Disarankan untuk membaca novel Emak yang kedua berjudul For 365 sebelum membaca novel ini .
Sepenggal kisah tentang gadis biasa yang memberanikan diri untuk meraih mimpinya hingga sekolah di luar negeri . Bertahan dengan semua tempaan demi tempaan yang sedikit demi sedikit membuatnya menjadi gadis yang kuat . Berkali kali terluka nyatanya tak menyurutkan tekadnya untuk membuat bangga keluarga dan orang orang yang telah menolongnya . Di bumbui kisah cinta yang manis walau awalnya terasa pahit .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
" KAKKK ... "
Zahid berteriak dengan memandang tajam ke arah Abbio , baru kali ini dia berteriak pada kakak yang selalu menjadi pelindungnya itu . Walau Zahid mengetahui bahwa dari pertama kakaknya tidak menyukai Anna tapi ia tak mengira akan sejauh itu pikiran kakaknya .
Anna gadis yang tulus , Zahid tahu gadis itu pasti merasa tidak nyaman karena sudah hidup ' menumpang ' pada mereka . Gadis itu juga tidak punya siapa siapa di Dubay . ltu sebabnya ia berbuat apapun agar gadis itu merasa nyaman dan terlindungi .
" Aku tahu Kakak tidak suka padanya , tapi jangan begini ! Selama ini dia tidak mengganggu kita , dia tidak menjadi beban kita bukan ? Ok jika Kakak tidak mau tinggal seatap dengannya , tidak apa apa ... tapi jangan bicara hal hal buruk tentang Anna "
" Kau suka padanya ?? Kenapa kau selalu membelanya !? Aku hanya bicara berdasar kenyataan ... "
" Kakak bicara hanya menurut apa yang Kakak lihat ! Padahal kebenaran tidak pernah berdasar hanya dengan apa yang dilihat saja . Ya ... jika Kakak bertanya apa aku menyukainya maka aku jawab iya . Aku memang menyukainya "
Abbio terlihat menghela nafasnya , tanpa berkata apapun ia kemudian meninggalkan Zahid dan Dwayne yang masih berdiri terpaku di dalam kamar itu .
" Kak ... "
" Ada meeting pagi ini , jangan sampai kau tidak datang hanya karena mengurusi hal yang tidak penting "
Zahid akhirnya juga keluar dari kamar untuk melihat keadaan Anna di gudang belakang mansion . Dia tak peduli jika nantinya akan telat meeting seperti yang kakaknya katakan . Yang terpenting sekarang adalah melihat keadaan bidadarinya .
Abbio hanya geleng geleng kepala ketika melihat Zahid berlari ke arah gudang belakang .
" Dwayne ... "
" Ya Tuan Abbio "
" Kecuali gadis bernama Rose itu , tidak aku ijinkan siapapun mendekati kamarnya . Siapa pun itu termasuk dirimu . Ada cctv disana , jika aku lihat ada orang yang nekat mendekatinya maka jangan harap bisa menginjakkan kakinya di rumah ini lagi . Kau paham !?? "
" Saya paham ... "
Walau menganggukkan kepalanya tapi kepala pelayan itu sedikit heran dengan aturan baru itu . Jika memang membencinya seharusnya gadis itu benar benar di biarkan sendiri . Kenapa maid bernama Rose yang notabene pernah dituduh mencuri malah diperbolehkan bersama Anna .
" Tolong ambilkan tasku di kamar ... "
" Gracia !! Tolong ambilkan tas tuan Abbio di kamar .... "
Abbio langsung meradang mendengar kepala pelayan itu malah menyuruh maid lain . Sampai saat ini hanya Dwayne yang ia ijinkan untuk masuk ke kamarnya . itupun hanya karena untuk membersihkannya .
Dia tak mengijinkan perempuan manapun memasuki kamarnya karena menurutnya kamar adalah hal privasinya .
" Siapa yang memintamu untuk menyuruh orang lain !!? "
" Dia Gracia Tuan .... dari kecil dia sudah diasuh untuk dijadikan maid disini . Nyonya besar dulu yang mengijinkan dia diasuh disini . Waktu itu seorang pelayan menemukannya di tergeletak di depan gerbang mansion "
" Aku tidak peduli !! Tak ada seorangpun yang boleh memasuki kamarku . Kau tahu itu !! "
Dwayne hanya mengangguk dengan kepala tertunduk . Dan segera ia pergi keatas untuk mengambil tas kerja tuan mudanya . Gracia adalah putri kandungnya , sudah berkali kali ia mencoba mendekatkan pada dua tuan mudanya tapi nyatanya tidak ada satupun dari mereka yang melihat putrinya .
Menurutnya Gracia adalah gadis yang cantik , bahkan dia menjadi idola di.kalangan pemuda bodyguard bodyguard ataupun para pekerja di keluarga Al Shamma . Banyak dari mereka yang menyatakan cinta , tapi Gracia menolaknya . Karena sesuai dengan cita cita ibunya , dia harus menjadi nyonya di keluarga Al Shamma .
Sementara itu Zahid sedang mengetuk pintu kamar Anna yang baru . Berkali kali ia mengetuk pintu dan memanggil nama gadis itu . Tapi sepertinya gadis itu sudah berangkat ke kampus seperti yang di katakan kakaknya .
Zahid memukul dengan keras tembok bangunan itu hingga sebagian ruas jarinya berdarah .
BUGHHH ... BUGGHHHH
Tak bisa ia bayangkan betapa sakit hati gadis itu ketika dikucilkan di tempat ini . Tempat ini memang cukup bagus tapi terisolasi dengan bangunan lainnya . Tak ada seorangpun yang datang ke tempat ini kecuali sedang mengambil kebutuhan pokok di lantai bawah .
Dia merasa kali ini kakaknya sangat keterlaluan . Anna bukanlah penjahat yang harus di kucilkan . Dengan terburu ia turun tangga berharap Anna masih menunggu bus jemputan di depan mansion , Zahid ingin bicara sebentar dengan gadis itu .
BRUUGGHH ...
" Akkhhh .... "
" Hei maaf .... Kau !!! "
Zahid menabrak seorang maid yang sepertinya ingin mengambil sesuatu dari gudang . Tapi setelah tahu siapa yang ia tabrak Zahid kemudian melangkah pergi begitu saja .
Dan gadis itu terus saja mengucapkan sumpah serapah karena sekali lagi salah satu tuan muda yang ia incar tidak melihat sedikitpun ke arahnya .
" Sialan kau Zahid !! Sepertinya aku harus pakai cara tercepat untuk menakhlukkan mereka ... " kata gadis itu tersenyum smirk dengan membawa satu botol kecil berisi ramuan pekat di dalamnya .
" Cepat atau lambat salah satu dari kalian akan tunduk di kakiku "
aku suka ceritanya .