pura-pura cinta sudah biasa.pura-pura sayang sudah merajalela,ini pura-pura hamil adakah yang percaya?
Demi untuk menggagalkan pernikahan kakak sahabatnya,Anggun Praswari mengaku kepada orang tua Siska dan Galang bahwa sedang mengandung anak Galang.
Namun tunangan Galang tak terima bila pernikahan mereka dibatalkan,sehingga membawa Anggun ke Dokter kandungan untuk membuktikan bila Anggun hanya berbohong,saat semua kedua keluarga sudah datang dan Anggun diperiksa ternyata Anggun benar-benar hamil.Membuat Eliana tunangan Galang tak percaya,begitu juga Anggun dan Siska yang terkejut dengan hasilnya.
"Galang kamu harus segera menikahi Anggun sebelum perutnya membesar",perintah Ayah kandung Galang.
"Tidak bisa,Aku tunangan Galang,aku yakin itu pasti bukan anak Galang",teriak Eliana,membuat Siska menatap Anggun yang terdiam karena masih shock.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hardiantomy Corro, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta seperti apa?
Siska tersenyum,gadis muda ini mungkin masih awam tentang cinta,apa itu cinta?,cinta itu yang bagaimana?,dan untuk siapa cintanya mungkin dia juga belum tau.
"Jihan,aku tak pernah memberikan apa-apa kepada tunanganku,maksud ku bentuk dari materi,aku hanya memberikan perhatian saja",ucap Siska.
Jihan mengerutkan dahi,dia masih bingung,"Ada macam bentuk ungkapan kasih sayang dan cinta namun semuanya bukan atau bahkan tanpa materi,apalagi belum menjadi sesuatu yang penting di hidupnya,cukup perhatian kecil atau hadiah kecil sesekali juga boleh,tapi lain halnya kalau sudah menikah,Cinta memang dengan perasaan tapi cinta juga perlu dipupuk oleh penghasilan,tidak ada wanita matre yang ada lelaki kere,apalagi baru sebatas pacaran",jelas Siska yang nemang sudah tau bila Jihan melakukan semuanya demi pacarnya.
Siska menasehati Jihan agar tak menjadi bodoh oleh cinta,seperti dirinya dulu,kemudian Reza datang menyodorkan kopi untuk Siska dan juga milk tea untuk Jihan.Jihan termenung.
"Berarti cinta ku salah",lirih Jihan merasa bersalah dengan semuanya,terutama kepada orang tuanya.
"Cinta tak ada yang salah,hanya bagaimana cara kamu mengungkapkan,mungkin saja orang yang kamu cintai yang belum tepat untuk dirimu",ucap Reza.
"Masa mu masih panjang,jangan sia-siakan hanya untuk mengejar pria yang tak membalas cintamu,kejarlah dulu mimpi mu setelah semua tercapai baru memikirkan cinta-cintaan",ucap Siska.
"Pria yang benar mencintaimu tak akan pernah menuntut pengorbananmu,yang ada dia akan berjuang demi cintanya",ucap Reza membuat Siska menatapnya,Sedangkan Jihan semakin tau jika yang selama ini dia lakukan perngorbanan yang sia-sia,dia mengalami cinta bertepuk sebelah tangan.
"Kak,antarkan aku ke bandara",ucap Jihan teringat dengan kedua orang tuanya.
Reza dan Siska saling pandang,"Aku ingin bertemu mami dan papi hiks,hiks",rengek Jihan.
Siska mengangguk,Siska membawa Jihan kerumahnya,Jihan terkejut saat kedua orang tuanya ternyata ada disana tak hanya itu,Galang juga ada disana.
Jihan dimarahi,terkena jewer,dan terkena omel maminya,namun itu semua bentuk dari rasa cinta orang tuanya sebab sangat mengkhawatirkannya.
Jihan manggut-manggut saat orang tua Siska menasehati,"Cinta yang paling sejati seyogyanya cinta orang tua terhadap anaknya",batin Jihan diapit orang tuanya.
"Mami akan menyerahkanmu kepada mami Rora,agar kamu menjadi disiplin",ucap Kirana tegas.
"Baik mami,dan untuk kak Galang aku minta maaf,dan sampaikan maaf ku untuk istri kak Galang",ucap Jihan,Galang mengangguk.
"Ini hadiah kecil dari tante,untuk istrimu,"ujar Kirana memberikan kotak bludru merah persegi kepada Galang.
"Terimakasih tante",ucap Galang.
"Sampai jumpa lagi dipesta pernikahan mu,tante pulang dulu",ucap Kirana memeluk Siska.
Kirana berpindah memeluk erat papa Adi Candra dan Mama Ririn,"Jaga kesehatan",ucap Papa Adi Candra.
"Tentu saja,dan untuk mu jangan terlalu memikirkan ku aku sudah ada yang menjaga,pikirkan saja Ririn sudah mencintaimu atau belum",ucap Kirana.
"Tentu saja sudah,buktinya ada Galang dan Siska",ucap Paoa Adi sewot.
"Wow,Slow brother,lihatlah Rin kamu sanggup seumur hidup dengan pria emosian seperti ini",ucap Kirana,Mama Ririn hanya tersenyum.
"Hei,pulang sana",usir Papa Adi kepada Kirana,Kirana hanya tertawa.
"Sudah baby,kami pamit dulu",ucap Joseph menarik istrinya yang hobi menggoda saudara kembarnya.
Kirana dan Joseph pulang membawa Jihan,sedangkan keluarga Adi Candra merasa sangat bahagia.
"Gawat",ucap Galang teringat Anggun,Siska merasa aneh.
"Ada apa kak?",tanya Siska.
Galang segera menuju mobilnya dan bergegas pulang,dia teringat tadi mengabaikan Anggun,"Kak Galang kenapa?",tanya Siska kepada orang tuanya.
"Nanti kamu juga tau saat sudah menikah",ucap Mama Ririn,Siska nampak berpikir."Apa kamu masih mau melanjutkan pertunanganmu dengan Reza?",tanya Papa Adi."Kenapa papa bilang seperti itu?",tanya Siska heran.
"Tanya saja",ucap Papa Adi.
"Lanjut dong,masa enggak,rugi dong",ucap Siska,karena mengetahui bila Reza pria yang tulus mencintainya,benar kata Anggun lebih baik dicintai daripada mencintai.
"Yang kemarin menolak hingga matanya sembab siapa?,rugi dong mata sembabnya",goda papa Adi,Mama Ririn tertawa,Siska cemberut.
Sedangkan Galang terburu-buru masuk kedalam rumah,namun istrinya tidak ada,Galang bertanya kepada asisten rumah tangganya,katanya Anggun pergi setelah Galang buru-buru pergi.
Galang menghubungi nomor Anggun,"Sayang dimana?",tanya Galang.
"Dirumah papa,tak perlu kemari",ucap Anggun datar.
"Aku kesana",ucap Galang.
Anggun menghela nafas,dia hanya rindu tempat tidurnya sebenarnya dia kesal dengan Galang,dirumah ini juga tidak ada papa dan mamanya karena mereka sedang perjalanan bisnis.
Anggun menatap langit-langit kamarnya,menghela nafas berkali-kali,"Sayang",panggil Galang saat membuka pintu kamar.
Anggun memunggungi Galang,bila Galang berusaha menatap wajahnya Anggun menghindari,dan begitu seterusnya.
"Mau kakak apa sih!!",bentak Anggun.
Galang memegang tangan Anggun namun ditepis,Galang hanya senyum,"Jangan cemburu",ucap Galang."Siapa yang cemburu,percaya diri sekali anda bilang seperti itu",ucap Anghun sinis.
Galang tersenyum,"Kelihatan loh cemburunya",goda Galang mencairkan suasana.
"Kenapa aku harus cemburu,aku tidak mencintaimu kalau mau pergi mengejar gadis yang lebih muda,pergi sana,aku tak peduli",ucap Anggun cuek.
Galang menghela nafas,memeluk Anggun walaupun Anggun memberontak,"Lepaskan",ucap Anggun,namun Galang tetap memeluknya.
"Maaf",lirih Galang.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan,menyingkirlah",ucap Anggun,Galang melepas pelukan bamun memegang bahu Anggun.
"Maaf ya",ucap Galang.
"Lepasin,sana pergi",usir Anggun
Galang kembali memeluk Anggun,agar amarah istrinya reda,memang salahnya,mengabaikan pertanyaan istri meninggalkannya sendiri dan tak mengajaknya.
"Maafin dulu,baru aku lepas",ucap Galang,Anggun mengangguk.
"Pulang saja yuk",ajak Galang.
"Ini aku sudah pulang",ucap Anggun
"Kerumah kita sayang",ucap Galang.
Anggun menatap Galang,"Aku ingin disini dulu kak,untuk ketenangan pikiran ku dan juga kesehatan janin ku",ucap Anggun sambil memegang perutnya.
Galang merasa bersalah,waktunya dia tidak abai,waktunya dia mendahulukan istrinya,waktunya,,,ah waktu sudah berlalu dan tak bisa diputar.
"Baiklah,kita tinggal disini sementara,"ucap Galang mengalah.
"Aku hanya ingin sendiri disini kak",ucap Anggun menatap Galang sendu.
"Bukankah kamu ingin belajar mencintaiku?,bagaimana caranya kamu belajar mencintai kalau kita tinggal terpisah,aku akan tetap disini",ucap Galang.
"Aku memang belajar lagi untuk jatuh hati,tapi bagaimana caranya?masih belajar tapi sudah disuguhkan kenyataan bahwa aku bukan prioritasnya,aku menjadi takut sakit hati lagi",lirih Anggun.
Galang menggenggam kedua tangan Anggun,"Kamu itu prioritasku,kamu segalanya untuk ku,percayalah,tadi itu aku hanya panik,aku janji tidak akan seperti ini lagi",ucap Galang.