NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 24. Serangan ular

Dradak

Dradak

Dari arah jendela, terdengar suara berderak.

Ada juga suara desis-an yang sesekali terdengar.

bangun dari tidur. "Umh.. apa itu?." Vivian mencoba untuk mengumpulkan nyawanya yang belum lengkap akibat bangun tidur. Seketika matanya menjadi terbelalak ketika mengingat satu hal.

"Tidak bagus. Apakah mungkin itu adalah saat ini?." Vivian buru-buru turun dari ranjang dan menuju ke arah jendela.

Srek.

Ketika gorden penutup jendela dibuka, hal pertama yang dilihat Vivian adalah ular dari berbagai bentuk dan jenis merayap di sepanjang mata memandang.

Besst...

Vivian menghidupkan walkie talkie dan segera menghubungi rekan-rekannya.

"Halo, ada apa?."

"Tidak baik? Ini adalah serangan ular. Cepat segera pulang ke dalam apartemen kalian masing-masing dan tutup semua lubang yang ada di dalam rumah."

Setelah mengatakan hal tersebut, Vivian meletakkan walkie talkie dan segera mencari semua peralatan yang bisa di gunakan untuk menutup lubang-lubang yang ada di dalam rumah seperti ventilasi yang ada di jendela, lubang pembuangan air, celah di bawah pintu dan lain sebagainnya.

"Bagaimana keadaannya?." Kris masuk dari luar.

"Tidak baik. Kebanyakan dari ular-ular di luar adalah ular yang sangat berbisa." Vivian masih sibuk mencari celah apapun yang dapat dia temukan di dalam rumah.

"fyuh... Akhirnya selesai juga." Vivian terkapar di atas sofa kelelahan.

"Apakah di mimpimu juga ada serangan ular seperti ini?." Kris menatap ke arah Vivian

"Ya. Dan bencana ini lebih mengerikan daripada banjir yang terjadi sebelumnya. Banyak manusia keracunan, mau ke mana kita pergi mencari rumah sakit jika kita tergigit oleh ular-ular itu?. Yang bisa kita lakukan hanyalah mencegah diri kita untuk keluar seminimal mungkin agar tidak terkena serangan ular-ular itu."

Kris kembali melirik ke arah luar jendela.

Tampak beberapa ular berusaha untuk memecahkan kaca jendela, namun, usaha itu sia-sia karena kaca di apartemen itu bahkan kebal oleh peluru.

"Lalu sekarang bagaimana cara kita untuk keluar dari situasi seperti ini? Bukankah kita masih harus mengumpulkan makanan lagi?. Yah... Meskipun kita masih memiliki makanan untuk satu bulan kedepan. Tapi tidak menutup kemungkinan orang lain akan mati kelaparan kan?."

"Biarkan pemerintah yang mencari solusi." ucap Vivian dengan acuh.

"Bagaimana mereka bisa mengatasi bencana global seperti ini? Bukankah diri mereka sendiri juga kesusahan?."

"Hah... Apakah kamu benar-benar merasa kasihan dengan orang-orang yang ada di luar sana?." Menatap ke arah Kris. "Jika begitu, maka, kamu ikutlah denganku." Vivian lalu mengajak Kris ke kamarnya.

memperlihatkan sebuah cairan. "Ini adaah racun yang sangat mematikan. Setetes saja bisa membuat makhluk hidup mati dalam seketika. Jika kita menggunakannya untuk melawan ular-ular itu, sebenarnya bisa saja. Hanya, dampak lingkungan yang akan ditimbulkan juga tidak terlalu sedikit. Ekosistem akan sedikit banyak terpengaruh oleh racun ini." Vivian menggoyangkan botol cairan racun di tangannya.

"Jika ada cara lain lebih baik kita menggunakan cara yang lainnya saja. Mendengar kamu berbicara, sepertinya racun di tanganmu sangat berbahaya." Ucap Kris sambil memperhatikan racun di tangan Vivian lebih dekat.

"Baiklah." Vivian lalu menyimpan kembali racun yang ada di tangannya.

.

.

Hari ini genap 2 hari terjadinya bencana serangan ular.

Tampak ular-ular itu masih bergelantungan di luar jendela apartemen. Beberapa bahkan sudah masuk melalui jendela-jendela yang mereka pecahkan di lantai bawah saat mencari perbekalan. Jadi, mau tidak mau penduduk di lantai bawah juga harus memasang pintu di tangga darurat seperti yang dilakukan oleh penduduk lantai 21.

Banyak penduduk yang telah terancuni dan terpaksa memberanikan diri meminta pertolongan William. Tapi karena peralatan medis yang kurang memadai, orang-orang yang terkena gigitan ular berbisa itu masih banyak yang tidak bisa untuk diselamatkan.

Mereka hanya bisa mengatasi orang yang tergigit menggunakan cara kuno untuk mengeluarkan racun saat digigit oleh ular berbisa itu.

Meskipun cara itu sedikit beresiko, karena penolong kemungkinan juga akan ikut teracuni, tapi itu lebih baik daripada tidak ada pertolongan sama sekali.

Kris membenamkan kepalanya di lipatan tangan. Ia merasa frustasi melihat setiap hari banyak orang yang mati karena tergigit oleh ular.

Dari 120 penduduk yang tersisa di dalam apartemen. Hampir setengahnya telah menjadi korban gigitan ular. Dan sepertiga dari korban itu telah meninggal dunia.

Memakan camilan. "Apakah dengan kamu frustasi, ular-ular itu akan pergi dengan sendirinya?." ejek Vivian ketika melihat Kris yang frustasi.

"Lalu apa yang bisa kita lakukan sekarang?. Tidak ada kan?." Kris semakin membenamkan kepalanya di lipatan tangan.

"Kamu sendiri yang tidak ingin menggunakan racun untuk melawan racun. Kenapa sekarang kamu yang merasa frustasi?." ucap Vivian sambil masih memakan cemilannya dengan tenang.

"Benar, Racun!. Vivi, mari kita gunakan racun untuk membunuh ular-ular itu." Kris menjadi bersemangat karena melihat masih ada harapan.

"Awalnya kamu mengatakan tidak ingin menggunakan benda itu, kenapa sekarang berubah pikiran?."

"Itu... aku pikir... Sudahlah Vivi, ayo kita tolong penduduk di bawah. Jika tidak, jumlah manusia akan semakin berkurang."

"Memang itu kan tujuannya terjadi bencana alam. Intuk mengurangi populasi manusia yang kejam dan juga serakah."

"Sudahlah, jangan membahas tentang keserakahan manusia, lebih baik ayo kita dengan cepat menggunakan racunmu untuk membunuh ular-ular itu."

"Aku tidak ingin mengotori tanganku dengan menggunakan racun." Vivian membersihkan tangannya dengan tisu setelah makan camilan.

"APA!. Lalu, bagaimana..."

"Tentu saja pemerintah yang akan melakukannya. Mengapa aku harus repot-repot berkeliling kota hanya untuk membersihkan ular?. Aku tidak sebaik itu oke. Baiklah, mari ajak Peter untuk mengantarkan racun ini ke pangkalan militer." Vivian beranjak dari tempat duduknya untuk berganti pakaian.

.

Mereka bertiga Vivian, Kris dan Peter hari itu juga bergegas menuju pangkalan militer terdekat untuk menyerahkan resep racun yang bisa digunakan untuk melawan binatang melata tersebut.

Butuh seharian penuh untuk mencapai pangkalan militer sambil memerangi ular yang mencoba menyerang mereka di sepanjang perjalanan.

Karena pertarungan dengan ular inilah akhirnya kekuatan super setiap orang terbongkar.

Di antara mereka bertiga, kekuatan super yang paling berguna untuk melawan serangan ular adalah kekuatan milik Peter yang merupakan kekuatan tipe petir.

Jadi tugas untuk membersihkan jalan diberikan kepada Peter. Kris bertugas untuk membersihkan ular yang lolos dan masuk ke dalam kapal.

Sedangkan Vivian memiliki tugas untuk mengemudikan kapal mencapai tempat tujuan.

1
Mitha yoga
aku suka punya ruang dan kumpulin makanan yang banyak hehe/Good/
Mitha yoga
suka cerita yang tokohnya punya ruang.
aku juga pengen hehe...
Mitha yoga
aku suka berhalu...
pengen juga punya ruang hehe
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
CaH KangKung,
👣👣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!