NovelToon NovelToon
Nona Muda And Mr. Brixton

Nona Muda And Mr. Brixton

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:27.3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Hubungan asmaranya tak seindah kehidupannya. Hatinya sudah mati rasa karena selalu dipermainkan oleh para pria. Namun, seorang pria yang baru pertama kali ia jumpai malah membuat hatinya berdebar. Akankah Violet membuka hatinya kembali?

Sayangnya pria yang membuat hatinya berdebar itu ternyata adalah pria yang menyebalkan dan kurang ajar. Gelar 'berwibawa' tidaklah mencerminkan kepribadian si pria ketika bersamanya.

"Kau hanyalah gadis manja, jangan coba-coba untuk membuatku kesal atau kau akan tau akibatnya." — Atlas Brixton Forrester.

****

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

...Sebelum membaca wajib LIKE! ☺️...

...***...

Saat ini Violet, Kana dan Elle sedang makan siang bersama di ruangan Violet.

Karyawan yang lain tak keberatan karena Kana dan Elle bisa lebih bebas dari pada mereka. Selagi gajinya tetap sama, mereka tidak akan keberatan. Lagi pula, Violet juga baik pada karyawan lainnya, bukan hanya pada Kana dan Elle. Yang membedakan hanyalah kedua gadis itu adalah teman baik Violet.

"Violet, video mu saat di pesta kemarin menjadi viral. Tapi, kau terlihat keren di sana," celetuk Elle. Dia mengunyah makanan sambil menyalakan ponselnya dan mencari video yang dia maksud.

"Video?" Violet bingung. Ketika Elle menyodorkan ponselnya, gadis itu segera menyambar benda pipih tersebut.

Mata Violet melebar. Ternyata beberapa orang memvideo tingkah konyolnya tadi malam. Astaga... Bagaimana kalau mommy nya tau?

Mata Violet seakan lepas dari tempatnya saat dia kembali melihat like dan juga tayangan pada video tersebut. Tayangannya lebih dari lima ratus ribu dan like nya hampir mencapai seratus ribu!

Nasi sudah menjadi bubur, dia tak bisa mencegahnya. Lagi pula kalau sudah viral seperti itu, tidak ada gunanya untuk menyuruh si pemilik akun agar menghapus postingan tersebut, karena semua orang sudah melihatnya.

"Ini baru temanku! Lanjutkan kawan!" seru Kana. Dia bertepuk tangan dengan pelan dan setelahnya lanjut makan.

Violet berdecak, "Aku terpaksa!" katanya, lalu menggigit potongan pizza nya lagi.

"Tidak terpaksa juga tidak apa-apa. Memang sudah sepatutnya kau begitu," sahut Elle yang diangguki Kana.

"Kalau bisa, tingkatkan lagi. Benar, kan?" Elle meminta persetujuan Kana, dan gadis itu kembali mengangguk.

"Atlas itu milikmu. Jangan biarkan lalat seperti wanita itu berkeliaran di dekatnya. Kau harus bertindak lebih dari pada itu, Violet," ucap Kana.

"Kalian ini bicara apa? Sudah jangan dibahas lagi!" Violet menatap kesal pada kedua temannya. Sebenarnya dia malu. Tingkahnya kemarin membuatnya menyesal. Jejak digital tidak akan hilang begitu saja dan videonya sudah viral dimana-mana.

Kana dan Elle saling melempar senyum menggoda. Mereka adalah fans Atlas & Violet garis keras! Pokoknya mereka harus kawal Atlas dan Violet sampai menikah!

"Kau beruntung bisa menjadi istri Atlas Forrester, dia adalah pria yang nyaris sempurna! Aku jamin, hidupmu akan tercukupi sampai seratus turunan sekalipun!" Kana geleng-geleng kepala mengingat betapa kayanya Atlas Forrester.

"Benar! Seleraku menjadi makin tinggi saat melihatnya," sambung Elle.

"Jangan terlalu memujinya, kalian bisa kecewa nanti," tegur Violet. Tak tau saja mereka sikap Atlas seperti apa yang sebenarnya.

"Kenapa harus kecewa? Aku yakin, Atlas tidak seburuk itu," sahut Kana.

Ya ya ya, terserah kalian! Batin Violet kesal. Dia mengabaikan kedua temannya yang asik memuji Atlas, lebih baik dia makan daripada mendengarkan mereka.

****

"Violet."

Baru saja hendak membuka pintu apartemen, Violet di kagetkan suara Atlas yang memanggilnya. Ternyata pria itu berjalan di belakangnya sedari tadi. Tapi, kenapa jam segini Atlas sudah pulang?

"Ada apa?" Violet berbalik.

"Nenek memintamu datang ke rumah. Dia ingin mengobrol bersamamu," kata Atlas.

"Sekarang?" tanya Violet. Dia menatap jam tangannya, masih pukul 4 sore.

Atlas mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau begitu, tunggu aku mandi sebentar. Badanku terasa lengket," ujar Violet. Atlas mengangguk lagi. Mereka pun masuk ke dalam unit apartemen Violet.

"Kalau haus ambil saja minuman yang ada di kulkas," ucap gadis itu.

"Ya."

Atlas duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Sebenarnya tidak ada yang menarik dari isi ponsel Atlas. Aplikasinya pun hanya aplikasi bawaan handphone dan 2 aplikasi kerja yang dia download. Sangat berbeda dengan ponsel Violet yang penyimpanan nya hampir penuh karena banyak aplikasi tak berguna.

Selang beberapa menit, Violet keluar dari kamar dengan pakaian berbeda, aroma parfumnya membuat Atlas mengangkat wajahnya yang tadi menunduk menatap ponsel.

"Ayo!" ajak Violet.

****

Sekarang Violet dan Nenek Birdie sedang berada di taman kecil di belakang mansion. Violet duduk lesehan di atas rumput sedangkan Birdie duduk di kursi roda.

"Kau sangat cantik. Seperti diriku saat masih muda."

Violet tersenyum tipis, "Sampai sekarang pun, Nenek tetap cantik dan terlihat awet muda," balas Violet.

"Selain cantik, kata-katamu juga sangat manis. Aku jadi tersanjung," ujar Birdie sembari terkekeh.

"Tentu saja, bukankah itu harus?" balas Violet yang juga terkekeh.

Birdie tertawa kecil khas nenek-nenek. Dia bersyukur karena calon istri cucu kesayangannya secantik Violet. Mereka memang sudah beberapa kali bertemu, tapi baru kali ini mereka duduk berdua sambil mengobrol dan menikmati secangkir teh hangat.

Atlas sendiri memilih mengawasi dari balkon kamarnya saja. Nenek yang memintanya agar tidak ikut bergabung. Wanita tua itu benar-benar ingin menghabiskan sore hari ini bersama Violet saja.

"Cantik."

Atlas menoleh kala mendengar suara kakaknya. Pria gagah itu sudah berdiri di samping Atlas sambil menatap Violet di bawah sana.

"Siapa? Nenek memang cantik," sahut Atlas. Dia kembali menatap kedua wanita itu.

"No. The young girl, she's beautiful," jawab Jaxon, dia melirik adiknya yang terlihat mengeraskan rahangnya, namun sorot mata itu masih menatap sang tunangan dengan tenang.

"Dia tidak cocok untukmu. Dia sangat merepotkan dan ceroboh seperti Troy," ujar Atlas menjelekkan Violet.

Jaxon mengangguk, "Tapi aku suka gadis yang merepotkan ku. Artinya dia akan selalu berada di dekatku nanti," ucapnya semakin memperkeruh suasana.

Atlas menatap datar Jaxon. "Lalu?"

Jaxon terkekeh kecil. Dia berdehem sebentar. "Mulutmu bisa menjelekkannya, tapi matamu tidak bisa berbohong, Atlas. Nyatakan isi hatimu sebelum gadis itu berpaling pada pria lain," kata Jaxon.

Atlas mendengus, "Isi hati apa? Jangan bertingkah konyol. Ini seperti bukan dirimu, Kak."

"Terserah. Aku hanya ingin kau bertindak lebih cepat." Jaxon menatap Violet lagi. "Kau tahu, seorang wanita tidak akan menyatakan isi hatinya sebelum pria yang memulainya lebih dulu. Tapi, wanita akan lebih dulu jatuh cinta dibandingkan pria," lanjutnya.

Jaxon kembali menatap Atlas. Dia menepuk-nepuk pundak adiknya, "Jangan tinggikan egomu."

Setelah berkata demikian, Jaxon meninggalkan Atlas yang masih terus menatap Violet dengan tatapan mata yang sulit diartikan.

****

"Sering-seringlah berkunjung kemari, aku kesepian karena semua orang sibuk dengan urusan mereka," kata Birdie.

Violet mengangguk, dia memeluk wanita tua itu sebelum pergi dari sana. "Baik, Nek. Aku usahakan," jawabnya.

Violet melambaikan tangannya pada Birdie sebelum masuk ke dalam mobil Atlas.

"Aku rasa nenek menyukaimu," celetuk Atlas.

Violet mengangguk sambil memasang sabuk pengaman. "Pesona ku memang tidak bisa diragukan lagi," balasnya dengan percaya diri.

Atlas mendengus mendengarnya.

Hari sudah hampir malam. Awalnya nenek meminta Violet agar ikut makan malam bersama, tapi ternyata Atlas ada urusan setelah ini. Dari pada Violet ngang ngong sendirian, lebih baik dia ikut Atlas pulang.

"Malam ini aku tidur di apartemenku saja," ucap Violet.

"Sudah tidak takut lagi?"

"Masih takut sebenarnya," jawab Violet. "Tapi nanti apartemenku berhantu kalau tidak ada yang menghuni."

"Bukankah hantunya kau sendiri?"

Plak!

"Kurang ajar!" maki Violet setelah dia menampar pundak kekar tunangannya dengan keras.

"Sudah kubilang, aku itu lebih cocok menjadi princess daripada makhluk-makhluk aneh seperti itu!" lanjut Violet menggebu.

"Itu menurutmu saja. Sudut pandang orang lain berbeda lagi, dan aku merasa kau tidak cocok menjadi princess."

Violet menendang kaki Atlas, "Jaga bicaramu! Aku calon istrimu, Atlas!" Matanya melotot tajam.

Dia adalah gadis cantik nan anggun, bagaimana bisa Atlas menyamakan dirinya dengan makhluk-makhluk aneh seperti hantu dan lainnya?

***

1
Yani Cuhayanih
visualnya gk jelas ...
🍏A↪(Jabar)📍
ternyata mimpi kurira nyata 🙂
Titin Renova Rezeki Simbolon
up donk.. stiap hr 1 episode aja pun tak apa
Yeti Kurniati
apdet trus dong KK cerita.nya jngan sepotong"
Titin Renova Rezeki Simbolon
kapan up
Kholisatun Nada Channel
Good
🍏A↪(Jabar)📍
Typo Mungkin kata bukan mata 🙏
Nayla Nazafarin
thor visual badannya atlas yg kekar biada aj napa??
kalau ky gitu mlah mirip binaragawan
Fakih Pramana: bener,kesan ny malah ngeri
total 1 replies
Cindi RD
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
😂😂
Jax Maxll
semoga Atlas segera dtg menyelamatkan Violet, semangat thor 💪
🧸fre_love❦
AAA GUMUSHHH BANGETT/Sob//Sob/
Elizabeth Zulfa
kpn nikahnya mreka??
Elizabeth Zulfa
Carles ini zg guru olahraga kah??
🍏A↪(Jabar)📍
/Facepalm//Facepalm/
Widya
Haiiiii.. jangan lupa beri bintang 5 dan ulasannya yaaaa🥰🥰💗
Uti Enzo
Luar biasa
🍏A↪(Jabar)📍
kurang panjang/Slight/
𝐌𝐚𝐮𝐫𝐚 menuju Hiatus.
Terlalu singkat Thor, tapi saya suka jalan ceritanya/Hey/
🍏A↪(Jabar)📍
lanjut crazy up /Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!