" Akh Sakit, lepaskan tanganku pak. "
" Diam! dan jangan pernah memanggil saya dengan sebutan pak karena saya tidak pernah menikah dengan ibumu."
Gadis itu bungkam mendengar bentakan dari pria dewasa yang kini sedang menyeret nya dengan kasar menuju sebuah ruangan bawah tanah yang terlihat gelap dan amat menyeramkan. di ruangan tersebut hanya terdapat sebuah sel dan satu meja lengkap dengan dua kursi yang terlihat usang. Pria itu melempar gadis tersebut ke dalam sel tahan dengan kasar hingga sang gadis jatuh tersungkur kemudian mengunci sel tahanan dari luar.
" Aaaaa... " gadis itu berteriak karena di dalam sel tahanan itu banyak sekali kecoa dan tikus.
" Aaaaaa... lepaskan saya pak, tolong."
Sementara sang pria hanya tersenyum puas sambil memainkan kunci gembok yang ada di tangannya.
" Mengapa anda tega terhadap gadis kecil yang tidak berdosa seperti saya. "
" Hahaha... tidak berdosa katamu? justru semua ini terjadi karena dosa yang telah kau lakukan."
Dosa apakah??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindasarie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon istri
Sam menarik Daisy keluar caffe dan membawanya ke parkiran.
" Lepasin! " Daisy menarik tangannya dengan kasar.
Dan itu membuat Sam menghentikan langkahnya dan menatap tajam Daisy.
" Apa sih mau mu? Aku kan sudah bilang, jangan pernah menggangguku lagi. Masih untung aku tidak melaporkanmu atas kasus penculikan, penyekapan, bahkan pelec*han terhadap gadis yang tidak berdosa " Daisy sudah tidak tahan lagi kepada pria dewasa yang terus mengganggu hidupnya hingga akhirnya ia mengomel panjang lebar.
Sam tersenyum sinis mendengar ocehan Daisy " Laporkan saja, apa kamu punya bukti? lagi pula, aku punya bukti yang kuat untuk membalikkan laporanmu sehingga dirimu dan bahkan kedua orang tuamu yang akan di penjara "
Daisy terdiam sambil menautkan alisnya mendengar perkataan Sam, ia benar-benar geram terhadap pria tua di hadapannya.
" Siapa pria itu? " Sam bertanya dengan wajah dingin.
" Apa urusannya denganmu? " Daisy malah berbicara dengan sinis.
" Jawab Daisy! " karena kelewat cemburu tanpa sengaja Sam mencengkram lengan Daisy sedikit keras sehingga membuat Daisy meringis.
" Aaaw.. sakit. lepaskan tanganmu! "
" M..maaf aku tidak sengaja " Sam melonggarkan cengkraman tangannya. Dan kini tatapan yang tadinya dingin berubah menjadi lembut.
" Lepaskan! kalau tidak, aku akan berteriak agar orang orang kemari dan memukulimu " Daisy mengancam Sam agar melepaskan tangannya.
" Silahkan saja, yang ada orang orang akan mengira kita pasangan kekasih yang sedang bertengkar " Sam malah menantang dengan senyum percaya diri.
Dan hal itu membuat Daisy memalingkan wajahnya " Cih.. percaya diri sekali "
Sam semakin melebarkan senyumnya melihat tingkah Daisy yang kalah telak olehnya.
Dengan perlahan Sam melepaskan cengkraman tangannya kepada Daisy. Kemudian, Sam memegang bahu Daisy dan menuntunnya untuk mengahadap ke arah nya.
" Sisy, lihat aku! " Dan Kini Sam menangkup kedua pipi Daisy. Hal itu mampu membuat Daisy terpaku sebab melihat langsung sorot mata Sam yang begitu dekat dengannya. Tatapan mata Sam yang menatapnya dengan lembut namun tajam, mampu membuat jantung Daisy berdetak tak karuan.
Daisy seperti terhipnotis oleh sorot mata elang milik Sam, ingin berpaling namun rasanya tak bisa. Jadi ia hanya diam dalam posisi Sam masih menangkup kedua pipinya.
" Dengarkan aku baik baik. Jangan pernah berdekatan atau bahkan mempunyai hubungan dengan pria lain! " Sam berbicara dengan tegas seperti tidak ingin di bantah.
" M...memangnya kenapa? " Daisy bertanya dengan gugup karena terus di tatap oleh Sam sedekat itu.
" Karena kamu adalah calon istriku. "
Mendengar ucapan Sam membuat Daisy tersadar dari keterpakuannya menatap Sam. Sedetik kemudian Daisy melepaskan tangan Sam yang menangkup wajahnya.
" Kamu benar-benar tidak war*s." Daisy hendak pergi meninggalkan Sam. Namun lagi lagi Sam mencekal lengannya.
" Apa lagi? " Daisy benar benar geram menghadapi pria yang bahkan ia tidak kenal tetapi tiba tiba mengganggu hidupnya.
" Biarkan aku mengantarmu pulang "
" Aku tidak mau " Daisy menepis lengan Sam.
" Kalau kamu menolak aku akan... "
" Oke.. oke... aku mau di antar olehmu " Daisy memotong ucapan Sam, karena ia tahu Sam akan mengancamnya dengan berbagai cara.
Daisy tidak mau kalau sampai Nazwa mengetahui permasalahannya dengan pria itu. Lebih baik ia memilih di antarkan oleh Sam, dan bila nanti Nazwa bertanya tentang Sam, dirinya bisa mengatakan jika Sam adalah pamannya.
Sam tersenyum puas akhirnya Daisy mau menerima tawarannya.
" Baiklah, mobilku ada di sebelah sana " Sam menuntun lengan Daisy menuju mobilnya. Kemudian Sam membukakan pintu mobil untuk peri cantik nya itu. Hingga saat ini, Sam belum memberi tahu Daisy tentang siapa dirinya.
Selama di perjalanan Daisy terus saja mengerucutkan bibirnya. Ia benar-benar merasa sial karena bertemu dengan Sam pria yang selalu saja mengancam.
Sementara Sam malah senyum senyum sendiri melihat peri cantik nya yang semakin terlihat imut jika sedang cemberut itu.
" Sampai kapan akan cemberut seperti itu Hem, apa kamu tidak akan mengabari sahabatmu jika kamu pulang duluan? " Sam mengingatkan Daisy tentang Nazwa yang ia tinggal di caffe.
Daisy menepuk jidatnya karena ia lupa mengabari Nazwa. Daisy mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya kemudian mengetikkan pesan kepada sahabatnya itu.
***
Di caffe
Nazwa masih terlihat gelisah menunggu sahabatnya yang tak kunjung kembali.
" Om, kemana temanmu membawa sahabatku? " Nazwa bertanya kepada Al yang masih setia mengawasi mereka agar tidak menggangu tuan dan nona nya.
Sementara Al hanya diam saja dengan wajah datar.
Namun ketika Nazwa akan kembali berbicara.
Ting.
terdengar ponsel Nazwa berbunyi tanda pesan masuk. Nazwa pun membuka ponselnya dan terdapat pesan dari Daisy.
< Naz, maaf aku pulang duluan. Tadi ada sedikit problem jadi aku ga sempat balik lagi ke caffe🙏> isi pesan dari Daisy.
Setelah membaca pesan dari Daisy Nazwa pun menghembuskan nafas kasar.
" Daisy udah pulang duluan " Nazwa berbicara kepada kekasih dan juga temannya.
" Ya sudah kita juga pulang lah, atau kalian masih mau disini? " Fazli berbicara dengan mengedikkan bahunya.
" Kita pulang aja, kasian Fazli ga ada pasangannya mau jadi obat nyamuk? hahaha " Erik kekasihnya Nazwa mengeluarkan candaan agar tidak terlalu tegang.
" Menyebalkan emang bucin satu ini " Fazli meninju lengan Erik.
" Ya sudah kita pulang " Nazwa bangkit dari kursinya kemudian melangkah melewati Al begitu saja di ikuti oleh Erik dan Fazli.
Shit. akhirnya aku yang tertinggal sendiri disini. Pasti tuan mengantar nona Daisy pulang. Sungguh keterlaluan anda tuan Sam karena telah melupakan asistenmu begitu saja jika sudah menyangkut urusan nona Daisy. Al berbicara dalam hati sambil geleng geleng kepala.
Kemudian Al pun bangkit dan meninggalkan caffe tersebut.
***
Mobil Ferrari 335 sport yang di tumpangi oleh Sam dan Daisy itu kini telah sampai di depan gerbang rumah Daisy.
Daisy turun begitu saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun kepada Sam. Karena hatinya masih merasa dongkol kepada pria yang selalu saja mengancamnya itu.
Sementara Sam malah semakin tertarik untuk terus memperjuangkan peri cantiknya itu. Sam sama sekali tidak berubah pikiran karena sikap jutek yang di tunjukan oleh Daisy. Karena Sam tau kalau peri cantiknya itu memiliki hati yang lembut. Sam akan terus memperjuangkan Daisy apapun keadaannya.
Setelah memastikan Daisy benar benar masuk ke dalam rumahnya. Sam melajukan mobilnya meninggalkan rumah Daisy.
Terimakasih kepada kalian yang sudah mendukungku🥹
Semoga kalian tidak bosan dengan ceritaku dan selalu setia menemaniku.
Jangan kayak si dia yang menghilang begitu saja setelah tau kekurangan ☺️ eh...
love you all🫰