David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Segala Cara
Di sebuah klub malam. Erik dan Frans janjian untuk bertemu.
“Bagaimana? Berhasil?”, Erik sudah tidak sabar menunggu kabar terbaru dari Frans.
“Tunggu aku memesan minum dulu. Setelah itu aku akan ceritakan semuanya”, kata Frans yang baru datang.
Frans memesan minuman. Tidak hanya itu ia juga meminta salah dua wanita penghibur untuk menemaninya.
“Sudah dilakukan tuan Erik”,
“Sepulang mereka dari rumah sakit kecelakaan itu terjadi”,
“Sopir taksi yang mengantarkan mereka meninggal”, kata Frans sambil tertawa.
“Bagaimana dengan Kasih?”, tanya Erik.
“Kasih tidak apa-apa. Dia hanya luka ringan”,
“Aku menyuruh menabrak mobil yang membawa mereka di bagian depan saja”,
“Sayangnya David tidak sampai mati meski ia duduk di belakang sopir. Lukanya juga tidak terlalu parah. Hanya kaki kanannya yang terjepit pintu”, kata Frans.
“David sekarang berada di rumah sakit tidak sadarkan diri. Begitu juga dengan Kasih belum sadarkan diri. Tapi Kasih sudah langsung aku pindahkan ke rumah. Dia akan menjalani perawatan di rumah”, terang Frans.
“Bagaimana jika mereka sadar?”, tanya Erik.
“Pertanyaan yang bagus”, balas Frans.
“Aku akan memalsukan kematian mereka berdua”,
“Untuk David aku akan memalsukan catatan medis dari Kasih. Aku juga perlu membuat makam palsu dan membeli peti mati baru untuk meyakinkannya”,
“Aku juga akan menyewa beberapa orang untuk membuat upacara kematian pura-pura. Dokumentasinya akan aku kirimkan kepada David. Hubungan kami yang dingin menguntungkan ku”, jelas Frans.
“Untuk melakukan itu semua aku mengeluarkan biaya yang tidak sedikit”, ujar Frans.
“Tenang saja. Aku akan mengganti semua pengeluaranmu termasuk uang yang harus dibayarkan kepada sopir truk yang menabrak mobil taksi itu”, kata Erik.
“Berapa pun jumlahnya akan aku berikan asalkan Kasih bisa menjadi milikku”, Erik begitu ambisius.
“Lalu bagaimana dengan Kasih? Apa rencanamu ketika adikmu sudah sadar?”, tanya Erik.
“Aku juga akan memalsukan catatan medis untuknya”,
“Kasih akan terbangun dengan mata tertutup. Seolah-olah kecelakaan itu telah mengakibatkan kerusakan serius di kedua matanya”,
“Saat urusan dengan David telah selesai, baru penutup matanya akan dibuka”,
“Aku juga perlu membuat makam palsu untuk David. Aku akan memilih TPU yang paling jauh untuknya”, terang Frans.
“Kapan aku muncul?”, tanya Erik.
“Bersabarlah. Aku akan memberitahumu jika sudah waktunya”,
“Sebaiknya kamu kecilkan dulu perutmu yang mulai buncit itu. Adik ku tidak suka dengan laki-laki gendut”, ungkap Frans.
“Sekarang adik dan ibu ku tinggal di rumah yang dulunya adalah rumah panti asuhan”,
“Aku sudah mengubahnya untuk dijadikan sebagai rumah keluarga yang nyaman”, tambah Frans.
“Rumah panti asuhan itu?”,
“Aku masih mengingatnya. Aku dulu sering bermain bersamamu di sana”,
“Meski letaknya jauh dari kota tapi tempat itu sungguh layak untuk di kunjungi”,
“Apalagi ada danau kecil di belakangnya”, kenang Erik.
“Bagaimana hubunganmu dengan keluargamu di luar negeri?”, tanya Frans.
“Kami sudah sepakat untuk berpisah”,
“Sekarang kami sedang mengurus proses perceraian”, terang Erik.
*
Pesan mendiang ayah Frans kepada dirinya dan juga kepada ibu.
Biarpun Kasih telah memilih jalan hidupnya sendiri bersama David. Tapi tidak sepantasnya untuk mengabaikannya begitu saja.
Diam-diam keluarga Kasih selalu mengawasi putri mereka dari mata-mata dan telinga orang lain.
Rumah yang ditempati oleh David dan Kasih setelah mereka menikah adalah milik pengusaha perumahan yang kenal dengan ayah Kasih dan Frans.
Ada sebuah rahasia kelam yang tidak diketahui oleh siapa pun.
Ibu Kasih dan Frans adalah orang di balik keguguran yang di alami oleh Kasih. Mereka tega membunuh janin keluarga mereka sendiri yang masih berada di dalam kandungan.
Frans yang punya kedekatan dengan pemilik perumahan tempat tinggal David dan Kasih menyuruh orang untuk meracuni makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh adiknya. Racun spesifik dengan dosis untuk menghentikan kehamilan.
Ibu Kasih dan Frans tidak sudi keluarganya mempunyai keturunan dari David.