Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14 kesepakatan
Setiap waktu yang dilewati terasa membosankan bagi damar.Terbiasa melihat Amora didepannya membuat damar merasa rindu.Apa lagi pertengkaran-pertengkaran kecil yang terjadi setiap harinya.
Damar tersenyum seorang diri kala mengingat semua itu.Senyuman Amora,suaranya,omelannya dan juga kejahilannya.
" Belum genap satu hari saja rasanya aku sangat merindukannya." batin damar.
Mata damar berbinar kala melihat ponselnya,ide seolah tiba-tiba melintas di kepalanya.
Dirumahnya,Amora tengah dimanjakan oleh Felicia.Dari mulai mandi,makan dan semuanya dilayani sendiri oleh Felica.Bahkan saat akan minum obatnya pun Felicia terus berada disamping Amora.
" Ck,bunda Mora udah gede." sungut Amora kala Felicia menyodorkan gelas didepan mulutnya.
" Kenapa memangnya kalau sudah gede? Kamu tetap anak bunda,bunda tetap Ingin memperlakukan kamu seprti seorang balita." ucap Felicia membuat Amora memutar bola matanya dengan malas.
Dreeet
Dreeet
Dreeet
perdebatan antara ibu dan anak itu terhenti kala ponsel Amora berdering.
" Siapa yang telfon?" tanya Felicia.
" Pak damar Bu." jawab Amora.
" Kenapa gak di angkat?" tanya Felicia.
" Males ah." ucap Amora sembari meletakkan ponselnya kembali di atas meja.
Namun rupanya damar bukanlah orang yang gampang menyerah.Damar terus membuat panggilan,kali ini bukan Amora yang mengambil ponselnya melainkan Felica sendiri.
Namun baru saja Felica menerima panggilan damar.Seseorang datang membuat anak dak ibu yang tengah duduk diatas tempat tidur sama-sama terkejut.
" Selamat sore istriku sayang,kalian rupanya tetap baik-baik saja meskipun tidak ada aku disini." ucap athur yang entah bagaimana caranya bisa masuk kedalam rumah padahal Felicia ingat betul jika dia sudah mengunci semua pintu dan juga jendela rumahnya.
" Kamu! Mau apa lagi kamu kesini?" sentak Felicia.
Sementara Amora tak berani menatap wajah athur, bayangan kejadian saat dirinya hendak dilecehkan tiba-tiba muncul lagi membuatnya merasakan ketakutan yang luar biasa.
" Sssttttt! Tenanglah sayang,aku kembali hanya untuk mengambil beberapa barang saja dan juga ingin membuat kesepakatan diantara kita berdua." ucap athur dengan seringai diwajahnya.
" Kesepakatan apa?" tanya Felicia dengan dada bergemuruh.
" Hahahaha sabar dulu sayang,kamu terlihat tidak sabar sekali." ucap athur.
" Bajingan! Jangan coba bermain-main denganku athur!" Sentak Felicia.
" Rupanya kesayangku sudah bisa berkata kasar sekarang? Ayolah Felicia, bersikaplah seperti biasanya.Feliciaku yang manis dan penuh kelembutan." Ucapan dan sikap athur terdengar menggelikan ditelinga Felicia.
Meskipun dia pernah mencintai laki-laki yang ada dihadapannya namun semenjak hari dimana dia menyakiti putrinya,dihari yang sama juga Felicia sudah melupakan rasa cintanya.
Walaupun belum sepenuhnya,tapi Felicia berusaha untuk tidak terbawa perasaannya.
" Amora sayang,kenapa kamu terlihat sangat ketakutan.Aku tidak akan melukai kamu ataupun menyakiti kamu." ucap athur.
" Tutup mulut busukmu itu dan jangan berani kamu menyentuh putriku." Felicia pasang badan dan menyembunyikan Amora dibelakang punggungnya.
Ibu kandung Amora dapat merasakan dengan jelas tubuh putrinya yang bergetar hebat karna rasa takutnya.
Athur berjalan semakin mendekat kearah Felicia dan Amora.Senyum tak pernah lepas dari sudut bibirnya.Entah apa yang tengah direncanakan oleh laki-laki yang kini tampak kacau dan berantakan.
" Jangan galak-galak sayang,tenanglah kita akan bicara baik-baik.Jadi jangan buang energimu hanya untuk marah-marah tidak jelas kepadaku." ucap athur semakin membuat Felicia geram.
Tak hanya Felicia, seseorang yang diam-diam mendengarkan pembicaraan merekapun mengepalkan tangannya dibawah meja.
Meskipun tak melihat langsung tapi mendengar lewat sambungan telfon saja rasanya dada damar bergemuruh ingin sekali datang dan memberikan hadiah bogem di mulut athur.
Panggilan damar memang belum dimatikan karna saat damar ingin bicara dia mendengar suara athur.
Damar ingin langsung datang dan melindungi Amora namun dia tau batasannya, terlebih status athur masih sebagai suami dari Felicia.
" Begini sayang,ini surat-surat penting dari semua aset-asetmu sudah berada digenggamanku,tak hanya satu tapi semuanya.Dari mulai sertifikat tanah,rumah, apartemen,mobil dan semua perhiasan kamu sudah aku kantongi.Sekarang dengar baik-baik,ceraikan aku dan biarkan aku menikahi putrimu,atau tetaplah menjadi istriku namun aku juga ingin menikah secara agama dengan Amora,atau pilihan yang ke tiga aku tidak akan menikahi Amora ataupun brtahan denganmu tapi semua harta yang kamu miliki menjadi milikku tanpa terkecuali." ucap athur dengan senyum tersungging di sudut bibirnya.
" Bedebah! Kesepakatan gila macam apa ini bajingan? Tidak ada satupun yang menguntungkanku.Kamu benar-benar orang gila,Serakah,pencuri, bajingan Athur! Aku menyesal pernah mencintai kamu dan menganggap kamu laki-laki paling baik karna mau menerimaku yang dari usia saja jauh dari kamu.Nyatanya aku salah menilai,kamu tak ubahnya rubah yang licik." berang Felicia.
" Sabar dulu sayang sabar,masih ada penawaran lagi yang sangat bagus dan tentunya sangat menguntungkan bagi kamu." ucap athur.
Disebrang sana,damar tak sanggup lagi mendengar apa yang terjadi dirumah Amora.Damar lantas menyambar kunci mobilnya dan keluar dari ruangannya dengan terburu-buru.
" Pak ini laporannya sudah selesai." ucap Sisil yang tak sengaja berpapasan dengan damar.
" Kamu bisa menyimpannya dimeja kerja saya Sisil,apa matamu buta kamu tidak lihat kalau saya mau pergi!" Sentak damar.
" Mampus, singa ini sedang mengamuk.Sisil tamatlah riwayatmu." batin sisil.
Takut kena amukan damar,Sisil lantas berbalik badan dan cepat-cepat pergi dan menjauh dari damar.
Damar yang baru sadar akan ucapnya menyesal karna sudah bicara kasar pada Sisil.
Damar putar arah dan pergi ke ruangan tempat kerja Sisil.
Tok
Tok
Tok
" Pak damar,ada apa pak? Saya minta maaf pak jangan pecat saya,saya tidak akan mengganggu bapak,saya.."
" Maafkan saya sil saya tidak ada maksud untuk bersikap dan berbicara kasar sama kamu." Setelah mengatakan itu damar lantas pergi.
" Ck,sebel banget gak sih.Tiba-tiba marah,terus sok manis banget sampe nyamperin kesini buat minta maaf nah sekarang langsung kabur gitu aja? Ya ampun sil sil punya bos unik banget." gumam Sisil.
Sementara Widia yang mendengarkan itu hanya menggelengkan kepalanya sembari terus mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk.
" Ekhem yang lagi iri sampe gak bisa berkomentar." sindir Sisil sembari ekor matanya melirik ke arah Widia.
Namun Widi lebih memilih fokus pada pekerjaannya dan sama sekali tidak tertarik membalas ucapan Widia.
" Lepasin bunda!" teriak Amora saat athur sudah berhasil mengukung Felicia dan membuatnya tak berdaya.
" Jangan berteriak sayang,aku akan melepaskan bundamu ini asal kamu mau menikah denganku karna percuma saja kamu menolakku.Sampai kapanpun tidak akan ada yang mau menikah dengan kamu karna aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati kamu." ucap athur.
" Dan sayangnya aku juga tidak akan membuat semua rencanamu berhasil."
Tap
Tap
kraaak
Buugh
Bersambung....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭
semoga lancar unboxing ya pak damar 🤭🤭🤭