NovelToon NovelToon
Kekasih Masa Kecil

Kekasih Masa Kecil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Poligami / Balas Dendam / Selingkuh / Harem / Romansa
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Rainer Prayogo, Seorang anak dari Petinggi di Institusi Kepolisian..
Rainer tak menyangka, wanita yang di cintainya, Bellona Carla, yang telah merajut kasih dengan nya selama 3 tahun pada akhirnya mengkhianati Rainer...

Namun Peristiwa itu mengingatnya pada 15 tahun silam, seorang gadis kecil yang bernama Renata Dwi Anggita
Mereka membuat janji ikatan cinta untuk kembali bertemu 15 tahun kemudian..

Akan kah mereka memenuhi janji tersebut?
Yok, ikuti kisah nya...😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Renata Cilik

Di sebuah taman kanak-kanak, seorang gadis cilik berkaca mata sedang menangis karena di ledek teman temannya.

“Si mata empat.. Si mata empat..” Teriak beberapa anak lelaki sambil mendorong dorong gadis cilik tersebut.

 "Yeh si mata empat nangis.. Haha..” ucap salah seorang sambil terus meledek.

Yah Renata sudah memakai kacamata sejak usia 3 tahun. Dengan kacamata bergagang tebal gaya rambut yang di kuncir dua menambah kesan Renata menjadi gadis cilik yang culun, mungkin ini sebabnya dia sering digoda dan diganggu teman temannya..

“Hik.. Hik..” Renata masih menangis..

“Yeehh si mata empat nangis.. Si mata empat. Si mata empat..” Tak henti hentinya mereka meledek Renata

Tiba-tiba seorang bocah menghampiri kemudian bocah itu mendorong bocah-bocah yang lain yang sedang meledek.

“Pergi kalian, kalo enggak aku pukul kalian semua...” Semua bocah yang meledek langsung kabur ketakutan tapi sebagian masih meledek Renata sambil berlari

“Kamu gak papa kan.?.” Tanya bocah itu

Renata memandang bocah yang tak ia kenali sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Kalo gak papa bangun dong.. Yuk kesana, aku beliin es..” Bujuk bocah cilik tersebut sambil menarik tangan Renata, Renata hanya bisa mengikuti.

“Nihh esnya.. Oh yah kenalin aku Rainer .. Rainer Prayogo.. Anak tetangga baru kamu. Kamu anak nya Pak Darma..”

“..I... Iya....” Renata menjawab terbata-bata

"Siapa namamu? Ayo dong masa malu sama tetangga hehehe..” Tanya Rainer

“Renata..” Jawab Renata sambil tertunduk malu sambil menerima es dan kemudian memakan es pemberian Rainer

“Kenapa sih mereka ganggu kamu..” Tanya Rainer

“Gak tau.. Mungkin karena aku pakai kacamata..” jawab Renata pelan rasa malu nya mulai terasa hilang setelah memakan es.

“Hmmm..” Rainer memandangi wajah Renata dengan seksama,

“Gak ada yang aneh kok dengan wajah kamu. Malahan ku liat kamu sangat manis deh. Apalagi pake kacamata terlihat tambah lucu dan imut..” Ujar Rainer

Mendengar pujian Rainer pada dirinya membuat Renata makin tertunduk rasa malunya timbul kembali

“Eh..” Gumam Renata

“Beneran aku gak bohong. .”

Wajah Renata terlihat memerah, meskipun di usia belia seorang gadis jika dipuji oleh lawan jenis pasti akan timbul rasa malu dan bahagia.. Begitu pula Renata

“Cu.. Cuma kamu yg bilang gitu ke aku..” Ucap Renata pelan

“Dah jangan pikirin kalo ada yang ledekin kamu ntar aku pukul. Dah kamu jangan nangis lagi dah yuk tuh bel dah bunyi kita masuk kelas..” Ucap Rainer

Renata mengangguk sambil mengikuti langkah Rainer

Semenjak itu Renata menjadi teman dekat Rainer , hingga sekolah SD pun mereka selalu bersama.

Pagi hari disuatu waktu di depan rumah Renata saat akan berangkat ke sekolah

“Hey Renata. . Ayo kita pergi sekolah.. Duh gak enak manggil nama kamu kepanjangan aihh. Boleh aku manggilnya mut.. Alias imut abisnya kamu imut banget sih kalo pake kacamata.. Hehe..” Sapa Rainer sambil mengoda Renata

“Eh.. Kok gitu sih.. Rena aja..” Renata sedikit memonyongkan mulutnya sekan dia tidak menerima panggilan terhadapnya tetapi dalam hatinya berbunga hanya Rainer yang memuji dirinya

“Gak ah pengen panggil mut aja.. Habisnya kamu imut.. Sih kalo pake kacamata.. Yak kan mut.. Hehe..” Rainer terus menggoda sambil menjewel hidungnya dengan gemas kemudian berlari seperti ketakutan

“Aduh.. Rainer awas kamu.. Aku balas..” Renata mengejar..

Dua orang bocah dengan ceria berlarian saling mengejar menuju sekolah

3 tahun kemudian.. saat kelas 4 SD

“Bu aku mau kerumah Rainer dulu..” Pamit Renata ke arah samping rumah.

Rumah renata dengan Rainer bersebelahan hanya berpagar tanaman saja.

Renata atau Rainer sengaja melubangi pagar tanaman agar memudahkan mereka kalo bermain.

Disaat Renata akan keluar dari lubang pagar terlihat kejadian yang tak pantas dia lihat. Terlihat disana Rainer , ayah Rainer , mamah Rainer yang terlihat bugil tanpa rasa malu. Dengan lelaki yang terlihat bugil juga.

Renata hanya diam di lubang memperhatikan kejadian di rumah Rainer , saat Rainer di dorong oleh mamahnya, Renata hendak berlari menolong Rainer tapi niat itu tertahan ketika Renata melihat ayahnya Rainer menampar mamahnya Rainer .

Saat mamah Rainer meninggalkan Rainer terlihat suasana sedih, Rainer menangis tersedu begitu juga om Surya ayahnya menangis tanpa suara.. Hingga mereka memasuki rumahnya dan Renata pun mengurungkan niatnya untuk bermain ke rumah Rainer.

Renata kembali kerumahnya dan masuk kedalam kamar, kemudian berbaring. Meskipun Renata masih belia diusia 10 tahun tapi dia mengerti apa yang terjadi pada keluarga Rainer, khususnya mamah Rainer tante Sofie

“Ner, dulu aku sering kamu bela, Kamu terus jaga aku hingga sekarang, Mungkin sekarang giliran aku Ner aku akan ngejaga kamu..” Dalam hati Renata. Lalu terlelap tertidur

Esok paginya

“Bu.. Mana roti bu, aku buatin buat Rainer bolehkan bu..” Ucap Renata

“Boleh kok Ren.. Tapi kok tumben-tumbenan bikinin roti buat Rainer. biasanya juga enggaa..” ujar bu Neneng

“Mulai sekarang, tiap hari mau bikinin sarapan buat Rainer bu.. Bolehkan..? Tanya Renata

“Iya boleh.. Apa sih yg gak boleh buat kesayangan ibu ..” Jawab bu Neneng

Disaat Rainer dan Renata akan pergi sekolah.

"Nih makan dulu sebelum pergi." Ujar Renata

Rainer termenung dalam hati. "Tumben nih si imut bikinin aku roti.."

Tangan Rainer menerima roti tersebut, kemudian memakannya.

“Nih minumnya susu biar kamu sehat.. Kan kalo sehat kamu bisa jagain aku terus kan.." Ujar Renata.

Rainer mengangguk-anguk sambil menerima gelas susu dan meminumnya..

“Ner.. mulai saat ini aku akan bikinin kamu sarapan buat kamu.." Ujar Renata pelan

“Ehh.. Kok gitu mut.. Ntar bapak ibu kamu marah lho.." Ucap Rainer

“Kan aku dah bilang supaya kamu sehat agar bisa terus jagain aku, dan Ngga kok mereka gak marah dah ngijinin..” jawab Renata

“Ya mut makasih.. Aku akan selalu jaga kamu..”

Saat kelas 6 saat menunggu kelulusan...

Renata menunggu di bangku depan ruang UKS Diujung sekolah sedang menunggu Rainer, terlihat Renata memegang kotak yg berisi foto-foto kebersamaanya bersama Rainer .

“Hi mut.. Dah lama nungguin?. Apaan tuh ditangan kamu..?” Tanya Rainer sambil menghampiri

“Gak kok barusan.. Eh ini cuma kotak Ner... Isinya foto-foto kita..” Jawab Renata sambil menunjukan foto ke Rainer

“Coba aku liat.. Lho ini kan hahaha.. Waktu kamu ultah yah.."

"Mut liat ini muka kamu keliatan lucu saat disiram air comberan sama si cahyo hahaha..”

(dalam foto terlihat muka renata yang merengut menahan bau dari air comberan)

“Iii.. Ih.. Kamu gak tau itu airnya bau banget sampai muntah nyiumnya..”

“Haha.” Gelak Rainer

“Nih liat foto kamu waktu disuruh pasang foto presiden dikelas eh gak taunya jatuh.. Liat nih celananya sobek sampe dalemannya.. Itunya keliatan hihihi..” ledek Renata

“Ih kamu mesum mut.. Sampe merhatiin Rainer junior segala..”

“Apaan sih kan gak sengaja..” sambil mencubit pinggang Rainer

Terlihat tawa canda sepasang bocah. Kemudian mereka terdiam sambil menatap jalan yang penuh pedagang jajanan sekolah

Renata menghela nafas kemudian dia berkata dengan lirih

“Ner.. Lusa Ayahku dapat panggilan tugas keluar kota seluruh keluargaku akan pindah.. Tapi Aku gak mau ninggalin kamu Ner.. Nanti kamu gimana makannya gak ada yang nyiapin.."

Mungkin ini alasan Renata saja tanpa disadarinya Renata telah jatuh hati pada Rainer diusia belia. Rainer menatap tajam.. Kemudian dia tersenyum

“..Akh emang gak ada situ aku gak makan, kan ada papa trus ada bi Asih yang sering masakin aku..”

“Bukan itu Ner. aku gak mau ninggalin kamu..” ucap Renata Terpotong dan terdiam

“Aku sayang kamu Ner, aku cinta kamu..” Lirih kecil Renata, dan terlihat Muka Renata memerah menahan malu saat mengungkapkan perasaan hatinya..

Rainer terdiam, tapi tersenyum..

“Muut.. Aku juga sayang kamu sebenernya akupun gak mau jauh dari kamu. Tapi kita masih kelas 6 SD, kata orang kita masih cinta monyet. Mungkin kalo kita dewasa mungkin...” belum beres Rainer berkata

“Gak Ner.. Aku yakin dengan perasaan ini..”

Sambil mengelus kepala renata..

"Mut.. Kalo boleh jujur aku sangat keberatan jika kamu pergi, dan pastinya aku sangat kehilangan kamu, Cuma kamu yg bisa ngertiin aku disaat cobaan datang kamu memberi semangat dan perhatian, membuat hari-hariku ceria , dan aku juga yakin akan perasaan aku bahwa aku juga sayang kamu, tapi kita masih ingusan jalan kita masih panjang.." Ucap Rainer Sambil menghembuskan nafas..

“Mut, waktu aku berjanji aku gak akan marah kalo ada kamu disamping aku, Sekarang aku janji lagi, Aku akan buktikan tentang perasaanku Jika kamu emang jodohku 15 tahun dari sekarang, aku akan menunggu mu disini.. Menanti kamu.. Apa kamu keberatan?"

Renata meneteskan air mata mendengar keseriusan Rainer, dia yakin bahwa Rainer kecil adalah belahan jiwanya.

Renata mengangguk kecil.. Kemudian dia mengeluarkan kotak kayu kecil yg berlubang kunci perak. Lalu mengambil semua foto kedalam kotak lalu menguncinya..

1
Si Penjahat
jalan cerita membagongkan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!