NovelToon NovelToon
Last Night

Last Night

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Romansa / Pihak Ketiga / Bad Boy
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Razella

"Hidup aja, ikutin kemana arus bawa lo. Teruskan aja, sampe capek sama semua dan tiba-tiba lo bangun dirumah mewah. Ucap gue yang waktu itu ga tau kalo gue bakalan bener-bener bangun dirumah mewah yang ngerubah semua alur hidup gue "- Lilac

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Razella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lullaby

Suara kicau burung membangunkan Lilac yang lagi-lagi merasa sakit disekujur tubuhnya. Posisi tidur yang awalnya bersandar pada kasur kini jadi tengkurap diatas karpet. Wanita itu kembali melenguh saat merasakan sekujur tubuhnya panas.

"Sshh...pusing banget." Keluhnya saat rasa pusing itu semakin menjadi. Tak terasa ternyata istirahat sejenak yang wanita itu rencanakan berubah menjadi tidur semalaman tanpa makan.

"Jojo..." Panggil Lilac saat tak terdengar suara apapun dari si hiasan kucing. Ah, sepertinya dia harus memberi julukan pada hiasan kucing itu. Agar mudah saat memanggilnya.

"Sudah bangun?"

Suara Jojo terdengar dari seberang. Anak itu sepertinya juga baru bangun. Terdengar sedikit serak dan parau.

"Kamu tidur semalaman. Ngga capek tidur dengan posisi seperti itu?"

"Pertanyaan retoris. Masih jam segini..."

Lilac akhirnya memutuskan untuk bangun dan keluar dari kamar. Tanpa mencuci wajah dan merapikan rambutnya yang ia yakini sekarang pasti terlihat seperti sarang burung.

"Ibu, Rama, Raja." Panggilnya saat tak menemukan siapapun didalam rumah. Bukankah biasanya mereka akan bersiap dipagi hari seperti ini?

Sejenak Lilac tersadar. Wanita itu akhirnya kembali kedalam kamar untuk mengambil kucingnya.

"Lo harus nemenin gue jalan-jalan. Jangan tidur lagi lo." Lilac menatap kucing itu seakan ia bisa melihat apa yang Lilac lakukan.

"Saya ada kegiatan hari ini. Saya harus siap-siap."

"Ngga bisa. Pokoknya temenin gue."

Ia bawa kucing itu bersamanya menuruni tangga dan berbelok ke halaman belakang. Seperti yang Lilac duga, udara disana terasa begitu segar walau dingin. Tanaman yang ia tanam bersama yang lain terlihat masih basah. Begitu juga dengan rumput yang tumbuh disekitar kebun.

"Menurut lo, kenapa gue ngga nolak dan ngga berontak pas lo bawa kesini?''

''Karna kamu ngga punya banyak uang.''

"Oke, gue cabut hak bicara lo."

Terdengar tawa Jojo diseberang. Sepertinya pria itu suka menggoda nya. Tapi Lilac masih nyaman-nyaman saja. Karna sejujurnya Jojo terdengar lucu saat bergurau dengan bahasa baku campurannya itu.

Selama berjalan menyusuri halaman belakang, Lilac memandang semuanya dengan tatapan kosong. Rasanya apa yang ia jalani saat ini terasa belum nyata. Lilac sadar namun tak percaya jika semuanya benar-benar nyata.

"Kamu ngga siap-siap kerja?"

"Ngga usah kepoin gue. Lo aja ngga suka ditanya-tanya."

"Isadora, menurut kamu kenapa kamu ada dirumah itu saat ini? Kamu pikir semua itu disengaja?"

"Kalo ngga disengaja kenapa lo sampe tau dimana rumah gue? Tempat kerja? Gue tau lo bukan orang jahat, tapi tetep aja ini termasuk kriminal."

Sejenak semua kembali hening. Ntah apa yang Jojo lakukan disana. Tapi semua benar-benar tak ada suara.

"Bantuin gue kasi nama buat kucing ini."

"Kucing siapa?"

"Hiasan kucing ini loh, Jo. Gue bingung mau manggil siapa. Ngga mungkin juga kan lo stand by nungguin gue pulang kerja tiap hari."

Lilac mendudukkan bokongnyaa ditanah. Biarkan saja celananya kotor.

"Itu benda mati. Ngga usah kamu beri nama. Kamu cukup Panggil saya, dan saja bakal jawab-"

"Kalo lo ngga istirahat. Jo...gue udah berhari-hari disini. Raja, Rama, bahkan ibu dan pekerja lain ngga ada yang tau buat apa gue disini. Gue ngga yakin gue disini cuma buat dijamu kayak tuan putri begini. Gue ngga mau maksa buat dikasi penjelasan, karna itu bukan tipe gue. Gue yakin selama ini lo juga udah tau keadaan hidup gue. Gue cuma minta, kalo emang lo mau gue lebih lama disini dan bener-bener nyaman disini, tolong jaga adek sama ibuk gue. Gue bakal betah-betahin disini, asal tolong jaga mereka."

"Saya janji."

Lilac terkekeh. Mudah sekali pria itu mengiyakan perkataannya. Dan mulai saat itu, Lilac berjanji untuk menjalani hidup dirumah yang tak ia ketahui kepemilikan nya itu tanpa protes. Biarkan saja semuanya berjalan sesuai arus.

"Bantuin gue bikin nama buat kucing ini. Ayo cepet kasi saran."

Wanita itu meletakkan si kucing didepannya, sedangkan Lilac sendiri menekuk lutut dan menumpukan dagu diatasnya. Menatap kucing itu binar.

"Dia benda mati, Isadora."

"Ck. Stop ngomong. Mulut lo nyebelin."

"Tolong jaga kata-kata kamu. Bisa kan? Kalau tidak bisa, setidaknya pikirkan dua kali untuk berbicara tidak sopan pada orang lain."

"Lo mau denger gue cerita ngga?"

"Sekarang jam setengah enam."

"Oke. Gue anggep lo mau dengerin cerita gue."

Dan hening yang tercipta membuat Lilac semakin yakin kalau begitulah cara Jojo mendengarnya.

"Lo pernah ngerasain ngga gimana rasanya kesepian di kelas, padahal lo presentasi? Pasti ngga pernah. Gue pernah, Jo. Gue presentasi berharap mereka bakal sama excited-nya kayak gue. Tapi ternyata lagi-lagi gue excited sendiri. Ngga, gue ngga kesel. Kadang gue mikir aja, apa cuma gue yang mau semua orang tau kalo gue tuh lagi seneng?"

"..."

"Gue juga pingin banget ada yang muji gue. 'Wah Lilac presentasinya bagus. Gue ngerti apa yang lo jelasin.' Gue pingin denger mereka ngomong kaya gitu ke gue. Gue pingin mereka ngeliat kalo gue juga lagi berusaha buat bisa belajar cepet. Jo...kalo lo lebih tua dari gue, tolong kasi tau gue kalo nanti beneran masih banyak masalah yang harus gue cobain. Kepala gue sakit, Jo."

"Saya udah bilang ke Raja dan Rama buat ngga ngater kamu ke kantor hari ini. Istirahat aja."

"Lo ngga mau jelasin sesuatu ke gue? Lo beneran mau biarin gue kayak gini aja sampe nanti yang ngga tau kapan?"

"Nama kucing itu, Bori. Kalo kamu males ngomong sama saya, kamu ngobrol sama Bori aja dan saya ngga akan jawab. Jangan sedih, jangan pikirin apapun yang bikin kamu ngerasa tertekan. Kamu udah janji sama saya. Saya mau kegiatan dulu, dan jangan lakuin hal berat."

"Gue bakal tetep ke kantor."

"Dan kamu harus jalan kaki sekitar dua jam untuk sampai disana. Itupun kalau ngg ada halangan."

Keduanya diam secara bersamaan. Lilac juga merasa tidak perlu ada yang ditakutkan. Jojo pasti akan mengurus semuanya di kantornya. Mengingat kepergiannya selama dua minggu lalu tak disadari siapapun.

"Gue mau ngobrol sama Bori." Ucap Lilac ketus. Jojo memang benar-benar menyebalkan.

"Silahkan bicara saja sama patung itu."

"Bori, lo tau kan kalo Jojo tuh kek anjing. Gue kesel banget sama dia. Jojo udik."

Bukannya kesal, Jojo malah tertawa di seberang. Sedang Lilac malah berdecih samar.

"Dasar manusia ngga jelas."

"Masuk ke kamar dan istirahat, Isadora. Semalaman kamu ngga makan apapun. Sepertinya kamu masuk angin."

"Ngga usah sok tau. Inget, hak bicara lo gue cabut!"

"Masuk atau saya cium."

 Pria itu memberikan ancaman pada wanita yang salah, batin Lilac.

"Sini aja kalo berani. Lo kalo kangen sama gue bilang. Btw gue udah megang hp, dan gue punya WA. Fyi aja sih."

"Saya mungkin ngga akan kesana selama beberapa bulan kedep-"

"KENAPA????" Wanita itu bahkan menegakkan tubuhnya saat mendengar si lawan bicara tak akan muncul untuk menemui nya. Aneh sebenarnya, namun tak ada yang bisa Lilac lakukan untuk menahan Jojo bukan?

"Saya ada kegiatan. Jaga diri. Kita masih bisa mengobrol lewat Bori. Tapi kalau ciuman mungkin kira tunda dulu untuk beberapa bulan kedepan."

"Jaga alat bacot lo, ya cowok mesum." Lilac mendesis begitu mendengar kalimat terakhir. Dan lagi-lagi pria itu tertawa. Kurang aja memang omongannya.

"Ayo masuk. Istirahat dikamar saja. Kamu sudah cukup menikmati udara pagi."

Sebelum menuruti perintah pria itu, Lilac sempat menghela napas, dan  benar saja. Ia bisa merasakan panas dari napasnya. Mungkin karna semalam tidur dilantai dan belum makan apapun dari sore kemarin hingga pagi ini.

"Jangan tinggalin gue beneran kalo lo ngga bisa disini. Gue bakal ngajak Bori ngobrol terus."

"Hm. Ngobrol saja sama Bori. Patung itu ngga akan bisa jawab obrolan kamu."

Lilac diam-diam tersenyum mendengar perkataan Jojo. Walau hanya sekali bertemu dan belum tau wajahnya, Lilac suka dengan cara pria itu berbicara dan menjawab semua ocehannya. Untuk saat ini biarkan saya dia merasakan bahagia saat bisa bercerita sepuasnya pada Jojo. Menjadikan suara pria itu lullaby yang akan mengantarnya tidur.

1
santi
👍👍
Dzakwan Dzakwan
Penuh kejutan, ngga bisa ditebak!
Laqueno Sebaña
Keren banget bro, aku terhanyut dalam cerita ini!
Razel: terimakasih yah/Smile//Smile/
total 1 replies
La Otaku Llorona <33
Tidak ada yang kurang.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!