NovelToon NovelToon
Stole My Rain

Stole My Rain

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Ega Endrawati

Aku Revina.

Aku adalah orang yang tidak pernah menyangka jika perjalanan cinta ku akan berjalan seperti ini.

Aku kira, cinta itu hanya menyenangkan saja, ternyata cinta juga ada sedih nya. Di dalam cinta ada marah nya, ada kecewanya, ada kebohongan nya, bahkan ada pengkhianatan yang amat sangat menyakitkan.

Kenapa tidak pernah ada orang yang menceritakan sisi buruk dari rasa cinta ?

Kenapa mereka hanya menceritakan sisi bahagianya saja ?

Jika tau akan serumit ini, aku tidak akan pernah coba-coba untuk main-main dengan rasa cinta,sampai pada akhirnya aku akan siap menerima segala konsekuensinya.

Aku sudah terlanjur masuk kedalam sebuah perangkap yang hanya akan menenggelamkan ku di dalam kekelaman nya. Aku harus mencari jalan sendiri, mencari jalan terang untuk terbebas dari rasa cinta ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ega Endrawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

“Mau di apain tuh kucing?”

“Gue gatau” ucap ku.

Aku mengeluarkan jubah lab ku yang aku bawa untuk praktek tadi pagi. Aku mengeringkan dulu bulunya yang basah lau menyelimutinya dengan melilit badan dia dengan jubah ini.

“Rumah lo dimana ?” Tanya nya yang berjongkok di hadapanku.

“Jauh”

“Ya dimana ?”

“Di perumahan panoramic”

“Jauh juga ya”

Lalu aku tertawa mendengar ledekan nya.

“Gue anter lo pulang”

“Ga usah,gue nunggu supir gue kok”

“Ya mana ? Dari tadi lo nunggu jemputan kan ? Ini udah sore banget lagian,lo mau sampe malem nunggu supir lo?”

Aku melirik parkiran,karena memang aku tidak melihat supirku sejak tadi.

“Udah ayo. Kasian juga kucing nya”

Lalu aku akhirnya menurutinya untuk di antarkan pulang oleh dia.

Kita sampai di depan rumah ku.

Bi inah buka gerbang saat tahu jika yang datang adalah mobil yang membawaku.

“Pak Rudi kemana bi?” Tanyaku tampak kesal.

“Pa Rudi tadi mobilnya mogok non,udah bilang sama nyonya kok. Apa Pak Rudi ga ada kabarin non Revi?”

“Ga ada. Di telepon aja ga aktif”

“Abis kali batrenya”

“Ah ya udah. Untung ada David tadi nganterin aku,kalo ngga aku udah nginep di sekolah bi”

“Hehe maafin Pak Rudi neng kasian”

Bi Inah menatap David dengan centil.

“Ini temen nya non Revina ?”

“Oh iya. Saya David” ucap David bersalaman dengan Bi inah sambil terus memasang wajah manisnya.

“Oh iya ayo atuh masuk,saya bikinin jeruk panas sama ambilin handuk ya”

“Lo mau masuk dulu emang?” Tanya ku yang tampak canggung sekali.

“Iya atuh non,kasian liat temen nya basah kuyup gini. Lagian bibi aneh,kok bisa naek mobil tapi kalian basah basahan gini”

“Iya tadi mobil David atap nya di buka jadi kita tetep ujan ujanan”

Bi Inah merenyitkan dahi.

“Eleuh eleuh,meni araneh ya orang Jakarta mah saya baru tahu hehe. Ya udah ayo non ajakin teman nya masuk ya kasian bisi sakit”

“Iya Bi Iya” jawab ku dengan gemas sekali kepada Bi Inah ku yang gemoy ini.

“Ya udah lo tunggu disini ya,gue ganti baju dulu. Titip Micky” ucap ku sambil memberikan kucing yang dari tadi aku peluk.

“Micky?”

“Iya Micky”

“Baru kenalan udah di kasih nama”

“Yee kenapa emang ? Ya udah titip dulu ntar gue balik lagi bawa hairdryer buat dia”

Aku bergegas mengganti pakaian ku dengan baju santai. Dan mengambil haridryer yang ada di lemariku lalu aku berlari kebawah kembali kepada David dan Micky.

David sudah di berikan handuk oleh Bi Inah,dan sudah ada jeruk panas di atas meja ruang tamu.

David tampang senang sekali mengelus elus Micky. Dia menatap Micky dengan penuh kasih sayang. Tiba-tiba senyuman terpancar di wajahku.

“Sini ganti selimutnya pake handuk hangat ini” pintaku.

Kami berdua mengeringkan bulu Micky di lantai. David memegangi Micky dan aku mengeringkan tubuhnya. Kita berdua bercanda bersama,dan sesekali di buat gemas oleh Micky. Kedekatan kita di mulai dari sana.

Aku dan David sudah sering sekali keluar bersama menghabiskan waktu berdua dengan menonton film action di bioskop,makan makanan kesukaan ku,ya itu steak tenderloin yang matang dengan saur barbeque,dan juga hanya sekedar bermain dengan Micky,kucing kami berdua. Namun sampai beberapa bulan itu aku masih belum bisa mengatakan kepada teman-teman ku tentang kedekatanku dengan David,karena aku takut banyak di cecer banyak pertanyaan dan bahkan aku pun takut menceritakan kisah ku yang belum di mulai ini kepada mereka. Masih banyak hal yang harus aku pertimbangkan sebelum aku bisa jujur kepada teman-temanku. David masih belum ada mengatakan perasaan nya kepadaku,namun bagaimanapun itu,kita berdua bisa merasakan rasa cinta yang begitu dalam dari satu sama lain.

Saat pertengahan semester kami di kelas dua. Aku mengumpulkan segenap keberanian ku untuk menceritakan kepada teman-teman ku dengan apa yang sudah aku lalui dengan David.

Kita semua berkumpul di salah satu meja kantin seperti biasa. Di tengah obrolan aku menarik nafas dulu untuk siap menceritakan semua yang sudah aku sembunyikan.

“Gue mau ngomong sesuatu” ucapku dengan penuh hati-hati.

“Gue juga” ucap Stevi dengan wajah yang begitu bahagia.

“Ya udah lo dulu”

“Oke. Kalian siap-siap ya” ujar Stevi membuat kita semua diam dan serius untuk memperhatikan dia dengan seksama.

“Gue mau nembak David” ucap nya membuat ku kaku tak percaya.

“Gila lo,akhirnya lo bilang juga siapa selama ini cowo idaman yang lo pendem pendem,ternyata David”

Hatiku terasa tersambar petir. Gelisah mulai menyerangku,rasa was was pun tidak hentinya menghujaniku. Aku berusaha untuk tenang,aku berusaha untuk mengendalikan perasaanku.

“Gue ga sabar buat nembak dia. Gua cape nunggu dia yang deketin gue,jadi sebelum dia pacaran sama orang lain gue mau duluin nembak dia. Gapapa harga diri gue turun sekilo,yang penting gue bisa plong mengungkapkan perasaan yang gue punya selama ini sama dia”

Mulut ku terasa terkunci,nafas ku sesak dan fikiran ku tidak karuan. Bagaimana bisa dia mencintai lelaki yang sama dengan ku. Bagaimana akhirnya jika dia tahu jika lelaku yang dia cinta selama ini sudah bersama ku sejak lama. Bahkan kedekatan kita sudah lebih dari sekedar pendekatan.

“Gimana menurut lo Rev?” Tanya Stevi membuat ku tersadar dari rasa panik ku.

“Hah. Bagus Stev,lebih cepat lebih baik” ucap ku sedikit kaku.

“Lo kenapa deh ?” Tanya Kanza melihat ku yang tampak aneh.

“Gapapa gue lagi sedikit ga enak badan aja”

“Makanya kurang-kurangin ujan-ujanan lo. Sakit kan jadinya ?” Omel Tristan.

“Iya” jawab ku singkat.

“Oke doain gue ya semoga David bisa terima gue” ucap Stevi penuh harap meninta doa restu kepada kami semua.

“ Pasti pasti Stev. semoga David bisa terima lo ya dan menerima semua kekurangan lo” ucap Kanza mendukung penuh Stevi.

“ Oh iya. Tadi lu mau ngomong apa rev?” Tanya Dara mengingatkan ku dengan segenap keberanian tadi yang seketika lenyap begitu saja.

“ Engga,gua bilang kalo gueee..” aku memikirkan alasan lain kepada mereka.

“punya anak kucing baru di rumah namanya Nicko”

“ Wow keren,temannya Micky ?” Tanya Tristan,karena memang mereka semua tahu tentang aku yang sudah me rescue kucing jalanan 6 bulan lalu. Dan kebetulan memang kemarin David kerumah membawa kucing lain bernama Nicko untuk menemani Micky.

“Besok gue main ah,pengen liat kucing nya”

“Boleh boleh” ucap ku sedikit kikuk.

Lalu kami kembali membicarakan tentang David dan Stevi yang sepertinya lebih seru di banding info ku tentang kucing baru. Mereka tidak sadar jika aku sedang menahan hati ku untuk bisa tetap tenang saat itu. Kini aku gundah.

1
vivian
Support up thor semangattttt
tyan_01
Up thor
vivian
Love you thor
venna
Terusan nya gimanaa ???
Anonymous
Bagus thor😇
Ms. No name
Ayo up thor upp
venna
Lanjut thor semangat 🤩
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!