PENDEKAR PEDANG KABUT

Makhluk spiritual itu adalah seekor singa bersayap, kemudian dia mengaum dengan keras sambil menengadah ke langit.

"Rui! Hati-hati, aku merasa ada yang tidak beres dengan singa ini" ujar Yan Kai

"Aku juga merasa ada sesuatu dengan auman singa ini"

Tiba-tiba binatang buas disekitar lembah itu mulai berdatangan, ular, harimau, serigala, badak dan yang lainnya.

"Singa itu ternyata untuk memanggil binatang buas" ujar Yan Kai

"Lalu apa yang akan kita lakukan?" tanya Rui

"Kita harus mencari cara agar bisa masuk, jika tempat ini dijaga dengan ketat, pasti ada harta berharga didalamnya" kata Yan Kai

Kemudian Yan Kai menyerang singa bersayap itu dengan jurus pedang angin namun serangan itu tembus tapi hujanan anak panah muncul dari arah dalam.

"Sepertinya singa bersayap ini hanya untuk memanggil para binatang buas, tapi masalahnya bagaimana kita menghindari serangan anak panah ini sementara para binatang buas ini siap memakan kita dari luar" ujar Yan Kai pada Rui

"Serahkan padaku, sekarang mendekatlah padaku"

Kemudian Xiao Rui mengeluarkan sebuah lonceng kecil, lalu sebuah kuba berbentuk lonceng melindungi mereka.

"Ayo kita cepat masuk, aku tidak bisa terlalu lama menggunakan senjata ini" kata Rui

Tanpa ragu mereka langsung masuk, puluhan anak panah datang silih berganti, berkat kubah lonceng Rui mereka bisa masuk dan sampai didalam di sebuah ruangan penyimpanan harta.

"Ada banyak peti disini, aku penasaran apa ini peti-peti ini?" ujar Yan Kai

"Hati Yan Kai, bisa jadi ini jebakan juga"

Perlahan Yan Kai membuka sebuah peti, begitu terbuka, mata Yan Kai langsung melotot.

"Ini? Ini koin emas yang sangat banyak" ucap Yan Kai kegirangan

"Tapi koin emas ini hanyalah alat tukar" kata Rui

"Meski begitu, akan sia-sia jika dibiarkan disini, kalau kau tidak mau, biar aku yang membawanya"

"Bawa saja sesukamu"

Yan Kai membuka peti itu satu persatu, namun isinya hanya koin emas dan perhiasan dengan berbagai bentuk, tanpa ragu dia langsung menyimpan semua peti itu.

"Yan Kai ada pintu disini, tapi susah dibuka" ucap Rui

Lalu Yan Kai menghampiri Rui sambil memerhatikan pintu itu.

"Biar aku coba membukanya"

Lalu Yan Kai mendorong pintu itu sekuat tenaga tapi tak bergeser sedikitpun.

Sekarang mari kita dorong bersama-sama, siapa tau bisa"ajak Rui

Kemudian mereka bersiap mendorong bersamaan, begitu tangan mereka sama-sama menyentuh pintu itu, tanpa diduga pintu itu langsung bergeser dan terbuka.

"Trik yang sangat aneh, kalau ada yang masuk sendirian kesini, akan mustahil membuka pintu ini" ujar Yan Kai

Mereka langsung masuk kedalam ruangan itu dan didalamnya terdapat dua senjata spirit (roh), satu buah busur panah dan satu pedang, kedua senjata itu mengambang di atas sebuah altar.

"Yan Kai! Sepertinya kita menemukan harta berharga" ujar Rui

"Ambilah mana yang kau mau" ucap Yan Kai

Lalu Xia Rui mengambil busur panah yang di sebelah kiri tapi tangannya tembus ketika menyentuh busur itu, dan tiba-tiba anak panah terbang ke arah Rui, dengan cepat dia melompat mundur.

"Disini juga ada perangkap" ujar Rui

Yan Kai yang melihat itu juga mencoba mengambil pedang dan hasilnya juga sama, tapi yang menyerangnya adalah beberapa pedang.

"Setiap kali kita gagal mengambil senjata ini maka akan memicu aktifnya perangkap" ujar Yan Kai

"Tidak ada gunanya kita menemukan harta ini jika kita tidak bisa mengambilnya" ujar Rui

"Jangan berputus asa dulu, mengingat dari cara membuka pintu, mungkin kita harus mengambilnya secara bersamaan" ucap Yan Kai

"Benar juga, aku tidak terpikirkan hal itu, mari kita kita lakukan bersama"

Mereka bersiap mengambil senjata itu secara bersama, namun tiba-tiba Yan Kai berkata.

"Tunggu!"

"Ada apa? Kau membuatku kaget saja" ucap Rui

"Hehehe, maaf! Biasanya busur dipegang dengan tangan kiri, maka ambillah dengan tangan kiri mu"

"Baiklah" jawab Rui

Lalu mereka mengambil senjata itu secara bersamaan, Rui mengambil panah dengan tangan kiri dan Yam Kai mengambil pedang dengan tangan kanan, begitu senjata itu disentuh, tiba-tiba senjata itu masuk ke telapak tangan mereka dan meninggalkan simbol panah dan pedang di telapak tangan.

"Ini aneh tapi terasa keren" ucap Yan Kai dalam hati

"Yan Kai, sepertinya senjata ini sedikit unik"

"Ya, mungkin senjata ini untuk sepasang pria dan wanita" balas Yan Kai

"Mungkin" kata Rui malu-malu

Setelah mendapatkan senjata itu mereka segera keluar dari gua itu, puluhan binatang buas menunggu mereka diluar.

"Bagaimana kita akan melewati para binatang buas ini?" tanya Rui

"Kalau mereka menyerang, kita akan menguji senjata baru ini"

"Tapi bagaimana kita akan menggunakannya? Senjata ini masuk ke telapak tangan kita" tanya Rui Lagi

"Karena senjata ini unik, coba kau panggil senjata itu dengan pikiranmu, hanya itu cara satu-satunya yang lebih masuk akal" ujar Yan Kai

Lalu Rui melakukan seperti yang dikatakan Yan Kai dan tiba-tiba sebuah busur emas muncul di tangannya.

"Kau benar, aku bisa mengeluarkannya" ucap Rui dengan girang

Tiba-tiba para binatang buas di depan mereka mulai mundur perlahan seperti melihat hal yang menakutkan.

"Begitu rupanya, tapi kenapa tidak ada yang menemukan tempat ini sejak dulu, aku penasaran di area mana kita sekarang" kata Yan Kai

Yan Kai langsung mengeluarkan peta medan perang kuno, alangkah terkejutnya dia mengetahui posisi mereka saat ini.

"Yan Kai, ada apa?" tanya Rui

"Saat ini kita sedang berada di lembah terlarang medan perang kuno" jawab Yan Kai

"Apa? Lembah terlarang? Kita harus cepat keluar dari sini, guruku juga melarangku memasuki tempat ini, dia juga mengatakan binatang di tempat ini sangat ganas dan kuat"

"Tidak ada gunanya lagi kita mengkhawatirkan itu, kita juga mendapat harta di tempat ini, kita sudah melewati kekhawatiran itu, mari kita lanjutkan penjelajah kita"

"Kemana kita akan pergi?" tanya Rui

"Menurut peta ini kita pergi ke daerah sini, tempatnya juga tidak terlalu jauh dari sini"

Lalu Yan Kai dan Rui menuju tempat berikutnya.

"Ngomong-ngomong benda apa yang kalian perebutkan kemaren? Banyak orang yang berkumpul di area itu" tanya Yan Kai sambil jalan

"Itu manik-manik api, aku sangat membutuhkan manik-manik itu karena elemen spiritual ku adalah elemen api, tapi gara-gara Suo sialan itu aku gagal mendapatkannya"

"Apa tidak ada benda lain lagi yang bisa menggantikan manik-manik api itu? Kalau ada, aku akan membantumu mencarinya" ucap Yan Kai

"Ada satu benda yang hampir serupa tapi justru lebih sulit lagi mendapatkannya karena benda itu tingkatannya di atas manik-manik api"

"Benda apa itu? Mari kita pergi mencarinya untukmu" ucap Yan Kai dengan senyum

"Benda itu adalah bunga jantung phoenix"

"Apa? Bunga jantung phoenix?" tanya Yan Kai sedikit kaget

"Iya! Ada apa?"

Lalu Yan Kai mengeluarkan sesuatu dari cincinnya.