NovelToon NovelToon
Senyuman Iblis Di Balik Topeng Cinta

Senyuman Iblis Di Balik Topeng Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / CEO / Cinta Seiring Waktu / Psikopat itu cintaku
Popularitas:148.1k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Cinta dan Obsesi? Seperti dua sisi koin yang berbeda.

Ryu Dean sudah dua tahun ini berpura-pura menjadi security di sebuah kampus ternama, hanya untuk mengamati tunangannya, Almira. Seorang tunangan yang tidak setia padanya.

Tapi di balik itu, ada Fiona seorang mahasiswi paling alay yang selalu mengoceh bercerita tanpa henti padanya.

Perlahan perasaan patah hati Ryu pada Almira berubah. Dirinya merasa nyaman setiap kali bersama dengan Fiona.

Namun ada kalanya perasaan tidak berbalas. Fiona ingin menyatakan cintanya pada kang bakso.

Membuat ego seorang Ryu Dean tidak dapat menerimanya. Putra tunggal keluarga konglomerat, dikalahkan oleh kang bakso?

"Kamu sudah gila...?" Gumam Ryu Dean tertawa, aneh.

Bagaimana obsesi konyol ini, akan berlanjut?

🍀🍀🍀 Warning! Buatan seorang amatir yang hanya iseng menulis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Terakhir

Dirinya masih ketakutan hingga kini, tetap menginjak pedal gasnya. Tidak peduli melewati kuburan dengan kuntilanak yang duduk di atas dahan pohon, kemudian terbang menghilang.

Apa yang ada di fikirannya? Yang terpenting wanita yang ada di sampingnya tidak mati kemudian menjadi kuntilanak.

Bug!

Fiona yang mengeluarkan darah dari sekujur tubuhnya malah bersandar pada Dio yang tengah menyetir.

"Ini bukan darah...ini bukan darah...darah hanya mitos, ini hanya jus anggur." Gumam Dio yang sejatinya sedikit jijik dan takut dengan darah.

Sekitar 3 kilometer, rumah sakit terlihat. Bagaikan sudah sakit perut, kemudian menemukan toilet, ada sedikit rasa lega menyelimuti nya.

Dada wanita ini masih kembang kempis, pertanda masih hidup. Itu artinya adiknya tidak akan patah hati.

"Suster! Dokter! Tolong calon adik ipar saya!" Teriaknya panik mengangkat tubuh Fiona ala bridal style, layaknya pengantin baru.

Dengan cepat para petugas medis membawa Fiona ke ruangan unit gawat darurat. Menghela napas berkali-kali, jemari tangannya yang berlumuran darah gemetar. Berlutut di lantai, air matanya mengalir. Apa dirinya baru saja menyelamatkan nyawa seseorang?

Takut, cemas, perasaannya benar-benar campur aduk. Menghela napas kasar, duduk di depan ruang unit gawat darurat. Tangannya yang gemetar, mencoba menghubungi keluarga wanita yang bahkan tidak diketahui namanya olehnya.

Nama ayah, ragu tapi tetap harus menghubungi keluarga orang ini.

"Ha... hallo..." Ucapnya masih gugup.

"Ini nomornya Fiona bukan? Kamu siapa?" Tanya Wira dari seberang sana, yang memang cemas pada putrinya. Pasalnya sudah terlambat pulang hampir satu jam.

Memang Fiona terkadang terlambat, tapi tidak pernah lebih dari 30 menit.

"A...aku melihat dia mengalami kecelakaan. Sekarang ada di rumah sakit Harapan Mama. Tolong cepat kemari." Dio masih sesekali melirik ke arah UGD. Menghela napas kasar, begitu banyak darah, apa wanita itu akan hidup?

"Iya! Aku akan segera ke sana. Tolong jaga putriku." Pria di seberang sana mematikan panggilannya sepihak.

Dio masih menangis terisak, tidak pernah mengalami kejadian sesadis ini seumur hidupnya. Bagaimana bisa mereka menyerempet, bahkan memukul wanita itu menggunakan balok kayu.

Apa yang akan terjadi jika dirinya tidak datang? Satu lagi.

"A...aku sudah menabrak orang." Gumamnya mengingat dua orang preman yang ditabraknya. Dua preman yang berlari dengan kaki yang pincang.

Hingga handphone android murah itu kembali berdering. Kali ini dengan nama pemanggil Yudha. Dengan cepat Dio mengangkatnya, fikirannya benar-benar kacau saat ini.

"Fiona! Kamu kemana saja---" Kalimat seseorang di seberang sana disela olehnya.

"Maaf, pemilik handphone mengalami kecelakaan. Saat ini sedang menjalani tindakan medis. A...aku sudah menghubungi nomor keluarganya." Sama seperti sebelumnya, panggilan segera dimatikan. Orang di seberang sana terdengar dalam kepanikan.

Menatap ke arah jam dinding, sudah 15 menit. Mengapa belum juga ada orang yang datang, handphone wanita itu (Fiona), sudah mati setelah panggilan terakhir, mungkin karena kehabisan baterai.

Meraih handphonenya sendiri. Derio dihubungi olehnya, petugas medis masih keluar masuk UGD dengan cepat."Apa dia mati?" Batin Dio.

Hingga panggilan dari sang adik diangkat."Ada apa?" Tanya Derio dengan nada malas, khas orang yang baru bangun tidur.

"Pa... pacarmu, ada yang mencelakai nya. Dia mengeluarkan banyak darah. A..." Kalimat Dio disela.

"Kalau yang kakak maksud Almira aku sama sekali tidak peduli. Sudah aku mau tidur!" Ucap sang adik hendak mematikan panggilan.

"Bukan! Pacarmu! Wanita yang menjemputmu hari ini di lapangan basket!" Bentak sang kakak.

"Donat? Dimana dia sekarang!?" Tiba-tiba Derio merespon ucapan kakaknya. Terdengar tergesa-gesa.

"Rumah sakit Harapan Mama. Kondisinya aku tidak tau..." Ucap Dio.

"Kakak tetap disana, dalam 15 menit, tidak! Lima menit aku akan datang!" Sama seperti orang-orang yang sebelumnya menghubunginya. Semuanya mematikan panggilan dalam kepanikan.

Setiap detik terasa terlalu lama. Hingga tiga orang melangkah, terlihat bertanya pada resepsionis. Orang-orang yang kemudian melangkah mendekati Dio.

"Ka...kamu Dio?" Tanya Fabio.

"Asisten sutradara, ma... maksudku Fabio." Ucap Dio pada akhirnya bertemu dengan orang yang dikenalnya.

Sedangkan Wira dan Fera melangkah menuju dokter yang baru keluar. Kemudian mengikuti seorang suster, mungkin untuk mendonorkan darah pada putrinya, sekaligus mengurus administrasi.

"A...apa yang terjadi pada adikku?" Tanya Fabio menitikkan air matanya, walaupun sering bertengkar, hanya Fiona saudarinya. Betapa cantik adik yang dijaga dan disayangi olehnya. Gadis yang mandiri, tidak pernah menyakiti siapapun.

Dio menggeleng."Aku tidak tau, a...ada orang yang menabraknya, kemudian keluar dari mobil dan memukulnya dengan balok kayu. A...aku menabrak orang yang memukul. Ta...tapi...aku tidak tau, semuanya begitu cepat."

Benar-benar terlihat gugup dan ketakutan. Sedikit tidaknya Fabio mengetahui bukan Dio yang mencelakai adiknya.

"Ceritakan pelan-pelan. Kenapa adikku Fiona---." Ucap Fabio berurai airmata, setelah mengintip sedikit kondisi adiknya yang ada dalam penanganan.

"Fiona mengantar Derio hingga rumah kami. Karena aku fikir mereka memiliki hubungan, aku ingin tau semuanya tentang Fiona. A...aku mengikuti motornya dari jauh. Kamera dasbor mobilku merekam semuanya. Ada mobil yang sengaja menabraknya di jalanan sepi. Kemudian memukulnya. Aku sudah berusaha menyelamatkannya. A...aku menabrak 2 orang yang memukulinya. Apa aku akan dipenjara?" Tanya Dio ketakutan.

"Tidak, kamu melakukannya untuk melindungi Fiona. Setahuku ada hukum yang membenarkan. Terimakasih..." Fabio berlutut di hadapan Dio.

"Kakak! Aku kemari secepat mungkin!" Ucap Derio dengan napas tersengal-sengal."Dimana Donat!? Bagaimana kondisinya!? Siapa yang berani memukul teman seorang Derio!"

"Teman? Bukan pacar?" Tanya Dio.

"Bukan." Jawaban Derio menatap ke arah Fiona, dari jendela kaca kecil. Bagaikan suami yang takut kehilangan istrinya.

*

Bagaimana kondisi Fiona, hanya luka goresan yang cukup dalam di bagian kaki dan lengannya, menyebabkan pendarahan. Sementara pukulan balok kayu hanya melukai bahunya. Mengingat dirinya mengikuti aturan pemerintah untuk mengenakan helm SNI.

Hanya dalam dua jam Fiona sudah sadarkan diri.

"Ibu..." Lirihnya dalam ruang perawatan.

"Iya sayang..." Ucap Fera, mengecup jemari tangan putrinya yang masih terhubung dengan selang transfusi darah.

"Ibu sakit...jika tetap menyakitkan... lebih baik aku mati." Keluh Fiona.

"Mananya yang sakit. Donat! Kamu minta apa, pasti akan aku kabulkan. Kamu harus kuat dan bertahan." Pinta Derio, dengan air mata yang mengalir, segera diseka olehnya.

"Sakit...A...aku minta." Kalimat Fiona terhenti sejenak, bagaikan ajal akan segera menjemputnya.

"Fiona..." Sang ayah tertunduk, untuk pertama kalinya sang putri yang kuat, menjadi selemah ini.

"Kakak akan melakukan apapun untukmu." Janji seorang Fabio, begitu mengasihi adik yang sering diganggu olehnya.

"Sakit, perutku sakit belum makan malam. Aku minta nasi Padang, lauknya opor ayam, sayurnya bebas. Minumnya susu sapi, cap beruang, tapi iklannya naga." Ucap Fiona sungguh-sungguh.

"Adik setan!" Teriak sang kakak cemas setengah mati, memijit pelipisnya sendiri.

"Mau martabak telur spesial?" Tanya Derio tengah mengambil kunci mobilnya.

"Boleh! Bos memang paling baik! Sekalian Jus alpukat." Fiona terkekeh.

1
Wahyuningsih
mampus...
evi
langsung pingsan berjamaah gegara dpt Sp1
evi
yg rajin up y thor
user bojana
maksudnya ottoobtau masa depan lalu ini kembali ke masa lalu untuk mengubah masa depan
yesi yuniar
keysha yg terlalu PD bahkan kenalpun dgn dgn ryu 🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
༄༅⃟𝐐Dena🌹
penindasan. perlu dibenahi mindset karyawan2mu ryu, tapi itu rasanya sungguh tidak mungkin, mustahil, karna sdh mendarah daging. benerlah apa yg kamu katakan. SAMPAH 🔥
Eka Awa
semangat thor,
rajin2 up nya
i_r cute
dhuar.....setelah ini, Keysha yang di suruh2 di staf pemasaran.....welcome to the jungle key...
Nur Wahyuni
🤣🤣🤣🤣sumpah keren si ryu, meskipun marah tapi gak mau keliatan brutal di depan Fiona... ntah klo gak ada Fiona, habis mereka semua dibantai ryu 🤣🤣🤣
Yani Setyani
Hayo marahin lagi...
Masih greget rasanya...
azalea_lea
hahaaa... seneng banget ngebayangin gimna pucatnya muka mereka yg menindas fiona 🤣🤣🤣
Senjaa💞
berasa dikit bnget ya bacanya...😆
i_r cute: lah sama yak....😅😅😅😅
total 1 replies
Abimanyu Rara Mpuzz
nah loh mamam tuh 🤪
Abimanyu Rara Mpuzz
sok ye😏
ummah intan
knp mereka belom disembur api naga?greget lihat kelakuan mereka yg main perintah aja
Jeng Ining
menunggu suara glodak berjamaah, ehh ternyata si anak naga ga nyembur maksimal gegara jaim di depan pacar😁😁😁, gimna reaksi Keisya ya😅
Eka suci
si meta hukuman nya kudu rada beda, walaupun ngga sampai dipecat, Keysha tunggu perusahaan ortumu merosot masih untung kalau tidak di bangkrut kan
Яцяу
mampusss... dimana mana emang anak magang suka dibabukan.. tp sayangnya gak ada aturan atau undang2 untuk melindungi anak magang.. huffftt
Tasnim thufaila Qotrunnada
PD banget😕
Andini Fahla
waduh pecat saja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!