“ Pak tolong lepaskan. “ Ucap Kezia ketakutan, ia sudah menangis saat ini. Kezia sudah berteriak tapi tidak ada satu orang pun yang mendengarnya karena tidak ada satu orang pun berada di sekitar Kezia. Kevin tidak menghiraukan tangisan Kezia, ia tetap menarik Kezia dengan paksa untuk memasuki apartemennya.
Saat mereka sudah berada di depan apartemen pria itu, Kevin dengan keadaan mabuk dapat membukanya dengan mudah dan kemudian menarik Kezia memasuki apartemennya. Di situ ketakutan Kezia terjadi, mahkotanya yang sudah ia jaga selama 22 tahun direnggut paksa oleh pria mabuk itu. Kezia rasa hidupnya sudah berakhir sekarang.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIRAKSA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 : BERTEMU KATHERINE
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan. Hati hari berganti dengan cepat. Tak terasa kini kandungan Kezia sudah menginjak usia lima bulan, bayi di kandungan nya tumbuh dengan baik. Sepasang suami istri itu menjalani hari hari nya seperti biasa nya. Kevin yang selalu disibukkan dengan mengurus kantor dan bisnis nya yang lain, sementara Kezia hanya menghabiskan waktu nya di dalam rumah Kevin yang luas. Untung nya ada dua pembantu yang bekerja di rumah nya, membuat Kezia tidak terlalu merasa kesepian. Walaupun ia tetap merasa bosan karena tidak melakukan kegiatan apapun. Suami nya melarang keras untuk melakukan pekerjaan rumah atau melakukan apapun yang akan membuat Kezia kelelahan.
Sekarang Kezia sudah siap dengan dress di bawah lutut berwarna hitam. Siang ini Kezia akan bertemu dengan sahabatnya, Katherine. Mereka sudah lama tidak bertemu. Semenjak Kezia menikah dengan Kevin, tidak sekali pun mereka bertemu. Sebelumnya Kezia sudah meminta izin kepada suaminya, dan Kevin memberi izin. Tapi dengan syarat harus lebih dahulu pulang ke rumah sebelum Kevin pulang, dan juga jangan sampai kelelahan. Kezia merasa semakin hari Kevin makin protektif terhadap dirinya, atau mungkin hanya kepada kandungannya. Sepulang dari liburan mereka terakhir kali, hubungan suami istri itu semakin dekat. Walaupun tidak menunjukkan cinta dengan gamblang tapi mereka sudah bisa bertindak sebagai suami istri yang baik. Mulai ada ikatan yang terjalin di antara mereka.
Kezia sudah sampai di depan cafe yang menjadi langganan mereka. Cafe yang sangat sering Kezia kunjungi bersama Katherine sebelum menikah dengan Kevin. Cafe kecil yang sangat nyaman bagi mereka berdua. Kezia dapat melihat Katherine yang sudah duduk sendirian, Kezia melihatnya dari dinding cafe yang terbuat dari kaca. Katherine duduk sambil memainkan ponsel gadis itu dengan beberapa pesanan nya di atas meja. Katherine sudah memesankan beberapa minuman dan cemilan sebelum Kezia datang, agar setelah Kezia datang ia langsung bisa menyantap hidangan yang ada. Tadi Katherine sudah menawarkan akan menjemput Kezia saja, tapi ia menolak karena arah rumah mereka yang berlawanan. Ia tidak mau menyusahkan Katherine jadi ia menyuruh untuk langsung bertemu di cafe saja. Walaupun dengan enggan, Katherine menyetujuinya.
“ Maaf ya, aku terlambat “ Kezia mendudukkan dirinya di kursi yang berada di hadapan Katherine. Kezia terlambat 20 menit dari waktu yang sudah mereka janjikan untuk bertemu. Ia terlambat karena ketiduran, semenjak hamil Kezia sering merasa mengantuk. Seingatnya ia sudah memasang alarm sebelum tidur, tapi ternyata alarm itu tidak kunjung berbunyi karena ternyata Kezia mengatur waktu yang salah. Seharusnya ia mengatur pada pukul 12.00 siang, tapi Kezia malah mengatur nya di pukul 12.00 malam. Karena itu ia datang terlambat sekarang.
“ Tidak masalah Kezia “ Katherine tampak senang saat melihat diri nya.
“ Perutmu sudah sangat besar ternyata “ Ucap Katherine dengan antusias. Ia memajukan tubuhnya sampai perutnya bersentuhan dengan meja, itu ia lakukan agar dapat menyentuh perut Kezia yang membuncit. Kezia hanya tersenyum melihat sahabatnya yang sangat antusias saat melihat dirinya dan juga kandungannya.
“ Aku tidak sabar menunggu kelahiran nya. Aku sangat penasaran dengan wajah nya. Kalau bayi nya perempuan, pasti sangat cantik seperti mama nya. Tapi kalau laki laki, pasti akan sangat tampan seperti papa nya. “
“ Aku juga sangat tidak sabar dengan kelahiran nya “ Kezia kembali menampilkan senyuman nya. Ia juga sangat menanti kelahiran bayi nya dengan perasaan yang sulit Kezia jelaskan. Ia merasa sangat senang saat memikirkan kelahiran bayi menggemaskan yang berada di kandungannya saat ini. Tapi ia juga tidak bisa menghilangkan rasa khawatir dan takut saat memikirkan kandungannya. Kezia sendiri bingung apa yang sebenarnya ia takutkan. Yang jelas perasaan takut dan khawatir ini terus terusan mengganggu Kezia.
“ Kamu baik baik saja? “ Tanya Katherine saat melihat Kezia yang tiba tiba terdiam. Katherine menyudahi usapan nya pada perut Kezia, ia kembali menegakkan duduknya seperti semula.
“ Aku baik baik saja Kath “ Jawab Kezia cepat, ia tidak ingin sahabatnya itu merasa khawatir.
“ Lalu kenapa kamu melamun tadi? “ Tanya Katherine lagi dengan wajah yang lebih serius dari sebelum nya.
“ Aku baik baik saja Katherine. Aku hanya berdoa sebentar agar bayi di dalam kandungan ku tidak cerewet seperti kamu. “ Jawab Kezia diiringi dengan kekehan perempuan nya.
“ Saat hamil pun kamu masih sangat mengesalkan “ Ucap Katherine membuat Kezia tersenyum. Katherine tahu sebenarnya ada yang Kezia tutupi dari nya, mereka sudah bersahabat selama belasan tahun membuat Katherine mengerti bagaimana seorang Kezia. Tapi Katherine tidak ingin menanyakan kepada sahabatnya itu secara langsung. Kezia pasti memilih menyembunyikannya karena tidak ingin membuatnya khawatir, dan Katherine akan menghargai hal itu. Untuk saat ini ia akan menikmati waktu kebersamaan mereka. Ia bisa menanyakan hal itu nanti.
“ Apakah aku boleh makan ini? “ Tanya Kezia menunjuk croissant yang berada di hadapan nya. Croissant yang sangat menggugah selera perempuan hamil seperti Kezia.
“ Tentu, semua makanan yang berada di atas meja ini bisa kamu makan. Aku memesan nya khusus untuk calon keponakan ku. “
Mendengar itu Kezia langsung menyantap makanan itu. Selama hamil ia semakin banyak makan. Tapi hal itu wajar bukan. Karena ia makan bukan untuk diri nya sendiri saat ini, melainkan untuk bayi di kandungannya juga.
Saat Kezia sibuk dengan makanannya, Katherine hanya menatap sahabatnya yang tengah hamil itu. Melihat Kezia yang makan dengan lahap membuat Katherine merasa kenyang. Ia hanya memakan sepotong donat saja.
“ Bagaimana dengan pernikahan mu? “ tanya Katherine penasaran dengan menopang tangan nya di atas meja.
“ Pernikahan ku? Pernikahan ku baik baik saja “ Ucap Kezia yang sudah menyelesaikan kegiatan makan nya. Ia membersihkan bibir nya dengan tisu sebelum menjawab pertanyaan Katherine.
“ Lalu bagaimana hubungan mu dengan mas Kevin? Apa kalian sudah saling mencintai? Apa kamu menyukai nya? “ Katherine bertanya dengan beruntun.
“ Hubungan kami juga baik. Dia berusaha menjadi suami yang baik dan aku juga sedang berusaha menjadi istri yang baik kepada nya. “ Jawab Kezia sambil menatap wajah sahabat nya itu yang seperti nya masih penasaran dengan pernikahan nya.
“ Apalagi yang ingin kamu tanyakan? “ pertanyaan yang membuat Katherine sangat senang.
“ Apakah kamu sudah melakukan hubungan suami istri dengan mas Kevin? Terlebih kalian sudah pernah liburan bersama, pasti ada hal yang terjadi di sana. “ Kezia hanya menatap Katherine yang menunjukkan raut penasaran nya dengan malas. Ia tahu apa yang ditanyakan oleh sahabatnya itu pasti pertanyaan yang gila jadi ia tidak terkejut sama sekali.
“ Tidak ada yang terjadi Katherine. Hubungan kami memang sudah jauh lebih baik dari sebelum nya tapi tidak sampai melakukan hal sejauh itu juga “
