Nessa tidak menyangka akan terseret ke masa lalu. Dimana kerajaan-kerajaan berdiri dengan raja yang memiliki istri lebih dari satu.
Di kehidupan ini, Nessa justru menjadi seorang selir di dalam istana yang penuh intrik.
"Aku tidak pernah menjadi yang kedua ataupun kesekian kalinya. Aku akan menaiki tahta dan menjadi satu-satunya di istana ini!"
Yuk ikuti perjalanan Nessa menjadi ratu, serta terkuaknya asal usul sang mommy.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kepercayaan Seorang Ibu
Seorang pengawal masuk membawa pesan untuk sang kaisar. Terlihat Zhang tengah membaca laporan yang didapatkan nya.
"Salam kaisar." Ujar pengawal menundukkan kepalanya.
"Katakan."
"Selir Xiu ingin bertemu dengan Yang mulia." Ujarnya, yang langsung membuat Zhang menjadi tertarik.
"Putri Xiu ingin bertemu? Suruh dia masuk." Titah raja yang diangguki oleh pengawal.
"Baik kaisar." Pengawal undur diri.
Sedangkan di depan kediaman kaisar. Ning kembali mencoba menyakinkan nona nya. "Nona, apa nona yakin? Hamba dengar, Kaisar sangat kejam. semalam saja, semua istana heboh dengan keputusan kaisar ,mereka mengatakan kaisar mandi dengan darah para pemberontak Nona. Ning tidak mau terjadi sesuatu pada Nona." Jelas Ning panjang lebar, entah siapa yang mencerecoki gadis itu. Membuat Ning tidak berhenti bicara sepanjang perjalanan mereka.
"Jangan mulai Ning. Tidak ada hal seperti itu, percayalah.... Padaku." Jawab Xiu meyakinkan pelayan lugunya.
"Ning akan bersama dengan Nona. Ning tidak mau meninggalkan Nona." Jelas Ning dengan harap.
"Tentu saja, kau tidak akan kemanapun." Ning mengangguk senang dan tak lama pengawal menghampiri mereka.
"Silakan selir. Kaisar menunggu di dalam."
"Baik." Langkah Xiu diikuti oleh pelayan nya. Suasana ruangan itu terlihat berbeda dari biasanya. Karena seperti yang mereka tau, ruangan Kaisar identik dengan warna merah. Tapi sekarang, semuanya berganti dengan nuansa hitam. Membuat Ning kembali cemas pada nona nya.
"Kaisar, putri Xiu datang." Ujar penasehat istana.
"Selamat datang putri Xiu." Sapa Zhang dengan senyuman kecil
"Salam hormat untuk kaisar." Ucap Xiu.
"Apa gerangan yang membawa putri Xiu kesini."
"Memberikan jawaban atas pertanyaan kaisar sebelumnya." Balas Xiu.
"Lalu apa jawaban nya?"
"Aku bertahan di istana. Jika kaisar berkenan, maka aku......"
"Menjadi permaisuri ku?" Sela Zhang seketika.
"Jadi??" Zhang mengulurkan tangannya pada Xiu. Sepasang mata itu bertemu, Xiu dapat melihat dengan jelas manik itu. Meskipun tidak sepenuhnya karena topeng yang menutupinya.
Xiu menerima uluran tangan Zhang dan keduanya tersenyum kecil. "Penasehat, siapkan acara penobatan kami. Dan detik ini juga, Harem ditiadakan."
"Baik kaisar."
************
Berita baru itu langsung menyebar ke seluruh istana. Tak terkecuali Harem, berbagai reaksi langsung tercipta dari berita itu.
"Xiu menjadi permaisuri?"
"Benar putri. Berita ini sudah tersebar, penobatan akan dilakukan besok. Begitu juga dengan pernikahan keduanya."
"Heh, apa yang ada di pikirannya? Apa dia pikir, dia bisa diatas ku?" Jelas Li dengan remeh.
"Mungkin saja putri, atau mungkin putri Xiu memiliki maksud lain." Jelas pelayan nya.
"Bisa saja, tapi apa yang bisa ia lakukan? Dia itu b*oh!"
"Benar putri, tapi sepertinya akan ada masalah dari ini."
"Tentu saja, aku mau lihat.... Bagaimana dia akan menjadi seorang permaisuri dari kaisar yang buruk rupa."
Berita penobatan itu juga sampai ke kediaman keluarga Xiu. Tak terkecuali ayahnya, terlihat pria itu kaget mendengar putrinya menjadi istri raja yang baru.
"Dia mengambil hal sebesar ini, tidakkah ia tau akibatnya?" Jelas Xiong.
"Kau mengkhawatirkan putri kita? Aku juga, katakan padanya.... Untuk menarik ucapan nya."
"Aku tidak mengkhawatirkan nya, dia akan membawa masalah pada kita."
"Masalah? Dia justru membantu masalah mu suamiku. Masalah klan kita, dengan menjadikan ratu, posisi klan kita menjadi kuat. Kau tidak melihat hal itu? Kau justru mempertanyakan keputusan putri kita? Kenapa kau selalu menganggap remeh dirinya, dia itu putrimu!"
"Jika dia pintar, maka tidak masalah. Tapi sayang nya.... Dia tidak begitu." Hati wanita itu jadi terluka mendengar ucapan suaminya.
"Aku percaya pada putriku! Aku tarik kata-kata ku yang meminta mu menghentikannya. Aku percaya pada putriku, dia akan mematahkan pemikiran mu itu!"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiah nya ya terimakasih banyak.
