Petualangan dua pemuda tampan yang merupakan pasangan kakak beradik, yang suatu waktu menemukan keberadaan tempat menakjubkan di kedalaman hutan yang biasa keduanya dan juga para penduduk desa lainnya kunjungi untuk berburu di dalamnya.
Yang kemudian setelah itu, keduanya di tempat tersebut menemukan keberuntungan yang sangat besar hingga membuat keduanya bertranformasi menjadi dua keberadaan yang sangat mengerikan di dunia modern tempat keduanya berada itu.
Yang dengan keberuntungan keduanya itu, alhasil mereka pun berhasil mengangkat taraf hidup keluarganya ke tingkat yang jauh berbeda dari pada sebelumnya. Begitupun dengan keluarga lainnya yang tinggal satu desa dengan keluarganya itu.
.
.
.
Dan setelah semua itu keduanya berhasil lakukan, apakah kisah keduanya akan berakhir di sana? Jawabannya tentu saja tidak, karena justru dari sinilah kisah sebenernya dari mereka akan di mulai...
Jadi tunggu apa lagi, 👇 baca kisahnya disini
.....3D1M - Dua Dewa Dunia Modern......
.
.
.
FR
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.02
Kota Bintang.
Setelah sebelumnya sudah menyimpan seluruh barang yang akan di bawanya pulang ke kembali ke kampung halamannya itu ke dalam tasnya.
Pemuda tampan yang memiliki nama Zayn Romana itupun langsung bergegas keluar dari kontrakan kecilnya itu untuk mengembalikan kunci kontrakannya itu pada pemiliknya, karena setelah ini dia tidak akan lagi tinggal di tempat itu lagi.
...
Beberapa waktu kemudian.
Saat ini, Zayn sudah berada di dalam bus yang akan membawanya menuju ke kota terdekat dari kampung halamannya itu.
Dan selama perjalananya itu, Zayn menggunakan waktunya itu untuk beristirahat. Sebab waktu tempuh untuk bisa tiba di tempat tujuannya itu cukup membutuhkan waktu lama.
Sehingga dia menggunakan waktu tersebut untuk mengistirahatkan tubuhnya yang selama tiga tahun terakhir ini jarang sekali memiliki waktu tidur berkualitas akibat banyaknya aktifitas yang harus di lakukannya agar bisa bertahan di kota itu.
...
Kembali ke desa sebelumnya.
Sudah beberapa jam berlalu namun pemuda 15 tahun yang sebelumnya pamit kepada kedua orang tuanya untuk berburu di hutan itupun belum juga kembali, yang tentu saja hal itu membuat kedua orang tuanya pun khawatir dengan hal itu.
"Suamiku, sebaiknya kamu menyusul putra kedua kita kehutan untuk membawanya kembali! Karena ini sudah terlalu lama waktu berlalu semenjak dia berpamitan pada kita sebelumnya."
Ucap sang istri yang memiliki nama lengkap Yura Romana itu dengan raut khawatir yang terlihat sangat jelas di wajah cantiknya.
"Kamu tenanglah, karena putra kita itu sudah terbiasa berada di hutan tersebut. Jadi kita tunggu sebentar lagi di disini. Tapi jika nanti putra kita masih belum pulang juga, maka aku pun akan langsung menyusulnya"
Jawab sang suami yang bernama Frans Romana dengan berusaha menampilkan raut tenangnya saat mengatakan hal itu.
Agar sang istri tidak terlalu mengkhawatirkan putra bungsunya itu.
Padahal jika boleh jujur dia pun saat ini juga merasakan hal yang sama seperti apa yang di rasakan oleh istrinya itu. Namun karena tidak ingin semakin memperburuk keadaan, maka dia sebisa mungkin tidak menampilkan hal itu pada istrinya.
Disisi lain..
Mendengar nada tenang sang suami dan juga betapa tenangnya ekspresi wajahnya saat ini, membuat Yura Romana pun sedikit melepaskan beban yang ada di harinya itu.
Kemudian dan pun kembali membuka mulutnya untuk berbicara pada sang suami.
"Baiklah, semoga saja putra kita itu kembali sebelum kakaknya tiba dari kota. Karena aku yakin saat ini kakaknya sudah dalam perjalanan kembali ke desa ini."
....
Sementara itu di tempat lain.
Terlihat sosok pemuda tampan berusia 15 tahunan yang tengah menenteng dua kelinci gemuk di tangan kirinya kini nampak asik menikmati pemandangan menakjubkan yang tersaji di hadapannya.
Pemuda tampan tersebut adalah Zora Romana, sosok yang sebelumnya sangat di nanti kepulangannya oleh kedua orang tuanya itu.
Yang mana kini dia malah terlihat asik berdiri tanpa bergerak sedikitpun dari tempatnya, seraya pandangannya tidak pernah lepas dari sesuatu yang ada di depannya.
Dan yang paling penting dari semua itu adalah, saat ini hanya dia seorang diri yang berada di wilayah itu.
Karena tempatnya berada saat ini sudah sangat jauh berada di kawasan terdalam hutan yang selama ini belum pernah terjamah oleh siapapun.
Bahkan para orang tua di kampungnya yang setiap hari berburu di hutan itupun tidak pernah berani memasuki kawasan tersebut.
Karena di tempat tersebut sering sekali terdengar lolongan hewan buas yang memberikan rasa takut bagi siapapun yang mendengarnya.
Jadi, kawasan tersebut bisa di bilang sebagai kawasan paling di takuti oleh para penduduk kampung tempat Zora berada itu.
Dan dengan fakta itu, mengapa Zora saat ini bisa berada di sana?
Lalu apa sebenarnya yang tengah di pandanginya saat ini hingga membuatnya betah berdiri di tempatnya itu, dan dalam waktu yang lama pula.
Jawaban adalah.....
.
.
.
Kembali ke tempat Zayn Romana berada.
Beberapa waktu kemudian.
Bus yang membawa Zayn pun mulai berhenti di pinggir jalan yang terlihat sangat sepi tanpa ada satupun kendaraan lain yang melewati tempat itu selain bus yang membawanya itu.
Yang mana itu bisa terjadi karena memang tempat tersebut berada di pinggiran hutan yang jauh dari keramaian. Karena memang tempat itu berada di jalanan yang terletak di pinggiran hutan besar yang tepat berada di sisi jalanan itu.
...
Beberapa waktu kemudian.
Terlihat sosok Zayn mulai turun dari bus tersebut, dengan membawa tas yang cukup lusuh yang ada di punggungnya.
Kemudian dari sana Zayn pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Karena memang sudah tidak ada lagi kendaraan modern yang bisa membawanya hingga tiba di jalan masuk kecil yang membelah lebatnya hutan itu.
Yang mana itu merupakan jalan menuju perkampungan yang di tinggali oleh keluarganya.
Karena jaraknya menuju ke tempat tersebut masih beberapa kilometer lagi,
Zayn pun memutuskan untuk tidak berjalan menggunakan jalanan biasa yang akan membuatnya memakan waktu lama menuju ke tempat tersebut.
Karena jalan itu mengharuskannya mengelilingi area luar hutan tempat nya itu terlebih dahulu sebelum kemudian dirinya sampai di jalan setapak yang merupakan pintu masuk menuju wilayah perkampungan tempat keluarga nya berada itu.
Maka dari itu dia pun langsung membalikkan tubuhnya hingga kini dia menghadap ke rimbunnya pepohonan di depannya, yang mana itu merupakan wilayah terluar dari hutan yang mengelilingi kampungnya itu.
Kemudian setelahnya, Zayn pun langsung masuk tanpa ragu menembus lebatnya hutan itu tanpa takut akan bahaya yang mungkin menunggunya didalam sana.
Karena memang ini bukanlah pertama kalinya dia mengambil jalan tersebut. Sebab jalan yang di pilihnya saat ini merupakan jalan yang di buatnya bersama sang adik beberapa tahun yang lalu jika keduanya di suruh oleh orang tuanya untuk membeli keperluan mereka di luar kampung ataupun untuk menjual hasil buruan maupun hasil ladang mereka itu di kota.
Dan jalan tersebut hanya mereka berdua yang mengetahuinya. Karena orang orang di kampungnya masih menggunakan jalanan setapak yang memang sudah ada sejak dulu untuk mereka keluar masuk desa dan sebaliknya.
Kembali ke tempat Zayn berada.
Sepanjang perjalanannya menyusuri lebatnya hutan yang di lewatinya itu, nampak senyum kecil terus tersungging di bibirnya.
Karena dia kembali mengingat momen momen manis bersama adik kecilnya saat melewati hutan tersebut beberapa tahun lalu sebelum kepergiannya untuk menuntut ilmu ke kota Bintang.
"Adik kecil. Saat kau berusia 12 tahun, tinggi badanmu sudah hampir menyamai kakakmu ini. Kini setelah tiga tahun berlalu seperti apa sosokmu sekarang? Apakah kamu masih sama seperti dulu yang selalu ingin bersama kemanapun kakakmu ini pergi atau kau malah sudah tumbuh menjadi dewasa dan sudah malu untuk terus menempel pada kakakmu ini?"
Sepanjang perjalanan Zayn terus bergumam memikirkan adiknya itu, memikirkan bagaimana keadaan saat ini, memikirkan perubahan apa yang terjadi pada adiknya itu setelah berpisah selama tiga tahun sebelumnya.
Membuat Zayn pun semakin memuncak semangatnya untuk segera tiba, agar bisa segera menghilangkan rasa penasarannya itu akan sang adik.
Oleh karena itu, Zayn pun terlihat semakin mempercepat pergerakannya. Tapi meski begitu, dia masih bisa melewati setiap rintangan yang berada di depannya tanpa kesulitan sedikit pun.
deur ah thor jo di kei kendor
gaskeuuuuunnnnnn . . .
.
tapi yaudah deh
.
makasih udah update
jadi yang bener tuh gini kan?
Zayn tertarik sama 2 kitab,
Zero tertarik sama kitab merah aja.