Di tengah hiruk pikuk dunia persilatan. Sekte aliran hitam semakin gencar ingin menaklukkan berbagai sekte aliran putih guna menguasai dunia persilatan. Setiap yang dilakukan pasti ada tujuan.
Ada warisan kitab dari nenek moyang mereka yang sekarang diperebutkan oleh semua para pendekar demi meningkatkan kekuatan.
Di sebuah desa kecil, hiduplah seorang anak yang masih berusia 7 tahun. Dia menjadi saksi bisu kejahatan para pemberontak dari sekte aliran hitam yang membantai habis semua penduduk desa termasuk kedua orang tuannya.
Anak kecil yang sama sekali tidak tau apa apa, harus jadi yatim piatu sejak dini. Belum lagi sepanjang hidupnya mengalami banyak penindasan dari orang-orang.
Jika hanya menggantungkan diri dengan nasib, dia mungkin akan menjadi sosok yang dianggap sampah oleh orang lain.
Demi mengangkat harkat dan martabatnya serta menuntut balas atas kematian orang tuanya, apakah dia harus tetap menunggu sebuah keajaiban? atau menjemput keajaiban itu sendiri?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aleta. shy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENDAHULUAN
Berlatar belakang disebuah Kerajaan Hua yang dipimpin langsung oleh seorang Raja yang bernama Hua Long dengan wilayah kekuasaannya yang begitu luas serta dikaruniai sumberdaya alam melimpah ruah.
Dunia persilatan menguasai hampir seluruh dataran luas di wilayah kekuasaan kerajaan Hua. Banyak pendekar hebat dari berbagai kalangan ditambah bibit-bibit unggul mulai tumbuh seiring berjalannya waktu.
Akan tetapi, konflik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir ini membuat Kerajaan Hua akan mendapatkan masalah besar jika tidak segera di atasi.
Setiap sekte seakan menjadi boomerang bagi sekte lainnya. Tidak peduli sekte aliran putih maupun sekte aliran hitam, mereka sama-sama memusuhi satu sama lainnya. Terdapat dinding pemisah antara keduanya sehingga sulit disatukan lagi.
Pada awalnya, sekte di wilayah kerajaaan Hua satu abad yang lalu hanya sekitar sepuluh sampai belasan sekte. Namun sekarang, terdapat hampir puluhan bahkan ratusan sekte yang berada di wilayah kerajaan tersebut. Belum lagi sekte-sekte ilegal berdiri dengan sendirinya tanpa izin dan diketahui oleh pihak Kerajaan.
Di tengah hiruk pikuk dunia persilatan, sekte aliran hitam semakin gencar ingin menaklukkan berbagai sekte aliran putih guna menguasai dunia persilatan.
Perbandingan ilmu yang cukup mencolok antara sekte aliran gelap yang memiliki kekuatan berbanding jauh dibanding dengan sekte aliran putih membuat dunia persilatan sedang tidak baik baik saja.
Masalah besar antara sekte aliran putih yang sekarang tidak bersatu dengan sekte aliran putih lainnya membuat celah bagi para pendekar dari kalangan sekte aliran hitam memanfaatkan situasi tersebut. Perbedaan pendapat menjadi faktor utama renggangnya hubungan persaudaraan antara satu sekte dengan sekte lainnya.
Memanfaatkan kesempatan emas ini, mereka pendekar sekte aliran hitam mulai diam-diam masuk dari dalam melakukan provokasi antara satu sekte aliran putih dengan sekte aliran putih lainnya sehingga sedikit demi sedikit hilanglah rasa keperdulian terhadap mereka sesama sekte aliran putih.
Adu domba.
Namun, bukan berarti semua sekte aliran putih bisa dengan mudah tertipu daya oleh trik licik murahan seperti ini. Hanya saja kebanyakan dari mereka memang sudah masuk ke dalam permainan yang dibuat oleh pendekar sekte aliran hitam sehingga bagi mereka yang mengetahui, lebih memilih mengabaikan dan tidak mengindahkan permainan adu domba licik demi menjaga persaudaraan sesama kalangan pendekar sekte aliran putih.
Rencana sekte aliran hitam terbukti manjur, mereka bahkan berani melancarkan aksinya secara terang terangan tidak seperti sebelumnya secara sembunyi-sembunyi tanpa ada halangan yang berarti kecuali dari pihak Kerajaan.
Pemberontakan.
Tidak sedikit korban berjatuhan dan gugur akibat serangan-serangan sekte aliran hitam demi melumpuhkan sekte-sekte aliran putih dengan menghabisi para petinggi sekte yang berusaha menghalang-halangi ambisi mereka untuk mendapatkan warisan kitab kuno demi mendalami isi dari kitab tersebut guna meningkatkan kekuatan secara signifikan serta mempelajari ilmu-ilmu terlarang di dunia persilatan.
Yang mana kitab-kitab itu telah dititipkan para leluhur mereka ribuan tahun yang lalu agar menjaga dan tidak mempelajarinya dengan sebab menimbulkan berbagai masalah dan ketidakseimbangan didalam dunia persilatan.
Ya, dalam beberapa tahun terakhir ini baru terkuak jikalau nenek moyang mereka meninggalkan kitab-kitab terdahulu (kitab kuno) yang dapat meningkatkan kekuatan dan ilmu beladiri secara drastis sehingga membuat semua pendekar ingin memperebutkannya.
Hal ini dipicu oleh seseorang ahli beladiri, salah satu dari pemimpin sekte aliran hitam yang sekarang mampu mencapai Tingkatan Pendekar alam hanya dalam beberapa tahun saja sesudah mempelajari salah satu pecahan kitab seribu jurus dari sekte Elang putih.
...(Sekte Elang putih adalah salah satu sekte pendekar aliran putih )...
Note: Tingkatan kekuatan para pendekar terbagi menjadi 6 tingkatan
Pendekar murni
Pendekar mula
Pendekar bumi
Pendekar langit
Pendekar alam
Pendekar surgawi
Setelah berita dan isu soal kitab-kitab kuno telah tersebar luas dan membuat gempar dunia persilatan, para pendekar ahli beladiri dari sekte aliran gelap yang haus akan kekuatan mulai melancarkan aksi mereka dalam beberapa tahun terakhir ini yang menyebabkan perang darah tak tertahankan.
Namun, letak kitab-kitab tersebut masih menjadi misteri sehingga perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk mencari dan memilikinya.
Tidak hanya sampai disitu, setiap kitab memiliki tipe dan tingkatan yang berbeda-beda serta tingkat kesulitan untuk mempelajarinya.
Para pendekar dari sekte hitam tidak mempedulikan apapun larangan atau perintah dari siapapun. Asalkan itu bisa membuat mereka menjadi kuat dan terkenal di dunia persilatan, mereka akan melakukan apa saja menghalalkan segala cara untuk menaklukkan dunia.
Prinsip mereka beranggapan kalau orang lemah adalah parasit dan tidak pantas untuk hidup di dunia persilatan ini. Dalam arti yang kuat adalah raja dan yang lemah adalah budak.
Setelah mereka tahu pasti bahwa ada golongan dari mereka yang telah mencapai tingkatan Pendekar alam hanya dengan beberapa tahun saja bermodalkan membaca dan memahami isi kitab kuno tersebut, membuat mereka semakin membara untuk segera mendapatkannya.
Berbanding terbalik dengan sekte aliran putih yang menentang habis-habisan prilaku dari kalangan sekte aliran hitam. Hal itu justru menjadi pantangan bagi mereka jika tidak mengindahkan pesan-pesan dari Nenek moyangnya.
Namun Sekte-sekte aliran hitam dapat berbicara banyak. Dengan bakat dan ilmu beladiri mereka yang sekarang, sekte aliran putih bukan halangan yang berarti untuk mereka seharusnya.
Terbukti dengan setiap lancaran serangan oleh sekte hitam yang mampu memporak-porandakan pertahanan dari pendekar sekte aliran putih.
Hal ini berdasarkan keyakinan dari sekte aliran putih jika kekuatan dan ilmu beladiri harus sesuai dengan warisan nenek moyangnya dan melarang untuk mempelajari ilmu beladiri diluar dari ilmu perguruan nya tersebut.
Berbeda dengan sekte aliran hitam, mereka mempelajari semua teknik teknik ilmu beladiri yang terbukti sekarang jikalau mereka diatas angin dibandingkan sekte aliran putih.
Namun bukan berarti di sekte aliran putih tidak mempunyai pendekar-pendekar hebat. Mereka salah besar jika beranggapan demikian.
Ya walaupun hanya sedikit, tapi setidaknya masih bisa untuk meladeni mereka dari kalangan sekte aliran gelap.
Kerusakan dimana mana, masalah dimana mana, pertikaian dimana mana, ketidakadilan dimana mana.
Siapakah yang akan menyelamatkan dunia persilatan ini?
Siapa yang akan mendamaikan diantara kubu-kubu besar yang saling melemparkan kekuatannya?
Dan siapakah yang akan membawa perdamaian?