Menceritakan seorang gadis CEO yang terkenal dengan kecantikan dan kekayaan yang dimiliki oleh nya, harus terjerat dengan mafia kejam yang sedang menjalankan misi untuk menjatuhkan lawan nya.
Pria itu tidak menyangka jika dihari pertama dirinya berada di negara M untuk menjalani misinya di salah satu perusahaan besar yang ada di negara tersebut harus bertemu dengan seorang wanita cantik yang menjadi target dari misi nya sendiri. Sampai akhirnya pria itu menyatakan kepemilikan atas wanita itu.
"You are mine and will forever be mine" ucap pria itu dengan tatapan tajamnya menatap CEO cantik yang berada di hadapan nya itu.
"Kita lihat saja sampai mana kau bisa menaklukkan aku tuan Mafia" balas gadis itu dengan senyum manis nya yang terlihat begitu menawan di pandangan sang mafia kejam.
apakah sang mafia kejam itu bisa menaklukkan hati sang CEO cantik itu dan menyelesaikan misi nya?
apakah sang CEO cantik bisa jatuh ke dalam pesona tuan mafia kejam dan menerima perasaan dari mafia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evi Mardiani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Gagal Malam Pertama
Laura menatap wajahnya setelah dibersihkan oleh Albert. Wajahnya sudah merah karena Albert yang membersihkan nya dengan sedikit kasar dan tidak berperasaan.
"Semuanya sudah beres bukan, sekarang waktunya aku membuka baju mu" ucap Albert yang akan membuka resleting belakang gaun Laura.
Laura langsung mencegah Albert untuk membuka pakaian nya itu. "Jangan, aku akan membukanya sendiri sebaiknya kau diam saja disitu tuan" ucap Laura yang meminta kepada Albert supaya tidak membuka resleting belakang gaun nya.
"Kenapa aku tidak boleh membuka resleting belakang gaun mu, bukannya aku ini adalah suami mu jadi sudah menjadi hak ku melihat apa yang ada pada dirimu, jadi aku tidak peduli kau mencegah aku untuk tidak membuka resleting baju mu" ucap Albert yang tidak peduli dengan ucapan Laura.
Pria itu langsung menahan Laura di dalam pelukannya supaya wanita itu tidak bergerak saat dirinya membuka resleting belakang gaun itu. Laura hanya bisa diam saja saat perlahan Albert mulai menurunkan resleting baju itu dan pria itu menatap dalam kulit putih milik Laura yang begitu lembut dan bersih. Dia tersenyum sinis melihat Laura yang memejamkan kedua matanya saat Albert menutup kedua saat Albert mulai meraba kulit putih Laura dengan gaya sensual nya.
Karena tidak nyaman dengan apa yang dilakukan oleh Albert, Laura langsung menyikut perut Albert dengan tangannya dan pria itu langsung melepaskan pelukannya dari tubuh Laura.
"Apa yang kau lakukan Laura" tanya Albert menatap tajam kearah Laura.
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepada mu, apa yang kau lakukan keiada ku hah... Kau begitu kurang ajar sekali berani meraba tubuhku" ucap Laura marah dan langsung pergi dari hadapan Albert yang masih memperhatikan dirinya tajam.
"Sungguh gila kau Laura, awas saja aku tidak akan melepaskan mu malam ini Laura" ucap Albert tajam dan langsung keluar dari kamar itu dan membiarkan Laura untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu setelah itu dirinya akan menunjukkan kepada wanita itu siapa sebenarnya dirinya.
***
Sedangkan di dalam kamar mandi, terlihat Laura sedang berusaha menenangkan dirinya karena ulah Albert yang menggoda dirinya.
"Dasar Albert sialan, ternyata begini sifat asli dari pria itu hah.... Sungguh drama yang sangat indah dan menarik sekali tuan Albert "ucap Laura dalam hati sembari tersenyum kearah dirinya sendiri di balik cermin yang ada di depannya itu.
Setelah selesai membersihkan diri, Laura memutuskan untuk keluar dari kamar mandi dengan memegang handuk kecil di tangannya sembari mengusap rambut panjang nya itu. Albert yang duduk di atas ranjang kamar hotel itu langsung mengalihkan perhatian nya kearah Laura yang terlihat sangat cantik dan menarik.
"Kenapa kau melihat ku seperti itu hah, apa ada yang ingin kau lakukan tuan Albert" tanya Laura datar.
"Kau benar nona Laura, ada banyak hal yang akan aku lakukan kepada istri ku ini yang sangat cantik dan juga menarik" ucap Albert sembari mendekati Laura dan dengan tarikan tangannya, Albert berhasil membawa Laura ke dalam pelukan nya.
"Aku menginginkanmu malam ini Laura" bisik Albert di telinga Laura.
"Hahahaha.... Tapi makam ini kesempatan itu tidak datang kekada mu tuan Albert, akan tetapi keberuntungan ini datang kepada ku, karena aku sedang datang bulan jadi kau tidak bisa menyentuh ku" ucap Laura tersenyum sinis dan memaksa Alber untuk melepaskan dirinya. Wanita itu langsung pergi dari hadapan Albert dengan membawa pembalut yang ada di tangan nya ke kabar mandi.
"Sial kenapa tamu nya harus datang sekarang" ucap Albert marah.
"Malam ini kau bebas Laura, tapi lihatlah setelah tamu mu pergi, maka aku benar-benar akan mengambil hak ku dari dirimu" ucap Albert tersenyum sinis.
...****************...
Keesokan harinya, Laura dan Albert sudah siap untuk kembali ke kediaman mereka. Laura sangat bahagia karena semalam Albert tidak mengganggunya karena lelaki itu keluar dan baru kembali tadi pagi.
"kenapa kau tersenyum seperti itu" tanya Albert datar.
"aku tidak tersenyum kok, aku hanya menampakkan gigi ku saja" ucap Laura tersenyum kearah Albert.
"aku tau kau pasti sangat bahagia kan karena kau selamat dari serangan ku semalam bukan, dan kau jangan senang dulu Nina karena akan ku pastikan jika setelah tamu mu ini pergi dari tubuh mu itu, maka aku akan pastikan jika benih ku akan tertanam di rahim mu itu" ucap Albert sembari menatap kearah pribadi milik Laura. Laura langsung menutup area pribadinya dengan tas yang ia gunakan.
"tolong kondisikan mata mu itu tuan, kau sungguh tidak sopan" ucap Laura kesal.
Sedangkan Albert dana sekali tidak peduli dengan teriakan dari Laura yang marah kepada nya. pria itu langsung melangkah ke mobilnya yang sudah terparkir di depan lobby hotel.
"ini tuan kuncinya" ucap petugas hotel yang menyerahkan kunci mobil itu keiada tamu kehormatan mereka yaitu tuan Albert Einstein Alexander.
Albert langsung menerima kunci mobilnya dan langsung masuk ke dalam mobil miliknya. Sedangkan Laura masih berdiri di samping mobil Albert sembari melihat kiri kanan menunggu mobil nya yang kemarin sempat ia bawa ke hotel.
"apa yang kau tunggu, cepat masuk mobil sekarang juga" ucap Albert tajam.
" tidak tuan, sebaiknya aku menghubungi Sintya saja menyuruhnya untuk menjemput ku" ucap Laura menatap Albert sebentar dan kembali fokus menatap ponsel yang ada di tangannya.
Albert yang memiliki kesabaran setipis tisu langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri Laura yang belum sadar jika Albert sudah turun dari mobil itu. pria itu langsung mengendong Laura di atas pundaknya dan pria itu kembali masuk ke dalam mobilnya. pria itu sengaja mendudukkan Laura di atas pangkuannya supaya wanita itu tidak kabur lagi.
"apa yang kau lakukan tuan Albert" teriak Laura kencang dan itu membuat Albert kesal. pria itu langsung mengecup pelan b1b1r ranum milik Laura dan wanita itu langsung diam saat Albert mencium nya.
"apa kau harus dicium dulu supaya mulut mu itu bisa diam nona Laura, kalau itu yang kau suka, aku dengan senang hati akan selalu mencium mu saat kau berteriak seperti tadi" ucap Albert santai dan langsung melajukan mobilnya tanpa menurunkan Laura di atas pangkuan nya.
Beberapa menit kemudian, Albert membawa Laura ke Mansion nya yang ada di negara ini dan Laura sama sekali tidak pernah melihat ada Mansion mewah di tengah hutan lebat seperti ini.
"kau bawa aku kemana" tanya Laura heran.
"ini mansion ku dan mulai sekarang kau akan tinggal disini bersama ku" ucap Albert yang membuat Laura menatap pria itu tajam dan hal itu sama sekali tidak berpengaruh untuk pria yang berada di hadapannya itu.
biar seru
klo bisa ada tokoh laki laki yg lebih baik gitu