perjalanan seorang pria taat agama dan sholeh yang selalu saja ada ujian yang menerpa dirinya,segala ujian hidup ia lalui dengan keikhlasan dan penuh kesabaran sampai tiba di mana kebahagiaan datang kepadanya, dengan air mata kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda sri ana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24
”Argggghh." Teriak Farhan sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit,apa lagi ingat ingat yang tidak pernah lakukan terlintas di kepalanya.
”Al kamu gak papa kan." tanya Juna dengan nada khawatir terhadap farhan yang juna pikir adalah Al.
Sampai orang orang pada keluaran dari ruangan untuk melihat siapa yang berteriak tersebut.
” pak juna ada apa dengan Farhan pak? kenapa jadi seperti ini." tanya ujar dedi saat tidak sengaja lewat di situ,dan berlari melihat Farhan yang sudah seperti ini.
”Saya gak tau,tadi pas saya tanya di sudah berteriak-teriak sambil memegang kepalanya." jawab Juna pada Dedi,sambil memegang tubuh Farhan yang masih memegang kepalanya.
brukkk
”Astaghfirullahaladzim bangun Farhan kamu kenapa jadi seperti ini." ujar dedi saat menangkap tubuh Farhan yang tiba tiba saja pingsan dengan khawatir.
”Farhan bangun,ya Allah.pak juna tolong bantu saya buat angkat Farhan ke ruang kesehatan." ucap Dedi pada Juna.
Dan setelah itu pun Dedi dan Juna membopong tubuh Farhan menuju ruang kesehatan yang berada di perusahaan tersebut, dan meninggalkan para pegawai yang melihat kejadian tersebut.
.
”Dokter tolong periksa temen saya, tiba-tiba saja dia pingsan dan memegangnya kepalanya dokter seperti menahan rasa sakit." jelas Dedi dengan sangat khawatir terhadap Farhan saat sampai di klinik kesehatan dan meletakkan tubuh Farhan di atas tempat tidur pemeriksaan.
”Baik biar saya periksa dulu ya." tutur dokter Rido, seorang dokter klinik perusahaan tersebut yang kebetulan sedang ada.
Dan setelah itu pun dokter ridho memeriksa keadaan Farhan yang sampai saat ini belum sadarkan diri membuat Dedi dan jumlah khawatir akan terjadi sesuatu ada Farhan.apalagi Juna lah yang di sini sangat merasa bersalah, karena menyebabkan Farhan menjadi seperti itu.
Tak lama kemudian dokter rido pun telah selesai mengecek keadaan farhan, dan juga telah dipasang infus juga di tangan kirinya farhan oleh suster yang kebetulan berjaga di klinik tersebut.
” Kalau boleh saya tahu, yang terjadi dengannya kenapa sampai seperti ini." tanya dokter Rido pada Juna dan Dedi. setelah selesai mengecek Farhan.
Dedi pun melihat ke arah pak juna agar menjelaskan apa yang terjadi tadi terhadap Farhan.
”Jadi tadi saya tidak sengaja dok bertemu dengan pria ini yang sangat mirip dengan sahabat saya yang telah kecelakaan dan hilang pada 5 tahun lalu.dan pas saya tanya apa di yang bernama Al,dia menjawab bukan,dan tak lama setelah itu tiba-tiba dia memegang kepalanya dokter dan berteriak seperti kesakitan Saya tidak tahu kenapa. lalu setelah itu Dedi ini datang untuk menenangkan pria ini,dan tiba-tiba saja langsung pingsan dokter dan kami langsung membawa pria ini supaya diberi periksa karena saya khawatir takut terjadi yang tidak tidak terhadap dia dokter,apalagi dia sampai mengerang kesakitan memegang kepalanya dokter saya yang melihat itu sungguh tidak tega." jelas Juna pada dokter Rido.
”Terima kasih atas penjelas dari pak Juna,jadi si sini saya menyimpulkan kalo pria ini mengalami amnesia
yang membuat ingatan masa lalu nya muncul begitu saja,membuat sakit di kepalanya kambuh di waktu tertentu seperti ini, dan ini terjadi karna benturan kuat di kepalanya dan ini terjadi selama bertahun-tahun.." ucap dokter Rido.
Membuat Juna dan juga Dedi begitu terkejut dengan penjelasan dari dokter Rido.
” Astaghfirullahaladzim Ya Allah kasihannya Farhan ini." ujar dedi sambil memandang Farhan dengan tatapn kasihan,apa lagi Farhan baru bekerja,tapi malah mendapat kejadian seperti ini.
” Dokter ridho kalau gitu terima kasih atas infonya." tutur Juna pada dokter tersebut yang telah memeriksa Farhan.
”Sama-sama Pak Juna, sudah tugas saya untuk melayani karyawan yang sedang sakit."
Lalu Juna pun melihat ke arah Dedi yang masih berdiri di sisi tempat tidur Farhan, lalu memberikan sebuah kartu nama dan nomor ponsel kepada jadi.
” Dedi saya permisi dulu ya,karna masih ada urusan, san nanti kalau Farhan sudah sadar kamu hubungi saya ini nomor handphone saya ini ya."
”Baik pak Juna." jawab Dedi dengan menatap Pak Juna bingung dengan nomor ponsel yang diberikannya, hanya untuk mengetahui keadaan Farhan setelah sadar nanti, yang hanya seorang cleaning service biasa, walaupun Dedi juga sempat berpikir kalau diantara Juna dan Farhan ada kaitannya dengan masa lalu mereka. namun Dedi tidak ingin mengurusi hal tersebut yang bukan ranah dirinya untuk ikut campur.
Dan setelah pak juna,dokter dan suster keluar dari ruangan tersebut, Dedi pun menelpon salah satu temannya untuk mengabari kalau ia sedang berada di ruang kesehatan menunggu Farhan yang sedang tidak sadarkan diri agar tidak dicari ketika ia tidak ada di sana.
selesai mengabari temennya,Dedi pun duduk di samping Farhan sedang tidak sadarikan diri sampai saat ini sambil memandang wajah perlahan wajah dibilang sangat tampan,dan jauh berbeda dengan dirinya yang biasa ini.dan sewaktu Farhan mengenalkan dirinya sebagai cleaning service Dedi juga sempat berpikir masa orang seganteng dan segagah Farhan mau sih kerja begituan yang dibilang sangat rendah,apa lagi wajah Farhan tidak cocok bekerja sebagai cleaning service, dan lebih cocok sebagai pemilik perusahaan bukan tukang bersih-bersih.pikir Dedi.
.
Sedangkan di tempat lain Juna dengan cepat menuju ruangan yang berada di lantai atas, yang tidak lain adalah ruangan CEO yaitu Pak Wisnu Atmaja Wijaya berada.
Tok.
Tok.
Tok.
”Masuk." ucap seseorang dari dalam.dan setelah itu pun Juna masuk ke dalam ruangan pagi semua dengan sopan.
” Permisi Pak Wisnu."
” Iya. Juna ada apa?." sambil mengalihkan tatapannya yang tadinya menatap laptop sekarang menata ke arah Juna yang masuk ke ruangannya.
” Mohon maaf Pak sebelumnya, apa Pak Wisnu sudah tahu kalau karyawan yang bekerja sebagai cleaning service sangat mirip dengan almarhum Al yang hilang 5 tahun yang lalu."lontar Juna dengan sopan terhadap pak Wisnu.
”Hemm, saya sudah tahu emang kenapa?"
” Jadi tadi begini Pak, saya tidak bertemu dengan farhan yang saya sangka itu adalah Al, awalnya saya kaget dan takut saat melihat wajah yang sangat mirip dengan Al.dan saat saya tanya apakah dia Al, namun dia menjawab dia bukan Al namun Farhan,dan sat saya bertanya tentang pertemanan saya dengan Dimas tiba-tiba saja Farhan mengerang kesakitan sambil memegang kepalanya Pak, dan setelah itu dia tidak sadarkan diri dan saat ini berada di klinik perusahaan." jelas Juna. membuat pak Wisnu yang mendengar itu pun terkejut.
”Jadi saat ini dia sedang di klinik perusahaan, apa keadaannya baik-baik saja."tanya pak Wisnu dengan nada khawatir.
” Pria tersebut baik-baik saja pak, cuman belum sadarkan diri aja, dan tadi saya juga bertanya kepada dokter ridho apa yang dialami oleh Farhan. dokter itu pun menjawab kalau Farhan mengalami amnesia karena benturan yang sangat kuat di kepalanya hingga memori masa lalu hilang." sambung Juna sambil menatap pak Wisnu.
Deg.
.....