NovelToon NovelToon
Dendam Sang Putri

Dendam Sang Putri

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Transmigrasi ke Dalam Novel / Raja Tentara/Dewa Perang / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:19.3k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

“Bang*sat! Aku tak sudi seperti ini!” Teriakan seorang wanita menggema dalam sebuah rungan sunyi yang lembab.


Kedua bola matanya nampak mengeluarkan darah, bau amis menyengat sebagai bumbu pelengkap bertapa mengerikannya tempat tersebut.


Sang Bintang Fajar kini nampak berlumuran darah, dialah Iris. Seorang Putri dari keluarga Kaisar yang saat ini menjabat.


Dia menikah atas dasar cinta, namun cintanya tak semanis dongeng. Kini ‘cinta’ itu telah merampas segala yang dia miliki di dunia ini. Seluruh tubuhnya di pemuhi luka, tanpa mata, dengan lidah terpotong dan anak yang baru dia lahirkan, kini akan di bunuh.


Bagaimana jadinya bila Iris kembali ke masa dia masih bersama keluarganya? Simak kisah lengkapnya sekarang juga!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

“Di wilayah Ibu Kota di sekitar wilayah Latvan terdapat sebuah sekolah untuk pria dan wanita, di sana di sediakan beasiswa untuk yang tidak mampu dan ada asrama pula. Mengapa anda tidak mengirimkan mereka ke sana?” Tanya Black, Iris tertegun mendengar kabar tersebut.

“Kami tak dapat melakukannya dengan mudah, penguasa wilayah kami akan murka dan membunuh sanak keluarga bila mengirimkan anak-anak kami ke sana.” Ucap Pak Tua itu lemas.

Brak!

“Benar! Dasar pria kurang ajar!” Seorang perempuan yang berdandan layaknya laki-laki menggebrak meja dengan kasar.

“Ah, bagaimana bila pihak Istana melakukan pembaruan tentang legalitas hak berpenduduk?” Tanya Iris pada Black, Black tersenyum samar.

“Meski demikian, akan ada banyak korban jiwa bila pedang yang di gunakan memotong kaki tangan rakyat belum di musnahkan.” Ucap Black, kini pria tua itu agak kebingungan.

“Apakah kalian adalah anak dari seorang Marques?” Tanya pak tua itu lagi, para bangsawan yang memiliki gelar Marques memang jarang ada di sekitar Ibu Kota karena wilayah kekuasaan mereka yang berada di perbatasan.

“Bukan, kami hanya seorang pekerja di Istana saja.” Kekeh Iris hambar, Black juga tersenyum sebelum akhirnya mereka memesan makanan di tempat itu.

Namun setelahnya mereka tak dapat tenang, meski begitu berkat jalan-jalan tersebut Iris menjadi lebih tahu mengenai wilayah Ibu Kota dan keluhan rakyatnya.

Saat ini Iris sadar, bila kehidupan keduanya tidak hanya untuk merubah masa depan dirinya saja. Dia tak boleh egois dan hanya memikirkan diri sendiri, ada banyak orang yang mungkin akan memiliki nasib yang baik bila Iris ingin mengulurkan tangan dan merangkul mereka yang lemah.

“Apa benar anda membuat sekolah semacam itu Black?” Tanya Iris saat mereka akan berjalan pulang ke Istana, Black nampak mengangguk membenarkan.

“Benar, saya merasa terenyuh dengan rakyat kecil yang tak memiliki pendidikan. Saya berharap dengan adanya sekolah tersebut, dapat menopang masa depan Negara dengan terciptanya jenius baru yang berasal dari rakyat biasa.” Jujur Black, memang benar bila Rakyat biasa selalu di pandang rendah di kerajaan. Mereka selalu di pandang kotor karena kekuasaan dan ilmu mereka yang terbatas, mereka selalu tertekan oleh para bangsawan yang terkadang akan seenaknya saja memperlakukan manusia lainnya seperti sampah.

“Mulia sekali, apa boleh bila saya mengajukan diri untuk menjadi salah satu pembimbing di sana?” Tanya Iris, Black terkejut mendengarnya namun hanya tersenyum sebagai jawaban setuju.

“Saya juga ingin menitipkan ini kepada anda, bila ada yang menentang anda di wilayah Latvan. Anda hanya perlu memperlihatkan ini sebagai identitas anda, termasuk di akademi.” Ucap Black memberikan sebuah bros kecil yang merupakan tanda dari keluarga Duke Latvan, dan hanya ada satu di Kerajaan.

“Baiklah, terima kasih banyak Black.” Iris mengambilnya, mereka akhirnya pulang dan Black hanya senyum-senyum sendiri tak kala sampai di kediamannya.

.

.

.

“Feet, manisnya.” Gumam Black saat dia duduk di tangga kediamannya dan belum sempat ke kamar.

“Tuan Duke, apa yang anda lakukan?” Salah satu Kesatria menegur Black yang nampak senyum-senyum tak jelas.

“Tidak ada, persiapan kalian harus matang malam ini. Dini hari kita akan berangkat!” Ucap Black tegas, Kesatria itu merinding mendengarnya. Memang salah bila harus menganggu singa yang kasmaran, alamat kena getahnya juga dia.

“Baiklah Tuan Duke.” Ucapnya langsung mengambil sikap berupa jurus langkah seribu, dalam sekian detik karena tak ingin direpotkan lagi.

Malam hari itu, Iris merasa amat bersalah pada Black. Padahal niat hati ingin membantu Black untuk melakukan persiapan keberangkatan, namun dia malah jadi beban karena tak tau harus berbuat apa.

“Ibu, apa yang harus saya persiapkan untuk kepergian Black?” Tanya Iris, karena malam itu Ratu tengah ada di kamarnya dan Iris tengah asik bermanja.

“Beri do’a saja.” Ucap Ratu enteng, Iris bangkit dari tidurnya dan menatap sang Ibu.

“Apa yang paling di butuhkan saat di medan perang Bu?” Tanya Iris serius, Ratu nampak berpikir terlebih dahulu.

“Senjata, perisai, tombak, baju besi dan makanan. Sisanya tidak begitu penting, karena mereka juga tak mungkin akan tidur nyenyak dan bersantai.” Jawab sang Ratu, Iris terperanjat dan berdiri di tepi ranjang.

“Bantu aku membuat biskuit Bu, ayo!” Ajak Iris, Ratu terkejut dan malas namun masih mengikuti Iris dari belakang.

Malam itu, Iris yang di temani Ratu melakukan perombakan besar pada dapur Kerjaan yang rapi. Mereka membuat biskuit jahe dalam jumlah yang sangat banyak, hinga persediaan jahe di dapur kerajaan habis.

Wilayah hutan bayangan di dekat Kuil memang terkenal dengan cuacanya yang dingin, Iris sendiri cukup percaya diri dengan makanan yang di buatnya karena di kehidupan sebelumnya dia juga pernah membuat hal serupa.

Saat dini hari, di antar oleh sang Ratu. Iris mengunjungi kediaman Duke Latvan yang nampak begitu sibuk. Black nampak berada di tengah-tengah mereka tengah bersiap dengan gagahnya.

“Black!” Teriak Iris dari dalam kereta kuda, bahkan waktu itu Iris masih mengenakan piyama dan wajah dipenuhi tepung.

“Tuan Putri?” Gumam Black, namun matanya langsung terbelalak dan sigap memberi perintah pada bawahannya.

“Balik kanan grak!” Ucap Black, dia sendiri langsung berlari mengambil jubahnya dan Iris juga nampak turun dari kereta kuda.

“Apa yang anda lakukan, astaga!” Gumam Black menutupi bagian tubuh Iris yang terbuka dengan jubahnya yang besar.

“Aku membuat ini untuk Black, bisa di bagikan dengan yang lain juga. Mau mencobanya?” Tanya Iris memperlihatkan satu tong berisi biskuit. Iris juga menyodorkan satu potong biskuit di hadapan mulut Black, Black memakannya dalam satu kali suapan. iris tersenyum lembut seolah bertanya, bagaimana rasanya?

"Ini enak sekali, anda hebat Yang Mulia. Maaf saya justru merepotkan anda." Ucap Black mengusap tangan Iris yang memerah karena jahe, ada perasaan bersalah yang hinggap di hatinya kala itu. Padahal dia ingin membahagiakan Iris, namun Iris sendiri justru merepotkan diri untuk Black.

“Yang Mulia Ratu, apa anda yang membuat Putri sampai seperti ini?” Black mengusap tepung di wajah Iris, Ratu mengangkat bahunya tak perduli.

“Ya ampun, bagaimana bila anda kelelahan. Seharian ini anda terus bejalan, dan anda juga membuat biskuit di malam hari. Anda akan sakit bila terus memaksakan diri seperti ini Yang Mulia.” Resah Black, Iris tersenyum melihat kerisauan Black.

“Saya tidak apa-apa Black, cepat kembali ya?” Pinta Iris, mata keduanya saling bersitatap dan Black mengangguk pasti.

“Jaga diri anda baik-baik Yang Mulia.” Ucap Black, Iris juga mengangguk pasti.

“Ah lama banget! Ngantuk nih!” Gerutu Ratu, dia menyenggol punggung Iris hingga akhirnya Iris tanpa sengaja masuk kedalam pelukan Black dan keduanya kini merasakan detak jantung mereka yang sama-sama berdetak kencang.

“Anda baik-baik saja?” Tanya Black, Iris mengangguk malu. Wajahnya nampak bersemu kemerahan.

“Saya akan kembali ke Istana, hati-hati Black.” Iris mengecup pipi Black dan langsung kembali ke kereta kuda dengan malu-malu dan wajah bersemu.

“Ah, ya Yang Mulia.” Gumam Black mengusap pipinya sendiri yang merona, sedangkan satu tong biskuit itu langsung di amankan oleh Black untuk dirinya sendiri.

.

.

.

Perang besar terjadi di wilayah hutan bayangan, akses jalan menuju Kuil akhirnya terputus dan Pendeta Agung yang berkuasa merasa resah akibat serangan monster tersebut.

Meskipun di sekitar Kuil telah di jaga oleh lingkaran mantra suci, namun beberapa jemaah yang ingin berdo’a kerap kali menjadi korban keganasan monster tersebut. Alhasil, Kuil memutuskan untuk menutup seluruh akses menuju Kuil Agung untuk beberapa waktu.

Beberapa monster nampak berkeliaran di sekitar hutan bayangan, Black yang telah sampai setelah melakukan perjalanan sepanjang hari akhirnya melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana ganasnya Monster tersebut.

“Ini aneh, monster tak akan menyerang secara membabi bura seperti ini bila dalam keadaan normal. Jangan dulu melakukan penyerangan, cari penyebab utama mengamuknya monster terlebih dahulu.” Ucap Black memerintahkan para kesatria untuk menjauhi titik para monster terlebih dahulu.

Sedangkan para mata-mata yang lihai dalam bersembunyi di perintahkan masuk secara perlahan ke dalam hutan bayangan, sedangkan sisa dari para Kesatria memilih mendirikan perkemahan di pinggir hutan bayangan.

1
Ani
apakah jika Alice memakan buah dewa tersebut. Alice bisa hamil.. semoga saja
Ani
semoga rencana Black and Aslan yang berhasil
Ani
setidaknya Ailish selamat dari pembunuhan
Ani
gitu toh ceritanya, begitu besar harga yang harus dibayar ya.... semoga setelah ini hanya kebahagiaan lah yang menghampiri mereka...
Shai'er
buah dewa 🤔🤔🤔
Shai'er
seperti itu🥺🥺🥺
Shai'er
😒😒😒😒😒
Shai'er
😱😱😱😱😱😱
Shai'er
🥰🥰🥰🥰🥰🥰
Shai'er
inikah yang dirumorkan pasangan cinta sejati 🤧🤧🤧
Shai'er
😱😱😱😱😱
Shai'er
tidak ada yang gratis, semu ada bayarannya 🤧🤧🤧
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Shai'er
sahhhhhhhh🥳🥳🥳
Shai'er
💪💪💪💪💪
Shai'er
waspada
Shai'er
loh.... bukannya udah bebas 🤔
Shai'er
lha...
Shai'er
🤣🤣🤣🤣🤣
Shai'er
gas lagi 🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!