Di jadikan istri kedua karena dendam, lalu apakah akan ada cinta yang menolongnya? Namun, sepertinya dendam Raka tidak berlaku bagi Krystal yang super tangguh dan genius.
Krystal di nikahi oleh suami Viona yaitu sahabat terbaiknya, tak mau terus menjadi istri ke dua, ia membuat kesepakatan bersama Raka suami tiraninya untuk di lepaskan setelah melahirkan.
Tak bisa di ganggu gugat, dan begitulah pilihan yang Krystal mantapkan untuk lari dari pernikahan yang perlahan menyesakkan dadanya.
Putri yang baru saja di lahirkan dia tinggal dengan nanar. Tiga bulan menyusui putrinya secara diam-diam sebelum akhirnya Krystal benar-benar pergi meninggalkan tanah air.
Bulan ke empat ia memiliki ASI, justru di berikan pada putra malang milik CEO tampan barunya, tempat di mana dia bekerja.
Enam tahun lamanya ia bisa bernapas lega bersama Hyun Ki di Korea sana, merawat Joon anak angkatnya.
Lalu bagaimana dengan nasib putri yang dia tinggalkan bersama suami dan istri pertama suami nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sarapan bersama
Sang sahar telah mencuat, para malaikat menjalankan tugasnya, dan Krystal baru saja terbangun dari tidurnya.
Remuk redam raganya, setelah berkali-kali Raka menghujam dirinya dengan kenikmatan surga dunia.
Saking lihai dan berpengalaman, Raka tak membuatnya sakit di pembukaan segel pertamanya.
Sebelum dia benar-benar memasukkan pusaka bangsanya Raka sudah lebih dulu membuat jalan dengan caranya sendiri.
Krystal mengakuinya, Raka memang luar biasa dalam urusan ranjang, dirinya benar-benar di buat melayang ke atas awan saat menyatukan raga di atas tempat empuknya.
Gagah, tampan, perkasa, jika saja hanya dirinya yang menjadi istri Raka, pasti Krystal sangat bahagia, tapi tidak, ini tidak di benarkan, Raka adalah milik sahabatnya, Raka kepunyaan Viona.
Krystal yang masih terbaring membelakangi suaminya, dia menyingkirkan tangan kekar yang melingkar di perutnya secara perlahan.
Tak mau lagi memandang ke arah Raka, Krystal duduk lalu berjalan gontai memasuki kamar mandi dengan tubuh polosnya.
Masih dalam keadaan mengantuk dia masuk ke dalam bilik transparan, baru saja ingin meraih keran sebuah pelukan membelenggunya kembali.
"Ini masih sangat pagi, kenapa kau sudah bangun?" Bisikan yang menggelitik telinga sudah pasti dari bibir Raka yang kini menyatukan tubuh mereka, menciumi ceruk leher mulus Krystal dari belakang, menggoreskan jambang tipisnya di sana.
Ada sesuatu yang mengeras menempel pada gundukan padatnya. Krystal menghela napas berat sambil terpejam lelah "Selain menjadi istri mu. Aku juga punya kewajiban lain kepada Tuhan ku!" Ujarnya.
"Tapi aku jadi terbangun karena gerakan mu barusan." Raka membalikan tubuh Krystal, mengalungkan tangan Krystal ke tengkuknya, mengangkat paha dan melingkarkan kaki Krystal pada pinggang gagahnya.
Punggung Krystal di sudut kan pada dinding kaca transparan yang mengelilingi bilik tersebut.
Krystal menggeleng "Raka, kau sudah melakukannya berkali-kali, sekarang biarkan aku mandi." Ucapnya.
Raka tersenyum "Orang bilang, bercinta di pagi hari akan membuat mu lebih bersemangat lagi. Dan waktu ini juga sangat penting bagi kelangsungan cinta seseorang." Senda nya.
Kembali Raka memasukkan bagian inti penghidupan miliknya dengan cara yang lebih ekstrim dari sebelumnya. Ini tidak akan sakit sebab sebelumnya Raka sudah membuat jalan mulusnya.
"Hhhhm."
Raka tersenyum menatap wajah cantik Krystal saat menyuarakan desah tak tertahankan karena ulahnya "Aku yakin, kau takkan pernah berani meninggalkan aku Krystal. Biasanya cinta akan hadir setelah lama bersama, dalam waktu sembilan bulan kau akan aku buat bertekuk lutut padaku." Batinnya.
Krystal hanya pasrah mengendalikan kondisi napasnya, lagi pun, ini rasa nikmat yang sukar di tolak "Jangan lama-lama. Aku masih harus membersihkan Viona, kau lupa hah? Ah, Raka!" Lolos juga desah pamungkas yang Raka sukai darinya.
"Nanti biar aku saja yang membersihkan Viona, sekarang nikmati saja waktu bersama kita, kenapa terus menerus protes, lihatlah, tubuh mu menyukainya. Kamu cantik saat berdesah seperti ini, terus sebut nama ku, aku menyukainya Krystal sssshh." Ujar Raka dengan tersenggal-senggal.
...• • • • • • • • • • •...
Waktu sahar berlalu begitu saja di gantikan oleh terbitnya sang mentari pagi, Krystal telah rapi dengan pakaian kantornya.
Dia berdiri menatap seksama bibir yang membengkak akibat ulah suami brutalnya.
Krystal mendengus lalu meraih tas kantornya keluar dari kamar miliknya, hari ini dia tak membersihkan rumah, Krystal hanya perlu menyiapkan sarapan pagi untuk suaminya.
Di tengah perjalanan. Ada aroma harum yang berasal dari arah dapur dan membuat Krystal penasaran ingin segera melihat siapa yang sedang berkutat pagi-pagi begini.
"Pagi Krystal." Senyum manis sang mertua menyambut kedatangan Krystal. Rupanya Elevy sudah membuat beberapa masakan.
"Mammi. Kenapa Mammi masak sebanyak ini?" Bukanya menjawab sapaan ibu mertua, Krystal justru mencecarnya sembari mengedar pandangan ke arah meja dapur.
"Kita kedatangan tamu spesial." Jawab Elevy tersenyum seperti biasanya.
"Tamu siapa?" Tanya Krystal kembali.
Elevy menunjukkan orang-orang yang kini telah duduk di kursi meja makan panjang rumah besar putranya.
Krystal menoleh, rupanya Fairuz, Mary dan satu sepupunya yang datang menjadi tamu spesial rumah besar ini.
"Tante, Om, Manda." Celetuk Krystal.
Mary melambaikan tangan "Krystal, keponakan Tante yang cantik, pagi sayang." Ucapnya.
"Kakak, aku rindu padamu." Sahut Amanda dan Fairuz hanya tersenyum.
Krystal berkerut kening, bukan apa-apa, sejak kapan Bibi dan adik sepupunya seantusias itu saat melihat dirinya.
"Tante, Om, Manda, kalian semua, ..." Krystal heran, sejak kapan mereka berada di sini?
"Mammi yang mengundang besan Mammi untuk sarapan pagi bersama di sini. Kamu suka kan, jadi kamu betah di sini. Oya Krys. Kamu boleh sering-sering mengajak mereka makan malam bersama kalau memang sudah merindukannya." Ujar Elevy sembari menyiapkan mangkuk besar untuk beberapa masakannya.
Krystal menggeleng "Tapi, ..."
"Tidak apa Krystal," Elevy meraih tangan mulus menantunya "Mammi sangat berterimakasih padamu, akhirnya kamu mau tidur satu kamar dengan Raka malam tadi." Ucapnya.
Elevy sempat melihat ekspresi bahagia putranya saat keluar dari kamar istri ke dua nya, Elevy yakin, sudah pasti Krystal telah memberikan hak paten putranya.
Krystal terdiam, sejatinya ini semua Krystal lakukan bukan karena ingin mempertahankan rumah tangganya bersama Raka, tapi justru ingin memper_utuh rumah tangga Raka dan Viona.
Hadirnya sang bayi akan membuat Viona tidak perlu lagi di madu. Cukup Krystal yang menjadi madunya, jangan sampai ada wanita lain.
"Ayok, bawa semuanya ke meja, setelah itu kamu panggil Tuan-tuan kalian." Titah Elevy pada beberapa pelayannya.
Satu pelayan berjalan menuju kamar milik Ray, dan satu pelayan lagi menuju kamar milik Raka, beruntung kali ini Raka sudah membuka pintu kamarnya maka tak perlu bersusah payah membangunkan.
Menyandang pakaian eksekutif, Raka duduk di sisi Viona, mengusap lembut pipi wanita itu.
"Aku berangkat yah sayang, kamu di sini bersama Andre dan dokter-dokter mu, cepat sembuh, kita akan segera memiliki momongan." Ucap Raka tersenyum.
Raka beralih pada satu pelayan yang menyusulnya "Aku segera datang." Belum lagi sang pelayan berkata Raka sudah lebih gesit mengatakan itu.
"Baik Tuan muda."
Sepuluh menit kemudian di meja makan. Semua orang telah siap dengan kursi nya masing-masing, Fairuz, Mary dan Amanda berjejer di sisi kanan, sementara Elevy, Raka dan Krystal, duduk di sisi kiri sedang Ray duduk di kursi utama meja tersebut.
Sebelum memulai makan, Ray sempat menyambut kedatangan besannya dengan sapaan salam khidmat. Semoga dengan begitu Krystal menjadi luluh lantak pada putranya.
Namun setelah makan, belum ada lagi yang memulai obrolan, pagi ini Krystal masih malas mengatakan apa pun.
"Gimana Krystal, kamu betah di sini? Rumahnya besar, pelayannya banyak, pasti enak sekali jadi kamu, kamu beruntung Nak." Mary membuka obrolan terlebih dahulu.
"Iya," Sahut Fairuz menimpali.
"Tapi sayangnya, kak Krystal enak sendirian di sini, sedangkan aku adik sepupu kesayangannya sudah tidak ada yang memberi uang jajan lagi." Gerutu Amanda protes dengan wajah cemberutnya.
Krystal menatap adik sepupunya "Nanti Aku kasih." Jawabnya.
"Jangan pakai uang mu, nanti Andre yang kirim langsung ke rekening Manda," Sambar Raka, dia beralih pandang pada Amanda "Mulai sekarang jangan minta apa pun lagi ke kakak mu, uang jajan mu akan di kirim perminggu." Ucapnya.
"Raka, ..." Sela Krystal menatap protes suaminya, menurutnya ini sudah sangat berlebihan.
Manda, Fairuz dan Mary tersenyum sumringah mendengar ucapan Raka barusan. Tentu saja membahagiakan memiliki mantu kaya raya.
"Terimakasih Abang ipar ku yang baik." Amanda merangkum kedua pipinya sendiri sambil mengeluarkan mata lucunya.
"Sama-sama." Jawab Raka.
Krystal mendengus "Aku yakin kamu mengira kami hanya barang yang kapan saja bisa di beli dengan uang." Batinnya sinis.
Ray dan Elevy tak sama sekali keberatan mendengar hal seperti ini, uang jajan yang Amanda bilang cukup banyak, bagi Ray dan Elevy tak seberapa nilainya bila di bandingkan dengan kekayaan yang Raka miliki.
...• • • • • • • • • • •...
Bersambung..... Dukung author Pasha Ayu dengan Like, komentar, vote dan Hadiahnya.
#
#
kk krys yg menanggung luka🤭
luka mencintai suami shbt sendili
tluuus rasa suka semasa SMA msh ada y🤭
ahahaha🤣🤣
sakit tk brdarah y🤪🤣
kk raka berpaling pstinya kn🤪