendirian lagi. Kamu harus berangkat sekolah sama aku, pulang sekolah aku jemput. Lagian, sekolah kamu kan aku lewatin setiap hari” Ujar Reza.
“Dihhh tak mau aku”
“Kenapa? Gengsi? Aku kan cakep. Ngapain malu aku bonceng”
“Bukan malu atau gengsi Za”
“Terus?”
“Aku tak mau banyak ocehan sama gosipan nantinya dari mulut-mulut warga sekolahan aku”
“Lho, kamu kan berangkat sekolahnya selalu pagi-pagi banget. Masa iya ada yang lihat kalo dibonceng aku”
“Iya sih. Tapi kan....”
“Gak ada tapi-tapian Ann, mulai besok pagi kamu berangkat sekolahnya bareng sama aku. Soal pulang, kamu bisa telepon aku. Takutnya kamu ada kegiatan lain dulu di sekolah. Wajib. Paham?” Ujar Reza tegas. Ratna hanya bisa pasrah tak berkutik.
“Iya iya, paham”
“Nah gitu dong, itu baru sepupu kesayangan aku”
“Hemm” Gumam Ratna pelan.
...Tak terasa perbincangan mereka berdua sudah membawa mereka tepat di depan gerbang rumah Ratna. Pak Andi segera membukakan pintu gerbangnya. ...
“Eh Den Reza. Silahkan masuk Den” Ujar Pak Andi.
“Makasih Pak” Balas Reza sambil tersenyum.
...Reza langsung menancapkan gas motornya menyusuri parkiran rumah Ratna yang terbilang cukup luas dan panjang. ...
“Kamu kalo ke sekolah jalan kaki berarti dari rumah jalan kaki sampai ke depan gerbang?” Tanya Reza.
“Iyalah”
“Kan lumayan jauh Ann. Kaki kamu gak pegel?”
“Tak Za. Aku kan gadis kuat. Kamu lupa ya?”
“Iya deh. Percaya. Sampai deh” Ujar Reza sambil memarkirkan motornya di garasi mobil milik keluarganya Ratna. “Pelan-pelan turunnya” Lanjut Reza sambil memegangi tangan Ratna yang hendak turun dari atas motornya.
...Mereka berdua langsung bergegas masuk ke dalam rumah Ratna. ...
“Assalamu'alaikum Ma” Ujar Ratna.
...Datanglah kedua orang tuanya dan adik perempuannya Ratna dari arah ruang TV. ...
“Kakak udah selesai ngajinya?” Tanya Ranis sambil menyalimi tangan Ratna.
“Udah cantik. Kamu tak lupa sholat sama ngaji juga kan?” Tanya Ratna.
“Ranis tak mungkin lupa kakak cantik” Jawab Ranis dengan nada manisnya. “Eh ada Bang Reza” Sapa Ranis lanjut mencium tangan Reza.
...Ratna lanjut mencium tangan kedua orangtuanya yang disusul oleh Reza. ...
“Ma, Yah. Reza mau main sebentar katanya. Boleh kan?” Tanya Ratna.
“Boleh dong sayang. Kenapa harus izin segala. Orang dari kecil juga kalian main berdua terus” Ujar sang Mama.
“Ajak makan dulu ya Rezanya” Sambar sang Ayah.
“Iya Yah” Balas Ratna. “Ayo Za makan dulu. Aku juga laper. Kamu tunggu di meja makan gih, aku mau ganti baju dulu” Ajak Ratna.
“Jangan lama” Ketus Reza.
“Dihhh emangnya kamu. Ganti baju aja se abad. Apalagi soal mandi, satu masehi yang ada” Ledek Ratna sambil berjalan ke lantai dua menuju ke kamarnya.
...Kedua orang tua Ratna sontak menggelengkan kepalanya merasa lucu melihat tingkah laku Ratna dan Reza yang tak pernah berubah dari kecil. Meski sering berdebat dan bertengkar. Namun di sisi lain, mereka saling menyayangi dan melindungi satu sama lain. ...
“Kalian berdua ini ya. Kirain Om udah berubah. Ternyata masih sama saja” Ujar Ayahnya Ratna sambil tertawa kecil ke arah Reza.
...🕊️🐀🐁🕊️...