NovelToon NovelToon
Cerita Dua Mata

Cerita Dua Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Kaya Raya / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: R M Affandi

Sebelum Mekdi bertemu dengan seorang gadis bercadar yang bernama Aghnia Humaira, ada kasus pembunuhan yang membuat mereka akhirnya saling menemukan hingga saling jatuh cinta, namun ada hati yang harus dipatahkan,dan ada dilema yang harus diputuskan.

Mekdi saat itu bertugas menyelidiki kasus pembunuhan seorang pria kaya bernama Arfan Dinata. Ia menemukan sebuah buku lama di gudang rumah mewah tempat kediaman Bapak Arfan. Buku itu berisi tentang perjalanan kisah cinta pertama Bapak Arfan.

Semakin jauh Mekdi membaca buku yang ia temukan, semakin terasa kecocokan kisah di dalam buku itu dengan kejanggalan yang ia temukan di tempat kejadian perkara.

Mekdi mulai meyakini bahwa pembunuh Bapak Arfan Dinata ada kaitannya dengan masa lalu Pria kaya raya itu sendiri.

Penyelidikan di lakukan berdasarkan buku yang ditemukan hingga akhirnya Mekdi bertemu dengan Aghnia. Dan ternyata Aghnia ialah bagian dari...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R M Affandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lirikan Diam-Diam

“Ada masa selama delapan tahun yang tidak diceritakan dalam kisah ini!” Mekdi tidak membalik halaman berikutnya. “sepertinya halaman yang hilang dalam buku ini tidak sedikit!” ujarnya pada Rendra yang sedang menunggunya untuk membalik halaman berikutnya.

“Itu sering terjadi pada sebuah cerita,” ucap Rendra dengan mata yang masih terpaku pada halaman buku lama. Seperti sebelumnya, Rendra tidak begitu memperdulikan halaman yang hilang.

“Iya, tapi akan dituliskan keterangannya. Cerita ini tidak mengatakan begitu? Langsung lompat aja ke cerita berikutnya tanpa ada penjelasan!” bantah Mekdi tak setuju dengan pemikiran Rendra.

“Bapak Arfan Dinata itu seorang pebisnis! Bukan Penulis!” ujar Rendra.

“Tapi halaman buku ini memang hilang! Kau tadi lihat sendirikan bekas sobekannya?

“Iya, iya! Halaman buku ini memang hilang! Ceritanya memang terputus.

Mekdi menghitung-hitung bekas sobekan yang masih terjahit di punggung buku lama.

“Aduuuh… lanjut aja lah Mek! Mungkin di akhir cerita ada penjelasannya?” Wajah Rendra tampak kesal. “Lagian kamu kan sudah tahu dari mana asal Bapak Arfan, dan juga sudah mencurigai pembunuh Bapak Arfan berasal dari daerah di masa lalunya itu! tinggal selidiki aja besok kesana, gampangkan?”

“Itu kan menurutmu gampang?" Mekdi berpikir. "Mana tahu di halaman yang hilang itu ada penjelasan yang lebih rinci. Aku rasa halaman itu berisi sesuatu yang penting? Kalau tidak, mana mungkin halaman itu disobek dari buku ini?” ulas Mekdi, tetap menahan buku itu pada chapter enam belas, walaupun Rendra sudah tidak sabar ingin membalik ke halaman berikutnya.

“Jadi menurutmu halaman itu sengaja dihilangkan, karena halaman itu menjelaskan lebih rinci tentang pelaku pembunuhan Bapak Arfan? Berarti yang merobek buku ini pembunuh itu?

“Bukan begitu maksudku! Bukan pelaku pembunuhan itu yang merobek buku ini, tapi seseorang. Jika pelaku yang merobek buku ini karena ingin menghilangkan jejak, dia akan membawa buku ini semuanya. ” Mekdi membuka topinya dan meletakan di atas meja. Kepala polisi berpangkan Detektif Inspektur itu tampak mulai merasa gerah memikirkan halaman buku lama.

“Aku rasa ada rahasia lain yang diceritakan buku ini. Ada kejadian yang sengaja dihilangkan dalam buku ini tanpa sepengetahuan Bapak Arfan. Yang merobek halaman buku ini pasti orang terdekatnya Bapak Arfan. Bukan orang luar,” sambung Mekdi menilai.

“Orang terdekat? Bapak Arfan kan tinggal sendiri. Orang yang ada di rumah ini hanya Bapak Arfan dan supirnya. Apa supir Bapak Arfan yang kau maksud?” tanya Rendra kembali bersandar di sandaran sofa. Mekdi yang tak kunjung membuka halaman baru membuat pria berkulit gelap itu mulai pasrah.

“Aku sudah memanggil supir Bapak Arfan kemarin. Dari semua keterangannya, tidak satupun yang aku curigai darinya. Dia terakhir bersama Bapak Arfan di sabtu sore sebelum kejadian. Dan setelah itu dia pulang ke rumahnya.

“Kemana saja supir itu membawa Bapak Arfan di hari itu?

“Dia bilang, Bapak Arfan hanya berada di perusahaan barunya sepanjang siang, di hari itu. Bapak Arfan tidak pergi kemana-mana.

“Sebelumnya kemana saja mereka?” tanya Rendra seperti mulai tertarik dengan cerita Mekdi.

“Supir itu baru dua bulan belakangan ini berkerja dengan Bapak Arfan. Katanya, selama dia menjadi supir, dia hanya mengantar Bapak Arfan di daerah seputaran Kota Padang untuk bertemu klien. Dia belum pernah mengantar Bapak Arfan keluar kota.

“Apa Bapak Arfan pernah bertemu dengan orang selain klien bisnisnya?

“Menurut cerita supir itu, Bapak Arfan meninggalkan kantor hanya untuk bertemu klien. Karena dia hanya sering mengantarkan Bapak Arfan ke beberapa perusahaan dan pabrik. Belum pernah ke tempat selain itu.

“Apa hubungan Bapak Arfan dengan kliennya baik?

“Kami sud,…” Mekdi tak meneruskan. Mata tajamnya menatap Rendra.

“Kenapa tidak kau teruskan?” tanya Rendra senyum-senyum.

“Apa kau sedang mengerjaiku?” tanya Mekdi. Pertanyaan Rendra yang bertubi-tubi, seperti sedang mengolok-oloknya.

“Tidak! Aku hanya bertanya,” jawab Rendra tersengih. “Apa kau sudah mendatangi kantor Bapak Arfan? Aku serius!” sambungnya kemudian.

Mekdi tak menjawab.

“Sudah. Kemarin aku dan tim kepolisian sudah mendatangi kedua perusahaan milik Bapak Arfan. Kami tidak menemukan permasalahan di perusahaan itu. Semua laporan perusahaan milik Bapak Arfan baik-baik saja. Tidak ada masalah karyawan, utang piutang, ataupun masalah lain.” Zetha memberikan penjelasan. Polisi cantik itu tersenyum sambil menjelaskan, dengan sesekali melihat ke arah Mekdi yang masih menampakan raut kesal.

“Nah! Untung ada Zetha. Kalau tidak, aku bisa mati penasaran karena tidak mendapat jawaban. Kalian benar-benar pasangan yang cocok! Di saat Mekdi tidak bisa menjelaskan, ada Zetha yang bicara. Pasangan itu, memang harus seperti itu. Harus saling melengkapi!” ucap Rendra kembali memulai tingkahnya.

Wajah Zetha kembali tersipu mendengar kata-kata Rendra. Sepertinya ada rasa yang sejalan dengan pemikiran Rendra di hati Zetha.

“Kamu harus segera menikah Mek, agar hormon kebahagiaanmu meningkat. Masa sudah umur tiga puluh belum juga menikah? Kerjaan sudah mapan, wajah tampan, dan calon juga sudah di depan mata. Apalagi yang kamu tunggu?” tambah Rendra sambil melirik Zetha.

“Menunggu Takdirku! Karena saat ini Tuhan masih inginkan aku merasakan beragam kisah cinta, sebelum akhirnya aku bertahan pada satu kisah cinta yang ditetapkan-Nya,” jawab Mekdi dengan muka serius.

“Aduuuh… kata-kata pamungkasnya keluar lagi!” ujar Rendra menggeleng dan tersenyum sambil meremas rambut keritingnya yang sedikit gondrong.

Zetha tampak tertegun mendengar kata-kata yang baru saja terlontar dari mulut Mekdi. Walau matanya masih melihat ke layar laptop, tapi jarinya yang tadi bermain di atas keyboard tak lagi bergerak. Ia melirik Mekdi dengan sudut matanya, namun ternyata atasannya itu juga sedang melihat ke arahnya. Dengan cepat Zetha mengalihkan pandangannya kembali ke layar laptop.

“Apa kantor polisi di daerah Lengayang sudah menanggapi permintaan kita?” tanya Mekdi pada Zetha.

“Sudah, Pak. Mereka, akan melakukan, pemeriksaan, hari ini,” jawab Zetha agak gagu.

Rendra mendekatkan wajahnya pada Mekdi. Melihat lebih dekat wajah sahabatnya itu. “Kau marah Mek?” tanyanya, kemudian menoleh ke arah Zetha. “Zetha kok jadi jadi kaku gitu?

Mereka berdua hanya diam, tak memperdulikan apa yang Rendra katakan. Zetha kembali mengetik keyboard laptopnya, dan Mekdi kembali melanjutkan membaca buku lama.

“Dari tadi kek!” ujar Rendra melihat Mekdi membuka halaman baru di buku lama.

Bersambung.

1
Riani
lebih ke perasaan
wekki
semangat thor
Marissa
Rata-rata baca buku harian, tapi penasaran juga
Robi Muhammad Affandi: Terimakasihh dukungannyaa😁
total 1 replies
Marissa
ini cerita misteri apa cinta? /Grin/
Hietriech Ladislav
dah mampir nih 🫡 next mampir baca novel saya & beri komen
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!