Seorang ibu yang membesarkan anak-anaknya dengan penuh perjuangan hingga anak-anaknya sukses ,namun dibalik kesuksesan anak-anaknya ada sekelumit masalah yang begitu dramatis .
ikuti kisahnya dan tinggalkan jejak dan komentar kalian .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anyue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 24
Setelah meeting selesai Diki pulang kerumah ia ingin mengetahui tentang kejadian penculikan waktu lalu ,begitu sampai di rumah sudah ada kedua orang tua Iren dan juga Iren mereka terlihat tegang ,
"Sepertinya banyak yang aku lewatkan beberapa waktu belakangan ini ,jelaskan ! " kata Diki begitu masuk rumah kemudian ia duduk disamping Ayah Iren ,"Diki ,kamu itu baru juga masuk bersih-bersih dulu malah nimbrung sudah sana pergi dulu ",kata mamanya ,Diki kesal sambil berjalan menuju kamar dan membersihkan badan ,
"maaf naura, kenapa Iren jadi tahunan kota bukankah ia terlibat penculikan itu ?", tanya Leni mama Diki ," begini Iren ini hanya sekedar ikutan bukan termasuk tersangka karena yang jadi tersangka utama adalah Bagas sedangkan Iren dan temannya ini hanya main gertak untuk memisahkan Susi dan Anton karena cemburu yang menculik anak buah Bagas ", jelas Bobi ayah Iren , " tetap saja salah dia juga terlibat sama juga rencananya jahat harus dihukum ", ucap Leni
"Benar apa kata mama ,Iren juga salah kenapa kamu cemburu pada laki orang kayak gak ada cowok lain ,hufh " sahut Diki menatap Iren sedangkan Iren yang ditatap melotot ,," apa ,pak tua ", sewot Iren tak suka " kan sudah aku bilang kamu tuh masih bocah kecil yang harus belajar memasak ,menyapu bersih-bersih rumahlah ", kata Diki tersenyum mengejek
"pah lihat tuh om Diki resek banget ish ogah amat ", ucap Iren mencebikkan bibirnya " sudahlah yang penting sekarang kamu harus memperbaiki kesalahanmu jangan jahat sama orang kalau berbuat sesuatu pikirkan dulu ",kata Naura , "ia ma ,Iren akan berusaha ", jawab Iren ,
"Lalu bagaimana kondisi temanmu sekarang ?", Tanya Diki " dia sudah pulang kerumah dan lebih baik ,kemaren aku sudah menjenguknya bersama Dewi ", jawab Iren , " oh iya apa hubungannya dengan Dewi siapa dia ?" tanya Diki penasaran ,
"Dia anak dari Boris besan sama Hasna ibu dari anak yang diculik ", jawab Naura , " apa , kok bisa sungguh aneh , terus hubungan mereka sekarang bagaimana melihat anaknya diperlakukan sama anak besan pula ?" tanya. Diki sambil geleng-geleng kepala merasa heran
"awalnya tidak terima karena Hasna mempunyai hati yang baik ia tidak mau terus menyalahkan anak besannya ia tahu otak dari penculikan adalah karena dendam pada keluarga Hasna ", jelas Bobi ,"apa ,,,,dendam rumit sekali masalahnya kasihan sekali susah janda banyak yang memusuhinya " gumam Diki namun masih terdengar orang yang disana , " apa yang kamu katakan ,Diki apakah kamu mengenal mereka ?" tanya Leni menyelidik menatap wajah Diki ,
"mama ,papa ,sudahlah tidak usah diperpanjang lagi kita pulang yuk ,sudah hampir gelap ", kata Iren , " baiklah kita pulang , mba kita pulang dulu kapan-kapan kita kesini lagi ", kata Bobi ,kemudian mereka berpamitan pulang " iya ,hati-hati dijalan "jawab Leni ,
" hei anak manja lebih baik kamu itu diam dirumah saja tidak usah keluyuran nanti diculik sama orang baru tahu rasa ", canda Diki , "Kau pak tua cepatlah menikah keburu peyot tulangmu ,,weeee " balas Iren menjulurkan lidah ke arah Diki , " kualat kamu sama orang yang lebih tua kurang ajar ", balas Diki mobil Bobi meninggalkan rumah Diki
"mama tidak apa-apa kan ?" tanya Diki ," mama tidak apa-apa ,mama masak kesukaan kamu ayo makan ", jawab Leni mengajak Diki makan , " mama paling baik sedunia ", balas Diki.