NovelToon NovelToon
Ariana Kau Milikku

Ariana Kau Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:805
Nilai: 5
Nama Author: Arin Ariana

Novel ini mengisahkan perjalanan cinta yang penuh dinamika, yang diselimuti perselisihan dan kompromi, hingga akhirnya menemukan makna sesungguhnya tentang saling melengkapi.

Diantara lika-liku pekerjaan, mimpi, dan ego masing-masing, mereka harus belajar mengesampingkan perbedaan demi cinta yang semakin kuat. Namun, mampukah mereka bertahan ketika kenyataan menuntut mereka memilih antara ambisi atau cinta?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arin Ariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kirana dan Dunia Barunya

Waktu terus berjalan, membawa perubahan kecil namun berarti dalam kehidupan Alfatra, Ariana, dan Kirana. Setiap hari menjadi kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menikmati kebersamaan sebagai keluarga. Namun, kehidupan selalu memiliki cara untuk menghadirkan kejutan yang menguji ketabahan mereka.

Kirana, yang kini sudah memasuki usia sekolah dasar, mulai menunjukkan bakatnya dalam seni. Di rumah, tembok dapur dipenuhi dengan gambar-gambar berwarna cerah yang ia buat. Suatu hari, guru sekolahnya memanggil Ariana dan Alfatra untuk berbicara tentang potensi Kirana.

“Anak Anda memiliki bakat yang luar biasa dalam seni rupa,” kata sang guru. “Saya sarankan Anda memberinya dukungan lebih untuk mengembangkan bakat ini. Dia bisa mencapai hal-hal besar di bidang ini.”

Ariana tersenyum bangga, sementara Alfatra tampak merenung. Dalam perjalanan pulang, mereka membicarakan hal itu.

“Kirana memang berbakat,” kata Ariana. “Tapi aku juga khawatir kalau kita terlalu memaksanya.”

Alfatra mengangguk. “Aku setuju. Kita harus memberinya kebebasan untuk memilih apa yang dia suka, tapi juga mendukung sepenuhnya kalau dia ingin mendalami ini.”

Mereka memutuskan untuk mendaftarkan Kirana ke kelas seni, memberinya ruang untuk berekspresi tanpa tekanan. Kirana tampak bahagia, dan senyumnya menjadi hadiah yang tak ternilai bagi kedua orang tuanya.

Sementara itu, Alfatra mendapat kesempatan baru di pekerjaannya. Sebuah proyek besar ditawarkan kepadanya, yang bisa menjadi titik balik dalam kariernya. Namun, proyek itu juga membutuhkan perjalanan bisnis selama beberapa bulan ke luar kota.

Alfatra merasa bimbang. Di satu sisi, ini adalah kesempatan emas yang telah ia tunggu-tunggu. Di sisi lain, ia tidak ingin meninggalkan keluarga terlalu lama.

“Aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama,” katanya kepada Ariana suatu malam. “Aku takut ini akan membuatku jauh lagi darimu dan Kirana.”

Ariana memegang tangannya. “Alfa, aku percaya padamu. Jika ini penting untukmu, aku akan mendukung. Tapi kita harus membuat rencana agar tetap terhubung meskipun berjauhan. Teknologi sekarang bisa membantu, dan Kirana pasti akan senang berbicara denganmu melalui video call setiap hari.”

Dukungan Ariana membuat Alfatra merasa lega. Ia menerima proyek itu dengan syarat ia bisa pulang setiap beberapa minggu untuk bersama keluarganya.

Beberapa minggu setelah Alfatra memulai proyeknya, Ariana mulai merasa aneh dengan tubuhnya. Ia sering merasa lelah, mual di pagi hari, dan suasana hatinya mudah berubah. Awalnya, ia mengira itu hanya kelelahan biasa, tetapi lama-kelamaan, ia menyadari ada sesuatu yang berbeda.

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter memberikan kabar yang mengejutkan. Ariana hamil.

Dia merasa campur aduk—senang, cemas, dan sedikit takut. Bagaimana ia akan menyampaikan kabar ini kepada Alfatra? Dengan kesibukannya saat ini, apakah Alfatra siap untuk tanggung jawab baru?

Ketika Alfatra pulang untuk kunjungan singkat, Ariana memutuskan untuk memberitahunya dengan cara yang istimewa. Ia menyiapkan makan malam sederhana, dengan sebuah kotak kecil di atas meja.

“Apa ini?” tanya Alfatra, membuka kotak itu dengan penasaran. Di dalamnya, ada sebuah test pack positif dan sepatu bayi mungil.

Alfatra terdiam beberapa detik, sebelum wajahnya berubah menjadi senyum lebar. “Ari… kamu serius?”

Ariana mengangguk, matanya berkaca-kaca. “Kita akan punya bayi lagi, Alfa.”

Alfatra memeluknya erat, rasa bahagia dan haru memenuhi hatinya. “Ini luar biasa, Ari. Aku janji akan menjadi ayah yang lebih baik lagi untuk anak-anak kita.”

Kabar kehamilan itu membawa perubahan besar dalam keluarga mereka. Kirana, yang awalnya bingung, akhirnya sangat antusias ketika mengetahui ia akan menjadi seorang kakak.

“Aku mau ajarin adik nanti menggambar!” katanya dengan semangat.

Sementara itu, Ariana dan Alfatra mulai membuat persiapan, dari kamar bayi hingga pemeriksaan rutin. Meski ada tantangan dalam membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga, mereka saling mendukung dan memastikan semua berjalan lancar.

1
Delita bae
salam kenal , jika berkenan mampir juga👋👍🙏
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
AR: salam kenal juga kak, oke kak/Good/
total 2 replies
miilieaa
hay kak... baru baca beberapa bab aku langsung suka /Drool/
miilieaa: salam kenal ya kak 🥰🥰🥰
AR: waaaah terima kasih kakak/Heart/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!