Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Akhirnya Menyerah
Sekitar sepuluh menit mereka sampai di Rumah Sakit dan langsung di bawa IGD dan langsung di tangani oleh Dokter jaga.
Mak Leha yang di depan IGD berdoa semoga Kiran dan kandungannya baik-baik saja
Setelah beberapa lama kemudian pintu IGD terbuka menampakkan sosok Dokter yang tadi menangani Kiran.
"Dokter,bagaimana kondisi anak saya?"tanya Mak Leha dengan wajah cemas.
"Alhamdulillah keadaan nyonya Kiran baik,dan Alhamdulillah janinnya pun tidak ada masalah walaupun sempat ada pendarahan pada nyonya Kiran,untung cepat ibu bawa ke sini jadi bisa cepat ditangani dan semua cepat teratasi.Dan saya minta pasien jangan terlalu stress itu mengakibatkan terjadinya tekanan darah dan juga mengganggu pada kehamilan nya."jelas Sang Dokter.
"Alhamdulillah ya Allah..boleh saya lihat anak saya Dok?" tanya Mak Leha
"Bisa ibu, setelah selesai di pindahkan keruang rawatan,dan perlu ibu ingat..tolong jaga kestabilan emosi nyonya Kiran,kemungkinan untuk satu atau dua hari nyonya Kiran harus dilakukan rawatan ."ucap dokter
"Baik dokter,terima Kasih ..tolong anak saya taruh di ruang VIP ."ucap Mak Leha.
Keputusan Mak Leha meminta Kiran di tempatkan di ruang VIP supaya bisa istirahat,tidak terganggu dengan pasien lain.
Setelah selesai dengan urusan administrasi,dan sebagainya Mak Leha melangkah ke arah ruang inap Kiran namun, langkahnya terhenti saat manik matanya melihat dua orang yang tidak pernah mau dia lihat.
"Mak..emak ngapain disini,mau ketawain kami..?"ucap orang itu.
"Hahh..Mak disini karena emak ingin menunggu seorang pasien yang sudah memungut emak dari jalanan karena ulah kalian." jawab Mak Leha
"Owhh yaa..masih ada yang mau mungut emak,emang emak ngomong apa sama orang itu sampai emak di kasih tumpangan?"tanya orang itu sinis.
"Bukan urusan kamu,yang jelas dia orang baik yang layan emak seperti emak sendiri bukan seperti kalian yang bisa nya hanya menguras harta orang tua..dan untuk urusan kalian yang ada disini ,emak nggak pernah ada niat buat tau urusan kalian lagi." ucap Mak Leha langsung menuju kamar Kiran.
.
.
" Emak ke arah ruang VIP berarti bossnya orang kaya mas.." ucap wanita yang ada di kursi roda.
"Biarlah,nggak usah banyak pikiran kamu kan habis keguguran,kamu harus bisa menjaga kesehatan kamu." ucap laki-laki yang setia mendorong kursi roda.
.
.
.
Ceklek
"Mak.." ucap Kiran lemah.
"Sayang .. Alhamdulillah sudah sadar,gimana keadaan kamu,ada yang sakit nak?" tanya Mak Leha cemas.
"Alhamdulillah sudah mendingan.apa kata dokter Mak,anak Kiran masih ada kan Mak?" tanya Kiran meraba bagian perut nya.
"Kata dokter kamu jangan banyak pikiran,jangan stress,jangan sampai terjadi hal itu lagi.Kamu sebenarnya mikirin apa nak?" tanya Mak Leha.
"Aku kepikiran Abian Mak,seminggu ini pun dia nggak ada kabar.Mak..habis aku keluar dari sini kita pergi..kayaknya aku nggak sanggup jika harus terus berdiam diri di apartemen Abian.Kalaupun aku lapor polisi atau melakukan pencarian,pastinya kalau dia benar-benar hilang keluarganya akan membuat itu dari sebulan yang lalu." ucap Kiran.
"Kamu nggak tahu tempat tinggal orang tua suami kamu ?" tanya Mak Leha
Kiran hanya bisa menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Mak Leha.
"Sabar...kita akan membahas ini setelah benar-benar kamu sehat." bujuk Mak Leha.
Kiran pun menyetujui untuk memulihkan kondisi tubuh nya agar sehat lagi,dia berniat akan melakukan perjalanan lama menggunakan bus ke Malang.
.
.
Dua hari Kiran berada di Rumah Sakit saat ini Kiran di temani Mak Leha kembali ke apartemen Abian.
"Kita ke pasar sebentar yuk Mak,mumpung kita keluar Rumah Sakit pagi juga ." ucap Kiran.
"Mau beli apa emangnya?" tanya Mak Leha penasaran.
"Aku pengen banget beli jajanan pasar gitu Mak..,biasanya kalau di pasar ada banyak pilihan ." ucap Kiran dengan wajah penuh pengharapan.
Mak Leha berpikir sejenak karena Kiran pun hamil juga baru saja keluar dari Rumah Sakit.
"Baiklah,biar emak yang keluar dari taxi kamu tetap di dalam yaa..?" ucap Mak Leha.
"Tapi,teringin milih sendiri.." ucap Kiran lirih dengan wajah yang tertunduk
Melihat kelakuan Kiran Mak Leha pun tak tega dan mengiyakan perkataan Kiran.
Sampai di pasar, sopir taksi pun suruh menunggu mereka berdua masuk kedalam pasar yang sepit itu.
Bugh...
Prakk...
Tiba_tiba seseorang yang membawa keranjang buah menyenggol Kiran yang sedang memainkan ponselnya dan alhasil ponselnya terjatuh dan retak .
"Maaf kak ..saya nggak sengaja ,biar saya bawa ke counter biar saya yang tanggung biaya reparasi nya." ucap Orang itu.
"Eeehhh ... nggak usah,biar saja saya saja,maaf saya permisi.." ucap Kiran menggandeng tangan Mak Leha pergi dari sana dan menuju tempat tukang jualan jajanan pasar.
"Raa..kenapa kamu tolak buat dia benerin hp kamu,kan salah dia." ucap Mak Leha.
"Biar lah Mak,aku nggak mau menyusahkan orang ." ucap Kiran dengan senyum tipis.
"Kamu itu...CK.." ucap Mak Leha tak bisa bicara apalagi.
Sikap Kiran memang cenderung baik pada orang lain,apalagi dengan dirinya yang pernah susah tentu saja membuat dia hatinya lembut.
.
.
.
Malam hari di apartemen Kiran menerawang jauh, sampai detik ini dimana tak ada yang bisa di lakukan oleh dirinya,apalagi dengan statusnya yang hanya sebagai istri rahasia.
" Aku nggak bisa seperti ini terus,kamu keterlaluan Bii... walaupun memang aku hanya istri rahasia setidaknya kamu bisa tinggalin pesen buat aku,kalau kayak gini aku rasa kamu sudah nggak butuh aku lagi di samping kamu." gumam Kiran.
Kiran melangkah ke work In closed dan membuka lemari milik Abian.Kiran mengambil salah satu baju milik Abian dan menaruhnya di koper dan juga dia mulai packing baju-baju nya.Rasa sedih karena merasa selama ini Abian tak pernah ada niatan untuk menghubunginya tentu saja tangis nya pecah juga .Dia membuka brankas milik Abian dan dia mengambil beberapa bundel uang untuk dia bawa.
"Maaf Bii,uang kamu aku ambil anggap saja nafkah buat anakmu juga untuk biaya lahiran anak kita.Maaf aku tak bisa menunggu kamu lagi tanpa kepastian,semakin hari semakin aku merasa sakit hati aku." gumam Kiran
dan tak lupa dia menuliskan sebuah catatan yang dia taruh di dalam brankas jika suatu saat Abian datang dia berharap bisa membaca catatan itu
Keesokan harinya setelah bersiap untuk pergi Kiran menatap ruangan demi ruangan yang ada di sana kenangan terindah yang di ciptakan kedua anak SMA yang menjalin hubungan dengan awal yang salah .
"Selamat Tinggal,Semoga kamu baik-baik saja.Maaf aku bukan istri yang baik buat kamu Abian ...tapi, aku tidak akan pernah bisa benar-benar membencimu,tapi..aku pun tak bisa selalu menunggu tanpa kepastian." batin Kiran melangkah keluar dari apartemen yang penuh dengan kenangan terindah itu.
Bersambung.
Duarrrr.....terkejut semua