Bukan Ayahku

Sepulang sekolah,.

Di bawah pohon akasia besar tidak jauh dari gerbang sekolah.

Krisan menemani Diora menunggu ayah Levi menjemput.

" kakak ngak pulang ? " tanya Diora.

" Ayy, kok kamu masih panggil aku kakak sih ? " ucap Krisan memprotes panggilan Diora.

" lah, terus dipanggil apa ? nama ? sayang ? honey ? babe ?beb? baby? darling? lovely? oppa ? bukannya agak cringe ya ?" Diora mengabsen satu persatu panggilan sayang yang biasa orang pakai bersama pasangan.

" (Krisan melongo) imut tau sayang, masa cringe sih ? " Jiwa romantis Krisan meronta-ronta ternyata pacarnya anti romantis (dalam hal panggilan).

" Hm (menghela nafas pelan) baiklah,hasian,. kenapa belum pulang ? " tanya Diora.

" Kok kasihan sih sayang ? " komen Krisan atas panggilan yang diberikan Diora.

" Hasian atau sian. itu artinya sayang dalam bahasa batak. " ucap Diora.

" emang kamu orang batak ayy, ? " tanya Krisan.

" ya bukan. "jawab Diora.

" ya udah deh, panggil apa aja terserah kamu sayang. . " ucap Krisan akhirnya.

"hm, tadi aku tanya kenapa holong rohakki ini belum pulang ? " tanya Diora lagi mengulangi.

" nungguin ayah mertua ku jemput kamu sayang,. apa lagi itu holong rohakki ? " jawab Krisan sambil bertanya.

" Belahan hatiku,." jawab Diora datar.

Blush.. Krisan yang merona mendengarnya.

' jantung ngak aman ini.. ' suara hati Krisan.

Tidak lama kemudian, motor Levi sampai.

" ayah,. " panggil Diora melambaikan tangan kanannya. tangan kirinya ? tentu saja di pegang Krisan (Krisan kan Posesif dikit ).

Levi turun dari motor nya menghampiri putrinya dan Krisan di dekat gerbang.

Mata elang Levi memindai tangan Krisan dan Diora. Sebelah alisnya terangkat, ' Apa ini ? Kenapa ' batin Levi bertanya-tanya.

" Selamat siang tuan muda,. " sapa Levi.

" Selamat Siang juga ayah Mertua. " balas Krisan tersenyum cerah.

Diora menepuk jidatnya.

" Hah " Levi melongo.

Levi tertegun sebentar, lalu mengkode dengan alisnya ke putrinya. ' apa ? ' tanya Levi. Diora menjawab dengan tangan kanannya menunjuk ke tangan kirinya yang di genggam oleh Krisan. Mata Levi menuju ke sana dan bertanya ' lalu, apa ?? ' Diora menjawab dengan bentuk mulutnya mengeja tanpa suara. ' P-A-C-A-R '.

" Apa ? kok cepat sekali ? " tanya Levi keceplosan.

" ya,. begitu lah,. " jawab Diora.

" Apa yang kalian bicarakan ? " tanya Krisan. Karena Krisan tidak di ajak dalam telepati mereka.

" Ga papa tuan muda.. " jawab Levi.

" gapapa hasian,. " jawab Diora.

" Hasian !?? " Pekik Levi menolehkan pandangan kalau Levi butuh penjelasan.

" Iya, saya sayang nya Diora. Kami pacaran pak ! " Krisan mengakui dengan lantang.

Nambah terkejut Levi walau ia sudah siberi tahu.

" baiklah, tapi maaf, tuan muda saya harus mengantarkan putri saya pulang,. bisa kah anda melepaskan tangan PUTRI saya ? " tanya Levi sopan menegaskan kata Putri.

Krisan terkejut, ia menoleh ke Diora dulu sebelum akhirnya melepaskan tangan nya.

" Permisi tuan muda,. " ucap Levi.

" Ah, iya.. "Krisan mendadak canggung.

" dah hasian, hati-hati dijalan.. " pamit Diora ke Krisan.

Levi pun memberikan bombastis side eye nya ke Diora.

" Hasian, Hasian,.. Hasian.. " ejek Levi setelah agak jauh berkendara dari sekolah.

" iya ayah,. kami kan udah jadian. " Diora mengaku.

" Kapan ? Siapa yang kasih izin ? " Protes Levi.

" Tadi. Jadi, aku ngak boleh pacaran yah ? " tanya Diora.

" Kecepatan nak,. kamu bahkan belum punya KTP, masih kecil udah pacar-pacaran. sama anak konglomerat, bos ayah lagi.. haduh nak.." omel Levi.

" Ya, terus masa harus Diora putusin ? kami baru jadian tadi loh yah,.. " ucap Diora.

" ya ngak gitu juga..aduh... Ya udahlah, udah terlanjur, Hati-hati aja kamu ! Kamu harus mawas Diri, inget masih sekolah. Pria itu punya senjata menakutkan di tubuh mereka yang bisa merusak masa depan ! " ucap Levi panjang lebar.

" Emang senjata apa yang di ounya laki-laki ? "ucap Diora sambil bertanya.

" Pistol." Jawab Levi cepat.

" Ayah ngak suka aku pacaran sama kak Krisan ? " tanya Diora.

" suka kok. Cuma ya.. jadinya ayah kalah taruhan sama tuan Azriel. " ucap Levi.

" Hah? gimana maksudnya ? Apa hubungannya kami jadian sama ayah dan tuan azriel taruhan ? " tanya Diora penasaran.

" Jadi, pas belanja waktu itu ayah sama tuan azriel bertaruh. tuan azriel bilang kalian akan pacaran dalam waktu dekat. ayah bilang ngak mungkin dalam waktu dekat. karena, kamu udah bucin sama KJ. eh, kamu malah jadian beneran,. mana taruhannya ayah harus mandiin si peony kalo kalah lagi.. Gagal dah ayah punya mobil pajero.. " jelas Levi sambil ngomel.

" Astaga,, ayah.. kok jadiin percintaan anak nya taruhan sih,. " Diora memukul gemas bahu Levi dari belakang.

" Eleh, anak kecil sok cinta-cintaan. " ucap Levi.

" Bilang aja ayah iri, ayah kan jones. " ledek Diora.

" Jones ? ngak lah, .. " jawab Levi santuy.

" harusnya kamu tolak dulu coba,. biar ayah dapet mobil bulan depan baru diterima. ah,. ngak seru.. ! " omel Levi lagi.

" Lah, kok salah Diora.. ayah aja ngak bilang dulu sama Diora kalo taruhan ! Harusnya ayah bilang dulu kan bisa.. " balas Diora sewot.

" Iya deh.. " Levi ngalah akhirnya.

Setiba di rumah Levi langsung pamit pergi bekerja.

Ia mampir ke mini market terlebih dahulu.

Levi membeli 5 bir kaleng dingin.

" Macaspa ? " tegur seseorang Pria.

Levi menoleh ke sumber suara. ada tuan Hardana (bapak Brian) disana.

" anda memanggil saya ? " tanya Levi.

" ya,. " ucap Hardana.

" Ada perlu apa ? " tanya Levi pada intinya.

" Tidak apa-apa. mungkin kamu kenal seorang bajingan kecil, yang memporak-porandakan bisnis kecil teman ku di pulau B kota D." ucap Hardana setengah berbisik.

Levi menyipitkan matanya.

" Saya tidak paham ? apa tuan ingin mengubah kantor anda ? kami punya arsitek dan desainer interior terbaik di perusahaan. " ucap Levi dengan nada tenang dan senyum bisnis.

Raut wajah Hardana berubah dingin.

" Kau tahu bukan itu yang kumaksudkan ? " tanya Hardana.

" Oh, anda mau memesan ! tuan Hercules pasti merekomendasikan saya pada anda ya,. tentu saja anda bisa menghubungi saya kapan saja tuan,. " ucap Levi.

Levi menuju kasir dan Hardana juga.

Hardana membeli air mineral merek tertentu. Hardana memotong Levi di kasir. Jadi, Hardana sampai lebih dulu dan Levi di belakangnya.

" ada lagi pak ? " tanya kasir perempuan sambil tersipu malu. jelas saja duo visual hot daddy di hadapannya.

" ti.." ucapan Hardana terpotong karena Levi menyerobot.

" tambah ini sekalian dek.. " ucap Levi tersenyum ramah, sambil menyodorkan minuman kaleng nya dan memotong hal yang akan di ucapkan Hardana.

Kasir tersebut pun menurut saja karena terpesona. Levi mengambil belanjaannya membiarkan Hardana yang membayar belanjaan nya juga.

" terimakasih tuan,.. " bisik Levi langsung berlalu melewati Hardana.

Hardana tersenyum kecut.

" Bangsat ! " umpat Hardana setelah keluar dari minimarket tersebut.

Mood Hardana pun hancur seharian.

Bisnis gelap nya yang ia percayakan pada Hercules jadi berantakan, banyak anggotanya mati mengenaskan. Hardana bahkan jadi rugi milyaran rupiah.