Apa jadinya bila seorang gadis yang baru lulus SMA harus menjadi seorang ibu pada anak kembar 7 yang tidak sengaja ia temukan. mampukah gadis itu merawat anak kembar 7 itu sendirian? Atau malah di titipkan kepanti asuhan? temukan jawaban nya di novel ini. kalau penasaran baca yuk.
Cerita ini hanya lah fiktif semata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebahagiaan si kembar (part 1)
.
.
.
Pagi pun menjelang, matahari masih malu malu menampakkan sinarnya diufuk timur. Namun si kembar sudah bersiap siap saking senangnya liburan ke pantai. begitu juga dengan Diva, ia tidak mau mengecewakan anak anaknya, jarang jarang mereka liburan bersama. biasanya Diva selalu sibuk dengan pekerjaan di perusahaan. Darmendra juga tidak mau kalah, ayah tujuh anak itu sudah bersiap siap juga.
"Kalian mau kemana pagi pagi sudah rapi?" tanya Vera.
"Kita mau ke pantai Oma," jawab Ram.
"Mau jalan jalan kok gak ngajak Oma sih, Oma juga pengen." Vera merengek layaknya anak kecil, si kembar pun tertawa melihat tingkah Omanya.
"Ada apa ini, apa yang lucu sehingga kalian tertawa?" tanya Jordan.
"Itu Oma kaya anak kecil," Roy.
"Sayang benarkah yang dikatakan si kembar?" tanya Jordan.
"Dad, Mommy juga pengen ikut ke pantai, si kembar ingin pergi ke pantai tapi tidak ngajak Mommy." Vera.
"Ya sudah, Mommy siap siap kita ikut pergi ke pantai, sudah jangan merengek gitu, pantas saja si kembar ketawa, Mommy lucu sih." Jordan.
"Daddy....!" teriak Vera.
"Ada apa ini, apa yang terjadi pada Mommy, Dad?" tanya Darmendra.
"Itu Mommy kamu merengek kaya anak kecil mau ikut juga ke pantai. jadi diketawain si kembar." Jordan.
"Oh, kirain apaan, ya sudah kalau Mommy sama Daddy mau ikut cepat siap siap sana." Darmendra.
"Tapi Daddy belum sarapan," Jordan.
"Udah nanti aja kita sarapan di tepi pantai." Darmendra.
Akhirnya mereka semua sudah siap, Darmendra sengaja membawa mobil besar agar muat beramai-ramai.
"Ada lagi yang tertinggal, sebelum kita berangkat cek dulu bawaan kalian?" Darmendra.
Si kembar sudah membawa tas ransel milik mereka masing-masing. Entah apa isinya hanya mereka yang tau. yang pasti mereka selalu berjaga jaga bila ada sewaktu waktu kejadian yang tidak terduga.
"Sudah tidak ada yang tertinggal Dad." Ram.
"Kalau begitu kita berangkat sekarang," Darmendra, mereka semua pun masuk kedalam mobil.
"Mobil keluar dengan perlahan meninggalkan mansion. setelah diluar gerbang barulah mobil melaju dengan kecepatan diatas rata rata. Si kembar nampak begitu senang, hal inilah yang selalu diimpikan oleh mereka bisa liburan bersama keluarga, ada Daddy dan Mommy nya. Namun semua itu hanya mampu mereka pendam, dan sekarang impian itupun terwujud.
"Mas mampir ke supermarket dulu ya, mau beli cemilan untuk bekal." Diva.
"Baiklah sayang." Darmendra.
Blush.... seketika wajah Diva memerah, Diva pun mengalihkan pandangannya kearah kaca mobil berpura-pura menikmati pemandangan disepanjang jalan.
Sampailah mereka di supermarket, mereka semua pun turun. si kembar dengan ciri khas nya berjalan lebih dulu masuk kedalam supermarket tersebut. saat si kembar masuk mereka menjadi pusat perhatian, kebetulan ini adalah hari Minggu jadi pengunjung begitu ramai.
"Bukankah itu SEVEN R yang terkenal itu?" pengunjung A.
"Iya itu SEVEN R, anak kembar tujuh itu." pengunjung B.
Si kembar tidak terlalu peduli dengan kekaguman mereka, malah dengan santai mendorong troli untuk berbelanja. si kembar mengambil apa saja yang mereka inginkan untuk bekal ke pantai, nanti mereka akan memakannya ditepi pantai. Tak terasa belanjaan mereka sudah penuh dengan minuman dan juga cemilan. kemudian si kembar pun pergi kekasir untuk membayarnya. penjaga kasir melongo melihat idolanya berbelanja.
"Kakak cantik, tolong ditotalkan semuanya kami mau bayar." Ram.
"Ah ehh iy... iya," jawab penjaga kasir gugup karena ia sempat melamun.
"Tampan banget sih, untung masih kecil kalau sudah besar akan aku gaet salah satu dari mereka." batin penjaga kasir itu.
"Totalnya 250 ribu dek." kata penjaga kasir tersebut.
Ram menyerahkan blackcard miliknya, penjaga itu kembali dibuat melongo.
"Aaaaaakkh jiwa matre ku meronta ronta, sekaya apa mereka hingga anak kecil saja sudah memegang blackcard." batin penjaga kasir itu menjerit.
"Terimakasih kakak cantik," ucap Ram saat penjaga kasir itu menyerahkan kembali blackcard milik Ram. setelah selesai si kembar belanja, penjaga kasir memanggil mereka kembali.
"Ada apa kakak cantik?" Ram.
"Boleh minta tandatangan kalian?" tanya penjaga kasir tersebut.
Si kembar pun langsung memberikan tujuh tanda tangan kepada penjaga kasir tersebut. setelah si kembar memberi tandatangan tersebut, penjaga kasir pun melompat kegirangan.
"Aaaaaa..... Akhirnya aku dapat tandatangan SEVEN R." teriak penjaga kasir itu, ia lupa sedang berada dimana?.
"Ehhem" Diva berdehem, penjaga kasir itu langsung tersadar.
"Maaf, saya terlalu senang." ucap penjaga kasir canggung.
"Kamu mengidolakan mereka?" tanya Diva.
"Iy.... iya, bahkan saya sampai bela belain nonton konser mereka waktu itu." jawab penjaga kasir itu.
"Hmmm, ya. menurutmu apa yang membuatmu mengidolakan mereka?" Diva.
Penjaga kasir itu terdiam sejenak, sambil berpikir jawaban yang tepat.
"Mereka tampan, imut dan menggemaskan, dan lagi mereka pandai menyanyi." jawab penjaga kasir itu jujur.
"Ya mereka memang menjadi idola banyak orang." Diva.
"Kakak juga mengidolakan mereka?" tanya penjaga kasir.
"Lebih dari mengidolakan," jawab Diva santai.
"Maksudnya?" tanya penjaga kasir itu bingung.
"Aku Mommy mereka, dan itu Daddy mereka." ucap Diva menunjuk kearah Darmendra.
"Hah" penjaga kasir itu lagi lagi dibuat melongo.
"Sayang sudah belum?" Darmendra.
"Ehh," penjaga kasir pun tersadar.
Diva menyerahkan blackcard miliknya, penjaga kasir segera menggeseknya.
"Terimakasih, silahkan datang lagi," ucap penjaga kasir itu dengan sopan.
Lalu mereka pun pergi dari supermarket tersebut, sesampainya di mobil, Darmendra memasukkan belanjaannya dibagasi belakang mobil. Darmendra terkejut melihat belanjaan si kembar ternyata lebih banyak dari belanjaan Mommy nya. Saat Darmendra hendak menghidupkan mesin mobilnya tapi ditahan oleh si kembar.
"Dad tunggu sebentar," ucap Ram, si kembar kembali turun.
Ram berjalan kebelakang mobil, lalu mengambil roti dan cemilan lainnya serta air mineral satu botol. melihat hal itu Ray dan adik adiknya juga ikut turun. ternyata Ram melihat seorang anak kecil sedang mengutip botol sambil memikul karung. Ram memasukkan beberapa lembar uang seratus ribu rupiah kedalam kantong plastik yang berisikan makanan. hal itu diikuti oleh saudara saudaranya yang lain.
Darmendra, Diva, Vera dan Jordan hanya memperhatikan saja apa yang dilakukan oleh si kembar? Si kembar berjalan menghampiri anak itu. anak sebaya dengan si kembar harus bekerja memungut botol kosong demi untuk menyambung hidup. Kemudian si kembar menyerahkan kantong plastik tersebut kepada anak itu.
Anak itu menerimanya dengan senang hati, ia belum tau kalau ada uang didalamnya.
"Lihatlah anak kita, betapa mulianya hati mereka, mau berbagi pada orang susah." ucap Darmendra.
"Ya begitulah mereka, selalu peduli pada mereka yang tidak mampu, tapi mereka paling benci pada orang yang suka menindas orang lemah." Diva.
Si kembar sudah kembali lagi kedalam mobil dan melambaikan tangan pada anak itu. Saat anak itu membuka kantong plastik betapa terkejutnya dia melihat uang sebanyak itu, apalagi dia belum pernah melihat uang sebanyak itu. Anak itu langsung menangis haru, saat ia menoleh lagi, tapi mobil yang ditumpangi si kembar sudah tidak terlihat lagi.
"Siapapun kalian, semoga Allah membalas semua kebaikan kalian." doa tulus anak itu."
.
.
.
Banyak pelajaran yang bisa kita ambil bersama, Dari sisi kemanusiaan toleransi terhadap sesama dan dari sisi ke Genius si Penulis Cerita aku suka banget,Tank you Author 👍👍👍💪💪💪🥇🥇🥇