NovelToon NovelToon
Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Terjebak Asmara Dalam Sebuah Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nazefa

Sebuah keputusan besar terpaksa harus Jena ambil demi menghidupi keluarganya. Menikah dengan Bos diperusahaannya untuk mendapatkan keturunan agar dapat meneruskan perusahaan adalah hal yang gila. Namun apa jadinya jika pernikahan itu terjadi diatas kontrak? temukan jawabannya disini 👇🏻.. Selamat membaca 🤗🥰🥰
.
Happy Reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nazefa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Enak dilihat

Kini Roy sudah berada di ruangan Direktur Utama yaitu ruangan milik Tuan Gunawan.

"Sekarang papa minta kamu ceritakan pada papa, apa yang terjadi sebenarnya?" tanya Gunawan dengan suara tinggi dan menatap tajam ke arah Roy.

Roy tidak memiliki pilihan lain karena semua orang pasti sudah mendengar apa yang Amanda katakan tadi di bawah, termasuk papanya. Roy pun akhirnya menceritakan semua kejadian yang dia lakukan bersama Amanda tadi malam.

Plakk!!!

"Memalukan!" geram Gunawan.

Gunawan merasa bahwa anaknya kini sudah mencoreng nama baiknya. Gunawan sungguh tidak bisa memaklumi apa yang sudah Roy lakukan dengan gadis itu. Gunawan sangatlah mengenal ayah dari Amanda dengan baik karena mereka sama-sama pembisnis. Dan apa yang sudah di lakukan oleh Roy itu sangatlah melukai hati dan martabatnya. Terlebih lagi karena tadi Amanda berbicara begitu keras seolah sengaja ingin mempermalukan Roy saat itu juga didepan karyawan mereka.

"Maafkan Roy pa?" ucap Roy dengan penuh rasa bersalah.

"Keterlaluan kamu Roy! apa kamu sadar jika yang kamu lakukan itu sudah mencoreng harga diri dan perusahaan kita!" ucap Gunawan dengan sangat kesal.

"Pokoknya papa tidak mau tau, jika sampai terjadi apa-apa pada gadis itu kamu harus siap untuk bertanggungjawab!" lanjut Gunawan.

"Roy berjanji pa, Roy pasti akan bertanggung jawab." ujar Roy.

Sementara kini dilantai bawah semua karyawan sedang bergosip panas tentang apa yang terjadi tadi. Semua karyawan disana tidak menyangka jika Roy laki-laki yang terlihat baik selama ini ternyata bisa berbuat sekeji itu pada seorang gadis.

"Kirain pak Roy orang baik, ternyata semua laki-laki sama aja yah?"

"Gila sih, pak Roy diam-diam menghanyutkan."

"Kelihatannya aja baik, ramah, tapi ternyata kelakuannya bejat!"

Suara-suara karyawan yang mulai membisikkan tentang atasan mereka.

"Heh!! kalian dibayar untuk bekerja bukan untuk bergosip! Jika saya masih melihat kalian seperti ini maka kalian akan saya pecat!" Gertak Gunawan pada karyawannya yang entah sejak kapan sudah berada disana.

🍂

🍂

🍂

"Ayo kita mandi bersama? setelah itu kita makan malam." ajak Savero pada Jena dengan mengusap lembut pipi gadis cantik itu.

"Tidak Tuan, saya malu." jawab Jena

"Malu? tapi jika diranjang kamu tidak malu." ledek Savero.

"Dih! itu kan karena Tuan duluan yang menggoda saya." ucap Jena sambil mencubit perut Savero.

"Ya, jika tidak digoda saya tidak akan mendapatkannya." ujar Savero.

"Dih! Nakal ya!" ucap Jena dengan mencubit perut rata milik Savero lagi namun kini lebih keras hingga membuat Savero kesakitan.

"Aaaw!!"

"Rasakan!" ucap Jena dengan menjulurkan lidahnya.

"Jangan menggodaku lagi." ucap Savero.

"Hah! memangnya siapa yang sedang menggoda?" tanya Jena.

"Yang kamu lakukan barusan itu apa?"

"Tapi saya Tidak.... "

"Eumph...!!!"

Savero langsung membius bibir manis milik Jena dengan ciuman yang ganas, ciuman yang kini menuntut lebih.

"Ummph...! akh..!!" pekik Jena saat tangan Savero mulai meremas dan memilin-milin buah dadanya. Savero melakukannya dengan begitu gemas pada gundukan sintal itu hingga membuat desahan suara Jena kian keras terdengar.

Kini bibir Savero mulai turun menyusuri leher mulus milik sang istri dan meninggalkan bekas merah tanda kepemilikan yang di iringi suara indah Jena.

"Aakh!"

Permainan Savero kini sampai ke dada Jena, kini Savero mulai memainkan lidahnya di area sensitif Jena dan menghisapnya. Membuat tubuh Jena seketika meliuk merasakan kenikmatan yang Savero berikan, seperti ada aliran listrik yang mengalir dan menjalar ke seluruh tubuhnya.

"Eumph! aaaakh!!!" pekik Jena dengan menggigit ujung bibirnya dan meremas kuat rambut Savero.

"Je, aku menginginkanmu." ucap Savero dan langsung mencium gadis itu lagi tanpa menunggu persetujuanku darinya.

Kini mereka melakukannya sekali lagi sebelum mandi, menumpahkan semua gelora didalam jiwa mereka. Menikmati setiap permainan yang mereka buat dengan berbagai gaya hingga akhirnya mereka berdua sama-sama merengguh kenikmatan.

❣️

❣️

❣️

Pagi ini setelah sarapan Savero dan Jena berangkat bersama. Di basemen apartemen mewah itu Rey dengan sigap sudah menunggu mereka di sana.

"Selamat pagi Tuan?" sapa Rey.

"Pagi." ucap Savero dengan datar.

Rey membukakan pintu untuk Savero terlebih dahulu, setelah itu Rey berlari kecil dan membuka pintu untuk Jena.

"Selamat pagi asisten Rey ?" sapa Jena dengan senyum manisnya.

"Pagi nona, silahkan." ucap Rey dengan bersamaan menundukkan kepala mereka.

"Terimakasih." ucap Jena lalu masuk ke dalam mobil mewah itu.

Mereka berangkat bersama menuju ke kantor King Lionel. Setelah sampai di kantor mereka turun di basemen supaya tidak ada karyawan yang curiga. Setelah turun dari mobil mereka mulai berjalan dengan formasi normal saat berada di kantor yaitu dengan posisi Savero depan sedangkan Jena dan Rey setia mengekor di belakang.

Kini mereka mulai menaiki lift untuk naik ke atas dan kebetulan hanya ada mereka bertiga disana.

"Sini, jangan jauh-jauh." ucap Savero dengan menarik tangan Jena yang berada di belakang dan menggenggamnya.

"Tapi Tuan, ini di kantor. bagaimana jika ada yang melihat?" ujar Jena panik. Sedangkan Savero terlihat tetap bisa saja tidak perduli jika nanti akan ada yang melihat mereka.

"Kamu tenang saja semua akan aman." ucap Vero. Sementara Rey tetap tegap berdiri di belakang dengan tatapan yang lurus menatap ke depan.

Saat pintu lift akan terbuka, Jena buru-buru menarik tangannya dari genggaman Savero untuk tetap menjaga rahasia mereka agar tetap aman. Mereka bertiga mulai berjalan ke ruangan mereka masing-masing.

"Je, masuk keruangan saya sekarang dan bawa dokumen yang saya minta dua hari lalu." ucap Savero lewat interkom.

"Selalu seperti ini, selalu saja ada maunya pagi-pagi." gumam Jena.

Jena segera beranjak dari tempat duduknya dan berjalan keruangan Direktur Utama dengan membawa dokumen yang Savero minta.

"Permisi.. Tuan, ini dokumen yang anda minta tadi." ucap Jena dengan menyerahkan dokumen tersebut.

"Jangan disitu, ayo duduklah disini, temani aku. Ada yang ingin aku bicarakan." ucap Savero dengan memberikan kode untuk Jena duduk di pangkuannya.

"Maaf Tuan, ini di kantor." ucap Jena mencoba mengingatkan.

"Ya, saya juga tidak bilang jika kita sedang berada di pantai saat ini." ujar Savero.

"Ayolah ini cuma sebentar." bujuknya lagi.

Percuma saja jika harus menolak keinginan Savero, karena tidak ada gunanya. Semua yang keluar dari mulutnya adalah perintah yang harus dikerjakan.

Jena segera berjalan ke arah Savero memposisikan dirinya untuk duduk dipangkuan Savero dan melingkarkan tangannya di pundak sang Direktur.

"Nah, begini kan enak dilihat." ujar Savero sambil memandangi wajah istri kontraknya itu.

"Lebih baik Tuan segera baca dan tandatangani dokumen itu, sebelum ada yang melihat kita." titah Jena.

"Ya, baiklah."

Savero segera membaca dokumen itu dengan saksama, tapi tidak dengan tangannya yang kini mulai mengelus paha mulus milik sang sekretaris membuat Jena nyaris terbawa suasana. Namun itu segera Jena atasi dengan menyingkirkan tangan Savero dari sana.

"Tuan, lebih cepat lagi bacanya!" titah Jena geram.

Savero tidak merespon apapun dia hanya tertawa dalam hati sambil matanya terus fokus membaca isi dokumen tersebut. Setelah selesai Savero segera menandatangani dokumen itu.

"Sekarang sudah boleh turun?" tanya Jena.

"Belum."

"Tuaaan!"

"Dengarkan aku dulu, sebentar lagi aku akan pergi untuk meeting penting diluar. Jika nanti ada yang mencari ku bilang saja aku tidak ada." titah Vero.

"Dan aku mau nanti saat aku pergi kamu jangan terlalu lelah, jaga kesehatanmu. Agar kamu cepat bisa memberikan aku keturunan." ujarnya lagi.

"Baik Tuan."

"Dan jangan makan makanan sembarangan, mengerti?" jelas Vero.

"Iya.. iya.."

"Bagus."

"Jadi sekarang sudah boleh turun?" tanya Jena lagi.

"Masih belum."

"Tuan jangan curang dong!" ucap Jena kesal.

Cup!

"Sekarang sudah boleh."

Jena terpaku sejenak, yang tadinya ingin marah kini malah jadi pipinya memerah akibat kecupan yang tiba-tiba Savero berikan.

1
Zhu Yun💫
bab 23 kan ya 🤭😁✌️
Zhu Yun💫
Luar Biasa 👍👍👍
Zhu Yun💫
Mandiin sekalian dong Ver,,, biar heboh-heboh sepoooyyy 🤭🤣🤣✌️
Zhu Yun💫
Pertemuan 🤭
Nazefa: iya maksudnya..🤣🤣✌️
total 1 replies
Zhu Yun💫
Berasa kayak Teletubbies gak sih ini 🤭🤣🤣🤣✌️✌️
Zhu Yun💫
Abis ini Savero pasti ketagihan dan minta lagi, lagi dan lagi 🤣🤣🤣🤣✌️
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
SEMANGAT KAKAK UPNYA, MAMPIR KEMBALI KAK😍
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🤗🥰
total 1 replies
Zhu Yun💫
Modus aja Savero ah 🤣🤣🤣
Zhu Yun💫
Buatnya sih gampang Oma,,, cuma kan belum tau hasil adonannya langsung jadi apa gak😆😆😆
Zhu Yun💫
Eaaaa,,, mulai belain calon yayang dong 🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️🤸‍♀️💃💃💃
Zhu Yun💫
Mulai kepo kan,,, eeaaa 💃💃💃💃💃
Zhu Yun💫
Sesuatu apakah itu yang timbul 🤭
Nazefa: tongkat milik kera sakti..🤭🤣🤣🤣
total 1 replies
Không quan tâm🧚‍
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Nazefa: terimakasih atas dukungannya Kaka..🙏🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!