Soya Pinkblack Wijaya, pewaris tunggal Wijaya Company yang berusia 18 tahun, adalah gadis ceria, cantik, dan tomboy. Setelah ibunya meninggal, Soya mengalami kesedihan mendalam dan memilih tinggal bersama dua pengasuhnya, menjauh dari rumah mewah ayahnya. Setelah satu tahun kesedihan, dengan dorongan sahabat-sahabatnya, Soya bangkit dan memulai bisnis sendiri menggunakan warisan ibunya, dengan tujuan membuktikan kemampuannya kepada ayahnya dan menghindari perjodohan. Namun, tanpa sepengetahuannya, ayah dan kerabat ibunya merencanakan perjodohan. Soya menolak, tetapi pria yang dijodohkan dengannya ternyata gigih dan tidak mudah menyerah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nancy Br Sinaga, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26
Jalan protokol yang selalu padat di setiap harinya membuat Soya berdecak kesal. Bahkan beberapa kali Soya juga terlihat membetulkan letak duduknya agar sedikit merasa nyaman. Setelah keluar dari butik milik Kiar. Soya yang mendengar jika mereka akan ke kediaman sang ayah terlebih dulu merasa sedikit tidak nyaman di dalam hatinya. Entah ala yang akan terjadi disana dengan penampilannya yang seperti ini.
"Om yakin, nggak mau mengatakan sekarang."
Alex yang berada di sampingnya tetap diam tak menjawab perkataan Soya. Bukan bermaksud merahasiakan, tetapi melihat perangai Soya yang nekat bisa saja tiba-tiba gadis itu memilih diturunkan di jalan atau mungkin akan melompat dengan sengaja. Dan Alex sendiri tak ingin itu terjadi. Susah payah ia merahasiakan acara ini. Bahkan dari Kevin sepupu Soya sendiri.
"Turuti saja kata Ayah kamu. Mungkin memang ada wejangan tertentu agar kita bisa seperti pasangan sesungguhnya di pesta itu," ujar Alex.
"Memangnya, anak dibawah 21 tahun boleh ke acara seperti itu?" tanya Soya.
"Dia tidak tahu saja, bahkan ada anak dibawah usianya yang datang sebagai pendamping pria-pria bangkotan itu," benak Alex sambil memainkan ponselnya.
Soya yang tak mendengar jawaban satu pun keluar dari mulut Alex memilih tidak memperpanjang keingintahuannya yang ujung-ujungnya akan membuat mereka bertengkar.
Pintu gerbang dengan cat emas itu kini berada di hadapannya. Rumah mewah sang ayah yang dibeli saat pria itu menikah dengan istrinya yang sekarang, nyonya Siska.
Pintu mobil terbuka, Soya mengeluarkan kakinya satu demi satu hingga ia berdiri di samping mobil yang dia tumpangi bersama Alex.
Saat akan masuk, tak sengaja dia melihat mobil daddy dan satu mobil mewah lainnya di halaman rumah sang ayah.
"Mari silahkan, Tuan muda dan Nona muda."
"Tunggu." Cegah Soya sebelum ia mendekat pintu utama.
Alex dan kepala pelayan rumah itu menghentikan langkahnya, "Ada Daddy dan Mommy juga?" tanya Soya.
"Ada yang lain juga, Nona." Kata sang kepala pelayan.
"Yang lain? ucap Soya memandang tajam ke arah Alex. Bukan apa-apa. Terakhir dia datang ke kediaman ini Soya justru bertengkar hebat dengan kakak tirinya. Dan sekarang hal apalagi yang akan membuatnya kesal.
" Apa ada Kevin juga?" tanya Soya kembali.
"Tuan muda Kevin beserta tunangannya juga sudah berada di dalam. Mari jangan membuat semuanya menunggu." Sang kepala pelayan langsung menggiring Soya untuk masuk. Soya menurut, namun matanya melihat ke sekeliling melihat dimana celah untuk kabur jika kondisi itu dibutuhkan.
"Ayah sedang melakukan apa sebenarnya, bahkan bodyguard pria tua itu juga sudah siapkan dengan matang."
Mata Soya mencoba memindai satu persatu menghitung berapa banyak bodyguard yang ayahnya letakkan di setiap jalan menuju ke ruang utama. Sedangkan Alex yang melihat Soya menurut menghela nafasnya lega. Dia tidak tahu dan sama sekali tak memiliki perasaan was-was. Padahal Soya sedang melakukan pengintaian.
Ruang utama yang terlihat biasa saja terakhir Soya datang ke rumah itu kini sangat berbeda. Vas besar dengan bunga mawar dimana-mana. Meja-meja kaca tersusun rapi serta panggung kecil bertuliskan Congrats to Soya and Alexis terpampang di kedua matanya.
"Hai, sayang!" seru sang Mommy ibu dari Kevin.
Soya menyambut pelukan Mami Kevin tak lupa mencium pipi wanita itu. Sayang, kok lama, macet ya?" tanya sang Mommy.
"Ini, ada apa, Mom?" tanya Soya.
"Em.. ini pesta untuk kamu dan Alex sayang." Ucap wanita pemilik nama Rima itu.
Kevin yang baru saja tiba dari arah dapur bersama sang tunangan dengan wajah masamnya langsung menghampiri Soya dan memeluk sepupunya itu.
"Selamat ya, aku nggak nyangka kamu akan setuju begitu saja," ucap Kevin.
Soya menatap nyalang ke arah pria paruh baya yang sedang mengobrol dengan seorang pria yang sepertinya usia lebih tua dari sang ayah dengan ayah dari Kevin. Tanpa menghiraukan ucapan Kevin. Soya melangkahkan kakinya menuju sang ayah yang sedang bersama teman atau entah siapa dia. Sedangkan Alex yang melihat rona merah diwajah milik Soya memejamkan matanya sebentar. Dia tahu Soya sedang marah.
"Ayah."
Tuan Rahardian tersenyum melihat sang anak datang menyapanya begitupun pria yang selalu ia panggil dengan daddy, "Hai sayang, kau sangat cantik dengan gaun itu!"
"Aku tidak butuh basa-basi Ayah. Ada apa ini?"
Sang ayah serta pria yang ada di sampingnya saling meilirik. Mencari kata yang pas agar gadis dihadapan mereka tidak mengamuk.
"Acara ini Ayah selenggarakan untuk per~~"
Duh makin penasaran nih kelanjutannya.