seorang gadis cantik bernama Jenna putri Maxim. ia handal dalam segala bidang baik dalam bidang hacker, beladiri, dan menembak serta pintar dalam akedemik apapun, namun semenjak snang ibu menghilang karena sebuah tragedi yang di lakukan oleh adik dari ayahnya membuat Sang gadis nekad membentuk sebuah kelompok mafia untuk mencari keberadaan Sang ibu.
apakah ia mampu bertemu kembali dengan Sang ibu kembali? apakah ia mampu ceria kembali setelah kembali Sang ibu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Septi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pertarungan
Prok
Prok
Terdengar lah suara tepukan tangan dari arah pintu yang lain dari pintu kelima geng Dragon yang masih menyaksikan perkelahian Jenna dan Danu. Secara spontan Jenna menoleh ke arah sumber suara.
" Ternyata kemampuan Mu sangat - sangat lah hebat Baby.. Sudah lama aku mencari diri mu. Pada akhirnya aku bisa menemukan dirimu sayang. " Ucap Pria yang baru saja datang menghampiri Jenna dan Danu.
Jenna tak sedikitpun ingin menjawab perkataan pria yang sama sekali tidak ia kenali. Ia hanya menatap dingin dan datar ke arah pria itu.
" Namun... Karena kau sudah membuat adik kesayangan ku sudah terdakapar begini membuat ku sangat lah kecewa Baby. Kau wanita yang sangat kejam! " Hardik nya tidak Terima sang adik merintih kesakitan.
" Aku rasa dia sangat pantas menerima ini. " Balas Jenna datar.
" Secara baik - baik aku meminta mu untuk secepatnya memberi penawarnya untuk adik ku. Jika tidak keluarga mu yang akan menanggung akibatnya malam ini. " Ancam pria itu seraya mengangkat sang adik segera pergi dari sana.
" Cih.. Ancaman mu terlalu receh untuk ku boy! Kau pikir setelah kau datang ke hadapan ku maka dengan mudah kau ingin mengambil mainan ku? " Sanggah Jenna seraya menyeringai ke arah pria yang tidak ia kenali sama sekali. Sebenarnya ada sedikit terbesit rasa khawatir setelah mendengar ancaman pria itu, karena selama ini musuhnya tak Sedikitpun mengenali wujud dan bahkan keluarga nya sekalipun. Tetapi tak sedikit pun ia ingin menunjukkan kelemahan di depan musuh nya ini dengan rasa khawatir yang ia rasakan saat ini.
" Baik lah jika kamu tidak mempedulikan ucapan ku, maka bersiap lah ibu dan Ayah beserta kakakmu yang cantik itu akan tamat riwayatnya malam ini juga. Ha.. Ha.. " Ancam Pria itu semakin menekan Jenna yang terlihat bungkam.
Deg
Bagai ditusuk belati ujung jantung Jenna mendengar ancaman pria itu. Itu adalah kelemahan Jenna sebenarnya pada keluarga nya yang terancam bahaya yang bisa membuat kalah seketika.
Ting
Satu notifikasi pesan masuk dari anak buahnya yang sedang mengawasi lokasi Mansion orang tua Jenna.
.
{Lapor Queen ada segerombolan orang berseragam hitam yang terlihat sangat banyak berserta senjata lengkap saat ini ingin mendekati Mansion Orang Tua Queen. Akan tetapi mereka belum ada tanda - tanda akan bergerak Queen. }" Lapor dari abah Buah Jenna mengabarkan keadaan disana.
Pria itu paham yang sedang di lihat oleh Jenna saat ini pada ponselnya. Apalagi mata tajamnya melirik ke araha Jenna yang penuh dengan Emosi karena ponsel nya sangat di genggam erat.
Namun notifikasi itu tidak hanya masuk ke Ponsel Jenna tetapi dari Ponsel Milla juga bahkan Lili mendapatkan hal yang sama.
" Bagaiamana? Menarik bukan permainan ku. Sekali klik boom hancur deh istana orang tuamu rata dengan tanah. " Ejek pria itu pada Jenna.
Jenna tahu ia sedang jatuh Telak oleh Pria itu, tapi tetap saja ia mencoba tenang tak tergambar sedikit pun raut ketakutan di wajahnya.
" Jika pun itu terjadi, maka jangan harap penawar itu akan di dapatkan oleh adik mu itu Boy! " Ucap Jenna memancing emosi pria itu. Sambil bertingkah seolah tidak ada yang akan terjadi dengan ancaman pria itu.
Kali ini giliran Pria itu lah yang jatuh Telak oleh ucapan Jenna.
Tanpa banyak kata Jenna segera melangkah pergi untuk meninggalkan pria itu beserta adiknya yang sedang terkapar olehnya sendiri.
Pria itu sedikit geram melihat punggung Jenna sudah mulai menghilang dari balik pintu itu, ingin sekali mengejar Jenna namun kondisi sang adik juga sangat membutuhkan dirinya pada saat ini.
" Tenanglah keadaan akan baik - baik saja Ayo kita pergi. " Ucapnya pada sang adik yang sudah terlihat hampir kehilangan kesadaran nya saat ini.
***
Di dalam Mansion Maxim
Setelah mendapat pesan dari pengawal Mansion Lili sangat panik dengan keadaan Mansion akan mendapatkan penyerangan dari pihak musuh. Apalagi kedua orang tuanya sedang berada di dalam Mansion. Ia sangat bingung harus memberi tahu kedua orang tuanya. Jika tidak nyawa kedua orang tuanya sangat lah terancam saat ini.
Drtrtt
Satu panggilan masuk dari Jenna
" Halo.. "
" Bawa Mommy dan Daddy secepatnya keluar dari sana. Karena kita sudah tak ada waktu lagi untuk bermain. Cepat!! " Ucap Jenna pada Lili.
" Tapi____" Ucap Lili langsung di potong oleh Jenna.
" CEPAT!! " teriak Jenna geram dengan sang kakak terlalu membuang waktu.
Dengan cepat Lili berlari menghampiri kedua orang tuanya yang sedang asik menonton televisi di ruang keluarga. Kedatangan nya membuat Diana dan Maxim sangat terkejut dengan tingkah sang anak sulung yang terlihat sangat panik.
" Mom... dad.. " Teriak Lili sambil mengatur nafas setelah berlari - lari mencari keberadaan Kedua orang tuanya.
" Lili jangan teriak - teriak donk.. Ini bukan hutan. " Protes Diana pada putrinya itu.
" Iya nih.. Pakai lari - larian segala lagi. " Protes Maxim juga.
" Aduh Dad.. mom.. Nanti saja kita bicaranya kita sudah tidak banyak waktu lagi. Ayo kita pergi dari sini. " Ucap Lili seraya menarik tangan Diana dan Maxim.
" Kamu apa - apan ini Lili main tarik - tarik tangan Daddy sama Mommy." Protes Maxim. Tidak suka Dengan kelakuan putri sulung nya itu.
" Dad.. Please nanti saja protesnya ya. Kita pergi dari sini dulu karena nyawa kita dalam bahaya saat ini Dad. " Jelas Lili seraya mengatup kedua tangannya untuk memohon pengertian kepada kedua orang tua nya agar mengerti.
Karena malas berdebat akhirnya Diana dan Maxim juga mengikuti ajakan Lili. Sebelum keluar Lili Kembali berteriak memanggil semua pekerjaan yang ada di dalam Mansion itu. Pada akhirnya semua mendatangi Lili Diana dan Maxim.
" Dengar kan baik - baik sebaiknya kita semua kosong kan tempat ini. Setelah aman kita bisa lagi kembali ke tempat ini tidak perlu kalian membawa apapun karena nyawa kita semua dalam bahaya Oke. " Ucap Lili menjelaskan semua yang akan terjadi. Setelah itu ia mengajak Diana dan Maxim segera masuk kedalam Mobil.
Di dalam mobil Lili yang sedang fokus dengan menyetir meskipun ia di desak dengan banyak pertanyaan dari Maxim dan Diana.
Drtd
" Halo.. " Jawab Lili mengangkat telfon dari anak buahnya.
" Lapor Nona.. Mobil Nona di ikuti oleh Musuh. " Mendengar informasi dari anak buahnya Jika mobilnya di ikuti oleh pihak musuh secara cepat Lili melihat keadaan dari kaca spion Mobil.
" Bagaimana dengan Queen? " Tanya Lili ingin tahu keadaan adiknya juga.
" Pada saat ini queen akan segera menyusul Mobil Nona dengan Nona Milla. " Jawabnya.
" Baiklah... " Jawabnya Lili seraya mematikan ponselnya.
Pada saat ini Maxim dan Diana sangat bingung dengan kelakuan Sang putri. Jika ditanya jawabnya hanya nanti. Tapi setelah melihat salah satu mobil menyerempet Mobil putrinya. Sang putri malah mengeluarkan satu pistol ke arah Mobil itu.
" Ah sial mereka semakin dekat. Maaf Dadd sudah waktunya kalian tahu siapa kami. " Ucap Lili seraya mengeluarkan Satu pistol dan menembak ban Mobil musuh.
Boom
Terdengar lah bunyi ledakan kuat dari Mobil itu membuat Diana ketakutan. Maxim sedikit syok dengan apa yang baru saja ia lakukan putri nya pada Mobil itu.
Tak lama Dari arah depan Mobil Jenna sudah ada menghalangi jalan musuh membuat Lili sedikit lega untuk bisa membawa kedua orang tua nya ke tempat lebih aman.
Ga mnta duit,mlah msti bkin kk'ny mau tunangn....kira2 bkln mau ga y???
akoh udh mmpir....slm knl....
mga jenna baik2 aja,jgn smp dia lmah trs end....btw,spa nih pwang sbnrnya????aska kah???