Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.
Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.
Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.
Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.
Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak penting lagi!
Shun Yuan merasakan sentuhan di bahunya. Sentuhan yang lembut itu membuat Shun Yuan menoleh ke belakang.
"Li Mei?"
"Kaisar, sebenarnya apa yang terjadi padamu?"
"Maksudmu?" Shun Yuan tentu saja bingung dengan pertanyaan Li Mei karena dia merasa tidak terjadi apa-apa dengannya.
"Aku merasa ada yang aneh dengan dirimu. Tak biasanya Kaisar begitu marah seperti itu. Kaisar juga terlihat peduli sekali dengan Permaisuri"
"Tidak ada yang terjadi pada diriku. Tentu saja aku marah karena para Menteri ku tidak bisa bekerja dengan benar dan mengenai Permaisuri, bukankah itu wajar karena dia istriku?"
Li Mei terlihat gugup dan berusaha mengendalikan dirinya. Dia cukup terkejut dengan jawaban Shun Yuan. Sekarang Shun Yuan justru bertindak seperti seorang suami yang begitu mencintai istrinya.
"I-iya tentu saja. Tapi menurutku, kau berubah akhir-akhir ini. Perhatian dan tatapan mu selalu tertuju pada Permaisuri. Aku sama sekali tidak keberatan karena aku mengerti di mana posisiku. Tapi aku takut Kaisar, aku takut kehilangan mu. Dulu semua perhatian dan cinta mu hanyalah untukku, tapi sekarang aku seolah asing saat berada di sisimu. Kamu tidak lagi melihat kepadaku" Li Mei menunduk sambil menitikkan air matanya.
Biasanya Shun Yuan tidak akan pernah tega melihat Li Mei bersedih sampai menangis.
"Li Mei, apa yang kau pikirkan. Aku tidak akan melupakanmu. Kalian mempunyai tempat tersendiri dalam hidupku. Jadi jangan memikirkan hal itu lagi!" Shun Yuan mencakup wajah Li Mei. Dia menghisap air mata yang berjatuhan di wajah Li Mei.
"Tempat tersendiri? Jadi Kaisar sudah mencintai Permaisuri Jian Ying?" Li Mei menatap Shun Yuan dengan matanya yang basah.
Dia juga ketakutan kalau ternyata sekarang ini Shun Yuan sudah memiliki perasaan mendalam pada Jian Ying.
"A-aku.." Shun Yuan terlihat gugup.
Greppp...
Li Mei yang melihat Jian Ying berjalan dari kejauhan langsung memeluk Shun Yuan begitu saja.
"Li Mei" Gumam Shun Yuan. Dia juga ingin melepaskan diri dari Selirnya itu.
"Aku tidak mau kehilanganmu Kaisar. Sungguh aku mencintaimu" Li Mei semakin menyusupkan wajahnya di dada bidang Shun Yuan.
"Apa yang kau lakukan Li Mei? Ini di luar, jaga sikapmu!" Pinta Shun Yuan tapi Li Mei seolah abai. Dia tetap memeluk Shun Yuan dengan erat. Dia sengaja ingin memperlihatkan pada Jian Ying bahwa Shun Yuan hanyalah miliknya.
Tapi sebenarnya Li Mei juga terkejut karena ternyata Jian Ying telah keluar dari penjara entah siapa yang membebaskannya. Li Mei juga merasa takut kalau seandainya Jian Ying membongkar semua sifatnya selama ini di depan Shun Yuan.
"Li Mei tolong lepas dulu" Pinta Shun Yuan yang akhirnya di turuti oleh Li Mei.
"Permaisuri?" Li Mei berpura-pura terkejut saat melihat Jian Ying berada tak jauh darinya.
"A-Ying" Gumam Shun Yuan dengan gugup. Dia tak mau ada kesalahan lagi yang membuat hubungannya dengan Jian Ying semakin merenggang.
Jian Ying hanya melirik sekilas sambil berjalan tanpa mempedulikan Shun Yuan yang sedang bermesraan dengan Li Mei.
"Tunggu Permaisuri" Shun Yuan menahan lengan Jian Ying.
"Ada apa Kaisar?" Tanya Jian Ying tanpa mau menoleh sedikitpun pada Shun Yuan.
"Kau mau ke mana? Tolong jangan salah paham dulu, tadi Li Mei yang me.."
"Kaisar, kenapa kau lucu sekali. Bukankah dari dulu kalian seperti itu? Kenapa sekarang kau harus menjelaskan apa yang sedang kau lakukan dengan Selir Li Mei padaku? Itu sungguh tidak penting bagiku!" Ucap Jian Ying dengan wajah datarnya. Dia juga tak sudi untuk melihat Li Mei yang masih ada di sana.
Ucapan tak peduli itu sungguh menggores hati Shun Yuan. Dia tidak menyangka kalau Jian Ying sama sekali tak merasa cemburu sama sekali saat melihatnya di peluk seperti tadi oleh Li Mei.
Tapi sikap acuh tak acuh dari Jian Ying itu justru membuat bibir Li Mei tersenyum tipis. Dia puas karena bisa membakar hati Jian Ying. Dia tau kalau di balik sikap aneh Jian Ying akhir-akhir ini, pasti Jian Ying masih mencintai Shun Yuan.
"Permisi Kaisar, aku harus pergi!" Jian Ying melepas tangan Shun Yuan yang masih memegang erat lengannya.
Permaisuri tak di anggap itupun kembali melangkah meninggalkan Shun Yuan yang terlihat begitu kecewa.
"Dasar bermuka dua" Ucap Shuwen setengah berbisik ketika melewati Yeyen, dayang setia milik Li Mei.
"Kurang ajar kau!" Balas Yeyen dengan mata mendelik namun hanya di balas oleh Shuwen dengan menjulurkan lidahnya.
Dari kejauhan, Shun Yuan hanya bisa menatap kepergian Jian Ying. Sekarang wanita itu benar-benar meninggalkannya, melupakannya dan mengabaikannya.
"Permaisuri awas!!" Shuwen berteriak ketika Jian Ying tak sengaja menginjak hanfunya sendiri dan ingin jatuh tersungkur ke depan.
Shun Yuan pun segera berlari ingin meraih Jian Ying yang belum terlalu jauh darinya. Tapi...
Grepp....
Tubuh Jian Ying sudah lebih dulu di tangkap oleh Weisheng yang kebetulan melintas di sana.
Weisheng melingkarkan tangannya di pinggang Jian Ying hingga tubuh mereka saling menempel tanpa jarak.
"Permaisuri tidak papa?" Suara Weisheng membuat Jian Ying membuka matanya.
"T-tidak papa. Maaf aku tidak sengaja" Jian Ying yang merasa gugup karena begitu dekat dengan Weisheng tentu saja langsung melepaskan diri.
"Syukurlah kalau tidak papa"
"Hmm, terimakasih karena sudah menolongku"
"Sama-sama Permaisuri. Saya senang bisa menolong Permaisuri" Weisheng tersenyum tipis melihat kegugupan Jian Ying sejak tadi.
"Kalau begitu aku kembali dulu"
"Silahkan Permaisuri" Weisheng bergeser memberikan jalan untuk Jian Ying. Namun baru satu langkah, Jian Ying menghentikan langkahnya karena merasa nyeri di pergelangan kakinya.
"Ada apa Permaisuri?" Shuwen langsung memegang lengan Jian Ying.
"Sepertinya kaki ku terkilir Shuwen" Jian Ying menangis merasakan nyeri pada kakinya.
"Kalau begitu, biar saya antar Permaisuri. Sepertinya kaki Permaisuri akan semakin terasa sakit kalau di paksa untuk berjalan. Setelah ini baru panggilkan tabib untuk memijat kaki Permaisuri"
"Baiklah" Jian Ying terpaksa menerima bantuan Weisheng tapi di samping itu, Jian Ying juga sengaja karena dia tau pasti ada Shun Yuan di belakangnya.
"Maaf kalau saya lancang Permaisuri" Weisheng meminta ijin untuk menggendong Jian Ying seperti yang kemarin Shun Yuan lakukan kepadanya.
"Tidak papa"
Tubuh Jian Ying pun langsung melayang dalam gendongan Weisheng. Dia pun tak ragu untuk melingkarkan tangannya di leher pria tampan itu. Ujung mata Jian Ying juga bisa menangkap tatapan tak suka dari Shun Yuan yang masih berdiri di sana bersama Li Mei.
"Kaisar, apa Kaisar tidak papa?" Li Mei melihat kemarahan di wajah Shun Yuan.
Shun Yuan tak menyahut sama sekali, dia malah berbalik pergi dengan kedua tangannya yang mengepal dengan kuat.
tapi apapun itu, terimakasih untuk cerita yg indah dan sangat sarat makna..
bahagia mmg hrs diciptakan bukan diangankan saja
kayaknya bakal mirip bara bere nggak ya...???
hayo Lo... bakal dihajar lagi nggak tuh...udah hamilin anak kesayangannya...