NovelToon NovelToon
Indigo X Zombie Apocalypse

Indigo X Zombie Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Zombie / Hari Kiamat / Hantu / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mobs Jinsei

Kisah tentang tiga anak indigo yang berjuang demi hidup mereka di dalam kiamat zombie yang tiba tiba melanda dunia. Mereka mengandalkan kemampuan indigo mereka dan para hantu yang melindungi mereka selama mereka bertahan di tempat mereka, sebuah rumah angker di tengah kota.

Tapi pada akhirnya mereka harus meninggalkan rumah angker mereka bersama para hantu yang ikut bersama mereka. Mereka berpetualang di dunia baru yang sudah berubah total dan menghadapi berbagai musuh, mulai dari arwah arwah penasaran gentayangan, zombie zombie yang siap menyantap mereka dan terakhir para penyintas jahat yang mereka temui.

Genre : horror, komedi, drama, survival, fiksi, misteri, petualangan.

Mohon tinggalkan jejak jika berkenan dan kalau suka mohon beri like, terima kasih sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mobs Jinsei, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 12

Setelah selesai makan, Reno, Dewi dan Felis kembali ke gudang, mareka memakai masker dan sarung tangan,

“Kita cari apa sih di sini ?” tanya Dewi.

“Kan gue udah bilang, kali aja ada yang bisa kepake buat kita mempertahankan diri atau buat hidup kita,” jawab Reno.

“Di tumpukan barang barang kayak gini ?” tanya Dewi sambil menunjuk tumpukan barang di depannya.

“Kan kali aja, gue sendiri ga tau di sini ada apa aja karena gue ga pernah masuk ke sini,” jawab Reno.

“Kalau nemu mainan boleh buat Felis ?” tanya Felis.

“Boleh, tapi aku sih ga yakin ya ada mainan di sini,” jawab Reno.

“Ok kerja,” ajak Dewi yang maju sambil menyingsingkan lengan bajunya.

Mereka mulai menurunkan dus dus yang bertumpuk satu persatu dan membuka dus dus itu untuk melihat isinya, setelah itu mereka mengelompokkan dus berdasarkan isinya. Reno menggeser kerangka tempat tidur yang ada di sisi dinding dan mulai memindahkan tumpukan barang di atasnya,

“Isinya buku buku semua,” ujar Dewi yang memeriksa dus dus di belakang Reno.

“Tumpuk aja jadi satu, kalau ada yang mau di baca ambil aja,” balas Reno.

“Buku buku lama semua, kayaknya udah berapa generasi di sini,” balas Dewi sambil melihat sebuah buku di tangannya.

“Ya gitu deh, koleksi turun temurun, entah sejak kapan,” balas Reno.

Felis yang memeriksa dus menemukan banyak peralatan memasak yang di bungkus oleh plastik, dia mengambil sebuah wajan penggorengan yang bergagang dan terhuyung huyung karena berat, “hup,” Reno menangkap Felis yang hampir jatuh dan mengambil wajan nya. Reno mengamati wajan di tangannya,

“Oi Wi, ini bisa di pake ga ?” tanya Reno.

“Buat apaan wajan ? buat mukul ?” tanya Dewi menoleh.

“Ya buat masak kale,” jawab Reno.

“Udah ada di dapur, taro aja lagi lah,” jawab Dewi.

Reno menaruh kembali wajannya di dalam dus, setelah itu dia mengajak Felis supaya membantunya mencari cari dan mengatur barang di atas kerangka tempat tidur. Tiba tiba Felis melihat ada sesuatu yang berkilau di balik tumpukan barang, tangannya langsung menarik kaus Reno,

“Kak, itu apa ?” tanya Felis menunjuk sesuatu yang dia lihat.

“Oh...coba pindahin dulu atasnya,” jawab Reno.

Dia langsung meminta Felis menyingkir dan naik ke atas kerangka ranjang, dia mulai menurunkan tumpukan barang satu persatu, sampai akhirnya dia menemukan sebuah brankas besi kecil yang bisa di jinjing, rupanya kilauan yang di lihat oleh Felis adalah koin yang tertempel di sisi brankas. Reno melompat turun dari kerangka ranjang dan mencoba membukanya bersama Felis, “klek,” ternyata brankas tidak terkunci dan ketika di buka, ternyata isinya adalah perhiasan yang jumlahnya cukup banyak.

“Waaah (mengambil sebuah gelang berwarna emas dan berukir indah) boleh buat Felis ?” tanya Felis sambil mengangkat gelangnya.

“Hmmm boleh, tapi kok ada perhiasan di sini ?” tanya Reno bingung.

Dewi menghampiri Reno dan melihat isi brankas besi, tangannya mulai mencari cari perhiasan untuk melihat,

“Oh imitasi semua, tapi bagus bagus sih bentuknya,” ujar Dewi.

“Lo mau ?” tanya Reno.

“Ga ah, taruh aja dulu,” jawab Dewi.

“Hmm..ok,”

Reno menutup kembali tutupnya, tapi “klang,” tutup brankas itu seperti terganjal sesuatu, Reno mencobanya sekali lagi, “klang,” sekali lagi tutup brankas itu terganjal dan tidak bisa menutup, karena penasaran, Reno melihat apa yang mengganjal sampai tidak bisa menutup, ternyata dinding di sebelah kanan brankas sedikit terbuka, karena penasaran dia mencoba mendorongnya, “klek,” dinding di sebelah kanan brankas malah terbuka lebar dan “kling,” empat buah cincin jatuh dari dalamnya.

“Huh...cincin apa ini ?” tanya Reno sambil mengambil cincinnya dan mengamatinya.

Cincin itu terlihat sebagai cincin pertunangan dengan batu berlian berwarna putih, merah, biru dan kuning, ketiganya memiliki jenis yang sama. Reno membolak balik cincin itu dan melihat bagian dalamnya, tidak ada keterangan atau tulisan apa apa di dalamnya. Dewi yang melihat langsung mendekati Reno,

“Coba pinjem satu,” ujar Dewi.

Reno memberikan sebuah cincin dengan berlian berwarna merah kepada Dewi, kemudian Dewi menaruhnya di telapak dan menimang nimangnya,

“Eh Ren, ini emas putih loh, trus kayaknya berliannya juga asli,” ujar Dewi sambil mengembalikan cincinnya.

“Oh gitu ya, kok kayak di umpetin ya, lagian ada tempat rahasia di brankas ini,” ujar Reno mengamati brankasnya.

“Ga tau deh, mungkin nyokap lo atau nenek lo yang naruh di sini,” ujar Dewi.

“Gitu ya, bawa ajalah,” ujar Reno sambil mengantungi keempat cincin itu di kantung celananya.

“Gedubrak....gubrak,” Reno dan Dewi langsung menoleh, mereka melihat barang barang berjatuhan dan Felis yang sedang memegang sebuah papan congklak di tangannya. Wajah Felis terlihat ketakutan,

“Maaf kak,” ujar Felis.

Reno langsung menggendong Felis dan Dewi memeriksanya, keduanya lega ketika melihat Felis baik baik saja dan tidak terluka.

“Dah ga apa apa, bagus malah,  jadi ga usah cape cape nurunin,” ujar Reno.

“Eh ini apa ?” tanya Dewi yang tiba tiba menunduk.

Dewi mengorek ngorek barang barang yang berjatuhan, kemudian dia menarik sesuatu dari dalam, ternyata Dewi menarik sebuah pedang samurai usang dan sebuah mandau,

“Nah senjata, bagus, walau kayaknya cuman pajangan sih,” ujar Reno.

“Mayan nih, bisa di pake,” balas Dewi mengankat samurai dan mandau nya.

Tiba tiba Felis menoleh melihat dus yang terbalik dan isinya tumpah keluar, dia langsung minta di turunkan dan jongkok di depan dus itu, tangannya mengambil buku yang ternyata tumpukan komik barat dan buku cerita dongeng bergambar. Wajahnya langsung ceria dan dia menoleh melihat Reno, sebelum Felis bertanya,

“Boleh bawa aja, itu buku buku kakak dulu, kayaknya udah deh yu, udah nemu senjata kan,” ujar Reno.

“Iya, dah yu, gatel gatel, debunya banyak banget,” balas Dewi.

“Iyaaaa, mandi sama sama yuuu,” ajak Felis.

“Eh...aku juga ?” tanya Reno.

“Enggak, jangan ngimpi di siang bolong, lo ntar, sendirian,” jawab Dewi ketus.

“Dih gitu,” balas Reno.

Akhirnya mereka keluar membawa barang barang yang mereka temukan. Setelah meletakkan barang barang di ruang tengah dan memilahnya, Dewi dan Felis langsung masuk ke kamar untuk mandi, Reno duduk di ruang tengah sambil mengamati tiga cincin yang dia dapatkan dari dalam brankas yang juga dia bawa keluar dari gudang. Karena duduk membelakangi ruang makan berada, Reno tidak menyadari kalau empat hantu yang duduk di sana sedang menoleh melihat dirinya dan tersenyum seperti bulan sabit yang lebar dengan mata hitam.

******

Siang hari, setelah semua selesai mandi dan berganti pakaian, Reno melihat pedang samurai yang di temukan oleh Dewi. Dia mengambilnya dari meja, kemidian  “Klek,” Reno tidak bisa mengeluarkan pedang dari sarungnya, dia terus mencoba dan sedikit memaksa, tiba tiba “klang,” Reno berhasil menarik gagangnya tapi bilah pedangnya berada di dalam sarung,

“Lah,” ujar Reno.

“Lo tuh ye, di pake belom udah patah, gimana sih lo,” ujar Dewi.

“Namanya juga pajangan, mau gimana lagi,” ujar Reno.

“Ya udahlah, berarti sisa mandau ini doang ya,” balas Dewi sambil mengambil mandau di meja.

Dewi menarik mandaunya keluar dari sarung, “klek,” ternyata tidak ada bilah nya sama sekali dan hanya gagangnya yang terlepas.

“Nah loh,” ujar Dewi sambil menoleh melihat Reno.

“Pajangan Wi...pajangan, maklum,” balas Reno.

“Ah payah nih, percuma dong barusan bongkar gudang lo,” ujar Dewi.

“Ya enggak juga, Felis anteng tuh,” ujar Reno sambil menunjuk ke arah Felis yang sedang tengkurap di sofa sambil membaca buku.

“Haaaah, cape cape ga dapet hasil,” ujar Dewi sambil membenamkan wajahnya di bantal yang di peluknya.

“Yah...seinget gue emang ga ada senjata di rumah ini, sebenernya yang gue mau cari senapan angin kakek gue tadinya, tapi kayaknya emang udah ga ada,” balas Reno.

“Ya udahlah, pasrah, trus ngapain nih kita,” balas Dewi.

“Ya nyantai aja dulu,” balas Reno.

Tiba tiba, “brataat....trataat...trataat,” “waaaaaa tembak tembak,” “graaaaah,” terdengar suara senapan buru yang di tembakkan, suara teriakan dan banyak suara erangan zombie yang beraneka ragam,  tepat di jalan depan rumah mereka. Reno dan Dewi langsung berdiri karena tersentak kaget, mereka langsung bersembunyi di balik sofa, mereka menarik Felis turun dan menutup telinga Felis. Keduanya memeluk Felis di tengah dan saling bergandengan tangan, suasana mendadak menjadi tegang dan membuat ketiganya takut.

1
Yulitasari Daniel
tetap sehat Thor agar bisa up terus
Fitri
jangan jangan pak yohan yang jahat
anggita
like👍☝iklan. moga novelnya lancar.
Mobs Jinsei: makasih kak dukungan nya /Pray/
total 1 replies
anggita
reno, dewi, podo" sama" 🤫
anggita
👋😡 pembukaan cerita marah nampar orang.
heyza. 617
bikin cerita kok setengah setengah buruan update
Mobs Jinsei: update tiap malam kak
total 1 replies
Aryanti endah
Luar biasa
Mobs Jinsei: makasih dukungan nya kak /Pray/
total 1 replies
FJ
padahal aku dah berpikir, emang bisa dibuka?
Mobs Jinsei: Tembus kak
total 1 replies
adib
wah genre baru... makasih thoe
Mobs Jinsei: sama sama kak, semoga suka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!