Sekuel (My Cantik)
Victor Valdes Dewangga,pria mapan berusia 37 tahun.Pria yang gila kerja hingga diusianya yang hampir kepala empat tak kunjung memiliki kekasih.Namun sebuah insiden membuatkannya harus menikahi gadis belia yang masih di bawah umur yaitu Yohanna Revalia Kenzani cucu bungsu dari keluarga Aditama.
Bagaimanakah kelanjutan pernikahan mereka?yuk simak kisahnya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24. Skin to skin
Victor melangkah keluar dari kamar sementara diluar hujan semakin deras di iringi kilatan petir. Victor menuruni tangga menuju lantai dasar meminta nomor Dokter yang tinggal tidak jauh dari sini karena Anna mengalami demam tinggi. Sementara obat penurun demam tidak ada di kotak obat.
"Bik...Nenek mana?,"tanya Victor.
"Nyonya ada di kamarnya Den. Beliau baru saja selesai memasak," jawab pelayan yabg di temui Victor di ruang tengah.
Victor mengangguk pelan lalu balik badan dan melangkah menuju kamar Neneknya yang memang ada di lantai dasar. Pria itu mengetuk pintu kamar Neneknya sebelum masuk.Victor memasuki kamar Neneknya dan langsung mengatakan tujuannya.
Ajeng sangat terkejut mendengar cucu menantunya jatuh sakit segara memberikan nomor dokter pribadinya. Ajeng segara ke kembali ke dapur untuk membuat wedang jahe untuk Anna.
Sementara Victor menghubungi Dokter tapi sayangnya Dokter tidak bisa datang karena ada longsor di beberapa titik sebelum kediaman Neneknya. Namun Dokter menyarankan untuk melakukan metode skin to skin untuk menurunkan suhu tubuh pasien. Biasanya cukup efektif meredakan panas tubuh akibat demam.
Victor menghela nafas beratnya, haruskah ia melakukannya pada Anna?. Victor secara melangkah menjauh lantai dua kamar namun Neneknya meminta membawakan wedang jahe untuk Anna. Victor menerimanya meski ia tahu tidak akan di minum Anna karena gadis itu belum sadarkan diri.
Victor meletakkan wedang jahe buatan Neneknya itu di atas nakas. Ia sudah mengompres kepala Anna tapi demam gadis itu tak kunjung turun. Victor teringat akan saran Dokter tadi yang memintanya melakukan skin to skin pada Anna.
Victor perlahan menurunkan selimut yang menutupi tubuh Anna. Dan kemudian Victor membuka satu persatu kancing piyama Anna. Dan dalam sekejap Anna sudah polos di hadapannya. Victor menelan salivanya melihat pemandangan itu tapi teringat akan tujuan pertamanya pria itu segara menoleh ke arah lain lalu membuka pakaiannya dan masuk kedalam selimut memeluk tubuh Anna.
Victor merasakan jantungnya berdegup kencang apalagi nafas Anna begitu terasa di dadanya. Sentuhan ini membuat pikiran Victor melayang ke arah lain. Victor berusaha untuk ikut memejamkan matanya untuk membuang pikiran kotornya.
Dan beberapa jam berlalu Anna membuka kedua matanya dan merasakan tubuhnya dipeluk seseorang. Anna menelan salivanya saat menyadari jika saat ini Victor lah yang memeluknya dan yang membuatnya tak kalah terkejutnya saat ini dia tidak memakai apapun. Tangan gadis itu bergerak menyentuh rahang tegas Victor, pria itu masih terlelap dan belum menyadari jika ia sudah terbangun.
"Uncle...kenapa kamu begitu sangat tampan," gumam Anna memandangi wajah tampan Victor dari jarak yang begitu sangat dekat. Ia melupakan keadaannya saat itu dan apa yang kemungkinan terjadi kenapa ia bisa tidur dalam keadaan polos.
Pergerakan Anna membuat Victor terbangun dan menatap Anna. Tatapan keduanya saling mengunci dan pria itu membiarkan tangan Anna menyentuh rahangnya.
"Demammu sudah turun?,"tanya Victor menyentuh kening Anna dengan punggung tangannya.
"Uncle--
Victor langsung beranjak dari tidurnya setelah memastikan suhu tubuh Anna sudah kembali normal. Namun pria itu melongo saat Anna tiba-tiba saja kembali memeluknya.
"Anna--
"Uncle... bisakah kita lebih dari ini?," tanya Anna membuat Victor menatap tajam Anna. Tidak sadarkah gadis ini dengan ucapannya.
"Anna masa depanmu masih panjang dan--
"Masa depanku ada bersamamu Uncle. Aku ingin menjadi istrimu seutuhnya,"bisik Anna menenggelamkan wajahnya di dada bidang Victor membuat pria itu menggeram kecil karena apa yang dilakukan Anna membangunkan sesuatu di bawah sana.
"Anna...jangan seperti ini," jawab Victor berusaha untuk melepaskan pelukan Anna. Ia masih memiliki kesadaran untuk tidak meladeni apa yang di perbuat Anna pada tubuhnya.
"Kenapa Uncle?.Apakah tubuhku tidak menarik?," tanya Anna.
"Anna kamu masih muda dan perjalanan hidupmu masih panjang. Aku ingin kamu mendapatkan pria yang lebih muda dariku,"jawab Victor.
"Seandainya itu terjadi apakah Uncle rela melihatku bersama orang lain. Apakah Uncle rela aku di miliki orang lain?," tanya Anna menatap kedua manik mata Victor.
Victor terdiam mendengar jawaban Anna, ucapan Anna membuatnya tidak bisa berkata-kata lagi. Ia mencoba membayangkan jika Anna bersama pria lain dalam keadaan yang sama saat ini. Hati pria itu merasa tidak rela jika Anna melakukan hal yang sama dengan pria lain seperti sekarang ini.
"Jawab Uncle!," ucap Anna.
"Anna--
"Apakah karena usiaku yang jauh lebih muda dari Uncle membuat Uncle meragukanku?. Aku ini istrimu Uncle dan aku saja tidak mempermasalahkan usia Uncle. Aku ingin menjadi istrimu seutuhnya Uncle, bisakah kamu mewujudkannya Uncle?,"tanya Anna. Ia sudah memikirkan ini matang-matang sebelumnya jika akan akan menggoda Victor agar mau menyentuhnya.
"Anna-- apakah kamu tidak akan menyesal dengan permintaanmu ini?. Sesuatu yang terjadi tidak akan kembali lagi Anna.Pikirkan itu baik baik,"ucap Victor lalu beranjak dari ranjang mengemasi pakaiannya dan masuk kedalam kamar mandi.
Anna menatap pintu kamar mandi yang sudah tertutup. Gadis itu memejamkan kedua matanya, ternyata menggoda Victor tidak semudah yang ia bayangkan. Anna mengeratkan selimut yang membalut tubuh polosnya. Anna menatap kearah jendela kamar, diluar hujan masih turun meski tidak lagi deras. Ucapan Victor yang ingin mereka berpisah kembali terngiang-ngiang di kepalanya.
"Apakah Uncle Victor mencintai wanita lain sehingga ia ingin berpisah denganku?," batin Anna membayangkan jika Victor mencintai wanita lain.
Anna sibuk dengan pikirannya saat Victor keluar dari kamar mandi menggunakan bathrobenya. Anna tidak menyadari jika Victor saat ini menatapnya dengan tatapan tidak terbaca.
"Anna...,"seru Victor.
Anna tidak menggubris seruan dari Victor karena gadis itu sibuk dengan pikirannya. Gadis itu sibuk dengan lamunannya dan hal itu membuat Victor penasaran apa yang membuat gadis itu melamun.
"Anna...,"seru Victor dan kali ini pria itu menyentuh bahu polos Anna.
Anna tersentak kaget dan lamunannya buyar seketika pada Victor. "Uncle apa aku boleh tanya sesuatu?,"tanya Ana menatap Victor yang berdiri di hadapannya.
"Kenapa belum berpakaian?,"jawab Victor kembali bertanya mengabaikan pertanyaan Anna yang menatapnya dengan tatapan penuh selidik.
"Apakah Uncle mencintai seseorang?," tanya Anna mengutarakan pikirkan saja tadi. Jika memang Victor mencintai orang lain, ia sudah memutuskan untuk menyetujui perpisahan mereka karena dia tidak akan bisa mendapatkan hati pria itu.
Pertanyaan Anna membuat Victor mengerutkan keningnya. Bagaimana Anna bisa berpikiran seperti itu jika ia mencintai orang lain. Sementara dirinya terikat pernikahan dengan gadis ini.
"Apa maksudmu Anna?," tanya Victor melipat kedua tangannya di depan dada.
"Jawab saja Uncle!," jawab Anna menunggu jawaban dari Victor.
"Jika memang Uncle mencintai orang lain aku setuju dengan permintaan Uncle untuk berpisah. Aku tidak akan bisa merengkuh hati Uncle jika Uncle mencintai wanita lain,"sambung Anna.
"Anna--
"Apakah wanita itu cantik dariku Uncle?,"tanya Anna.
"Anna apa yang kamu bicarakan?,"ujar Victor karena Anna bicara semakin melantur.
"Aku ini bicara apa, tentu saja wanita itu cantik lebih dewasa dariku,"kekeh Anna udah tahu kan kebodohannya sendiri karena selama ini mencintai Victor tetapi cintanya hanya bertepuk sebelah tangan.
...****************...
bikin ana hamil thor ank kembar biar bersaing sama arsen