NovelToon NovelToon
Dendam Istri Yang Sering Dihina

Dendam Istri Yang Sering Dihina

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Mengubah Takdir
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifa Riris

apa jadinya kalau seorang istri dari CEO ternama selalu dipandang sebelah mata di mata keluarga sang suami.

kekerasan Verbal sekaligus kekerasan fisik pun kerap dialami oleh seorang istri bernama Anindyta steviona. memiliki paras cantik ternyata tak membuat dirinya di hargai oleh keluarga suaminya.

sedangkan sang suami yang bernama Adriel ramon hanya mampu melihat tanpa membela sang istri.

hingga suatu hari Anin mengalami hal yang membuat kesabaran nya habis.

akan kah Anin dapat membuat keluarga suaminya itu menerima balasan dendam darinya. semua jawaban itu terkuak dari novel ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11

Buat apa aku harus pergi? ini rumah ku. Dan yang harus pergi itu kalian bukan aku."

"Apa?" Ucap Nita dan mamanya secara bersamaan.

Kejadian sebelumnya.

Hembusan nafas Anin keluarkan. Matanya menatap kearah koper yang sudah terisi penuh oleh barang-barangnya.

Koper nya ia bawa keluar dari kamar dengan pelan.

Perlahan Anin menutup kembali pintu kamar itu.

Ketika langkah Anin hendak melangkah menuruni anak tangga. Tiba-tiba ponsel nya bergetar, pertanda ada telfon.

Anin menatap kearah layar ponsel nya. Terpampang jelas nomor tak dikenal menghubungi dirinya.

"Di jam segini masih ada yang nelfon aku dengan nomor nggak dikenal?" Tanya Anin, yang tentunya tak ada jawaban dari siapapun. Karna hanya ada dirinya di tempat itu.

Tangan Anin menekan tombol hijau pada layar ponsel.

"Hallo!"

"Apa benar ini dengan ibu Anin?"

"Em, saya Anin. Ini siapa yah?"

"Saya pengacara Eyang sastro. Sebenarnya tadi malam saya ingin langsung mengatakan pada Anda tentang seluruh warisan Eyang sastro yang diberikan untuk anda."

"Apa?"

"Iya buk Anin. Akan tetapi karna tadi malam saya harus menyiapkan semua berkas resmi nya. Dan nanti akan saya jelaskan secara langsung sekitar pukul 10 **an**.

"Sementara itu, tolong tunggu dan jika ada yang ingin mengusir anda dari rumah itu. Bisa anda katakan kalau anda adalah pemilik sah rumah hingga semua harta Eyang sastro."

Anin terdiam. Bagaimana tidak? Semua harta Eyang sastro telah menjadi miliknya sekarang.

"Ibuk Anin, masih bisa dengar saya?"

"Ah, iyah saya dengar. Kalau begitu saya akan tunggu kedatangan bapak dirumah ini."

Panggilan pun berakhir.

Meski terkejut bukan main. Akan tetapi kini Anin seakan menatap cahaya kebahagiaan di masa depannya.

"Eyang!" Ucap Anin dengan lirih akan tetapi diimbangi dengan senyuman penuh arti.

Sesudah kejadian

"Eh jalang. Lo itu ngigo atau gimana sih? Jelas-jelas yang numpang itu lo disini. Main ngaku seenak jidatnya aja ngomong ini rumah lo." Sentak Nita.

Dengan santai, sembari senyuman yang manis. Anin menjawab. "Kita tunggu pengacara Eyang jam 10 nanti."

"Nggak perlu nunggu nanti. Sekarang kamu pergi dari rumah ini."

"Aku bilang aku nggak bakal pergi dari rumah ini." Bentak Anin.

Marah dan tak Terima karna mendapat bentakan dari menantu yang tak ia inginkan. Mertuanya itu pun hendak melayangkan pukulan pada pipi Anin.

Akan tetapi dengan cepat tangan Anin menghalau tangan mertuanya itu. "Jangan pernah mukul aku lagi." Dengan kasar Anin menghempaskan tangan mertuanya.

Tanpa Anin sengaja mertuanya itu tersungkur ke lantai.

"Mama!" Teriak Nita.

Nita membantu mamanya untuk berdiri.

Merasa bersalah karna membuat mertuanya sampai jatuh. Anin hendak membantu mertuanya. Akan tetapi, Adriel datang dengan raja wajah penuh kekhawatiran.

"Mama nggak papa?" Tanya Adriel.

"Mama di dorong sama jalang itu kak, sampek jatuh ke lantai." Adu Nita.

"Apa?"

Kini tatapan Adriel beralih pada Anin yang berdiri di depannya. "Apa bener yang di omongin Nita tadi?"

Tanpa ada keraguan dalam diri Anin. Ia pun menjawab dengan tegas. "Em, aku ngelakuin itu."

"Apa kamu punya sopan santun?"

Senyuman remeh Anin tunjukkan, kedua tangannya pun ia lipat di depan perut rampingnya. "Kamu nanyak aku? Selama ini keluarga kamu punya sopan santun nggak?"

"Anin!" Sentak Adriel.

"Apa?" Nada suara Anin tak kalah tinggi dari pada Adriel.

Tatapan suami istri itu kini saling adu pandang. Dengan kilatan kemarahan yang sama-sama bergejolak.

"Jangan uji kesabaran ku lagi pak Adriel! Kita tunggu pengacara Eyang sampai jam 10 nanti. Setelah itu kalian akan tau siapa yang harus pergi dari rumah ini." Imbuh Anin.

Setelah mengatakan hal itu Anin beranjak pergi ke arah kamarnya.

Seakan ada yang terlupa. Anin menghentikan langkah kakinya, dan membalikkan tubuhnya kearah suaminya. "Hari ini jangan pergi ke kantor."

Ucap Anin.

Tentu Ariel yang tak tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum ia berada disini tadi. Akan tetapi melihat sisi lain dari Anin sekarang, seperti suatu hal terjadi tanpa sepengetahuan nya.

"Adriel! Tanya sama pengacara Eyang. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Anin bisa tau kalau pengacara Eyang akan datang nanti?" Mamanya pun angkat suara.

"Iyah ma!"

Adriel meraih ponselnya. Segera ia menghubungi pengacara Eyang nya itu.

"Hallo pak! Ini saya cucu Eyang sastro."

"....... "

"Emm, kalau saya boleh tau apa benar bapak nanti jam 10 akan datang kerumah saya?"

"...... "

"Ah, baiklah kalau seperti itu.Tidak, tidak ada masalah pak."

Panggilan pun berakhir.

Langsung sambaran pertanyaan Nita lontarkan. "Gimana kak? Pengacara itu nggak datang ke sini kan nanti? Jalang itu bohong kan?"

Seakan bingung harus menjawab apa. Kini Adriel pun juga tak tahu apa yang sebenarnya Anin sembunyikan darinya.

"Adriel! Kenapa diam? Jawab!" Sentak mamanya.

Hingga dengan berat hati Adriel menjawab. "Pengacara Eyang akan datang nanti jam 10. Untuk membicarakan soal wasiat Eyang."

"Apa? Ja-jadi gembel itu nggak bohong?"

Anggukan kepala Adriel tunjukkan.

Tubuh mamanya hendak ambruk. Akan tetapi dengan cepat Nita dan Adriel tahan tubuh mamanya.

Sembari memegang kepalanya, mama Adriel berucap. "Apa yang sudah Eyang mu lakukan Adriel? Mama nggak akan bisa Terima jika memang rumah ini akan diberikan pada gadis gembel itu."

Adriel sedikit terkejut. Pasalnya ia tak tahu kalau rumah ini diberikan Eyang nya untuk Anin. "Apa? Mama tau dari mana?"

Dengan cepat Nita menjawab. "Dari jalang itu kak."

"Anin maksud kamu?"

Nita mengangguk kan kepalanya.

"Kamu bawa mama istirahat ke kamar. Biar aku ngomong Anin dulu."

"Iyah kak."

Langkah laki pelan Nita membantu mamanya untuk berjalan kearah kamar.

Sedangkan Adriel melangkah menuju kearah kamarnya berada.

Cek klekk

"Anin!" Panggil Adriel dengan nada cukup keras.

Anin yang kini tengah bersantai sambil membaca buku. Hanya menatap sekilas kearah suaminya itu.

Dengan kasar Adriel mengambil buku yang di pegang Anin. "Jelasin! Soal kamu bilang kalau rumah ini punya kamu." Ucap Adriel.

"Nanti akan di jelasin sama pengacara Eyang." Jawab Anin. "Sekarang balikin buku aku."

Bukannya mengembalikan buku Anin. Akan tetapi, Adriel malah membuang adalah buku Anin ke luar jendela.

"Mas!"

"Kenapa? Marah kamu? Berani kamu marah sama aku?"

Tanpa ada ketakutan dari raut wajah Anin. Gadis itu beranjak dari duduknya dan berdiri di depan Adriel. "Dapat suami gila." Tanpa segan Anin menghina Adriel di depan nya langsung.

Ketika langkah Anin hendak melangkah pergi. Pergelangan tangannya di cekal langsung oleh Adriel.

"Kau bilang apa tadi?"

Untuk kedua kalinya Anin berkata penuh penekanan. "Aku ngomong dasar suami gila."

Tatapan Adriel yang mengisyaratkan kemarahan. Dan tatapan Anin yang menunjukkan ketidaktakut tan.

Kedua mata yang saling bertolak belakang itu pun saling adu pandang.

Dalam hati Anin berkata. "Aku tidak ingin, menjadi Anin yang berpura-pura bodoh lagi."

Bersambung.

1
el 10001
novel tolol
Uthie
nexxxttt
Uthie
penasaran dengan segala teka-teki dan rencana Anin 😁
kipi
Thor ceritanya suueru poll,/Kiss/
Uthie
kaya drama action... menegangkan 😁😁🤩
Yati Syahira
kan ada sctv bisa terungkap
meris dawati Sihombing
katanya Adriel anak pungut, di bab di bilang mira ibu kandung Adriel.
bingung ihhh liat si othor
meris dawati Sihombing
katanya Lidya hamil besar, di bab berikutnya keguguran pie toh..
meris dawati Sihombing
Koq sarung tangan sih...sapu tangan../Smirk/
merry jen
sadiss bokk terutama lidii dhh terlibat trs maaftinn Anin buat khdpnn mewah y dan ank y
Uthie
Lanjuttt Thor 💪🤗
meris dawati Sihombing
Tinggal di Apartemen koq punya pekarangan rumah? yg ada lobby..wkwkwk
meris dawati Sihombing
10 thn apa 5 thn pernikahan..hadeuh..
Rifa Riris: yang benar 5 tahun kak, maaf yah atas ketidaknyamanan salah ketiknya /Pray/
total 1 replies
Uthie
Kejahatan memang harus dibalas dengan kejahatan 👍🤨
Uthie
Maaf Thor . koq baca ikutin alurnya, sy masih blm begtu nyambung alur nya ya 😂😂😂
apa karena bacanya malam2 😂
Uthie
Innalilahi Thor 😥😥

turut berdukacita sedalam - dalam nya yaa Thor 😔🙏🙏🙏

semoga Othor dan keluarga yg ditinggalkan diberikan keluasan dalam sabar dan keikhlasan menerima takdir dr yg Maha Kuasa 🙏🙏😢

terimakasih juga masih menyempatkan untuk up 🙏🙏🙏🙏
Rifa Riris: trimah kasih kak /Heart/
total 1 replies
Uthie
Kang suka saat pertama kali mampir 👍♥️
Uthie
Waoww.... semakin seruu Thor perjalanan balas dendam ini.. menegangkan 👍😂😂😂

nexxxttt 💞
Uthie
Waoww....lebih seram ternyata 🤪
Uthie
cinta tapi selingkuh kau 😝😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!