NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Muda

Jerat Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Pembantu
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.

Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.

akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?

yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Viola terbangun dari tidurnya, tapi dia tidak mendapati Alvarez dikamar itu, entah kemana cowok tampan itu, mungkin sedang keluar atau berada di dapur.

viola pun bangun dan akan pulang saja kerumahnya, dengan langkah tertatih akibat kakinya yang masih sakit karena insiden tadi pagi viola turun dari ranjang dan menyeret kakinya menuju lift untuk turun kelantai dasar.

Saat pintu lift terbuka, mata viola melebar saat melihat siapa yang ada di raung tamu rumah mewah itu.

"tuan Hadi Wijaya", ucap viola saat mata tajam kakek Hadi menatap padanya,

"gadis macam apa kamu yang bisa bisanya keluar dari kamar seorang laki laki yang bukan suami kamu", ucapan tajam kakek Hadi yang membuat viola membeku bahkan kedua tangannya sudah meremas kuat ujung Rok yang dia pakai,

Bik Sumi dan bi Titin yang mendengar ucapan menohok kakek Hadi pun dadanya terasa sesak, karena mereka tahu yang memaksa viola untuk masuk kekamarnya adalah Alvarez sendiri, tapi sayang sekarang Alvarez tidak ada disana untuk membela viola seperti yang sudah sudah.

cowok tampan itu tadi keluar ke basecamp setelah mendapat telpon dari salah satu sahabatnya, entah ada urusan apa tapi sepertinya penting hingga dia langsung pergi begitu saja.

"maaf tuan, tapi Alva yang meminta saya", ucap viola,

"kalau kamu gadis baik baik pasti kamu akan menolak, tapi saya tahu gadis seperti apa kamu itu, yang pastinya hanya ingin menjerat cucu saya agar bertekuk lutut dihadapan kamu dan setelahnya kamu bisa menguasai hartanya", ucapan kakek Hadi sungguh sangat menyakiti hati viola dan dua wanita yang ikut menyimak ucapan kakek Hadi,

"maaf tuan kalau saya lancang, selama ini saya hanya berteman dengan Alvarez tanpa ada rasa apapun,.saya juga tidak ingin diperlakukan istimewa oleh Alvarez karena saya paham dan sangat mengerti posisi saya, tapi Alvarez selalu memaksa saya tuan", ucap viola membela diri.

"cih, ucapan gadis seperti kamu yang penuh intrik Memang selalu seperti itu", ucap kakek Hadi berdecih,

"maaf tuan kalau saya lancang, selama ini saya selalu minta tuan muda untuk tidak terlalu dekat dengan anak saya, bahkan saya juga selalu minta bantuan sama tuan Thomas dan nyonya saras, tapi Tidak ada yang bisa melarang apapun yang diinginkan tuan muda", ucap bi Titin mencoba membela sang anak,

"kalian ini ibu dan sama saja, yang kalian inginkan pasti hanya harta dari anak saya saja, saya hanya ingin memberi tahukan pada kalian hal penting termasuk pada kamu gadis licik, saya sudah menentukan jodoh untuk Alvarez yang pastinya sepadan dengan keluarga kami jadi saya harap kamu paham posisi kamu, dan jauhi cucu saya", ucap kakek Hadi masih dengan tatapan penuh intimidasi,

hati viola bergemuruh hebat mendengar ucapan kakek Hadi, tidak terima, sudah pasti karena memang selama ini dia tidak pernah ingin diperlakukan istimewa oleh Alvarez tapi Memang cowok itu saja yang tidak bisa diberi tahu.

"saya akan menjauhi Alvarez tuan, tapi saya juga minta sama tuan untuk menyampaikan hal yang sama kepada Alvarez agar dia juga tidak akan lagi menganggu saya", ucap viola,

"hallo, jangan sok kamu, kamu tinggal pergi dari kehidupan Alvarez, itu saja, kamu tahu bagaimana sifat saya, kalau sampai kamu tidak mengindahkan perkataan saya, kamu akan tahu apa yang bisa saya lakukan", ucap kakek Hadi mengancam.

Bik Sumi dan juga bi Titin menangis mendengar ucapan kakek Hadi yang terkesan tidak main main, mereka hawatir akan apa yang bisa dilakukan kakek Hadi pada mereka ataupun pada viola, bekerja bertahun tahun dengan keluarga William membuat mereka paham dan tahu betul bagaimana sikap dan watak lelaki senja itu.

Setelah mengatakan ancaman itu kakek Hadi meninggalkan rumah itu begitu saja, bik Sumi dan bi Titin memeluk viola yang masih berdiri mematung disana, mereka pun membantu viola berjalan pulang kerumah kecil pemberian keluarga William pada mereka.

"apa viola pergi saja ya bu, nek yang jauh agar Alvarez tidak bisa lagi menemukan viola", ucap viola dalam pelukan ibunya.

"tapi kamu mau kemana nak, kita tidak punya sanak saudara yang jauh", ucap bik Sumi,

"kalau vio masih disini, sikap Alvarez akan tetap sama pada vio nek, sedangkan ancaman tuan Hadi tidak akan main main", ucap viola lirih.

mereka pun terdiam bingung juga harus bagaimana sekarang, mau pergi juga kemana, mereka tak punya tempat tinggal, ada juga itu jauh dikampung halaman suami bik Sumi kakeknya viola, dan itu pun sekarang ditempati keponakan dari bik Sumi.

"untuk sementara kamu hindari saja dulu tuan muda, kalau buat dia marah dan kesal sama kamu siapa tahu dengan begitu tuan muda membenci kamu", ucap bik Sumi mencoba memberi saran,

"tapi kita tahu bagaimana sikap Alvarez nek, semakin vio berulah dan membuatnya kesal, semakin nekat juga dianya, sedangkan kita sendiri tahu kan tidak ada yang bisa melarang dan menolak saat Alvarez sudah menginginkan sesuatu", ucap viola,

sulit, situasi mereka saat ini begitu sulit, keluar dari jerat Alvarez sangat sulit viola lakukan karena Alvarez pasti akan semakin nekat kalau viola semakin berulah, dan Tidak mungkin juga mereka meminta bantuan kepada papa Thomas dan mama Andin, karena mereka pasti Tidak akan mau.

Berkata jujur kalau mereka dalam ancaman kakek hadi juga Tidak mungkin, karena itu sama saja membuat hubungan mereka dengan tuan Hadi semakin memburuk.

Sungguh, rasanya viola rasanya ingin sekali pergi menghilang dari bumi ini agar alvarez tidak bisa menemukannya lagi dan keluarganya akan aman dari ancaman kakek Hadi.

Viola tahu kalau sejak mereka kecil tuan Hadi sudah tidak menyukainya, dan itu karena viola adalah anak dari pembantu keluarga William, viola pun sudah sering berkat pada Alvarez agar dia tidak bersikap terlalu padanya tapi dasar Alvarez Saja yang tidak pernah peduli.

"vio hanya takut tuan Hadi akan melukai kalian, dan akan menggunakan kalian sebagai alat untuk menekan vio", ucap viola,

"kamu tenang saja nak, kami pasti akan baik baik saja, kamu yang seharusnya lebih berhati hati, apalagi setelah ini tuan Hadi pasti akan selalu mengawasi kamu nak", ucap bik Sumi.

"iya nek, nenek tenang saja vio pasti akan berhati hati, dan vio akan berusaha menghindari Alvarez bagaimana pun caranya, tapi satu hal yang membuat vio takut nek, kalau sampai Alvarez menolak perjodohan itu dan tuan Hadi menyalahkan vio kembali dan akan semakin menekan vio, apa yang harus vio lakukan nek?", ucap vio frustasi.

sudah bisa ditebak kalau alvarez tidak akan menerimanya begitu saja perjodohan itu, sekalipun dipaksa oleh kedua orang tuanya, Alvarez pasti akan berontak, dan saat itulah pasti kakek Hadi semakin menekannya dan mempersulit posisinya.

1
nyonya
alvs bener³ bucin akut ke vio
LISA
Menarik nih ceritanya..bagus jg salut deh sama 5 sahabat ini..meskipun mereka anak orang kaya tetapi tetap rendah hati bahkan membuka usaha utk mereka yg membutuhkan
Hans Leil: makasih udah mau mampir kak
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!