NovelToon NovelToon
Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Identity Of Mistress : GAIRAH PEREMPUAN SIMPANAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pengantin Pengganti / Crazy Rich/Konglomerat / Pelakor
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: anyaaang

Kanaya terdiam terpaku melihat pemandangan yang ada di seberang dia. Galan - lelaki yang sudah menjalin hubungan selama dua tahun dengan dirinya tengah menggandeng mesra seorang perempuan. Galan Farrabi Altezza, dia adalah lelaki yang sama sekali tidak memiliki cacat dalam mengkhianati kepercayaan apalagi dia selalu menghargai perasaan yang dimiliki oleh Kanaya.

"Kita nikah tahun depan ya setelah kamu lulus kuliah." ucapan Galan masih terngiang jelas dalam pikiran Kanaya.

Masa depan yang selalu dia ungkapkan hanya untuk membahagiakan dirinya dan impian memiliki anak-anak yang lucu. Tapi rasanya semua itu menjadi petaka mimpi buruk untuk seorang Kanaya Shanifah Galianna Lubov.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anyaaang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Knock-Knock - part 1

Kanaya masih menatap Galan dengan rasa tidak percaya. Hp Galan yang dia pegang memang tidak berbunyi. Pantas saja tadi Kanaya sempat merasa asing dengan dering hp yang masuk. Tapi karena dia lagi sibuk mencari tiket online dan melihat jawal film yang pas buat mereka tonton membuat Kanaya langsung berpikir kalau hp yang berbunyi adalah milik Galan.

Kanaya hanya menggeleng kepala dia melihat Galan yang seperti memohon untuk mendengarkan penjelasan dia dulu. Entah kapan Galan punya hp lagi tapi sungguh itu membuat Kanaya menjadi kesal dan juga kecewa. Artinya memang ada yang disembunyikan oleh Galan.

"Dengerin aku dulu ya." ucap Galan setelah meminggirkan mobil dia di pinggir jalan.

Setelah lampu merah selesai Galan langsung menepikan mobil dia agar bisa berbicara leluasa dengan Kanaya. Soalnya dia paling nggak suka kalau berdebat di mobil dan dalam keadaan dia sedang menyetir mobil. Konsentrasi takut terpecah dan menghindari kejadian yang bisa membahayakan apalagi dia juga sedang bersama Kanaya.

Kanaya menepis tangan Galan yang sempat berusaha meraih tangannya. Dia juga sudah mengembalikan hp Galan dengan raut kesalnya. Nggak tahu dari kapan Galan bisa punya hp lagi selama ini. Kanaya jadi kepikiran tentang Galan yang pernah dia lihat di Lippo Garden Village dan dalam kondisi sedang menelepon. Jadi benar Galan memang punya hp dua?

"Nay..."

"Gue mau pulang! Gue nggak mau nonton! Anterin sekarang atau gue pulang sendiri!" tegas Kanaya yang sudah tidak bisa menyembunyikan kekesalannya lagi. Dia sudah berusaha sabar dengan Galan yang terkesan membohongi dia tanpa Galan harus tahu kalau Galan memang sedang berbohong.

"Nay dengerin aku dulu dong sayang."

"Apanya yang mau gue dengerin?! Maau dengerin kamu yang bohong? Kamu punya hp dua selama ini tanpa aku tau tuh maksudnya apa?! Apa yang kamu sembunyiin dari aku selama ini?!" Kanaya masih belum meredakan emosi dia. Pengen timpuk Galan pakai botol minuman deh rasanya. Kanaya benar-benar nggak pernah merasakan sekesal ini apalagi sama Galan.

"Aku nggak sembunyiin apapun dari kamu, Kanaya. Makanya kamu dengerin aku dulu dong!"

"Nggak sembunyiin tapi kamu selama ini ngumpetin hal kayak gini! Itu namanya apa aku tanya?!"

"Nay..."

"JAWAB! Itu namanya kamu sembunyiin sesuatu dari aku atau nggak?!" Kanaya setengah berteriak saking kesalnya. Semakin kesal karena Galan masih terus berkelit dan tidak mau mengakui kalau dia memang berbohong.

"Aku nggak sembunyiin sayang."

"Gila kamu, Galan! Kamu udah ketahuan kalo kamu punya hp lagi dan kamu tetap aja nggak mau ngaku sama aku! Mendingan aku turun sekarang!" Kanaya bergegas turun dari mobil tapi Galan  langsung menahan Kanaya. Tentu saja Galan tidak akan membiarkan Kanaya turun dari mobil dalam keadaan seperti ini apalagi hari yang sudah gelap dan Kanaya mau pulang sendiri. Galan tidak akan pernah membiarkannya.urun!

"Nggak! Kamu nggak boleh turun!"

"Aku mau turun! Lepasin, Galan!" Kanaya berusaha menarik-narik tangan dia yang tetap berada di genggaman Galan.

"Nggak aku bilang! Aku mau tuh jelasin dulu!" nada Galan sempa meninggi membuat Kanaya mendengus kesal melihat Galan.

"Nggak usah jelasin apa-apa! Aku nggak butuh!"

"Tadi kamu sendiri nanya kalo ada yang aku sembunyiin apa nggak."

"Nggak perlu kamu jelasin apapun kalo kamu aja masih selalu berusaha untuk berkelit! Buat apa aku ada disini?! Aku mau turun lepasin, Galannnn!" Kanaya berusaha keras melepaskan tangan dia dari genggaman Galan. Tapi Galan malah menarik Kanaya kesisi dia. Menatapnya drai dekat.

"Aku bilang nggak ya nggak! Jangan berani-berani kamu turun dari mobil aku ya! Aku pulang nggak suka kamu jalan atau pulang sendiri tanpa aku!" tatap Galan tajam.

"Aku juga nggak suka dibohongin! Bukan cuma kamu aja yang mau dingertiin!" Kanaya membalas tatapan Galan dengan tajam. Meski dia sudah mulai berkaca-kaca tapi dia tidak mau menangis lagi. Sudah cukup rasanya dia bertengkar dan menjadikan dia pribadi yang terkesan lemah dengan mennagis akhir-akhir ini.

Kanaya memang mengakui kalau dia tidak pernah disudutkan atau berada di posisi yang membuat dia sampai menangis apalagi berdebat secara keras seperti yang dia alami bersama Galan kemarin. Baru kali ini juga rasanya dia bertengkar hebat. Tapi Kanaya tidak akan mau membawa pribadi dia menjadi cengeng walau rasanya memang sakit karena melihat Galan yang berbohong. Bagaimana pun dia juga mau Galan patut memahami apa yang dia rasakan. Semua ini bukan hanya sekedar perasaan Galan saja.

Galan menghela nafas melihat Kanaya yang tidak bisa menyembunyikan kesedihannya walau mungkin dia menahan diri untuk tidak akan menangis. Genggaman tangan Galan mengendur dalam menahan tangan Kanaya yang tidak ingin dia lepaskan. Tapi dia juga tidak mau bersikap kasar pada diri Kanaya. Sama sekali tidak mau. Bukan tipikal dia yang bisa mengkasari seorang perempuan.

Kanaya langsung menarik tangan dia dari genggaman Galan saat dia merasakan kalau genggaman Galan tidak sekuat tadi. Dia duduk bersandar menghadap jalan. Mengurungkan niatnya untuk turun dari mobil dan juga mencegah Galan yang bisa marah terlepas dia sedang berdebat.

"Dengerin aku dulu ya sayang. Kita kan pernah sepakat apapun masalahnya kalo ada kesalahpahaman kita akan ngasih kesempatan satu sama lain buat ngasih penjelasan. Kamu ingat kan?" tanya Galan dengan nada lembutnya. Dia berusaha untuk tidak terpancing kesal melihat Kanaya yang masih kesal. Lagian dia akui kalau Kanaya kesal karena dirinya.

Kanaya terdiam. Dia masih sangat mengingat tentang kesepakatan itu bersama Galan. Setiap apapun masalah yang terjadi antara dirinya dengan Galan, dia sudah berjanji akan memberikan kesempatan penjelasan satu sama lain. Galan memang yang mengajarkan itu dan Kanaya menyetujui. Hubungan mereka memang bukan hubungan anak SMA atau pacaran cinta monyet. Makanya Galan mau jika apapun masalahnya harus dibicarakan terlebih dulu.

Begitu banyak terjadi kesalahpahaman yang tetap menjadi kesalahpahaman dalam setiap hubungan. Entah dari salah satu pasangan yang tidak mau mendengarkan atau salah satu dari mereka tidak mau memberikan kesempatan untuk mendengar penjelasan lagi. Dan Galan tidak mau hubungannya menjadi seperti itu apalagi dalam memiliki Kanaya. Dia yakin kalau Kanaya mampu bersikap dewasa dalam menyikap setiap masalah yang ada.

"Mau kan dengerin aku?" tanya Galan mengamati Kanaya yang hanya duduk menghadap jalan. Rupanya dia masih sedikit kesal karena melihat Kanaya yang masih membuang muka dari dirinya.

Tapi Galan tersenyum kecil karena tidak lama kemudian dia melihat Kanaya yang menoleh ke arah dirinya. Sudah mau mendengarkan Galan penjelasan walau raut dia masih terlihat kesal.

"Ini kan yang mau kamu tanyain?" Galan memperlihatkan hp yang baru dilihat Kanaya dalam genggaman tangan dia.

"Itu hp kamu yang tadi bunyi kan?!" Kanaya langsung menangkap hp yang dipegang Galan memang hp yang tadi sempat berbunyi.

Menatap Galan yang entah kenapa membuat perasaan Kanaya harus dilanda curiga setiap harinya. Ada apa dengan Galan? Rahasia apa lagi yang membuat hati Kanaya selalu digerogoti ratusan pertanyaan atas kekasih hatinya itu.

***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!