NovelToon NovelToon
Dipecat Malah Jadi Juragan

Dipecat Malah Jadi Juragan

Status: tamat
Genre:Tamat / Anak Yatim Piatu / Mengubah Takdir / Menjadi Pengusaha / Si Mujur / Careerlit / Bercocok tanam
Popularitas:940.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arias Binerkah

Mawar Ni Utami gadis yatim piatu yang dua kali dipecat sebagai buruh. Dia yang hidup dalam kekurangan bersama Nenek nya yang sakit sakitan membuat semakin terpuruk keadaannya.

Namun suatu hari dia mendapatkan sebuah buku kuno dan dari buku itu dia mendapat petunjuk untuk bisa mengubah nasibnya..


Bagaimana kisah Mawar Ni? yukkk guys kita ikuti kisahnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arias Binerkah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 9.

“Kabar apa Mbak? Yang aku tahu kabar hari ini gajian.. aku sudah tidak sabar sore hari tiba, dan dapat amplop berisi uang. Aku sudah janji sama Nenek besok akan ke pasar belanja juga beli kasur dan bantal yang empuk biar tidurnya mimpi indah mbak he... he.. he...” ucap Mawar ni sambil tertawa kecil dan menaruh sepeda nya di dekat Jumilah, akan tetapi Jumilah diam saja dan tampak raut mukanya sedih.

“Mbak kenapa sedih? Apa banyak potongan gaji Mbak Jum?” tanya Mawar ni karena Jumilah pernah mendapat potongan gaji karena cash bon.

“Mbak Jum bisa pinjam uang ku dulu kalau butuh, Mbak, aku masih ada kalau buat belanja keperluan harian. Beli kasur bisa besuk besuk.” Ucap Mawar Ni sambil menatap Jumilah.

“Terima kasih Ni, alhamdullilah gaji ku ga terkena potongan. Tapi aku khawatir jika nanti gaji terakhir kali, aku dengar dengar akan ada pengurangan karyawan, aku takut Ni kena PHK.” Ucap Jumilah pelan dengan nada dan ekspresi wajah yang masih sedih.

Mawar ni pun tampak kaget sebab dia tidak mendengar berita itu..

“Semoga hoax mbak berita itu..” ucap Mawar ni yang ekspresi wajahnya juga jadi sedih bagaimana pun dia juga khawatir karena banyak berita tentang perusahaan perusahaan yang melakukan PHK pada karyawannya, yang dia baca berita berita di media sosialnya..

“Mbak Jum dapat kabar dari siapa?” tanya Mawar ni selanjutnya sambil terus melangkah di samping Jumilah menuju ke ruang produksi..

“Kang Jatno.” Ucap Jumilah pelan.. Jantung Mawar ni pun semakin berdebar debar karena Kang Jatno adalah petugas cleaning service di bagian kantor administrasi dan HRD.

“Mungkin dia sudah dengar pembicaraan orang kantor Ni, aku juga berpikir ada polisi hari ini untuk menjaga keamanan pabrik khawatir ada yang demo saat nanti ada pengumuman Ni..” ucap Jumilah sambil terus melangkah di samping Mawar ni..

“Semoga kita tidak kena PHK mbak, aku sudah bisa membuat lebih banyak bulu mata, pelanggan pijit dan kerik juga sudah lumayan.” Ucap Mawar ni yang keringat dingin nya pun mulai keluar dari pori pori tubuhnya, bagaimana pun dia juga khawatir jika terkena PHK.

Waktu pun terus berlalu, di saat istirahat Mawar ni dapat orderan untuk mengerik dan memijit temannya yang pusing. Mereka berada di dalam ruang yang digunakan untuk para karyawan perempuan beristirahat. Satu ruangan yang seluruh lantai nya terhampar tikar. Di dalam ruang itu ada beberapa karyawan perempuan yang sedang beristirahat makan siang atau sejenak membaringkan tubuhnya.

Mereka berkasak kusuk membahas berita tentang ada nya pengurangan karyawan. Berita sudah beredar di banyak karyawan, meskipun belum ada pengumuman resmi.

“Apa benar sih Mbak akan ada pengurangan karyawan?” tanya Mawar ni pada teman perempuannya yang kini sedang di kerik

“Aku juga tidak tahu Ni tapi berita dari mulut ke mulut sudah beredar.. aku sampai pusing mikirin, aku takut kena phk Ni, anak anakku butuh biaya butuh makan butuh biaya sekolah, bayar listrik bayar pajak motor. Suami ku nganggur tidak kerja..” ucap teman Mawar ni yang memunggungi Mawar ni sebab punggungnya sedang di kerik..

“Kata kata nya sih karena sekarang banyak pabrik bulu mata juga di luar negeri, juga di kota kota lain.. jadi persaingan ketat.. permintaan produksi berkurang... “ ucap salah seorang karyawan lain yang juga sedang beristirahat di ruang itu.

“Semoga kita tidak terkena PHK, aku juga sedih kalau kena phk, baru beberapa bulan menikmati gaji lumayan..” ucap Mawar ni yang kini memijit mijit temannya itu karena tubuh temannya sudah selesai di kerik.

Setelah selesai dipijit, temannya itu mengeluarkan uang dua puluh ribu rupiah dari dompet nya.. Mawar ni memang tidak memasang tarif dia terima berapa saja uang dari teman teman yang minta di kerik dan dipijat..

“Ni, terima kasih ya.. sudah lumayan , kepala sudah tidak pusing lagi. Aku Cuma bisa kasih ini, lihat dompet ku tinggal ini uangnya. Nanti kalau sudah gajian aku tambah.” Ucap teman Mawar Ni itu sambil menunjukkan dompet nya yang kosong setelah uang dua puluhan ribu dia tarik dari dompetnya..

“Mbak, ga usah mbak, simpan saja uangnya. Aku gratiskan kali ini mbak...” ucap Mawar ni dengan tulus, dia tidak tega pada pada temannya yang kebutuhannya lebih banyak dari dirinya dan juga dalam bahaya kena PHK.

“Terima kasih ya Ni, semoga rejeki mu lancar..” ucap temannya itu.

“ Aaaminnnn Mbak, semoga kita tidak kena PHK..” ucap Mawar Ni sambil membersihkan tangan nya dengan hand sanitizer yang ada di dalam ruang itu.

“Aaamminnnnn.” Ucap orang orang di dalam ruang itu..

Setelah jam istirahat selesai mereka semua segera masuk ke dalam ruang produksi untuk melanjutkan pekerjaan. Di ruang itu tampak beda dari biasanya, ruang tampak lebih hening dan semua serius bekerja, tetapi pikiran mereka semua berputar putar memikirkan nasib ke depannya.

Dan tidak seperti biasanya juga Pak Mandor datang siang hari setelah jam istirahat.. Pak Mandor melangkah dengan cepat dan bibir tanpa tersenyum seperti biasanya . Di tangan Pak Mandor tampak membawa satu map berwarna biru..

“Ada apa Li?” tanya Mawar ni memecah keheningan di meja rombongan Mawar Ni.

“Kalau bawa map begitu biasanya akan ada pengumuman Ni.” Jawab Dahlia sambil menatap sosok Pak Mandor.

Sesaat kemudian...

“Yang saya panggil namanya harap segera ke ruang pertemuan karyawan.” Ucap Pak Mandor dengan serius.. Lalu dia pun menyebut nama nama... semua karyawan di ruang itu memasang telinga untuk mendengar suara Pak Mandor.. mereka semua jantungnya berdebar debar lebih kencang...

“Yuliani, Amarti, Murtiningsih, Rahayu, Aisyah, Zulfa, Lestari, Erni,..... Jumilah, Mawar ni,...”

Jantung Mawar ni berdetak semakin kencang, keringat dingin pun mulai keluar dari sekujur tubuhnya, perasaan tidak nyaman mulai menyerang dirinya...

“Li, namaku disebut aku terkena PHK apa ya?” gumam Mawar ni yang sudah mulai lemas tubuhnya..

“Belum tentu Ni, mungkin akan dapat pengarahan dari Pak Menejer, Bu Direktur atau pemilik pabrik. Sudah cepat sana keluar.” Ucap Dahlia karena teman teman yang disebut namanya sudah bangkit berdiri dan keluar dari ruangan. Orang yang tadi di kerik oleh Mawar ni pun juga ikut dipanggil namanya. Sedang Pak Mandor sudah keluar dari ruangan menuju ke ruang bagian produksi lainnya..

Beberapa menit kemudian Mawar Ni dan teman teman nya sudah sampai di ruang pertemuan yang ditentukan. Di ruang itu sudah banyak karyawan yang duduk di kursi lipat berwarna merah.. Mawar ni duduk di samping Jumilah. Tidak hanya karyawan wanita banyak juga karyawan laki laki berada di dalam ruangan itu.

Sesaat dari pintu ruang itu muncul sosok satu perempuan kira kira berusia empat puluh tahun. Perempuan itu memakai blazer dan berkaca mata. Dia lah Ibu Direktur pabrik bulu mata itu. Di belakang Bu Direktur berjalan satu orang laki laki dan satu perempuan yang tidak lain adalah bendahara pabrik dan kasir, di pintu ruang berdiri dua polisi dan dua satpam.

“Assalamualaikum...” ucap Bu Direktur

“Wa’alaikummussalam.....” ucap semua karyawan di ruang itu

“Selamat siang semua karyawan dan karyawati tercinta, kami sangat senang sudah menjalin kerja sama dengan kalian semua. Akan tetapi kami dengan sangat berat hati harus menyampaikan hal ini. Kondisi ekonomi dunia semakin memburuk ditambah banyaknya persaingan, menyebabkan permintaan produksi menurun drastis.. oleh sebab itu kami harus melakukan pengurangan tenaga kerja untuk saat ini. Dan kalian semua jangan berkecil hati jika kondisi ekonomi sudah membaik dan permintaan kembali stabil kami akan mengundang kalian lagi untuk bekerja sama dengan kami.”

Suasana di ruang itu, langsung menjadi heboh ada yang menangis ada juga yang berteriak teriak protes.

1
Riduan Situmorang
Luar biasa
Ayu Anjani
buat lagi karya yg seperti ini Thor suka sekali bcanya
Arias Binerkah: Coba Kak, lihat karya baru yang judul Sukses Setelah Dihina dan Dicerai, tema sama perjuangan perempuan untuk meraih sukses tapi bukan di pertanian 🙏🙏🙏🙏🙏♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
total 1 replies
Renny Mamrat
Luar biasa
Kamiem sag
tanaman siapa itu Ni ? main babat aja!
Dewi Sri
hadir 😭😭
Arias Binerkah: terima kasih Kak, love love love love ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️🙏🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Kamiem sag
aku suka nenek krn ada uang dia sehat gak pusing lagi
Kamiem sag
ke hutan ??
Kamiem sag
semangat Ni
Kamiem sag
sediiiihhh
Diah Amperawati
athor saya salut dengan ceritanya bagus banget buat menginspirasi yg baca, sukses selalu.
Arias Binerkah: Terima kasih kak ♥️♥️♥️♥️♥️♥️🥰🥰🥰🥰🥰🥰🙏🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Yusni
cerita nya menarik. jrg ada cerita seperti ini. biar kita tau perjuangan org dlm merubah nasib...semangat thor...
Kamiem sag
Irawan kikir
Kamiem sag
ikut baca
Yulianti Amiruddin
adu adu patah hati Rian sama dito🤣🤣
Ryan Jacob
semangat Thor
Sri
menginspirasi sih ceritanya
Sri
bagus nih , emang awal cerita kesannya banyak penderitaan untuk si mc & kesannya agak datar tapi lama2 menarik juga bacanya , si mc punya semangat juang & ceritanya juga menginspirasi banget nih utk yang muda-muda
sampe begadang 2 malam buat selesaiin cerita ini , tapi worth it sih buat baca soalnya konflik gak berlebihan
Sri
anak dibangga2in & terlalu dimanja pada akhirnya malah nyusahin diri sendiri
mana anak satu2nya pula
ck
Sri
lha buat apa cerai ??
udah tertular gt bah
Aswa Athirah
lanjut dong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!