Rania Nadhira gadis berusia genap 16 tahun ,tahun ini
Gadis ini akrab di sapa dengan panggilan Rana singkatan kedua namanya
Gadis cantik yang dianggap sangat bar bar dan menyebalkan oleh keluarganya sendiri
Gadis cantik ini sering berbuat ulah demi untuk menarik perhatian seluruh keluarganya
apakah perjuangan Rana mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari seluruh keluarganya akan di dapatkannya?!! atau Rana menyerah untuk berjuang
ikuti kelanjutannya ya😊😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ummy phuji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 15 Mulai berjualan
Beberapa hari ini sepulang sekolah Rana di bantu ke tiga sahabatnya membenahi toko yang di sewanya bersama bik marmi
Bahkan bik marmi pun menyempatkan diri untuk membawa makanan ke tempat Tata
Bik marmi sering bergantian Dengan bik Mumun letak taman yang tidak begitu jauh dari kediaman keluarga Prawira memudahkan mereka untuk mencuri-curi waktu untuk sekedar membawa makan siang untuk rana
Bik marmi dan pak Joko juga sudah melengkapi semua isi toko agar memudahkan Rana nantinya
Rana Sangat bersyukur walaupun keluarga kandungnya tidak pernah peduli dan menyayanginya tapi masih ada bik marmi dan pak joko yang selalu ada untuknya
Kedua artnya itu sudah seperti ayah dan ibu kandungnya yang selalu mencurahkan kasih sayang dan perhatikan mereka untuk Rana
Sahabat-sahabatnya pun selalu membantu dan mendukungnya
"wah Ran aku yakin toko kue kamu ini bakal ramai Besok apalagi ada kue khusus untuk di cicipi pengunjung " ucap lesti
"iya benar dan kita besok harus membantu Rana promosi " sahut Keyla
"hemm benar,aku sudah beritahu mama kakak dan abang-abangku untuk mau datang kemari besok" ucap Auren
"bundaku juga katanya mau datang kemari katanya sih sekalian joging bareng teman-teman senamnya" celetuk Lesti
"kalau aku mamaku belum balik dari Yogya katanya nanti lusa baru balik tapi tidak usah khawatir tante dan sepupuku bakal datang karena mereka mau beli kue tart mini buatan Rana" ucap keyla
"wah makasih banyak ya sayang- sayangku tanpa kalian apalah aku ini hanya butiran debu" ucap Rana Dengan wajah di buat sedramatis mungkin
"oh sayangku aku yakin kamu pasti akan jadi wanita yang sukses dunia akhirat " Jawab Lesti
"Aamiin........."jawab mereka serempak lalu tertawa bersama
"wah lagi seneng-seneng nih kelihatannya" ucap bik Mumun tiba-tiba sudah berdiri di belakang mereka
"astaghfirullah,bibik" teriak mereka
"kenapa !?" tanya bik mumun tanpa dosa
"kok masuk nggak ucap salam sih bik!?" ucap Rana
"ucap salam kok tapi suara bibik tenggelam Dengan suara tawa kalian" jawab bik Mumun tak mau di salah kan
"nih bibik bawakan makan siang kalian pasti belum makan "ucap bik mumun lalu membuka rantang makanan yang di bawanya diatas meja yang ada di dalam toko kecil milik Rana
"Ya sudah yok makan dulu setelah itu kita beres-beres lagi" jawab bik Mumun lalu mengambil piring "
"akh bibik paling mengerti jika perut kami sudah pada demo" ucap Lesti
"alah alesan aja kamu les,perut kamu kan selalu demo kalau soal makanan " cibir Keyla
"iya benar tapi heran ya lesti doyan makan tapi badannya tetap kecil " sahut Auren
"sudah-sudah yok makan nanti makanannya dingin nggak enak loh" lerai rana
Mereka pun makan bersama diselingi dengan canda tawa
Setelah makan mereka kembali melanjutkan menghiasi toko baru Rana
Bik mumun sudah sejak tadi pulang karena takut ketahuan oleh majikannya
Setelah selesai dan merasa toko rana sudah indah sempurna mereka pun pulang kerumah mereka masing-masing
Seperti biasa Keyla akan mengantarkan Rana pulang terlebih dahulu
Keyla tidak ingin sahabatnya itu kecapean walaupun Rana Selalu menolak ajakannya tapi bukan Keyla namanya jika dia tidak bisa memaksa Rana ikut dengannya
"makasih ya sudah ngantar aku" ucap Rana
"sama-sama, aku pulang dulu ya" jawab keyla
"iya hati-hati ya" ucap Rana
"oke sampai jumpa besok" jawab rana lalu mulai menjalankan mobilnya meninggalkan rumah Rana
Rana melambaikan tangannya menatap mobil sahabatnya itu yang semakin menjauh
Setelah mobil Rana tidak terlihat Rana pun masuk kedalam rumah
"bagus ya pulang sore, laki-laki mana yang ngantar kamu pulang hah!?" rana terkejut saat nyonya Sania menjegat nya di pintu
Rana mengulurkan tangannya hendak menyalim Tangan sang mama tapi nyonya Sania menepis tangan putrinya itu dengan kasar seakan-akan Tangan Rana Sangat menjijikan
"itu bukan cowok ma,itu Keyla sahabat Rana " jawab Rana menundukkan kepalanya
jemarinya saling bertautan karena takut pada sang ibu
"sudah pintar melawan ya kamu!?" ucap nyonya Sania
"Sekarang kamu masuk kedalam kamar dan malam ini kamu tidak dapat makan malam" ucap nyonya Sania lagi
"iya ma maaf" jawab Rana lalu berjalan masuk ke dalam kamar dan naik ke kamarnya
Rana bersyukur tadi bik Mumun mengantarkan makanan untuknya dan juga Tadi rana dan teman-temannya membeli banyak cemilan dan susu
Dan sisanya Rana bawa pulang itupun sahabat-sahabatnya yang memaksanya membawa sisa cemilan mereka
Rana membersihkan diri dan memakai pakaian rumahan
Setelah itu rana menyelesaikan tugas sekolahnya
Rana ngemil sambil mengerjakan tugas Sekolahnya membuat perutnya kenyang
Rana khawatir jika di tunda malah besok akan melupakannya karena besok dia dan para sahabatnya akan memulai usaha kecil-kecilannya di toko barunya
Setelah selesai mengerjakan tugasnya rana melaksanakan sholat isya dan tidur cepat karena nanti dia akan cepat bangun membuat kue-kue jualannya
Tanpa menunggu lama rana pun terlelap
Sedangkan di meja makan keluarga prawira wangsa minus Rana mereka merencanakan liburan esok hari
di selingi canda dan tawa
Tanpa mereka menyadari salah satu anggota keluarga mereka semakin menjauh
pukul tiga pagi seperti biasa rana keluar dari dalam kamarnya berjalan perlahan karena tidak ingin membangunkan keluarganya yang masih terlelap
Rana menuju Dapur para maid dimana bik marmi dan bik Mumun menunggunya
Tanpa menunggu waktu mereka pun berkutat membuat kue-kue cantik yang akan bawa ke tokonya
pas azan subuh semua kue yang mereka masak suda selesai karena bik marmi sudah menambah dua buah kompor dan oven agar pekerjaan mereka cepat selesai
Pak Joko sudah menyewakan satu mobil pick up untuk membawa semua jualan Rana
Mereka bergerak cepat agar majikan mereka tidak melihat aktivitas mereka
ke empat maid itu saling bantu, Hingga semua terangkut naik ke mobil pick up
Rana dan pak joko ikut naik ke mobil pick up menuju toko kue Rana
Toko kue Rana di beri nama "Berkah Bakery and cake "
Rana tidak ingin memakai namanya karena rana tidak ingin keluarga prawira wangsa tau jika dia punya toko kue
Walaupun toko kuenya itu kecil tapi Rana Sangat merasa bersyukur bisa memilih lahan usaha sendiri tanpa bantuan keluarga kandungnya
sesampainya di toko pak joko dan Rana mengatur semua kue yang di bawahnya
"pak ini kue yang di wadah kayaknya taruh di depan deh"ucap Rana
"iya bagus juga tuh non, jadi nanti yang datang bisa langsung icip-icip " jawab pak joko lalu mengangkat meja panjang kedepan toko
pak joko memasang memanjang agar memudahkan para pengunjung melihat dan mencicipinya
Kue-kue tart Rana buat semini mungkin dan itu tentunya dengan keahlian dan kelihaian tangan bik marmi sang chef kesayangan Rana
Tak lama ke tiga sahabat Rana pun datang dan tanpa menunggu di pinta untuk membantu mereka langsung membantu rana dan pak Joko
Hari ini pak joko bebas karena semalam dia yang berjaga menjadi satpam dan pagi ini mang kardi yang berjaga hingga pak joko punya alasan beristirahat jika nanti sang majikan menanyakannya