Mengkisahkan seorang wanita yang bernama Aluna, yang di jodohkan dengan paksa oleh kedua orang tua angkat nya, di jadikan sebagai pertukaran demi kelangsungan perusahaan.
memiliki tubuh yang gemuk membuat ia di ingin kan menjadi istri seorang laki-laki yang hanya berniat menjadikan nya mainan karena di nilai Aluna bisa menjadi mainan yang unik bagi nya, karena bertemu wanita cantik dan seksi bagi nya sudah lah biasa.
Hinaan cacian tak luput Aluna terima, namun ia berusaha ikhlas dan melewati semua dengan senyuman. karena meski ia menangis tak ada yang bisa menyelamatkan dari pernikahan yang sama sekali tak pernah ia inginkan.
Namun seiring berjalan nya pernikahan dan melewati hari bersama, timbullah benih cinta yang Aluna rasakan, hingga membuat nya ingin berubah diri nya lebih cantik dan memiliki tubuh yang bagus untuk laki-laki yang selama ini menghina nya.
Seperti apa Kisah Aluna, Yuk disimak!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti_San, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34 - Dipecat?
"Apa kabar Aluna?." Tanya Ello saat Aluna sudah berada di dalam mobil.
"Baik, aku senang melihat mu lagi." Balas Aluna.
"Oh iya Ello, Apa nanti kau akan pulang atau menginap?." Tanya Aluna.
"Tuan Rehan meminta untuk menginap dan menemani anda kemana saja, karena Tuan Rehan akan sibuk beberapa hari kedepan."Tutur Ello.
"Apa Ada masalah di kantor?." Tanya Aluna lagi.
"Seperti nya begitu Nona." Balas Ello.
"Tadi pas aku masuk ke sini, Aku melihat mobil Nyonya Rose, apa yang dia lakukan." Tanya Ello.
"Hm, dia itu ratu yang menyebalkan, Dia memaki ku dan ingin mengusir ku." Ucap Aluna dengan kesal saat mengingat Bu Rose.
"Lalu?."
"Yah, tentu saja aku tak menghiraukan nya, aku kata kan pada nya kalau hanya Tuan Rehan yang berhak mengusir ku dan aku meminta nya untuk belajar menerima ku sebagai menantu nya." Jawab Aluna lagi.
Mendengar hal itu Ello tertawa kecil, membuat Aluna terheran dan menoleh.
"Hei, apa yang kau tertawa kan, ini itu cerita yang menguras emosional, mana ada sisi lucu nya." Ucap Aluna.
"Tidak, tidak ada yang lucu, aku hanya salut pada mu, aku tak menyangka kau sangat berani." Jawab Ello.
"Iya, kalau kondisi seperti itu, aku bisa lebih menyeramkan dari Tuan Rehan dan ibu nya." Ucap Aluna lagi dan tertawa, merasa geli dengan apa yang ia ucapkan.
Obrolan kecil di antara mereka pun tak putus hingga mobil itu sampai di kantor Aluna, ia lalu turun dari mobil dan melambaikan tangan pada Ello. Aluna tersenyum karena ia memiliki orang yang dekat seperti Ello enak di ajak bicara selayak nya teman.
Setelah beberapa hari menghilang, Aluna pun tertlsenyum melihat gedung tempat ia bekerja. Bella yang melihat Aluna pun tersenyum senang dan berlari kecil memeluk wanita itu.
"Al, aku merindukan mu." Ucap Bella sembari mendekap Aluna.
"Aku juga, Akhir nya aku bisa kembali ke kantor." Ucap Aluna senang.
Namun tiba-tiba Bella melepaskan pelukan Aluna, Wajah yang tadi senang pun berubah menjadi sendu, membuat Aluna bertanya-tanya. "Ada apa?." tanya Aluna.
"Bos suruh kamu keruangan nya kalau kamu kembali masuk ke kantor, ada yang ingin dia bicara kan." Ucap Bella.
Mendengar hal itu, Aluna pun bertanya-tanya ada apa?, mungkin ia akan segera di pecat Karena terlalu banyak meminta cuti dan libur seenak nya.
Tok
Tok
Tok
"Masuk." Aluna pun masuk ke dalam ruangan bos nya, setelah ia di beri izin untuk masuk.
"Ah Aluna, Kau sudah kembali." Ucap Sang Menager.
"Iya Pak, Kata Bella, bapak cari saya."
"Iya Aluna, duduk lah."
Tampak wajah tegas yang biasa di lihat oleh Aluna berubah menjadi wajah yang lesu, meski tak mengerti ada apa, Aluna pun duduk.
"Begini Aluna, sebelum nya saya meminta maaf, tapi ini sudah saya bicara dengan Bos, Saya berharap kamu mau mengundurkan diri dari pekerjaan ini." Kata Sang Menager.
"Tapi kenapa pak?." Tanya Aluna.
"Saya mempekerjakan kamu karena kamu butuh tenaga mu, tapi setelah kamu menikah dengan tuan Rehan, kamu sudah jarang masuk dan banyak kerjaan terbengkalai, kami tak memecat mu karena masih memandang suami mu yang juga investor di kantor ini, itu sebab nya saya sangat memohon pada mu untuk mengundurkan diri, Dan jangan beri tahu Tuan Rehan tentang hal ini Aluna, kalau dia berhenti bekerja sama dengan perusahaan ini, perusahaan ini akan goyah, dan kami bisa..." Tutur sang Menager panjang kali lebar.
"Iya Pak, saya sudah mengerti, saya akan mengundurkan diri." Kata Aluna.
"Saya tahu kamu wanita yang baik, kamu pasti bahagia Aluna." Ucap Manager nya lagi.
Aluna tersenyum dan mengangguk. "Tapi saya harinini masih boleh kan pak, bekerja 1 hari lagi?." Tanya Aluna.
"Silakan-silakan, dengan senang hati." Balas manager nya.
Aluna lalu pamit untuk keluar, sejenak menegarkan diri nya, tempat dia untuk menyibukkan diri dan bisa bersama dengan sahabat nya kini hilang sudah.
Di kantin.
Jam makan siang.
"Sabar Ya Al, suatu hari kalau masih di kasi kesempatan kerja, kamu pasti bisa dapat kerjaan yang lebih baik." Ucap Bella.
"Iya Bel, cuman ngerasa hidup aku selalu tak berjalan dengan baik." Ucap Aluna menunddukan kepala nya.
Bella memegangi tangan Aluna dan menguatnya. "Coba lamar di tempat suami mu aja Al. kantor nya kan besar." Ucap Bella saat teringat Rehan.
"Tidak, tidak, aku lebih baik tidak kerja dari pada kerja dengan nya, lagian aku kerja bukan karena aku butuh uang Bel, kalau soal uang, Tuan Rehan juga sudah memberikan nya. aku hanya menginginkan kesibukan dan bersama dengan mu." Ucap Aluna.
Mendengar hal itu, Bella pun semakin sedih rasa nya. ia juga memiliki perasaan yang sama dengan Aluna.
•••
Saat sore hari tiba.
Aluna yang sudah di tunggu Ello pun berpamitan perpisahan dengan Bella, kedua nya saling berpelukan.
"Tunggu aku cuti, aku akan menjengguk mu Al." ucap Bella. Aluna tersenyum sendu dan mengangguk.
Saat Aluna sudah di dalam mobil, Ello melihat majikan nya tampak sedih. "Apa ada masalah?." Tanya Ello.
Aluna pun menceritakan semua nya, namun ia meminta Ello untuk tidak menceritakan pada Rehan dan Ello mengiyakan.
•••
Saat sampai di rumah.
Aluna melihat Rehan sudah kembali ke kantor, Aluna pun menghampiri laki-laki itu.
"Tuan."
"Hm."
"Aku mengundurkan diri dari kantor."
"Lalu?." jawab Rehan tanpa mengalihkan pandangan nya dari laptop.
"Hanya memberi tahu saja."Ucap Aluna yang suara nya terdengar tidak bersemangat di telinga Rehan.
melihat Rehan tak perduli atau pun membalas nya, Aluna pun berjalan masuk ke kamar. Rehan mengangkat kepala nya melihat istri nya berjalan masuk tak bersemangat. meski agak heran, kenapa Aluna sedih karena mengundurkan diri, namun ia mencoba untuk tidak memikirkan lebih jauh, karena ia rasa uang yang ia berikan pada Aluna lebih banyak berlipat-lipat dari gaji nya saat ini.
ya ampuunnn