Kelicikan Mertua

Kurang lebih satu bulan Mirna dan Harun tinggal dikontrakan, sekarang Mirna tidak berjualan Harun pun hari ini ijin tidak bekerja karena harus pindahan rumah lagi, ke rumah nya sendiri dari tanah yang dibeli oleh Mirna yang berada di pinggir jalan. rencana nya Mirna akan membuka warung kecil -kecilan didepan rumah untuk jualan sayur matang tidak berkeliling lagi karna Mirna sedang hamil muda.

Keluarga Mirna datang dengan membawa barang-barang yang wah bagi kampung tempat tinggal Harun dan Mirna. Keluarga Mirna ada yang membelikan Mirna lemari es, majikom ,lemari pakaian, kompor, meja kursi dan juga meja makan karna rumah nya dibuat agak besaran dari rumah yang dulu.

Bu Ratmi yang melihat pemberian keluarga Mirna menjadi lebih panas hatinya, dan menunggu keluarga Mirna pulang untuk meminta barang-barang itu pada Harun, Bu Ratmi selalu merasa semua barang yang dimiliki Harun adalah juga milik bu Ratmi.

Mirna dan Harun sedang menata meja dan kursi diruang makan saat bu Ratmi masuk dan melihat barang-barang pemberian keluarga Mirna menjadi semakin panas.

"Harun kamu antar meja dan kursi tamu kamu kerumah ibu kalian kan masih muda jadi ga ada tamu terus yang punya ibu kamu kasih kan ke Tuti, begitu juga dengan meja makan punya ibu meja makanya sudah rusak dan itu lemari pakaian juga baju ibu sudah tidak muat dilemari ibu dan itu kulkasnya juga taruh ditempat ibu punya ibu pendinginya sudah tidak dingin"cerocos bu Ratmi tanpa henti meminta semua barang pemberian keluarga Mirna. Mirna dan Harun cuma bisa bengong atas permintaan yang tidak wajar dari ibunya.

sedangkan bu Ratmi masih melihat -lihat barang apa lagi yang perlu dibawa kerumah nya. Mirna ingin melihat apa jawaban suaminya atas barang yang diberikan keluarganya kepada dirinya yang diminta oleh ibunya, akan memberikan atau menolak, kalo suaminya sampai memenuhi keinginan ibunya saat itu juga Mirna akan pergi kerumah orang tuanya dan meminta bercerai.

Harun melirik Mirna yang juga sedang melihat nya dengan tatapan mengintimidasi menunggu jawaban dari Harun. Harun kesulitan menelan ludah nya bingung untuk menolak atau mengabulkan keinginan ibu nya. menolak jelas ibu nya ribut mengabulkan rumah tangganya dipertaruh kan dengan berat hati Harun menjawab ibunya.

" Maaf bu saya tidak punya hak atas barang-barang yang diberikan keluarga Mirna, jadi... "sebelum menyelesaikan kata-katanya Harun disela oleh ibunya

"Apa kamu sudah berani menolak permintaan ibu mu, ibu cuma minta barang tidak berguna di rumah ku kamu menolak, dasar anak durhaka mulai tidak mau menuruti keinginan ibu mu, kamu itu anak lelaki satu-satunya punya ibu jadi kamu bertanggung jawab memenuhi kemauan ibu"balas bu Ratmi dengan berapi api karna keinginan memiliki barang Mirna ditolak oleh anak nya.

"Maaf bu tapi ini bukan Harun yang neli tapi pemberian keluarga Mirna jadi saya tidak berhak"jawab Harun. Mirna hanya menonton perdebatan ibu mertuanya dan suaminya merebutkan barang-barang miliknya.

Akhirnya bu Ratmi pulang kerumah nya dengan marah -marah karena tidak bisa memiliki barang dirumah Mirna. sedangkan dirumah Mirna Ahmad sudah ketakutan mendengar neneknya memarahi ayah nya, Mirna memeluk Ahmad dan menghiburnya agar melupakan kejadian tadi dan tidak membenci nenek nya karna kelakuan nenek nya yang tidak patut ditiru.