NovelToon NovelToon
Istri Kontrak Kesayangan Ceo (Istri Kembar Ceo ³)

Istri Kontrak Kesayangan Ceo (Istri Kembar Ceo ³)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Anak Yatim Piatu / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rumiati

Anggita Dewi Asmara setelah kehilangan kedua orang tuanya ,kini Anggita tinggal memiliki seorang adik bernama Anjas Dwi Bagaswara adik laki laki satu satunya yang ada di dunia ini .

Namun , satu tahun yang lalu , Anjas divonis menderita jantung koroner hingga di haruskan menjalani perawatan intensif yang membutuhkan biaya ratusan juta setiap bulannya . dan Anggita tidak memiliki uang sebanyak itu , setelah keluarganya hancur dan menjadikan dirinya dan adiknya harus menjalani kehidupan yang sangat sederhana .

dan suatu hari datang seorang pria datang mengulurkan tangan padanya . dia bernama Maxsim putra Samudra , seorang presdir BIRTH AND MEETING GROUP . Yang memang sedang membutuhkan seorang istri kontrak untuk menghindari perjodohan .

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35 lost contact

Bi Indah menunjukan ponsel jadul nya , dan kotak pesan hari ini .

"Baiklah Bi Indah , nanti kalau Reymond memberi kabar , beritahu aku lewat pesan ." setelah itu Anggita berangkat kerja . Bi Indah masih menatap punggung Nyonyanya dan sesekali melirik ke ponsel jadulnya .

"Sudah sepuluh hari Tuan pergi ke luar negri tanpa kabar . Sepertinya Nyonya sangat khawatir ." gumam Bi Indah merasa kasihan setiap kali Nyonyanya bertanya , apakah ada pesan dari Reymond . Tetapi sampai sekarang pun dirinya tidak mendapat kabar darinya .

Anggita sudah sampai di kantor , dia mencoba mengabaikan apa yang terjadi meski hal itu selalu berputar dalam kepalanya .

Maxsim tidak hanya tidak pulang , tapi dia juga tidak ada mengabarinya , bahkan pesan dan telepon tidak di balas .." kenapa Maxsim seperti ini ? Apa dia masih marah dengan kejadian waktu itu ."Anggita gelisah dan bimbang .

Ting....

Suara notifikasi dari ponselnya membuat Anggita bersemangat dia segera mengecek siapa tahu ada pesan dari Maxsim . Namun , alih alih pesan dari Maxsim , itu tak lain hanya pesan dari aplikasi hijau menawarkan iklan pinjaman .

Seketika raut wajah Anggita berubah kembali seperti semula , Anggita berpikir untuk mengirim pesan kepada suaminya itu , tapi dia mempertimbangkan satu hal dan bahkan banyak hal lainnya yang membuatnya mengurungkan niatnya .

"Anggita , Pak Narendra minta hasil akhir laporannya . Kamu sudah menyiapkannya kan?." ucap Rosa sambil membenahi blezernya sambil menyandarkan pinggulnya di meja Anggita .

Wanita berambut sebahu itu baru sadar orang yang di ajak bicara ternyata tidak mendengar perkataannya .

"Anggita...

Ah..

Anggita terkejut karena Rosa berseru tepat di samping telinganya . Dan dia hampir terjatuh dari tempat duduknya . Jika tanganya tidak berpegangan tepi meja .

Detik berikutnya Anggita menatap Rosa dengan tatapan tajam , tetapi bukannya merasa bersalah Rosa dengan sangat percaya diri melipat tangannya di depan d**a .

"Aku sudah bicara panjang lebar , ternyata kamu tidak mendengarkan aku . Tapi malah asyik asyik melamun . Cepat pergi ke ruangan Pak Narendra dia sedang menunggu laporan yang kamu buat ."

Ah..

Anggita baru sadar setelah mendengar cerita Rosa . Di berdiri dengan tergesa gesa kemudian memanggil Sinta yang kebetulan melintas di sampingnya .

"Sinta sinta , kamu mau ke mana?".

Sinta mendekati Anggita ." aku mau ke ruangan Pak Toher dan divisi pajak . Ada beberapa hal yang harus didiskusikan dengannya ."

" kebetulan sekali , boleh minta tolong antarkan berkas ini ke ruangan Pak Narendra ." Anggita langsung menyerahkan berkas di tangannya tanpa menunggu jawaban dari Sinta . Sontak gadis itu mengerucutkan bibirnya dengan menggerutu .

"Tapi kan ruangan Pak Narendra tidak satu arah dengan divisi pajak ." keluh Sinta . Meski begitu dia tidak mengembalikan berkas itu . Lalu segera pergi dari sana walau harus mampir terlebih dahulu ke ruangan Pak Narendra .

Anggita tersenyum puas dan kembali ke tempat duduknya , untuk yang kesekian kalinya , dia mengecek kembali ponselnya . Tapi lagi lagi hanya kekecewaan yang dia dapati .

Rosa yang masih di sana menyipitkan mata melihat gelagat Anggita . Semakin di perhatikan semakin dirinya merasa kalau temannya ini tidak baik baik saja .

"Ngi kamu ada masalah ." tanya Rosa .

Anggita mendadak menatap Rosa kemudian tertawa ." masalah ? Masalah apa , aku tidak ada masalah ."

Untuk menyakin kan Rosa jika dirinya baik baik saja .Anggita bersikap setenang mungkin . Namun Anggita lupa jika Rosa sudah cukup lama mengenal dirinya , sehingga dapat mengetahui arti dari sikapnya .

"Jika kamu ada masalah katakan saja . Apa ini berhubungan dengan suamimu ? Apa dia melakukan KDRT . Kekerasan dalam rumah tangga , atau melakukan sesuatu membuatmu kecewa ? Atau dia menyembunyikan sesuatu darimu ?."

Anggita tertegun mendengar rentetan pertanyaan dari Rosa . Tidak tahu dari mana dia dapat mengumpulkan pertanyaan semacam itu . Tapi sungguh dia sangat berbakat menjadi jornalis .

Anggita menggelengkan kepala ." Tidak ada kami baik baik saja ." jawab Anggita . Dia melanjutkan kalimatnya dalam hati ." Aku tidak berada di posisi yang berhak merasa kecewa , tentang dia menyembunyikan sesuatu dariku . Aku juga tidak berhak ikut campur dalam urusannya , jadi bisa di katakan hubungan ini baik baik saja kan .?"

"Anggita apa pun masalahmu dengan suamimu , jangan pernah memikirkan untuk bercerai . Paling tidak itu adalah pilihan terakhir jika memang tidak lagi dapat di pertimbangkan , kau mengerti ." mendadak Rosa menjadi sangat serius . Dia sudah seperti seorang psikolog ternama yang sudah kenyang asam garam kehidupan rumah tangga , padahal dia seorang jomblo akut .

"Menemukan suami tidak mudah , kau harus bersyukur . Paling tidak jangan menjadi istri konglomerat , meski bisa hidup mewah , tapi juga tidak menjamin mereka akan puas . Orang orang seperti itu datang pada kita saat tertarik , begitu rasa tertarik itu hilang , mereka akan pergi bagai jailangkung , datang tak di undang pergi tak di antar ." Risa menatap Anggita .

" kamu harus mendengarkan temanmu ini , aku begini begini juga peduli padamu ." Rosa mengibaskan blezernya yang ia rasa sangat kusut , dia bangkit dari duduknya kemudian kembali ke kubikelnya .

Anggita mungkin tidak mengatakan apapun tentang ucapan Rosa . Tapi setiap kata tercetak nyata dalam ingatannya . Terkhusus saat mengatakan orang orang kaya dari keluarga konglomerat datang hanya saat tertarik , begitu rasa tertarik hilang ,mereka akan pergi bagai jailangkung .

"Apakah itu tahap hubungan kami ? Dia sudah tidak pulang , bahkan juga tidak mengabari , sepertinya yang di ucapkan Rosa benar ."

Anggita tidak mau mengakui itu , namun mengingat Maxsim saat ini sungguh seperti apa yang baru saja di jelaskan oleh Rosa .

***

Sementara di tempat lain .

"Mau sampai kapan kamu akan terus seperti ini ? Sudah waktunya kamu mengantikan dady mengurus perusahaan , tapi kau terus mencari cari alasan ."

Dua pria berbeda usia sedang duduk berhadapan di satu meja , yang satu mengenakan sweater abu abu lengan panjang . Sementara yang satunya mengenakan tuxedo warna hitam lengkap dengan kemeja dan dasinya .

Memang mereka berbeda usia , tapi jika di perhatikan wajah mereka bak pinang di belah dua .

"Maxsim tidak bisa , setidaknya tidak untuk sekarang . Karena Bird And Meeting masih dalam waktu yang sangat kritis untuk masuk pasar internasional ."

Mendengar jawaban putranya King samudra menyatukan alisnya lalu mengambil nafas cukup panjang .

" kamu tidak lihat Umur bapak kamu ini sudah tua ? Bagaimana mungkin kamu tega membiarkan Bapakmu ini mengurus perusahaan sendirian ? Tidak bisakah kamu mempertimbangkannya lagi ."

"Dady masih sangat sehat . Buktinya , Dady masih bisa pergi bulan madu dengan Momy dua minggu yang lalu . Benar bukan ? Jangan berpikir Dady ingin menyembunyikan hal ini dariku ."

"Ka ..kamu tahu dari mana ." King terbata bata kemudian berdehem satu kali dengan canggung . Lalu meraih cangkir teh di depannya .

"ii itu hanya liburan biasa . Bukankah tidak ada larangan untuk kami para orang tua untuk berlibur ? Jika tidak percaya tanyakan saja pada Momymu ."

Tepat saat itu Aminah datang sambil membawakan cemilan ." Jangan kamu dengarkan ucapan Dadymu , fokus saja dengan perusahaan kamu sendiri ." ucap Aminah .

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut semanggat doubel up thor
Reni Anjarwani
doubel up trs thor
Reni Anjarwani
keren bgt
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!