Nala dan Zayn, dua remaja yang saling jatuh cinta. Nala merupakan gadis yatim piatu yang di rawat oleh tantenya. Namun karena sebuah kebencian Zayn terhadap Tante dari Nala yang merupakan selingkuhan papanya, membuat Zayn salah langkah hingga menyakiti gadisnya. Apalagi perselingkuhan itu terjadi di saat sang mama koma.
Dan di saat yang sama, Zayn mengetahui kenyataan bahwa dirinya bukanlah anak kandung mama papanya.
Lalu siapakah orang tua kandung Zayn??
Bagaimana pula dengan hubungan antara Zayn dan Nala???
Apakah Nala tak berhak bahagia???
Selamat datang di tulisan receh Mak othor 🤭. Semoga berkenan ya bestiiii...
Silahkan mampir, tapi please...kalo emang ngga minar, tolong skip aja dan tapi jangan kasih bintang 1 ya 🙏🙏🙏☺️
Terimakasih 🙏🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ibu ditca, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 22
"La...Nala!!!", Zayn mengetuk pintu kamar kost Nala. Ia berharap jika kekasihnya belum berangkat ke sekolah.
Ponsel yang ada di sakunya pun ia ambil dan langsung menelpon Nala. Sayangnya nomor gadis itu berada di luar jangkauan.
"Ahhhssss....kemana sih kamu, La?! Apa udah berangkat ya?'', monolog Zayn.
Dan tanpa pikir panjang lagi, Zayn pun melesat menuju ke sekolahnya. Harapannya, Nala sudah di sana bersama Nindi.
Kendaraannya melesat menuju ke gedung sekolah yang sebentar lagi akan menjadi tempat bersejarah bagi murid-murid yang akan lulus besok.
Menit-menit pun berlalu, motor Zayn tiba di parkiran motor. Pemuda itu buru-buru menuju ke kelas Nala. Namun hanya Nindi dan teman-temannya yang ia lihat.
"Nindi!", panggil Zayn. Semua menyingkir saat Zayn memanggil Nindi. Teman Nala tersebut menoleh pada Zayn.
Meski Zayn kekasih sahabatnya, Nindi tak bisa untuk sekedar akrab dengan pemuda itu.
"Eh...iya...Zayn?", sahut Nindi tergagap.
"Lo liat Nala ngga? Gue ke kost nya ngga ada! Dia udah dateng kan tadi?", cerca Zayn pada Nindi.
Nindi yang di cerca pertanyaan seperti itu pun menggelengkan kepalanya.
"Maaf Zayn, sejak pagi Nala belom keliatan", jawab Nindi.
"Beneran?", tanya Zayn dengan tatapan penuh selidik. Nindi yang di tatap horor seperti itu pun mengangguk cepat.
"Iya, beneran! Aku dan yang lain belom ketemu sama Nala dari tadi."
Zayn mengusap kasar wajah tampannya. Wajah putih mulus seperti mendapatkan perawatan khusus itu memerah karena kepanasan dan berkeringat.
Hanya perempuan tak normal matanya yang melihat Zayn biasa saja! Wajah tampan, bodi bagus, duit banyak, anak orang kaya, apa lagi????
"Ka-kamu telpon aja!", pinta Nindi.
"Nomornya ngga aktif!", jawab Zayn. Nindi hanya menganggukkan kepalanya. Kalau nomornya sudah di hubungi, mau bagaimana lagi????
"Coba aja tunggu di depan, kali aja angkotnya belom nyampe. Mogok kek, macet kek!", kata salah seorang teman Nindi.
Mereka mengangguk kompak dan sependapat dengan ucapan temannya tersebut. Wajar kalau macet, Nala naik angkutan umum di jam sibuk.
"Oke, thanks Nin!", kata Zayn meninggalkan Nindi yang terpaku.
Rasanya tak percaya jika seorang Zayn berterima kasih pada seorang Nindi yang notabene bukan murid terkenal seperti Zayn tentunya.
"Sama-sama!", sahut Nindi yang tak mungkin Zayn dengar.
"Gila ya pesonanya pacar orang! Beruntung banget sumpah si Nala dapetin Zayn!", celetuk teman Nindi.
"Gue aja ngga percaya lho, seorang Zayn nanya sama Nindi. Sama kelompok kita yang remeh-temeh begini???"
Dan akhirnya mereka sontak tertawa lepas menyadari betapa lebay nya mereka mengagumi sosok Zayn.
💫💫💫💫💫💫💫💫💫
Bruggghhh!!
"Ma-maaf!", kata Nala menunduk tak sengaja menabrak seseorang.
"Nala?", panggil orang itu hingga Nala mengangkat kepalanya.
"Jason!"
Jason merupakan salah satu sahabat Zayn yang lebih dekat di bandingkan yang lain.
"Lo dari kapan di sini? Zayn kelimpungan nyariin Lo tahu!", kata Jason. Nala hanya tersenyum tipis tanpa bermaksud menjawab pertanyaan Jason.
Jason baru menyadari jika Nala memang cantik dan manis. Wajahnya yang sempurna dengan warna kulit yang tak terlalu gelap juga tak putih. Tapi membuat betah di pandang.
Pantas saja Zayn tergila-gila pada gadis itu. Tapi....
"La?!"
Nala menoleh sekilas.
"Eum ...gue....gue minta maaf!", ujar Jason.
"Untuk?"
Jason memejamkan matanya beberapa saat untuk mengumpulkan keberanian untuk bicara pada Nala.
"Hah! Gue salah! Gue yang pertama kali membuat taruhan buat Zayn. Gue salah, gue minta maaf Nala!", lanjut Jason.
Nala menarik nafas dalam-dalam. Kenyataannya memang Jason dan teman-temannya lah yang membuat taruhan tersebut.
Akan tetapi mereka sebenarnya hanya bercanda dengan Zayn. Sayangnya Zayn menanggapinya dengan serius dan benar-benar melakukanya.
Tanpa mereka ketahui, Zayn punya alasan khusus saat melakukan taruhan itu.
"Lo mau maafin gue kan La? Gue juga udah bilang sama Zayn kalo dia seharusnya nikahin Lo!", lanjut Jason.
Nala mengangguk.
"Iya!", jawab Nala. Entah iya untuk kata maaf atau tentang menikah.
"Eum...sedekat apa kamu sama Zayn ,Jas?", tanya Nala.
"Kita temenan dari SMP sih. Kenapa?"
"Kamu tahu tentang Zayn, apa pun itu?", tanya Nala. Jason mengernyitkan alisnya.
"Apa pun? Apa itu?", tanya Jason.
"Ya apa pun tentang Zayn?!"
Jason pun menceritakan kedekatan antara dirinya dengan Zayn kepada Nala. Tapi benar tebakan Nala, Zayn tak sepenuhnya terbuka pada sahabatnya itu.
"Jadi, kamu belum tahu kalau mama Zayn udah sadar dari koma?", tanya Nala lagi.
"Tante Suci udah sadar? Serius? Sejak kapan? Kok Zayn ngga cerita sama kita-kita?", cerca Jason.
"Belum lama, semingguan ini kalo ngga salah!", jawab Nala.
Jason menganggukkan kepalanya.
"Kalo gitu aku mau ke kelas dulu Jas, makasih!", pamit Nala. Jason kembali mengangguk dan menatap punggung kecil yang menjauh darinya.
Sikap Lo yang lemah lembut gitu yang bikin Zayn nyaman sama Lo, La! Batin Jason.
💫💫💫💫💫💫💫💫
"Kamu dari mana aja sih La? Tadi Zayn nyariin kamu tahu!", kata Nindi saya Nala tiba di kelas.
"Pas dateng mendadak perut ku mules makanya lamaan di WC tadi!", jawab Nala.
"Tapi kamu ngga lagi diare kan?", tanya Nindi lagi. Nala menggeleng.
"Aku ngga apa-apa Nin!"
"Syukurlah! Oh iya gimana soal kemaren? Aku, Lita sama Cika mau coba daftar. Kamu juga mau nyoba kan La? Barangkali kita beruntung!", kata Nindi semangat.
Nala menggeleng lambat.
"Kenapa? Kita kan mau coba dulu, La!", suara Nindi berubah pelan tak semangat seperti tadi.
"Kamu tahu alasannya kenapa Nin. Kalian masih punya orang tua lengkap. Setidaknya kalian punya orang yang mensuport cita-cita kalian. Kalau butuh apa-apa, mereka ada buat kalian. Kalau aku?", tanya Nala balik.
Nindi dan teman-temannya terdiam. Nala memang yatim piatu dan tak ada lagi yang menjadi tempat ia berlindung.
"Kan kamu punya Zayn, dia pasti mau kan dukung kamu? Demi masa depan kamu!"
Nala nelangsa dalam hati. Ingin rasanya ia mengatakan apa yang sebenarnya terjadi antara ia dan Zayn.
Lebih-lebih setelah pertemuan dengan mamanya Zayn tadi.
Gadis itu akan membulatkan tekadnya meski ia akui, keputusannya nanti akan menyakiti hatinya juga hati Zayn.
💫💫💫💫💫💫💫💫
Terimakasih 🙏
